NovelToon NovelToon
BENIH TERTINGGAL

BENIH TERTINGGAL

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Al-Humaira

Elara tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah dirinya sadarkan diri. Tubuhnya yang terasa remuk dengan pakaian yang sudah berceceran di lantai.


"Apa yang terjadi padaku?"

Elara ingin sekali menyangkal apa yang terjadi pada dirinya, tapi keadaannya yang sudah menjelaskan semua apa yang tengah dia alami meskipun tidak tahu siapa yang tega melakukanya. Malam itu dunia Elara hancur saat kesuciannya di rampas oleh orang yang tidak dia tahu sama sekali.


Setelah lama dalama kesulitan bersama buah hatinya, tiba-tiba seseorang yang tidak dia kenal datang dan membuat kehidupannya berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Latar belakang Noah

Bruk

"Honey lihat ini!"

Berlin melemparkan lembaran foto diatas meja kerja Alber, wanita itu tampak murka.

Alber melirik foto yang Berlin lempar, terlihat jika disana Noah sedang menggandeng seorang wanita.

"Noah keterlaluan, dia benar-benar membuat malu kelurga Jhonson!" Berlin menghempaskan tubuhnya di kursi dengan kasar, wanita itu memenangi kepalanya yang terasa pusing ingin meledak.

"Memangnya ada apa?" tanya Alber sambil meraih satu lembar foto diatas mejanya.

Mata Berlin semakin tajam menatap suaminya, "Memangnya ada apa? kau tidak bisa melihat atau pura-pura buta!" Berlin yang sudah marah tidak perduli dengan nada suara yang tinggi.

"Putra yang kau banggakan sudah membuat malu kelurga kita, diluar sana dia bebas dengan wanita yang tidak jelas asal usulnya, apa dia tidak bisa melihat berlian mahal dan sebutir batu!" Pekik Berlin menggebu-gebu.

Sebagai orang kaya terpandang dan memiliki kekuasaan Berlin tidak sulit untuk melakukannya, dengan uang Berlin bisa melakukan apapun.

"Mungkin hanya kebetulan, memangnya kenapa jika Noah bersama dengan wanita, bukanya itu bagus? dengan begitu kita akan mengendong cucu keturunan Jhonson lebih cepat." ucap Alber dengan santai tidak seperti Berlin yang langsung menghunus tatapan tajam.

"Kau tidak tahu wanita itu tidak jelas asal usulnya, aku tidak akan mau menerima menantu sembarangan-"

"Kau jangan lupa dari mana kau berasal Berlin."

Wanita itu langsung diam dengan wajah menahan amarah, tatapan Alber datar dan tanpa ekspresi membuat Berlin semakin geram.

*

*

Noah menghampiri Elara yang berdiri di jendela kaca menatap bayinya, sudah satu jam wanita itu berdiri disana, Elara tidak mau di ajak pulang padahal Noah sudah membujuknya. Wanita itu terlihat begitu sedih meskipun bayi mereka menunjukan perkembangan yang cukup baik.

Noah berdiri disamping Elara, juga ikut menatap bayi yang masih dalam inkubator itu.

"Kau punya nama untuk bayi kita?" tanya Noah sambil menatap kearah Elara.

Elara yang sejak tadi pandanganya tertuju pada bayi kini beralih pada Noah.

"Nama?" Gumam Elara yang mendapat anggukan dari Noah.

"Hm, nama untuk bayi kita, apa kau tidak meyiapkan nama untuknya?" Tanya Noah lagi.

Elara kembali menunduk dan menatap kearah depan, nama untuk bayinya belum pernah Elara pikirkan. Dirinya sibuk untuk bekerja dan mengumpulkan uang untuk makan, jenis kelaminnya saja Elara tidak tahu dirinya hanya dua kali melakukan pemeriksaan saat dirinya hamil itupun harus mengumpulkan uang lebih banyak dari sebelumnya.

Melihat Elara diam saja, Noah pun merangkul bahu Elara membawa wanita itu kedalam pelukannya.

"Tidak apa, aku yang akan memberikan nama untuknya." Tangan besar Noah mengusap lengan Elara.

"Noel, Noel Altezza Jhonson." ucap Noah dengan senyum mengembang.

Bayi itu adalah versi mini dirinya saat kecil, meskipun tubuhnya sangat kecil tapi dari segi wajah Noah bisa melihat kemiripan mereka.

"Kau suka tidak," Noah menuduk untuk melihat reaksi Elara, dan wanita itu hanya mengangguk dengan haru.

"Dia adalah anak yang hebat, berjuang demi ibunya." Bisik Noah agar Elara tidak terus menerus sedih.

