NovelToon NovelToon
Human Perfect

Human Perfect

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Pendamping Sakti
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Febby Sadin

Di zaman sekarang ini adakah laki-laki yang serba bisa? sempurna!
jawabannya di novel kali ini ada!
Dia dijuluki Human Perfect oleh semua orang karena kesempurnaannya. Dia bernama Badai Bagaskara.
Lalu, sesempurna apakah dia?
Baca kisahnya dalam Novel Human Perfect. Dan disarankan bagi yang belum membaca Novel Tafsir Mimpi Sang Inspirator diharapkan membacanya terlebih dahulu, karena novel ini berhubungan dengan itu.

happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ali Bukanlah Ali

Dari dalam gua, terdapat sekitar dua puluh jin penghuni gua desa Menyan yang memang sejak zaman dahulu berada disana. Mereka semua bukan lah jin seperti yang terkenal seperti Ratu Roro Kidul, namun mereka adalah bangsa jin dari daratan bukan dari lautan, sehingga tak sama bangsa jin tersebut. Namun mereka jika bertemu sesama jin, akan saling mengenal satu sama lain meski bukan dari golongannya. Karena mereka bangsa jin, memiliki simbol pengenal sendiri, tidak seperti bangsa manusia. Bangsa manusia jika bukan selain keluarga nya saja, sudah gak saling kenal satu sama lain. Apalagi mantan tetangga, rata-rata sudah lupa saja. Tapi bangsa jin tidak, mereka akan mengenali siapa Ratunya, dan siapa Rajanya. Meskipun berbeda asal dari lautan dan dari daratan.

...****************...

Melihat Najwa yang tiba-tiba berpindah tempat ke dekat Badai, awalnya yang berada di dekat Nabila, membuat Ali dan Nabila pun bertanya-tanya.

"Dek Najwa, bisik-bisik apaan sih?" ucap Nabila.

Ali pun jadi ikutan bertanya, "Iya, kok kalian tiba-tiba akrab aja. Apa mungkin gara-gara ayah kalian berdua sahabatan, jadi pengen sahabatan juga gitu?" dengan nada menggoda.

Najwa yang mendengarnya pun segera mengisyaratkan kepada Satria, "Udah cepetan, daripada keburu ketahuan sama jin yang lain kalau kamu ada disini." ucap Najwa dalam hatinya yang ditujukan kepada Satria.

Satria pun mencoba menuruti perkataan Najwa, tanpa permisi terlebih dahulu kepada Badai, karna pikir Satria, jika Badai tahu pasti dia tak akan di izinkan memasuki jiwa Badai.

Dan saat Badai sadar, Najwa sedang berinteraksi dengan Satria lagi, yang ternyata juga Satria berusaha merasuki dirinya.

"Eh kamu ngapain?!" pekik Badai dalam hati yang ditujukan kepada Satria, di raut wajahnya hanya tampak orang yang sedang terkejut tanpa bergerak sedikitpun bibirnya.

Sedangkan Satria langsung berkata, "Aduh kok gak bisa?!!" dengan badannya yang tampak seperti terpental dari badan Badai.

"Hah?!!" Najwa gak percaya. "Masak sih. Coba lagi."

Kembali lah Satria mencobanya, mencoba merasuki jiwa Badai. Namun kembali lagi, Satria terpental seperti magnet yang bertemu dengan sesama kutubnya, akan saling tolak menolak.

"Sumpah gak bisa!!" pekik Satria.

Badai mengetahui Satria hendak merasukinya pun, langsung lah Badai mengejek Satria dengan berkata dalam hatinya.

"Kamu itu mungkin lupa siapa aku? Aku ini kan belum bolong¹ sedikitpun. Dan jin modelan apapun tak dapat merasuki jiwaku." ucap Badai dengan pasti.

Najwa yang juga mendengarnya pun langsung mengangkat bibir kanannya, dengan raut mengejek pula ke perkataan Badai.

Ali dan Nabila yang sejak tadi menunggu Najwa dan Badai mengobrol secara berbisik-bisik yang mereka berdua lihat itu pun, masih penasaran apa yang mereka obrolkan.

Namun tak ada yang mereka berdua ketahui apa yang sebenarnya dibicarakan oleh Najwa dan Badai. Apalagi dengan adanya Satria, mereka berdua sama sekali tak tahu itu.

Satria yang melihat ke arah Ali dan Nabila, dia tiba-tiba memiliki ide lain. Dan tiba-tiba dia langsung berjalan dengan cepat ke arah Ali, kemudian.

Jlep!

"Ayo, kita langsung saja masuk ke dalam gua!" ucap Ali.

Najwa dan Badai yang melihat hal tersebut, begitu pula Nabila yang tersadarkan dari lamunan nya melihat ke arah Najwa dan Badai, dibuyarkan oleh ajakan Ali yang mengajak segera masuk ke gua desa Menyan.

"Ayo sih! Setuju, daripada nungguin Najwa dan Badai bisik-bisik mulu dari tadi gak selesai-selesai!" ucap Nabila kemudian.

Najwa dan Badai sejenak saling tatap, lalu mereka berdua secara bersamaan meringis.

"Ayo!!" sahut keduanya.

Ali mengisyaratkan ke arah Najwa, dengan tangannya yang dibulatkan tanda "Oke" sedangkan Badai, yang paham isyarat itu ditujukan ke Najwa, Badai hanya menggelengkan kepalanya.

