Pada malam sebelum hari pernikahannya Mika mendapati tunangannya sedang berselingkuh dengan temannya sendiri di hotel tempat Mika akan menggelar pesta pernikahannya.
Karena merasa sakit hati Mika pun memilih untuk menghibur dirinya di klub malam mencoba untuk menenangkan dirinya, saat di sana dia membuat kesepakatan dengan dirinya sendiri bahwa saat dia keluar nanti siapa pun yang pertama kali Mika temui maka dia akan mengajaknya menikah jika itu laki laki tanpa memikirkan bagaimana nanti akibat dari ucapannya tadi.
Entah pemikiran gila dari mana asalnya, namun Mika sudah bertekad dan dia juga merasa kasihan dengan dirinya sendiri karena tidak mengetahui perselingkuhan sang tunangan dengan temannya sendiri.
Bagaimana kelanjutan cerita mika dan adakah pria yang akan mau di ajak menikah oleh mika???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11_Minta Maaf
Saat mika datang para asisten rumah tangga pun terkejut dan takut jika mika masih bad mood seperti waktu pulang tadi, tapi untungnya suasana hati mika sudah baik dan meminta maaf kepada semuanya jika sikapnya tadi keterlaluan.
"Nyonya mika," sahut bi Endah.
"Saya di sini mau minta maaf, maaf kalau sikap tadi kurang enak di lihat."
Semua asisten pun merasa senang karena majikannya mau mengakui kesalahannya padahal bukan sepenuhnya salah, karena emosi seseorang tidak bisa di tebak.
Namun saat mika meminta maaf semua senang karena majikannya yang satu ini sangat menghargai orang lain sehingga semuanya pun merasa senang.
Setelah mengatakan hal itu mika pun beranjak untuk pergi dari sana, namun semua orang menahannya dan mengajaknya berbincang-bincang dengan santai membuat suasana hati Mika menjadi tenang.
Sejak Melvin mendengar kejadian tadi, dia sama sekali tidak bisa fokus pada pekerjaan apalagi sekarang sedang rapat.
Tubuh Melvin benar ada di sana tetapi pikirannya terus memikirkan mika di mansion.
"Tuan Melvin, tuan." Angga mencoba memanggil bosnya itu.
"Eh iya, ada apa?" Ucap Melvin setelah sadar dari lamunannya.
"Untuk materi yang di sampaikan apa perlu di perbaiki?" tanya Angga.
"Kamu kirim saja berkas itu ke ruangan saya, nanti saya akan memeriksa ulang." Melvin memberikan perintahnya.
"Baik, tuan." Salah satu karyawan menjawab.
"Rapat kita selesaikan," sahut Melvin kemudian pergi dari ruang rapat di ikuti oleh Angga.
Sebenarnya Angga tahu pasti bosnya ini sedang memikirkan istrinya yang berada di rumah, karena selama Angga bekerja tidak pernah ia melihat bosnya ini hilang fokus saat di kantor apalagi saat rapat seperti tadi.
Itu membuat Angga dan semua karyawan lainnya merasa aneh dan menganggap bahwa Presdir mereka sepertinya sedang sakit.
Melvin segere pergi ke ruangannya dan menenangkan pikirannya, namun karena tidak bisa fokus juga dia pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
"Angga, sekarang saya mau pulang. Kamu urus semuanya untuk hari ini atau kamu bisa email saya," ucap Melvin keluar dari ruangannya.
"Baik, tuan."
Setelah mengucapkan itu Melvin pun segera pergi dan meninggalkan kantor menuju ke mansion besarnya.
Setelah sampai di mansionnya Melvin segere masuk dan mencari keberadaan mika, awalnya dia mengira bahwa mika berada di kamar namun saat ia masuk ternyata kamar kosong tidak ada orang.
Melvin pun mencari mika ke dapur namun tidak ada juga, kemudian dia mendengar suara ketawa dari arah belakang dia pun menghampirinya dan benar saja menemukan sang istri yang sedang asyik ngobrol dengan para asisten rumah tangga.
Sedangkan Mika yang tidak tahu Melvin pulang cepat pun serasa masa bodoh dan memilih untuk berbincang dengan para asistennya, karena dia merasa sangat bosan kalau harus berada di kamar atau pun ruang tamu karena tidak ada kegiatan untuknya.
Mika dan pada asisten sedang asyik ngobrol sambil tertawa ringan tanpa mengetahui bos mereka sudah pulang dan memantau mereka.
Sebenarnya mereka tidak berani kalau tuan mereka sampai tahu kalau mereka sedang ngobrol seperti ini, maka dari itu para asisten biasanya akan berbincang-bincang kalau tuannya tidak ada.
Saat sedang berbincang-bincang Bu Endah tanpa sengaja melihat kearah Melvin berdiri.
