Arumi lengah, dia menganggap pernikahan yang dia bangun selama tujuh tahun ini baik baik saja, dia menganggap bahwa dia telah berhasil memenangkan hati suaminya, sikap dan tanggung jawab Yudha selama inilah yang membuatnya berfikir demikian.
Arumi tersadar ketika Yudha menemukan tambatan hati yang menurutnya mampu membuat hidupnya kembali bergairah.
Akankah Arumi mengijinkan suaminya mendua atau dia akan memilih berpisah, sungguh keduanya sama sama menghancurkan hatinya, terlebih untuk buah hati mereka!.
Mampukah Arumi mengiklaskan perjalanan hidup dan cintanya?
Mari kita ikuti kisah cinta mbak Arumi dalam HATI SUAMIKU BUKAN MILIKKU, yang penasaran dengan pertemuan awal mereka bisa baca kisahnya di IMPIAN DEKA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rini sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu kenalan lama
Sesuai janjinya pada putranya Arumi pun pulang setelah selesai membuat cake, teman temanya pun menyadari bahwa Arumi memiliki baby yang tak bisa ditinggal lama lama.
Tukang ojeg online yang dia pesan pun sudah siap menunggunya didepan gedung itu, dengan buru buru Arumi berlari kecil menuju ojeg yang sudah dia pesan.
Mungkin karena tak fokus tak sengaja Arumi menabrak seseorang dan bruuuuukkk.
Ponsel yang dipegang orang itu pun jatuh dan pyar ponsel pun pecah membuat sang pemilik marah padanya.
"Gimana sih mbak punya mata ga sih," bentak orang itu.
"Maaf maaf," ucap Arumi sambil membantu orang tersebut memungut ponselnya.
Orang itu menatap intens kearah Arumi, batinnya bertanya tanya sepertinya wajah wanita yang ada didepannya tak asing baginya.
"Ini mbak ponselnya tapi rusak," ucap Arumi takut.
"Rumi kah?" tanya orang itu.
Arumi pun menatap orang itu, dia pun juga ingat ingat lupa dengan orang yang menyapanya.
"Siapa ya?" tanya Arumi.
"Maaf kamu Arumi bukan?" dia malah bertanya balik.
"Iya saya Arumi," jawabnya.
"Aku Mita Rumi, yang dulu pernah kamu tolongin, anak fakultas hukum," jawabnya.
"Mita fakultas hukum, siapa ya lupa!" jawab Arumi.
"Astaga tega sekali dia nglupain cewek cakep gini, tapi kamu bener kan Arumi anak bisnis?" tanya nya lagi memastikan.
"Iya saya Arumi anak bisnis!" jawab Arumi.
"Ingat Robet ga cowok yang ngejar ngejar kamu?" tanya nya.
"Ingat!"
"Gue adeknya!" jawab Mita.
"Oooo Mita yang itu, adek bang Robet yang waktu itu pernah kecelakaan?" tanya Arumi.
"Iya dan kamu kan yang donorin darah ke aku!" balas Mita.
"Hehehehehe,"
"Rumi kamu kok sini sama siapa?"
"Sendiri, tap sori aku ga bisa lama lama honey ngobrolnya, anak anaku nungguin," ucap Arumi.
"Rumahmu dimana?" tanya Mita.
"Daerah CurugMekar,"
"Hah, kamu tinggal disana oh my god kok kita ga pernah ketemu ya, aku sering tau kesana soalnya bang Robet tinggal disana," jawab Mita.
"Oooh, ya udah aku balik dulu ya, daaa" ucap Arumi berpamitan.
"Aku anterin,"
"Ih ga usah aku udah pesen ojeg didepan,"
"Ya udah cancel aja,"
"Jangan kasihan,"
"Ya udah ayuk, pokoknya kamu harus mau aku anterin ga boleh nolak, aku mau ngobrol banyak sama kamu," ucap Mita sambil mengandeng paksa Arumi.
Arumi pun tak menolak, dia pasrah dengan apa yang sahabatnya mau sekarang.
Mita pun membayar ojeg online tersebut dan membawa Arumi masuk kedalam mobilnya.
"Pakek sabuknya Rum," ucap Mita.
"Ini ma pemaksaan tau," jawab Arumi.
"Biarin, pokoknya aku ga akan ngelpasin kamu tau ga," tambah Mita lagi, mulai melajukan mobilnya.
"Dih, berasa jadi tawanan aku hehehe," ucap Arumi sambil tertawa pelan.
"Kamu emang tawanan aku tau ga, mami sama papiku nyariin kamu tau, mereka mau kasih tanda terimakasih katanya, Eh ngomong ngomong kamu ngapain digedung itu, lagi kondangan buk?" tanya Mita.
"Enggak aku lagi kerja disitu!"
"Kerja, kerja apaan?"
"Aku salah satu team katering yang disewa salah satu pelanggan gedung itu," jawab Arumi.
"Ooo, kamu masak disitu!"
"Bukan!"
"Lalu?"
"Aku bagian bikin wedding cake nya," jawab Arumi dengan senyuman tercantiknya.
