NovelToon NovelToon
Putri Yang Ter Abaikan

Putri Yang Ter Abaikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / SPYxFAMILY / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Kaya Raya / Keluarga
Popularitas:152
Nilai: 5
Nama Author: mom Chelsea

Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali

Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali

Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....

Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...

Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bag 10

Cahaya matahari sore yang memancarkan cahaya nya semakin terlihat indah dan sudah tidak begitu panas lagi,Lastri dan Yanti berjalan di jalan sepetak yang sudah di bentuk menuju ladang Roger. Mereka menjunjung kayu yang lumayan banyak dan tangan kanan mereka menenteng kresek yang sudah di isi Roger

"Las..bang Roger baik yah. Dermawan sekali gitu,udah tampan,berada,baik,gak sombong pula. Aku nanti mau nya jodoh kek bang Roger aja lah.."

srettt

Lastri belum menjawab tapi udah membuat kayu yang di atas kepala nya mengenai kayu Yanti hingga ia pun oleng "Masih kecil kau woi,belum lagi lulus SMA udah jodoh yang kau pikirin. Dasar kau ini ahk"

"Isss,apalah kau ini lah. Untung aja aku gak jatuh,kalau nggak ku piting leher kau. iya..."

"Berani kau rupa nya? Hem?"

Sepanjang perjalanan mereka menuju ke rumah,gak ada yang bisa diem. Mereka berdua sibuk bicara bahas hal hal yang membuat mereka terkadang tertawa. Lastri benar benar wanita yang selalu bisa menempatkan diri nya,walau ia kadang selalu cemburu melihat sahabat nya itu yang memiliki seorang ibu begitu penyayang tapi Lastri masih bersyukur Tuhan kirimkan orang orang baik di sekitar nya

Sesampainya mereka di kampung,Lastri dan Yanti pun saling berpisah karna rumah Yanti lah yang terlebih dahulu dapat daripada rumah nenek Lastri

"Sampai jumpa besok yah sist,jangan lupa tunggu aku karna seperti biasa aku akan nebeng sampai simpang" ucap Yanti sembari berlalu menuju rumah nya

"Huhh,belum ku bilang mau ato gak. Main tinggal aja,dasar Yan Yan"

Lastri dan Yanti tidak satu sekolah,dan memang berbeda arah. Sekolah Yanti jika dari kampung mereka menuju kiri sementara Lastri ke kanan. Lastri yang hanya naik sepeda pun masih bisa,sementara Yanti harus naik angkot lagi. Hingga Yanti selalu nebeng dengan sahabat nya itu sampai simpang

"Ya ampun,banyak sekali kayu mu nak? Itu yang di plastik apa lagi? nek Dalimah yang melihat cucu nya pulang membawa banyak kayu dan juga kresek hitam besar

"Iya nek,tadi kami arah ladang bang Roger. Ternyata abang itu kebetulan ada di sana lagi beresin ranting ranting ini dan pelepah kelapa ini,karna kata bang Roger mereka masak sudah pakai kompor sumbu. Trus rambutan mereka sedang berbuah lebat nek. Jadi lah kami dapat dua dua nya nek,ha ha ha" Lastri menjelaskan sembari tertawa

Nek Dalimah langsung melayangkan tatapan tajam nya curiga,karna nek Dalimah sudah tau jika cucu nya itu selalu ada saja akal nya "Benar ini? Gak lagi ngibulin nenek lagi ini,nanti nenek nanya in Roger loh"

"Ya ampunnnn,nenek ku sayang. Beneran nek..kalau nenek gak percaya,boleh tanya bang Roger nya langsung deh" Lastri memeluk nenek nya itu dari samping

Kakek dan nenek Lastri selalu menerapkan agar cucu nya jangan sampai tenggelam ke dalam pergaulan bebas dan juga perilaku yang buruk

"Iya nak,nenek percaya" Nek Dalimah menghampiri cucu nya sembari memeluk dan mencium puncak kepala Lastri hangat

Nenek Dalimah tidak pernah begitu mengekang Lastri,cukup kasih wejangan yang bermanfaat. Karna bagi nek Dalimah, mengekang akan semakin membuat anak itu semakin membangkang

