Xiao Ming, seorang ahli pedang terkenal yang disegani oleh semua orang. Dia memandang dunia dengan cara yang sangat naif.
Semua orang mengakui kemampuannya tapi tidak dengan penampilannya, dia memiliki wajah yang terluka akibat pedang sehingga orang orang diam diam takut dengan penampilannya.
Sampai akhirnya, dia akan menikah dengan gadis impiannya. Siapa yang menyangka bahwa gadis yang dicintainya ini mengkhianatinya dan membunuhnya di malam pernikahan demi mengambil kekuatannya.
Dia meninggal dengan penuh penyesalan , untungnya Dewa berbelas kasih kepadanya dan membiarkannya untuk terlahir kembali ke tubuh seorang anak yang tidak berguna.
Akankah Xiao Ming berhasil untuk membalaskan dendam orang yang membunuhnya?
Halo semuanya, bisa mampir ya untuk kelanjutan kisah Xiao Ming! Terimakasih banyak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25 - Datang
Xiao Fan memuntahkan darah tanpa henti dan disambut oleh istri dan putrinya agar tidak menghantam tanah.
"Hari ini, aku akan membunuh seluruh Klan Xiao untuk membalaskan dendam Keluarga Zhao. " Ucap Huo Jing dengan wajah sombong.
Xiao Fan sudah berusaha untuk menghalangi anak dan istrinya dari serangan Huo Jing menggunakan tubuhnya, tapi sebuah keajaiban terjadi.
"Aku ingin melihat siapa yang berani !" Seru sebuah suara dari belakang dengan dingin yang melesat ke depan dengan cepat.
"Tebasan Pemecah Iblis !" Seru Xiao Ming dari belakang dan memukul Huo Jing mundur.
Pada saat ini, kekuatannya telah mencapai Tingkat ke 6 dari Tahap Penempaan Pondasi, dia berdiri di depan dengan pedang peraknya.
"Ming, cepat pergi ! Kamu adalah penerus Klan Xiao !" Teriak Xiao Fan dengan sisa sisa tenaganya.
"Cepat bawa paman pergi untuk dirawat, masalah disini serahkan padaku. "Ucap Xiao Ming dengan penuh keyakinan.
Xiao Fan memeriksa kultivasi Xiao Ming tapi pada kenyataannya, dia sudah tidak bisa melihat tingkat kultivasi milik keponakannya ini.
Xiao Fan menatap dengan tatapan ragu sebelum akhirnya memutuskan untuk menyingkir seperti yang telah dikatakan oleh Xiao Ming.
"Lawanmu adalah aku, tidak perlu merepotkan pamanku. " Ucap Xiao Ming dengan dingin.
"Tampaknya Klan Xiao memiliki seorang jenius, tapi sayangnya dengan kekuatanmu ini maka kamu tidak akan bisa mengalahkanku. Kamu harus mati hari ini agar tidak menyebabkan bencana di masa depan !" Raung Huo Jing.
"Itu tergantung apakah kamu memiliki kemampuan tersebut atau tidak. " Balas Xiao Ming.
Xiao Ming mengayunkan pedangnya tapi pedang itu langsung patah ketika bertemu dengan jurus tapak milik Huo Jing.
"Sialan, pedang jelek ini !" Keluh Xiao Ming.
"Gunakan pedangku !" Teriak Xiao Ling dari bawah dan melemparkan sebuah pedang dengan ukiran Phoenix di bagian gagangnya.
"Formasi Pedang 48 Bintang !" Seru Xiao Ming ketika menyambut pedang Xiao Ling.
"Tapak Seribu Racun !" Balas Huo Jing.
Pedang dan Tapak keduanya saling bertabrakan dan menimbulkan gelombang energi yang begitu kuat, Xiao Ming menggertakkan giginya dan menatap Huo Jing dengan tatapan mengejek.
Sementara tatapan Huo Jing mulai berubah ketika merasakan langsung kekuatan Xiao Ming hari ini, Xiao Ming mendorong bilah pedangnya dengan tangan kirinya bersamaan dengan puluhan bintang yang menerjang tubuh Huo Jing yang membuat Huo Jing terlempar ke belakang.
Tapi, Huo Jing langsung berdiri lagi dengan sedikit luka di bagian tangannya. Huo Jing sendiri tampaknya tidak percaya bahwa dia akan di dorong mundur oleh Xiao Ming.
"Bagaimana mungkin seorang pemuda sepertimu begitu ahli dalam menggunakan pedang ?!" Tanya Huo Jing dengan dagu.
Seolah olah Xiao Ming telah berlatih pedang untuk waktu yang lama, kemampuan dan kekuatan memang tergantung pada sumber daya dan bakat tapi ada satu hal penting yang tidak bisa di dapatkan oleh dua hal itu, yaitu pengalaman.
