Gadis Terpilih Dan Raja Vampir

Dengan sekuat tenaga, Raja Revan berusaha mempertahankan kesadaran nya, mengingat saat ini diri nya sedang ada di mana.

"Hah....Sialan" umpat Raja Revan menghela nafas nya kasar.

Dada Raja Revan rasanya ingin meledak saat ini juga, tapi saat ini bukan waktu nya dirinya marah, ada sesuatu yang lebih penting dari itu, yaitu keadaan Putri Alana.

Raja Revan berjongkok di pinggir ranjang sebelah Putri Alana yang masih menutup mata nya, dan mengangkat tangan besar nya, terangkat membelai lembut wajah Putri Alana.

"Kenapa harus kamu Hem?" gumam Raja Revan.

"Kenapa harus kamu yang menjadi gadis pemilik darah terpilih itu..." lanjut Raja Revan lirih.

"Apa kamu tahu, sudah lama aku menunggu kelahiran gadis pemilik darah terpilih, tapi kenapa harus kamu," ucap Raja Revan menghela nafas nya frustasi.

Raja Revan tidak tahu ada apa dengan dirinya, kenapa dia sangat takut dan tidak rela, kalau harus menyakiti Putri Alana, gadis cantik yang dirinya temui beberapa hari yang lalu.

Pertemuan waktu itu sukses membuat Raja Revan gusar dalam beberapa hari ini.

Di sisi lain Raja Revan menginginkan darah Putri Alana sebagai penawar racun yang ada di tubuh nya, tapi di sisi lain kenapa Raja Revan merasa tidak tega untuk menyakiti Putri Alana, ada apa sebenarnya dengan dirinya, Raja Revan tidak tahu dan tidak paham dengan apa yang dirinya rasakan.

Andai kan bukan karena untuk sebagai penawar racun yang ada di tubuh nya, Raja Revan tidak akan se gusar ini, Raja Revan tidak tertarik dengan darah gadis terpilih yang bisa membuat seorang vampir hidup abadi.

"Apa yang harus aku lakukan," batin Pangeran Revan.

"Revan tunggu apa lagi, segera hisap darah gadis itu, jangan membuang-buang waktu lagi!"

Deg

Raja Revan mengepalkan tangannya kuat, mendengar suara seseorang yang sangat dirinya kenali.

"Gadis itu memang ditakdirkan untuk menjadi buruan bangsa Vampir, dan segera kamu hisab darah nya, setelah itu racun di tubuh kamu akan hilang dan kamu juga akan menjadi Vampir paling kuat dan akan hidup abadi!"

Suara itu kembali terdengar, membuat Raja Revan semakin mengepalkan tangannya kuat.

"Tidak sekarang," jawab Raja Revan melalui telepati.

"Apa lagi yang kamu tunggu?"

Raja Revan memilih tidak menjawab pertanyaan Kakek nya, karena jujur dirinya juga tidak tahu harus menjawab apa.

Iya orang yang menghubungi Raja Revan dan berbicara melalui telepati itu adalah Kakek Raja Revan, satu-satunya keluarga Raja Revan yang tersisa, sementara Ayah dan Ibu nya tewas saat perempuan lima ratus tahun yang lalu.

"Segera temui kembali, kakek butuh berbicara dengan kamu!"

"Hem"

Jawab Raja Revan bergumam lirih.

Raja Revan kembali memfokuskan pandangan pada Putri Alana, tatapan yang selama ini selalu menatap tajam sekarang terlihat ada sedikit kelembutan di dalam nya.

"Gadis manis, setelah ini kamu akan selalu terhubung dengan ku," ucap Raja Revan menyentuh pergelangan tangan Putri Alana.

Tidak lama tiba-tiba ada cahaya terang yang membungkus mereka berdua, tapi itu hanya bertahan beberapa detik dan setelah nya keadaan kemabli normal.

"Kapan pun kamu butuh aku, aku akan selalu datang, dan mulai sekarang kamu tidak perlu takut dengan mereka lagi," batin Raja Revan menatap lekat wajah Putri Alana.