"Tuan Melvin," sahut bi Endah sambil membenarkan posisinya dan berdiri di ikuti oleh asisten lainnya.
Melvin pun berjalan menghampiri mereka, sedangkan mika membelakangi melvin sehingga tidak tahu kalau Melvin melihatnya dari tadi.
Setelah mendengar suara bi Endah baru lah mika juga ikut melihat ke arah Melvin berada.
"Kalian ngapain di sini?" Tanya Melvin saat sudah sampai di depan mereka.
Semua asisten diam dan menundukkan kepalanya takut, karena mereka tahu tuannya tidak suka hal seperti ini.
"Maaf, tuan. Kami tadi cuma duduk sebentar," sahut bi Endah.
"Kalau begitu kami bekerja dulu tuan," sabung bi Endah lagi pergi meninggalkan tuannya dan mika di ikuti oleh asisten lainnya.
Mika hanya diam dan melihat kepergian bi Endah dan yang lainnya.
"Kalian mau kemana?" Tanya mika dengan muka sedih ditinggal begitu saja.
Namun setelah semuanya pergi tinggal Melvin dan mika yang berada di sana hanya berdua.
"Kamu kok udah pulang?" Tanya mika karena dia tahu ini belum jam untuk pulang kantor.
Melvin tidak menjawab dan malah duduk di depan mika.
"Ya pingin pulang aja," sahut Melvin dengan santainya.
"Ih, gara-gara kamu semua asisten pada pergi tahu," protes Mika.
"Kan memang tugas mereka untuk beres-beres bukan untuk ngobrol," sindir Melvin.
Mika hanya diam, dia juga mengerti sindiran Melvin itu di tujukan kepadanya, karena merasa tidak akan ada habisnya berbicara dengan Melvin, mika pun beranjak masuk ke dalam, sedangkan Melvin hanya diam sesaat sebelum berbicara.
"Kamu mau kemana?" Tanya Melvin.
"Masuk ke dalam, sama kamu gak seru." Mika menjawab dengan tetap berlalu meninggalkan Melvin.
Melvin hanya tersenyum santai melihat Mika masuk dengan kesal, kemudian menyusul Mika masuk juga.
Mika sekarang memilih untuk ke kamarnya dan membereskan beberapa pakaian yang harus ia bawa saat ke negara B besok.
Saat mika sedang berberes-beres Melvin pun masuk dan berbicara kepadanya.
"Kamu marah sama aku?" Tanya Melvin.
"Tau," jawab mika ketus.
"Pasti marah kalau kayak gitu," sahut Melvin menebaknya.
Mika hanya diam saja tidak menjawab dengan ucapan Melvin.
"Maaf ya," sambung Melvin meminta maaf kepada mika dan mendapat diaman dari mika.
Mika sebenarnya tidak terlalu marah kepada Melvin, namun dia lucu aja melihat Melvin seperti merasa bersalah seperti itu.
"Iya," jawab mika lagi dengan singkat padat jelas.
"Beneran?"
"Iya."
Karena di rasa mendapat jawaban yang sangat singkat Melvin pun mendekati mika kemudian mencoba menghiburnya dengan menggelitik mika.
Awalnya mika bisa menahan namun tiba-tiba dia tidak kuat untuk tidak menggeliat.
"Ih, Melvin geli." sahut mika dengan tetap bergerak tidak pasti.
"Hei kok manggilnya nama sih, sayang dong." ucap Melvin membuat Mika salah tingkah.
"Iya,sayang " jawab Mika.
Melvin melihat mika yang sudah tersenyum pun mulai tenang karena mika sudah tidak marah lagi dengannya.
Sedangkan mika yang sudah capek untuk tersenyum pun tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan jatuh ke ranjang dekat ia berdiri dan tidak sengaja Melvin juga ikut terjatuh.
Dan posisi sekarang adalah mika di bawah dan Melvin di atasnya, denga posisi yang sangat dekat ini deru nafas keduanya pun terdengar.
Melvin melihat wajah mika dengan teliti, ternyata jika di lihat secara dekat wajah mika tambah cantik dan mempesona membuat Melvin tidak berhenti memandangnya.
Sedangkan mika di buat salting dan tidak tahu harus bagaimana, dia juga untuk pertama kalinya melihat wajah Melvin dari dekat seperti ini.
Ternyata wajahnya Melvin sangat tampan dan juga garis rahang yang tegas membuat siapa pun pasti akan terpesona dengannya, namun setelah beberapa saat mika pun tersadar dan buru-buru mendorong Melvin untuk menjauh darinya.
"Maaf," ucap Melvin.
"Iya, gak papa kok."
Setelah itu mereka pun sedikit canggung namun mencoba untuk biasa saja, mika kembali menyiapkan baju dan keperluan lainnya.
.
.
TBC
trus si cowonya terlalu kaku thor