Lalu mereka berempat pun mulai melangkah memasuki gua desa Menyan. Ali berjalan memilih berada sejajar dengan berjalannya Najwa.

Dan saat Nabila tak melihatnya, fokus dengan memasuki gua desa Menyan, Ali berbisik sejenak ke Najwa.

"Berhasil!" bisik Ali ke Najwa.

Najwa pun hanya membalasnya dengan senyuman. Namun hatinya berkata, "Kok malah jadi merasuki jiwa mas Ali sih ini jin. Duh kah, jadi canggung deh kalau mas Ali tiba-tiba deket-deket kan."

Dan mereka berempat pun masuki gua desa Menyan.

Tak ada satu pun manusia dari warga desa Menyan yang berjaga di gua itu. Wajar saja, telah delapan belas tahun berlalu kejadian hilangnya empat orang sahabat yang berkemah di desa Menyan itu. Warga desa Menyan sudah melupakannya.

"Permisi.... Aku masuk!!" Ali lah kini yang berani berkoar-koar memberikan salam permisi kepada penghuni tak kasat mata yang ada didalam gua desa Menyan.

Nabila pun berkata, "Wah kamu berani juga Ali!" puji Nabila. Karena dia baru pertama ini melakukan penelitian ekstrem hingga masuk ke dalam gua yang mistis, melihat Ali menjadi seberani itu.

Sedangkan di belakang Nabila, Najwa dan Badai sering saling tatap terheran dengan sikap Ali. Karena mereka tahu, Ali itu bukanlah Ali.

Tak berapa lama kemudian, dari dalam gua. Jin-jin yang tak kasat mata jika dilihat oleh mata bangsa manusia biasa, jin-jin itu mulai berkumpul membentuk sebuah sirkuit lingkaran, memutari mereka berempat. Menghalangi mereka berempat untuk masuk lebih dalam ke dalam gua desa Menyan.

Namun dari mereka berempat, hanya Nabila saja lah yang seorang manusia biasa tak memiliki indra ke enam ataupun kekuatan lain seperti yang dimiliki Najwa dan Badai.

Najwa dan Badai, juga Ali. Yang melihat jin-jin mulai berkumpul pun langsung bersiap apa yang hendak mereka lakukan kepada mereka bangsa manusia.

"Apa yang kau inginkan?!!" teriak salah satu jin penghuni gua desa Menyan. Yang tampaknya ketua dari jin-jin yang ada disana. Karena hanya dia lah yang berjubah hitam besar dan paling seram wajahnya. Wajahnya asli, seperti wajah jika dari bangsa manusia itu yang habis kecelakaan banyak luka diwajahnya.

Ali dengan tegas berkata, dimana semuanya mendengarnya. Termasuk Nabila.

"Kami datang baik-baik, maka kaku ingin perlakuan baik pula dari kalian para penghuni gua desa Menyan!" ucap Ali dengan suara tegas.

"Apa tujuan kalian datang?!" tanyanya lagi kepada Ali. Karena Ali yang menjawab i pertanyaan jin itu, maka jin itu menunjukkan pertanyaan itu kepada Ali pula.

"Kami ingin melakukan penelitian lebih dalam lagi, tentang kejadian kasus delapan belas tahun yang lalu. Atas insiden hilangnya jasad para pengunjung yang berkemah di desa Menyan. Yaitu Riz, Naz, Rangga dan Marya." ucap Ali lagi.

Di tengah-tengah percakapan Ali yang tak diketahui Nabila, Ali berbicara dengan siapa?

Nabila pun terheran, karena tak seperti biasanya. Ali tak pernah memiliki indera keenam sebelumnya, dan Ali juga bukan indigo. "Bagaimana Ali seperti sedang berbincang-bincang dengan penghuni gua desa Menyan?" membuat Nabila pun bertanya-tanya dalam hatinya.

.

.

.

Bolong : istilah jika jiwa seorang manusia sering dapat dirasuki oleh makhluk lain, misalnya kerasukan jin.

Lanjutannya besok 😘

1
Sholahuddin
bagus 🗿👍
Febby Sadin: hurak ketinggalan akeh
total 1 replies
Sholahuddin
bagus
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
lanjut author 👍🏻
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
up author 😊
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂: okk 😀
Febby Sadin: otw readers
total 2 replies
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
up author
Febby Sadin: otw ya
total 1 replies
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
lanjut author
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
Alhamdulillah aku ilangg 😊
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
sekarang author
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
kok ada khitbah² nya itu😠🤔
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
katanya naz sama Riz muncul 🤨🤔
Febby Sadin: kita tunggu kemana mereka
total 1 replies
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
kurang author
Febby Sadin: wow sek sabar
total 1 replies
Sholahuddin
bagusssssssssss
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
up author
Sholahuddin
baguss
Sholahuddin
bukane jenenge Sinta dan genta????
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
kembar tapi kok GK mirip
Sholahuddin
sekarang
Sholahuddin
baguss
Sholahuddin
bagus
Sholahuddin
bagus lek onok zulfane kurang bagus🗿🗿
Sholahuddin: kon paleng lek onok hikam tamba bagus
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂: iyo kurang bagus polane Wedi Sifa ngamokk 😁😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!