Tanpa sadar Raja Revan tersenyum kecil, dan tangan nya mengelus lembut pipi Putri Alana, pandangan nya jatuh ke arah bibir ranum putri Alana yang terlihat sangat menggoda.

Glek

Entah kapan Raja Revan merasa tenggorokan nya sangat kering.

"Sadar Revan apa yang kamu pikirkan," batin Raja Revan menggeleng kan kepala nya.

"Ingat kamu dan gadis manis ini berbeda," batin Raja Revan menguatkan pertahanan dirinya.

"Tapi kenapa aku merasa ingin sekali mencicipi nya," batin Raja Revan mengacak-acak rambut nya frustasi.

Heh pergi gak, itu anak orang sedang tidak sadar kan diri loh, jangan macam-macam kau vampir mesum 😭

"Kalau cuma sebentar tidak apa-apa kan," batin Raja Revan mulai gila.

"Iya aku hanya akan mencicipi, aku sangat penasaran," batin Raja Revan mengangguk-angguk kan kepala nya.

Cup

Nahkan! Ada seorang vampir yang sedang pencuri ciuman seorang gadis cantik yang menjadi target nya, untuk di jadikan penawar racun nya, tapi ini kenapa ciuman nya yang di ambil, kan seharusnya darah nya😫

Raja Revan hanya menempelkan bibirnya, pada bibir Putri Alana yang terasa sangat lembut, dan itu sukses membuat kepala Raja Revan ingin pecah, Raja Revan penasaran dan ingin melakukan hal lebih.

Keringat sebiji janggut membasahi dahi paripurna milik Raja Revan, saat ini Raja Revan benar-benar tegang dan pikiran yang entah ada di mana.

"Sial! kenapa sangat lembut," batin Raja Revan.

Dengan perlahan Raja Revan mulai menggerakkan bibir nya, melumat lembut bibir Putri Alana.

Yang awalnya hanya ingin mencicipi sebentar, nyatanya saat ini Raja Revan begitu menikmati bibir ranum putri Alana yang terasa sangat lembut dan juga manis.

"Oh shit!! Ini sangat manis, aku tidak ingin melepaskan nya," batin Raja Revan semakin memperdalam ciuman nya.

Raja Revan begitu menikmati ciuman pertama nya, walupun ini adalah kali pertama nya Raja Revan berciuman selama hidup ratusan tahun, tapi Raja Revan begitu mahir, memainkan bibir Putri Alana, melumat dan menggigit nya kecil.

Putri Alana yang ada di alam bawah sadar nya, merasa sedang berciuman dengan sosok pangeran tampan, dan anehnya Putri Alana merasa senang dan tidak bisa menolak nya.

Bangun putri, Anda bukan sedang bermimpi, tapi sekarang Anda sedang di kokop oleh vampir mesum😭

Cup

Setelah cukup lama, akhirnya Raja Revan melepaskan ciuman nya, dengan dada bergemuruh, ingin meledak.

"Apa yang aku lakukan," ucap Raja Revan seolah tersadar apa yang baru saja diri nya lakukan.

Kau sudah mencuri ciuman seorang gadis woy😭

Raja Revan melihat bibir Putri Alana yang terlihat basah, dan itu justru semakin terlihat sexi dan menggoda.

Glek

"Tidak! Tidak ini tidak benar, aku tidak seharusnya melakukan ini," batin Raja Revan menggeleng kan kepala nya.

Tapi kau sudah melakukan nya😫

"Jadi ini rasa nya berciuman, pantas saja selama ini Matteo sering mencium banyak wanita," batin Raja Revan tersenyum tipis.

Masih teringat sangat jelas, rasa manis dan lembut dari bibir Putri Alana.

Cup

"Maaf Putri," ucap Raja Revan mencium punggung tangan Putri Alana.

Heleh modus kan🤧

Raja Revan membersihkan bibir Putri Alana menggunakan jari jempol nya.

Entah kenapa Raja Revan merasa berat untuk meninggalkan Putri Alana, Raja Revan ingin selalu ada di dekat putri Alana, memandang wajah cantik nya yang terlihat sangat manis.

"Aku harap kamu tidak akan membenci ku, di saat kamu tahu aku ini siapa," batin Raja Revan membelai surai panjang Putri Alana.