Xiao Ming masih muda sehingga Huo Jing meremehkannya dan mengira bahwa dirinya tidak memiliki pengalaman, bahkan jika dia kuat maka dia juga akan memiliki keraguan di dalam hatinya ketika bertemu dengan lawan yang lebih kuat.
Tapi, Xiao Ming berbeda karena dia tampak sangat yakin sampai sampai dia seperti tidak memandang Huo Jing seperti musuh yang kuat.
Hal ini mau tidak mau membuat Huo Jing merasa gugup dan mulai perlahan lahan kehilangan rasa percaya dirinya.
"Xiao Ming, kamu sungguh layak untuk membuatku merasa terancam. Aku tidak menyangka bahwa di Desa yang kecil ini terdapat seseorang yang bisa melawan seperti ini, tapi aku tidak akan berhenti disini saja. Seorang anak berbakat sepertimu, tidak seharusnya hidup jika tidak maka akan menimbulkan bencana. " Ucap Huo Jing terengah engah.
"Entah aku menyebabkan bencana atau membersihkan bencana sepertimu yang serakah akan harta benda dan hanya bisa menerima penyuapan dari orang. Aku melihat bahwa kamu tidak pernah memahami apa arti kamu masuk ke dunia kultivasi ini." Balas Xiao Ming.
Mendengar ini membuat Huo Jing marah dan menyerang Xiao Ming dengan agresif, menggunakan tapaknya yang beracun.
Xiao Ming menahan dengan pedangnya dan mau tidak mau mundur beberapa langkah, Huo Jing yang menggila seperti ini membuatnya agak kewalahan.
Tapi bukan berarti dia kalah , dia tidak akan menyerah dan kekuatan mereka berada pada titik yang imbang.
"Kamu tidak pantas untuk memberi nasihat padaku ! Aku akan membunuhmu !" Teriak Huo Jing.
"Tentu saja, aku masih muda sementara kamu sudah tua. Memang seharusnya aku tidak pantas untuk mengatakan kata kata nasihat kepadamu, hanya saja paling tidak aku tahu prinsip yang paling dasar dari seorang Kultivator yaitu pedang selalu diarahkan kepada yang kuat bukan yang lemah dan juga selalu ada langit di atas langit !" Seru Xiao Ming tersenyum dingin.
"Tebasan Pemecah Iblis !"
Xiao Ming menyerang ke depan kala Huo Jing mulai kehilangan staminanya, dia sengaja untuk mengukur waktu. Di saat Huo Jing menggila dan menjadi agresif, dia akan bertahan sementara itu, Huo Jing akan melepaskan Kewaspadaannya dan banyak celah yang akan ditunjukkan oleh Huo Jing.
Dan benar saja setelah mereka bertukar dua puluh jurus, Huo Jing mulai kehilangan nafasnya dan dia merasakan kelelahan karena menghabiskan seluruh tenanganya untuk menyerang Xiao Ming dan pada titik titik kritis inilah Xiao Ming mulai mengambil kesempatan untuk mengembalikan situasi.
Dia menyerang titik kelemahan Xiao Ming tanpa kata kata lain , tebasannya memiliki fokus pada kepala dan leher. Dia mengayunkan tangannya dan Huo Jing menundukkan kepalanya.
Tranggg !
Ikat rambut Huo Jing dan mahkota rambutnya jatuh ke tanah, Huo Jing memandang tidak percaya ke arah Xiao Ming ketika melihat dia dipermalukan seperti ini.
(Mahkota rambut yang dimaksud disini bukan mahkota seperti yang dipakai oleh Raja ya tapi seperti semacam besi yang digunakan untuk mengikat rambut seperti yang sering terlihat di drama kolosal.)
Xiao Ming tidak berhenti untuk melihat reaksi dari Huo Jing melainkan menyalurkan semua kekuatan dari tubuhnya. Tubuhnya memancarkan dua aura yang sangat kuat sekali. Di bagian kanan ada aura api sementara yang kiri memiliki aura es.
"Serang !" Teriak Xiao Ming dan menyerang Huo Jing.
Huo Jing berusaha menahan dengan kedua tangannya sebelum akhirnya terlempar karena ledakan energi yang ada di tubuhnya. Huo Jing menabrak beberapa pohon sampai tumbang sebelum akhirnya memuntahkan darah berulang kali.
"Aku tidak rela !" Ucap Huo Jing dengan geram sebelum akhirnya memejamkan matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Xiao Ming berdiri dengan terengah engah dan menatap ke belakang, masih ada sumber masalah laun disini, yaitu Luo Tingyu.
Luo Tingyu menyadari bahwa dirinya berada dalam masalah sehingga berusaha melarikan diri. Tapi, bagaimanamungkin Xiao Ming membiarkan hal ini terjadi ? Dia mengayunkan pedang di tangannya dan itu menancap tepat di jantung Luo Tingyu.
...----------------...
Jangan lupa like, komen, share dan vote ya 😊
...2/3...