"Wahhh, mau dong dibikinin sebulan lagi aku merit bikinin ya buk plis, aku pernah makan beberapa kali cake dari sana, apakah kamu ya bikin?" tanya Mila antusias.
"Baru tiga bulan ini aku gabung buk," ucap Arumi jujur.
"Apakah merk cake mu Mawar cake?" tanya Mila.
"He em, itu aku yang bikin," jawab Arumi malu malu.
"Sumpah gengs cake mu lembut banget, pokoknya kamu ga boleh nolak harus bikinin kue buat acaraku nanti mengerti and satu lagi aku harus bawa kamu ke mami papi, mereka nanyain terus ampek pusing aku, secara rumah kamu aku ga tau bang Robet juga bilang kamu ga dipanti lagi, ga tau nya yang dicari malah deket!" ucap Mita nyocos semau maunya, Mita tak mau melepaskan Arumi kali ini, Arumi hanya tersenyum mendengar permintaan sahabatnya.
"Aku udah lama kali pindah!" ucap Arumi.
"Eh kok kamu tinggal disitu suami kamu orang situ?" tanya Mita.
"Bukan!"
"Loh, suami kamu kerja disitu?"
"Bukan juga!"
"Lalu?"
"Suamiku orang Samarinda Mit, tapi sayang jodoh kami ga lama!" ucap Arumi dengan mata sedikit berkaca kaca.
"Jodoh kalian ga lama, maksudnya dia meninggal?" astaga ni orang nanyanya.
"Bukan buk, aku ditinggal kawin lagi!" jawab Arumi mesti hatinya perih dia tetap mencoba tersenyum.
"Astaga, bodoh bener suamimu kamu cantik gini berhati baik pula. Mau cari istri yang model gimana lagi!!?" ucap Mila geram.
"Ya yang pastinya lebih cantik dari aku lah, lebih baik and lebih sexy pastinya hahahaha," Arumi masih berusaha bercanda dengan keadaanya.
"Udah kamu ama bang Robet aja dia juga duda buk, kasihan istrinya ninggal waktu mereka liburan," ucap Mita menceritakan keadaan saudaranya.
"Ninggal kenapa Mit?" tanya Arumi.
"Ipar gue kena leukimia Rum!"
"Ya Allah, semoga beliau ditempatkan disurganya Allah ya Mit, amin," balas Arumi.
"Amin Ya Allah amin, udah kamu ama bang Robet aja siapa tau kalian jodoh, aku comblangin, bang Robet pasti mau sama kamu, duda ketemu janda hahahaha," canda Mita, Arumi hanya tersenyum mendengar candaan sahabatnya.
"Seandainya hidupku ini sesimple itu Mit," balas Arumi.
"Maksud kamu?"
"Aku sama dia masih terikat penikahan Mita dia ga mau nglepasin aku tapi dia nikah lagi!" jawab Arumi, nada suaranya terdengar menyayat hati. Tentu saja Minta kasihan pada sahabatnya ini.
"Kamu dimadu Rum?" tanya Mita dengan muka seriusnya, Arumi mengangguk mengiyakan pertanyaan sahabatnya.
"Gila gila, kok kamu mau sih Rum?" tanya Mita penasaran.
"Ya hati sebenarnya juga nolak Mit, tapi aku meski gimana kalau dia bilang ga pernah cinta sama aku masak aku harus maksa, kasihan lagi dia," jawab Arumi, sedih terdengar. Mita berasa ikut merasakan kondisi sahabatnya.
"Kamu serius dia ga cinta sama kamu Rum?"
"He em, dia bilang sendiri kok Mit kalau ga pernah cinta sama aku, dan dia ingin bahagia!" ucap Arumi.
"Kamu hebat banget Rum, kuat banget kamu kalau aku jadi kamu mungkin ga tau lah!" ucap Mita jujur, saat ini dia merasa iba pada sahabatnya ini.
"Aku ga hebat Mit, buktinya aku ninggalin dia dan jauhin anak anak dari abinya, aku wanita paling egois Mita," ucap Arumi lagi.
"Apakah dia sangat menyayangi anak anaknya?" tanya Mita.
"Sayang, anak anak juga sayang sama dia!" jawab Arumi.
"Apakah kamu mencintai suamimu Rum?" tanya Mita penasaran.
"Kalau aku ga cinta mana bisa punya anak dua sih Mit, kamu ini ada ada aja nanyanya!" balas Arumi sambil tertawa lepas.
"Apakah sampai sekarang rasa itu masih ada Rum?" tanya Mita kepo, Mita menangkap kesedihan yang mendalam dihati wanita disampingnya ini.
"Kalau aku bilang enggak pasti aku bohong Mit, nyatanya aku masih selalu merindukanya padahal aku sudah sangat berusaha melupanya!" jawab Arumi, tiba tiba tangisnya pecah membuat Mita gugup.
Mita membiarkanya Arumi menangis, paling tidak beban dihatinya akan sedikit ringan jika dia mau melepaskanya.
Bersambung...