"Sekarang ada aku, kau tidak perlu takut. Aku akan menjaga kalian." Lanjutnya lagi.

Bukannya senang, Elara malah menangis hatinya terlalu sesak dengan apa yang ia rasakan.

Diperkosa dan diusir, hamil dan tinggal di pemukiman yang kumuh. Hamil dengan memiliki bayi gizi buruk, dan terlahir berjuang antara hidup dan mati. Malang sekali nasib bayinya itu, tapi sekarang datang seseorang yang akan membuat bayinya hidup jauh lebih baik. Tidak ada yang Elara inginkan kecuali kehidupan bayinya yang terjamin.

"Kau menyayangi bayi itu?" Tanya Elara dengan suara parau, tatapannya masih lurus kedepan tanpa melihat Noah.

"Ya, dia darah daging ku. Aku menyayanginya." jawab Noah tanpa keraguan.

Elara megambil napas dalam sambil memejamkan matanya, mengurai rasa sesak yang mengganjal di dadanya.

"Kau harus berjanji untuk melindungi dan menyayanginya, kau harus bahagiakan dia apapun keadaannya." Ucap Elara dengan tatapan kosong.

Noah yang mendengar ucapan Elara membuat pria itu melepaskan rangkulannya dan menyentuh kedua bahu Elara untuk menatapnya, tatapan Noah begitu mengintimidasi Elara, tapi wanita itu hanya menatapnya kosong.

"Apa maksud mu, kau tidak percaya padaku!" Noah semakin tajam menatap Elara.

"Justru aku percaya kau akan membahagiakannya, maka,"

"Elara!" Noah mencekram bahu Elara dengan emosi, perkataan Elara membuat Noah menyimpulkan suatu hal yang negatif.

"Maka aku percayakan dia padamu."

Hening, Noah terdiam dengan tatapan tak percaya, sedangkan Elara menatapnya dengan penuh permohonan.

"Kau punya segalanya, hidupnya akan terjamin. Tapi tidak jika dia bersama ku, aku tidak bisa- Emphh."

Bibir Elara tertutup rapat saat Noah menciumnya, ciuman yang terkesan kasar dan juga paksa membuat Elara meluruhkan air matanya.

"Emphh," Elara memukul lengan Noah beberapa kali saat dirinya kehabisan napas, Noah melepaskan dengan paksa dan napasnya terdengar memburu.

"Kau-" Dada Noah naik turun, amarahnya ingin meledak jika tidak sadar berada dirumah sakit.

"Kau pikir dia barang yang bisa kamu berikan padaku, apa kau tidak menginginkan dia sehingga kau tidak mau menerimanya, hah!" Noah berteriak didepan wajah Elara membuat wanita itu memejamkan matanya.

"Baik, jika itu mau mu. Aku akan membawanya dan jangan harap kau akan melihatnya meskipun dalam mimpimu sekalipun!" Noah menatap tajam Elara dengan dada bergemuruh.

Elara hanya bisa menangis, mengetahui latar belakang pria yang menjadi ayah bayinya dari seorang pelayana membuat Elara tidak berani berandai dan mengharapkan sesuatu yang mustahil. Dirinya sadar diri tidak akan bisa melawan pria berkuasa itu apalagi berharap lebih. Tidak Elara tidak mau hidupnya kembali malang dan putranya akan menjadi korban, Elara tidak tidak akan membiarkan putranya mengalami hal yang sama dengannya.

Noah meninggalkan Elara yang menangis, suaranya tangisnya memenuhi lorong yang sunyi.

Sakit dan sesak, yang dirasakan sudah seperti mati rasa.

1
Mma Aldi
Luar biasa
Melizz
gak sadar diri tuh nenek sihir/Shame/
Amilia Indriyanti
kentir kok sok-sokan...
Amilia Indriyanti
lebay.... wong Lanang koyo ngono mahbgampang
Kadek Yuni
Luar biasa
Kadek Yuni
Biasa
ima fadilah
awal yg beda dari karya lain
Mazree Gati
masa sampai 3bulan gak bayar emang punya nenek moyang lo, bener la di usir metugikan
Ryan Jacob
semangat Thor
Ratna Najwa
Luar biasa
Yuyun Yuningsih Yuni
suka dg ceritanya
Yuyun Yuningsih Yuni
Luar biasa
Anny
Buruk
Anny
Kecewa
Mr.VANO
Luar biasa
Mr.VANO
Biasa
Mr.VANO
jd sebel sama elara bodoh
Mr.VANO
si elara kok bodoh banget...tdk bisa membedakan teman baik dan jahat
Mr.VANO
hukuman enak..🤭🤣
Mr.VANO
apa lg gak di makan,,,pasti kaya banget,,,🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!