Human Perfect

Human Perfect

Prolog

Bukan sebuah Badai dari lautan yang bergemuruh dengan ombaknya. Bukan pula badai yang menghanyutkan dilautan. Tapi, dia adalah Badai Bagaskara putra dari Bara Bagaskara. Seorang yang berasal dari keturunan keluarga yang kaya raya sejak lahir, memiliki ayah yang sangat tampan seperti orang luar negeri. Dan kini Badai sedang menimba ilmu di sebuah penjara suci yang begitu terkenal akan keilmuan khusunya. Penjara suci yang pendekatan kepada sang Khaliq sangat tinggi, yaitu Pondok Pesantren Ma'rifat Billah yang ada di Jawa Timur.

"Badai. Kamu pakai apa sih kok putih kulitmu bersih gak kayak ayahmu? Aku lihat ayahmu berkulit sawo matang." ucap teman baiknya yang bernama Faisal.

Mereka berada di serambi masjid seusai solat subuh berjamaah.

Badai yang tak hanya sekali mendapatkan pujian seperti itu pun dia langsung menjawab, "Kamu belum tau ya? Dulu ibuku ngidamnya susu kedelai. Jadi yaudah deh putih." celetuk Badai, yang cukup humoris memang orangnya. Sehingga dia memiliki banyak teman.

"Oia, gimana tentang latihannya? Apakah kamu sudah melakukannya?" tanya Faisal.

Badai pun menjawab dengan santai seperti biasanya, "Sudah. Bahkan aku telah melakukan lebih."

"Melakukan lebih? yang seperti apa?"tanya Faisal.

"Kau mau aku praktekkan?"

"Kalau kau tidak keberatan."

Badai pun berdiri dari duduknya di serambi masjid, lalu dia berjalan ke arah halaman samping masjid. Faisal pun mengikutinya. Kemudian Badai memulai aksinya.

Badai berdiri tegap, lalu dia mengeluarkan sebilah pisau lipat dari dalam lipatan depan sarungnya. Dan mulutnya membaca sesuatu, yang tak di dengar oleh Faisal, hanya Badai saja yang tau apa yang dia baca. Kemudian Badai memotong salah satu jemarinya, tepatnya jari telunjuknya yang kiri. Dan ajaibnya, jemarinya tidak putus sama sekali, namun darah segar kelar dari bekas pisaunya yang memotong jemarinya.

Faisal yang melihatnya, sangat terkesima. Namun tidak terkejut. Karena memang begitulah yang telah di praktekkan oleh sang guru, mengajarkan ilmu kekebalan. Sehingga saat benda tajam mengenai tubuhnya, tidak akan tergores luka sedikitpun tubuhnya.

Prok! Prok! Faisal bertepuk tangan, "Kamu hebat Badai! Kamu bahkan dapat mengeluarkan darah." ucapnya.

Dan setelah Faisal bertepuk tangan memuji dirinya, Badai mengusap satu kali usapan pada darah yang sedikit mengucur dari jari telunjuk kirinya itu, dan bersih lah kini jemarinya.

"Sangat hebat! Bahkan kamu tidak terluka meski keluar darah. Dan kini darahnya telah hilang." puji Faisal.

"Sudah stop memujinya. Sekarang giliran kamu, mana ayo tunjukkan hasil latihanmu?"

Faisal pun nyengir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Hehee aku belum mencobanya sedikit pun. Aku belum hafal hafal dengan ayatnya."

"Padahal lumayan loh ayat kekebalan tubuh itu pastinya bukan berfungsi hanya untuk itu saja. Aku yakin itu. Soalnya kuat banget tubuh kita setelah kita menggunakan ayat yang guru berikan." ucap Badai, kemudian dia mulai beranjak meninggalkan tempat itu, "Yaudah ayo balik, aku mau siap-siap ke sekolah." ucapnya lagi.

Faisal pun dengan sedikit berlari menyusul Badai yang beranjak pergi, "Tunggu aku!"

...****************...

"Kamu udah mau ke sekolah?" tanyanya.

