Dia adalah Zaidul Akbar, pemuda yang ingin berdiri tinggi diatas puncak dunia, Mungkinkah dia bisa mewujudkannya dengan dukungan yang diberikan oleh sistem.
Ikuti keseruan nya, jangan lupa Like dan dukungan, serta berkomentar lah yang baik. untuk membangun karya yang baik...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alisya Mabuk
Mereka langsung memasuki kamar yang sudah di siapkan dengan baik oleh Manager Holik
Setelah itu mereka terlelap pada masing masing kamar...
Pagi kembali datang di Jum'at ceria yang cerah, Udara yang sejuk menyegarkan badan, Menghilang kan letih akibat pejerjaan..
Zai keluar kamar setelah bersiap, Dan dia sudah mendapati Aliysa di depan pintu yang sudah mengangkat tangan nya untuk mengetuk, Untung nya Zai cepat tanggap jadi dia menarik kepala nya sedikit, jika tidak, Pasti akan kena ketuk kepala nya.
"Maaf bos, Aku tidak sengaja" Ucap nya setelah menjeda selama tiga detik tapi ada sahutan dia melanjutkan bicara nya "Pak Pastika sudah menunggu di depan Bos"
Zai tersenyum lalu mencubit hidung Alisya yang sedikit mancung lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Alisya yang mematung...
25 menit berlalu mereka pun akhir nya sampai. Dan di pintu gerbang sudah di adakan penyambutan oleh Manajer serta para Staff Perusahaan.
Setelah menyampaikan beberapa sambutan mereka di arah kan untuk berkeliling mengecek keadaan Pabrik, Setelah berkeliling mereka berdua di arahkan lagi keruangan Rapat. Dan disana Aliysa berperan penting sebagai asisten yang mengurus semua urusan Zai. Sedang kan Zai duduk santai mendengarkan Aliysa menyampai kan hal yang di perlukan, Sambil menyeruput minuman yang di sediakan.
Alisya mencuri pandang ke arah Zai yang sangat santai, terlihat wajah Alisya agak kesal, Tapi jika di pikir lagi itu hal yang wajar, Karna dia bos nya, Dan Alisya hanya pekerja..
Semua urusan di serahkan Zai kepada Alisya, Zai balik ke Resort dengan di antar Pak Pastika,
Dia meninggal kan Alisya tanpa perasaan, Dia tidak ingin ambil pusing dengan ikut campur masalah pekerjaan, dia ingin menikmati hidup dengan kekayaan yang di miliki nya saat ini.
Setelah malam tiba, Dia menelpon Alisya, terdengar nada dering yang mengulang.
Alisya langsung mengeluarkan ponsel nya dari tas setelah mendengar bunyi telpon.
"Ada apa Bos?" Tanya Alisya
"Apa kau mau ikut jalan-jalan" Tanya Zai.
Jelas Alisya senang, Tapi dia pura-pura jual mahal, Karna masih merasa kesal sebab di tinggal Zai di perusahaan, Dia berdiam selama lima detik hingga suara Zai terdengar lagi. "Jika tidak mau, Tak usah bersikaf misterius, Aku bisa cari gadis di luaran" Sambil tersenyum dia berucap, Zai ingin tau bagaimana perasaan Alisya.
"Huh, Terpaksa aku harus temani bos, Jika tidak nanti aku bisa di tinggalkan lagi di kota ini, Bagaimana nanti aku pulang pasti orang orang akan mencari ku dan....."
Zai memutuskan sambungan telpon karna mendengar omongan yang tidak guna bagi nya.
Lalu mengetuk pintu kamar Alisya,
Alisya keluar dari kamar dengan pakaian tidur yang memang di siapkan oleh pihak Resort, Zai mengangkat alis nya sedikit lalu berkata "Bu..!" Sebelum Zai menuntas kan ucapan nya Alisya memotong nya.
"Bagaimana gadis cantik ini bisa siap siap, Jika di Paksa cepat, Tunggulah sebentar bos" Ucap Alisya dengan nada menggoda
"Cih... terserah lah, Aku beri waktu sepuluh menit, Jangan bilang tidak cukup" Ucap nya lalu mengayun kan kaki nya pergi
Alisya tak ambil pusing, Dia langsung gercep memilih pakaian dan mengambil sepatu tak sempat dia bercermin dan menyisir rambut apa lagi memoleh wajah nya.
Zai tersenyum melihat Alisya yang datang kurang dari waktu yang dia pinta,
Zai mengangkat tangan nya dan mengusap rambut Alisya yang terlihat berantakan, "Jangan salah Faham, Aku takut saja orang menyangka aku jalan sama orang gila" Ucap Zai, Setelah itu dia berlari sambil tertawa kecil.
