Syakira Aurelia Devi seorang wanita yang berhubungan dengan pria beristri, tak tahu jika kekasihnya memiliki seorang istri. Membuatnya harus berurusan dengan seorang pria kejam dan dingin yang sangat menyayangi adik perempuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TPG : bab 15
Syakira duduk di atas kardus yang usang, setelah puas menidurinya. Adrian langsung mengirim Syakira untuk tinggal di gudang yang tua, pria itu berkata jika ini adalah hukuman untuk Syakira.
Syakira melihat kakinya yang di rantai, ia tertawa kecil dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Kini ia seperti seekor anjing yang di rantai dan di mainkan sampai puas oleh majikannya, namun ketika majikannya bosan ia akan kembali ke tempat yang seharusnya.
Syakira melihat air minum dan beberapa cemilan yang di kirimkan oleh pelayan untuknya, bahkan para pelayan dengan terang-terangan memberikan tatapan sinis untuknya terlebih karena ia telah menghancurkan kamar Adrian sampai tidak berbentuk lagi.
Tangan mungil Syakira menggaruk kaki yang di ikat dengan besi, ia merasakan gatal yang luar biasa. Mata Syakira melihat kulit kakinya yang merah-merah dan mulai bentol-bentol, ia terus menggaruk dengan rasa gatal yang luar biasa.
Sudah hampir 1 bulan Syakira berada di rumah Adrian, dan ia terus menjadi wanita pemuas nafsu pria itu. Adrian memperlakukannya sangat lembut di atas ranjang, namun setelah puas. Ia kembali bersikap dingin seperti biasa, sudah berkali-kali Syakira berusaha untuk kabur namun semuanya sia-sia.
Bahkan pelayan yang masih dendam kepadanya karena membuat kamar Adrian rusak parah, selalu memberikan makanan sisa yang bahkan membuat nafsu makan Syakira hilang.
Pintu gudang di buka secara perlahan, Adrian muncul dengan balutan jas mewah dan sebatang rokok yang tengah ia hisap. Adrian lalu menyalakan lampu gudang, kini ia bisa melihat Syakira yang tengah duduk di atas kardus sebagai alas.
"Masih ingin membuat kacau?" Tanya Adrian dengan tatapan mata yang tajam, Syakira hanya diam dan tidak menjawab. Baginya percuma untuk menjawab ucapan Adrian, lagi pula pria itu pasti akan melepaskannya jika ia sedang bernafsu.
"Apa kau sudah mulai tuli?" Tanya Adrian dengan nada tak sabar, ia merasa kesal karena di abaikan oleh Syakira.
"Lepaskan aku.." Ucap Syakira dengan nada pelan, namun masih bisa di dengar oleh Adrian.
Tatapan mata Adrian kini berubah tajam, "Apa kau pikir dengan yang kau lakukan pada adik.." Tapi sebelum Adrian menyelesaikan ucapannya, Syakira langsung menyela.
"Adik.. Adik... Kau selalu menyalahkan ku atas hal itu, aku sudah meminta maaf bahkan aku sama sekali tidak tahu jika Doni sudah punya istri, di sini aku juga korban. Bahkan aku jauh lebih di rugikan oleh mu! Kau melecehkan ku sesuka hatimu, apa kau pikir aku adalah pelacur?" Ucap Syakira dengan nada marah.
Adrian terdiam saat mendengar ucapan Syakira, ia lalu berjongkok dan menatap tajam ke arah Syakira. Tangan kekarnya mencengkram erat leher wanita itu, Syakira terkejut saat tangan pria itu mencekik lehernya. Syakira memukul-mukul tangan Adrian agar melepaskan lehernya, lalu Adrian melepaskan cekikan nya dengan kasar.
"Kau hanya orang dari kalangan bawah, apa kau pikir kau layak berdebat dengan ku? Harusnya kau berterimakasih kepada ku karena kau bisa merasakan naik ke atas ranjang ku, banyak wanita yang menginginkan hal itu. Tapi mereka tidak seberuntung dirimu." Jelas Adrian dengan tatapan tajam, ia lalu berbalik pergi meninggalkan Syakira sendirian.
Saat keluar dari dalam gudang, Hizam sudah berada di luar pintu. Ia lalu mengikuti langkah Adrian yang berjalan ke taman belakang.
"Ada apa?" Tanya Adrian dengan mata yang menatap tajam ke arah Hizam.
Hizam sedikit bingung harus berbicara dari mana, ia lalu menanyakan terkait hubungan Adrian dengan Syakira. Keduanya sering berhubungan badan, namun Hizam mengingatkan apakah Adrian menggunakan pengaman.
Saat mendengar perkataan dari Hizam, Adrian terdiam. Selama berhubungan badan dengan Syakira, ia sama sekali tidak pernah menggunakan pengaman. Bahkan ia selalu mengeluarkan benihnya di dalam tubuh Syakira.
"Belikan pil pencegah kehamilan." Ucap Adrian, ia tidak ingin mengambil resiko. Apalagi jika Syakira sampai mengandung anaknya.
Hizam hanya menuruti ucapan Adrian dan langsung membelikan pil pencegah kehamilan untuk Syakira.
Adrian yang tengah duduk dan merokok, mendengar handphone nya berbunyi. Ia melihat nama Citra yang tertera di layar ponselnya, Adrian langsung mengangkat panggilan dari ibunya yang memintanya untuk datang ke sebuah restoran.
.
.
.
Adrian keluar dari dalam mobil dengan kemeja berwarna hitam, ia langsung di sambung oleh manager restoran yang langsung membawanya ke sebuah ruangan VIP yang sudah di pesan citra.
Saat pintu di buka, Adrian melihat Citra tengah berbicara dengan seorang wanita dengan gaun berwarna mocca. Citra nampak tersenyum senang ketika melihat putranya datang.
"Adrian akhirnya kau datang." Sambut Citra seraya bangkit dan menghampiri Adrian.
Adrian tersenyum dan menyapa ibunya dengan lembut, ia lalu melirik ke arah wanita yang berdiri dan tersenyum ke arahnya.
"Mana Jesslyn dan ayah?" Tanya Adrian, ia mengira jika ini adalah makan malam keluarga.
Citra tersenyum tipis, "Mereka sedang sibuk dan tidak bisa datang, sebaiknya kau duduk dulu." ucap Citra dengan senyuman di wajahnya.
Adrian lalu mengikuti Citra dan duduk di samping wanita yang tadi tengah mengobrol dengan Citra.
"Adrian, kenalkan ini Luna. Dia anak dari teman Mama." Ucap Citra dengan senyuman di wajahnya.
Adrian tersenyum dan menganggukkan kepalanya, keduanya berkenalan seperti biasa. Citra tersenyum dan kembali mengobrol banyak hal dengan Luna, dan wanita itu nampak sedikit malu.