"Iya. Kamu mau tetap disini saja? Gak balik saja ke istana mu?" ucap Badai.

Dia masih dengan tiduran bersantai nya, dengan tangan menopang kepalanya, dan melihat ke arah Badai yang sedang berpakaian siap ke sekolah.

"Boleh nggak aku coba juga ayat dari guru mu itu?" tanyanya lagi, seperti biasa dia tak akan berhenti sampai membuat Badai membentaknya untuk menghentikan pertanyaannya.

"Tanpa kamu menggunakan ayat apapun yang biasa manusia baca, kamu sudah dapat melakukan manipulasi dengan caramu!" balas Badai.

Badai pun keluar dari kamarnya, dimana di pondok pesantren nya ini dia yang memang tinggal sendirian di dalam kamar berukuran 3x4 meter. Kamar istimewa, karena dia adalah santri teladan sekaligus ketua pengurus Pondok Pesantren Ma'rifat Billah. Jadi dia mendapatkan fasilitas yang santri lain tidak akan mendapatkan nya. Dan dimana setiap tugas yang gurunya berikan, pasti hanya Badai yang dapat mempraktekkan ilmu yang dia dapat itu.

"Tunggu, Badai! Boleh kah aku ikut?" Kembali dia menghentikan Badai.

Badai yang mulai kesal, sepertinya tak akan berhenti dia sampai membuat Badai kesal. Badai menoleh sejenak sambil berkata, "Cukup Satria! Kamu tetap tak boleh lagi ikut ke sekolah! Pergilah dulu, nanti boleh balik lagi!" ucap Badai.

Satria, yang selalu setia mendampinginya pun tersenyum, mendengar bentakan kekesalan dari Badai. Dia mengingat kejadian beberapa waktu lalu dimana dia memaksa Badai agar mengizinkan dirinya ikut serta ke sekolahan pesantren tempat Badai sekolah, dan disana dia membuat kekacauan. Dengan jail dia membuat tangan salah satu teman sekolahnya Badai memukul teman yang lainnya, sehingga bertengkar lah keduanya. Hal itu membuat Badai kesal saat tau ternyata itu ulahnya Satria. Dan sejak saat itu, Badai tak lagi inginkan hal hal jail yang dilakukan Satria di dalam sekolahannya yang akan menimbulkan kekacauan lagi.

"Baiklah! Kau tenang saja. Aku pergi dulu, sampai jumpa nanti." ucap Satria dan Cling!

Satria pun menghilang dari hadapannya Badai, dimana Satria ini hanya bisa di lihat oleh Badai seorang. Karena Satria hanya mendampingi Badai di alam manusia, bukan mendampingi orang lain.

.

.

.

Lanjutannya besok 😘 kalo gak sibuk nanti malam ya 😆

Baiklah,

Assalamualaikum wr wb readers pecinta Novel Baru 🥰

...Human Perfect ...

Di novel kali ini kita kenalan dulu yuk dengan pemeran pemeranya siapa aja. 👇

...Badai Bagaskara ...

...Satria...

...Guru atau Romo Kiyai Haji ...

...(KH. Robiyulloh Ma'rifat Billah)...

...Bara Bagaskara...

...Versi Ayah...

...Arya/Asep...

...Raja Jin Laut Utara...

...Versi Ayah...

...Ratu Roro Kidul...

...Ratu Laut Selatan ...

...Versi Sudah Old...

...Faisal Hanafi...

...Bintang Adi Kusuma ...

...Versi Ayah ...

...Sayyidati Zainab...

...Versi Ibu...

...Najmi Hawa dipanggil Najwa...

Baiklah readers, sampai disini dulu ya perkenalkan nya, nanti detailnya baca di episode ke dua 🥰

Wassalamu'alaikum wr wb jawab ya salamku readers 😚

Terpopuler

Comments

Sholahuddin

Sholahuddin

baguss tapi Najwa, Faisal, satria itu siapa?

2025-02-07

0

Sholahuddin

Sholahuddin

badai membara😂

2025-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!