Alisya mengambil sepatu nya dan ingin melempar nya, Saking kesal nya dia di kerjai. "Dasar bos jahat, Ku doakan kau Jomblo akut" Dia menunjuk dengan sepatu dan berteriak, Setelah itu dia berjongkok memasang lagi sepatu nya dan menyusul Zai dengan berlari.
Mereka berjalan di pinggiran pantai menikmati deburan ombak yang saling menyusul. Lalu mencari tempat untuk duduk santai.
Alisya mengambil ponsel nya untuk ber-photo ria, Tak lupa dia Uploed di sosial media nya.
Dia dia mengajak Zai untuk photo berdua dengan bermacam macam gaya. Hingga suatu ketika mereka tidak sadar mereka telah semakin dekat. Zai mencium harum yang menyeruak di hidung nya. Dan merasakan getaran rasa di dada nya.
Alisya tanpa sadar, Merangkul Zai dengan tangan kanan nya, lalu tangan kiri nya memegang ponsel dan Klik. Alisya menyimpan kembali ponsel nya.
Kelap kelip bintang dilangit, menemani mereka yang sedang asik berbincang.
"Cari makan Al, Seperti nya cacing di perut ku mulai demo" Ajak Zai dan Alisya mengikuti dari belakang.
Karna di Resor juga ada Resto, Mereka pun menuju kesana.
Seseorang wanita yang bertugas di depan pintu membukakan pintu dan bersuara "Selamat datang di resto kami Tuan dan Nyonya, Silahkan masuk" Suara nya ramah penuh dengan senyuman di wajah nya.
Zai mengangguk lalu menuju meja bundar yang yang hanya terdapat dua kursi.
Pelayan pun datang menghampiri, "Pesan apa tuan dan nyonya?" Tanya pelayan tersebut.
Zai mengalih kan pandangan nya ke arah Alisya "Mau pesan apa Al?" Tanya nya
"Terserah bos aja" Jawab nya dia bingung mau pesan apa.
"Makanan terbaik disini saja siap kan dua menu besar, Dan minum nya, Juga minuman terbaik yang resto ini punya" Ucap Zai kepada pelayan.
"Baik, Tuan dan Nyonya harap bersabar menunggu" Ucap pelayan itu dengan ramah lalu dia pergi.
Sepuluh menit kemudian makanan pun tersaji dengan minuman anggur merah berada di meja.
Mereka makan dengan lahap dan meminum minuman yang mempunyai kadar alkohol tinggi,
Makan selesai dan Alisya terlihat sedikit mabuk.
Setelah Zai membayar dia pun menggendong Alisya dan mengantar nya ke kamar.
Alisya yang mabuk mulut nya mulai meracau, Berbicara sendiri dan mereka tertidur dalam satu kamar yang sama karna Alisya terus memeluk Zai, Pada akhir nya Zai menurut saja.
Tapi jujur tidak ada yang terjadi pada mereka.
Ke esokan hari nya. Alisya lebih dulu terbangun dan dia memerasakan seseorang berada di bawah nya. Dia tak berani percaya, Tapi itu kenyataan saat dia memastikan siapa orang itu, Dan ternyata adalah Bos nya. Dia berteriak kencang, Sangat kencang sambil melompat dari kasur hingga membuat Zai terbangun dari lelap nya.
"Kenapa bos ada di kamar ku? Dan kenapa dengan posisi kita seperti itu" kata nya lagi, Meskipun Alisya sering menggoda Bos nya, Tapi itu hanya lah gurauan nya.
"Kamu sendiri yang minta aku untuk tidur bersama mu" Ucap Zai yang kesal
"Kapan, Aku tidak merasa berkata seperti itu" Teriak nyaa.
"Kamu tadi malam mabuk, Mana sadar, Sudah lah, Aku ingin mandi dulu" Zai langsung bangkit berdiri dan menuju kamar mandi.
Tapi Alisya mengejar dan menahan tangan nya, "Apa lagi?" Tanya Zai
"Kau harus bertanggung jawab" Ucap Alisya.
"Bertanggung jawab apa, Memang nya aku ngapain kamu" Ucap Zai sambil menyentil kepala Alisya yang konslet "Liat pakaian mu masih utuh, Dan apa kau merasakan sakit di tempat tertentu? Tidak kan?"
Alisya meraba seluruh pakaian nya, memang benar tidak ada yang terlepas. Dan dia mulai memastikan apa kah ada yang sakit di tempat tertentu, Setelah memastikan nya dia pun tersenyum malu...