"Ya udah,aku mandi dulu yah nek. Gerah dan gatal badan Lastri " Lastri pun berlalu menuju kamar mandi sembari membawa baju ganti dan handuk nya

Karna nenek sudah memberitahukan jika Lastri sudah beranjak remaja,jadi jika hendak mandi harus pakai baju ganti nya di kamar mandi

***

Matahari yang bersinar terang telah mengistirahat kan diri nya untuk mencari ketenangan,dan di gantikan cahaya rembulan dan juga bintang bintang

Waktu yang sudah memasuki musim kemarau itu,membuat langit enggan untuk mendung hingga matahari dan bulan selalu bergantian memberikan cahaya dengan rasa yang berbeda

"Nek,nanti kalau Lastri udah SMA di dekat sini saja yah" ucap Lastri karna begitu mengerti keadaan kakek dan nenek nya

Kakek dan nenek saling pandang,karna kakek dan nenek sudah begitu tau keinginan cucu nya yang ingin SMA terbaik di kota itu. Tapi,karna kakek dan nenek sangat tau jika cucu mereka itu begitu pengertian dengan keadaan mereka

"Tapi kau sangat ingin di kota sayang. Kamu gak mau lanjut ke sana?" tanya nenek hati hati

"Mau sih nek,tapi di sini saja lah supaya bisa naik sepeda dan terus sama Yan Yan" sahut Lastri dengan menutupi keinginan nya

Kakek dan nenek tau,jika Lastri sengaja memilih demikian karna tidak ingin menyusahkan mereka. Padahal mereka tau jika cucu mereka itu sangat ingin di kota. Karna jika Lastri lanjut SMA ke kota,sudah pasti butuh biaya banyak walaupun nanti masih dapat beasiswa. Tapi,untuk kebutuhan nya di sana harus lah pakai uang kakek dan nenek nya,seperti bayar kost,biaya makan juga

"Ya sudah kek,nek..nanti kita lihat saja dulu yah. Karna masih ada waktu untuk memikirkan nya. Yang penting kakek dan nenek tetap sehat sehat dan selalu bahagia" Lastri memeluk kakek dan nenek nya bersamaan karna mereka duduk berdekatan

Kakek Parman dan nenek Dalimah begitu bangga memiliki cucu seperti Lastri,selain pintar,baik dan cantik Lastri benar benar sangat mengerti dan peduli dengan keadaan mereka. Lastri selalu tau posisi nya,tidak pernah memberatkan kakek dan nenek untuk memenuhi apa yang ia ingin kan

Nek Dalimah teringat ketika Lastri masih duduk di bangku SD kelas 4. Waktu itu nek Dalimah mengajak cucu nya itu ke pekan,karna di kampung itu pekan sekali seminggu untuk memenuhi kebutuhan. Karna terkadang nek Dalimah kerap kali lupa belanja kebutuhan sehabis dari pajak setelah berjualan

"Nek,uang nenek ada gak?

"Kenapa emang nak?"

"Jawab dulu nek,ada gak?"

"Iya,ini masih ada. Kamu mau beli apa,hm?"

"Itu nek,baju tidur nya cantik yah. Ada gambar doraemon nya"

"Kamu mau?"

"Mau nek,tapi jika uang nenek cukup. Jika tidak,gak usah nek..lain kali aja"

"Ya sudah,ayo kita ke sana"

Padahal nenek Dalimah pun sudah menawarkan cucu nya itu berulang kali ingin membeli apa,tapi tetap saja cucu nya itu menolak dengan alasan gak ada yang di suka. Jika sudah begitu,maka nenek tidak akan memaksa nya dan biarkan saja keinginan cucu nya sendiri

Baju tidur berwarna biru dengan motif doraemon itu yang sesuai dengan kesukaan Lastri,akhir nya di beli kan nenek juga. Tapi,cucu nya itu pun sudah berulang bilang maaf karna uang nenek nya tiga puluh ribu itu harus keluar belikan baju tidur itu untuk nya

Sejak saat itu,tanpa Lastri meminta dahulu. Nenek akan beli kan saja yang sesuai warna kesukaan nya,biru langit agar tidak ada drama drama an dulu beruntung nya kami memiliki mu sayang....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!