NovelToon NovelToon
Sistem Gadis SMA

Sistem Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / TimeTravel / Sistem / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lady Anggora

Kirana alexa Larasati , seorang gadis cool , manis , dingin berusia 25 tahun tak sengaja mengalami kecelakaan saat akan pergi liburan . mobilnya menabrak sebuah pembatas jalan

ding. tuan rumah 0 poin . segera jalankan misi untuk mendapat poin.
"ughhhh kepalaku,"
kiara terbangun disebuah ranjang UKS
" hah suara apa itu?"
" aku adalah sistem utama 010. dan kamu adalah tuan rumah. segera selesaikan misi sebelum sistem hancur."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Anggora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

maukah menemaniku malam ini?

Deg.

Putra???

Jantung Alexa berdebar kencang terkejut. Mendengar pembicaraan dari Tuan Besar dengan Lian barusan. Ia tak sengaja mendengar pembicaraan keduanya dari balik pintu, tadinya ia akan meminta maaf pada Tuan Wicaksono karena menjadi sebab perseteruan antara Kevin dan Lian. Namun malah diberikan kejutan lain. Alexa terus menyentuh daun telinganya, memastikan ia tak salah dengar barusan.

"P-Putra?? Apa maksudnya jika Lian adalah anak rahasia dari Tuan Wicaksono? Aku harus memastikan ini dengan baik. Akan kutanyakan pada Arka atau Kevin, iya aku harus menanyakannya!"

Saat Alexa akan berbalik melangkah masuk , sebuah tangan menepuk pundaknya.

tep.

Glek.

"Apa aku ketahuan?! Bagaimana ini?"

Dengan susah payah Alexa menahan gugupnya. Berusaha menahan ragu serta takutnya.

Belum juga Alexa membalikan badan untuk melihat sosok dibelakangnya, seseorang itu merapatkan diri kepunggung Alexa . Dapat Alexa rasakan sensasi hangat saat punggungnya bersentuhan dengan tubuh seseorang itu.

Dengan nafas tak beraturan, Alexa mematung ditempatnya. Kakinya bagai dipaku ketanah , dipaksa untuk tetap beku disana.

Tiba tiba dua tangan mendarat dan menyentuh pundak Alexa. Semilir aroma parfum yang lembut dengan sentuhan wangi pantai menguar membelai hidung.

Deg.

Deg.

Deg.

Detakan jantung Alexa semakin cepat bertalu talu.

"Kamu menguping ya? Nakal sekali!" bisik suara berat dan tegas tepat ditelinganya, nada bicaranya jahil dan terdengar menggoda, iya itu suara Lian.

"Lian... Kau..."

"Iya, ini aku... Kenapa?"

Alexa akan berbalik badan namun Lian lebih dulu mengeratkan kedua tangan diperutnya.

"Aku suka wangimu... Manis dan seksi..." bisik Lian lagi.

"Maukah menemaniku malam ini......."

"Huaaaaa!!!! Tolonggggg!!!!"

Alexa menginjak kaki Lian dan masuk kedalam kamarnya. Bahkan Arka yang sedang mengurus beberapa pekerjaan diruang tengah dengan Leo dan Kevin kebingungan melihat tingkahnya.

Arka melirik Kevin yang masih sibuk mencari next chapter buku Elisa, ia mengedikan bahunya pertanda tak tahu.

Diluar sana, Lian mengulum senyumnya, merasa gemas dengan tingkah Alexa barusan.

"Kenapa dia lari? Padahal aku akan mengajaknya makan malam diluar? Apa dia mengira aku akan mengajaknya.... Astaga... Hahaha!!"

Lian memegangi perutnya seraya tertawa lepas.

"Sepertinya dia salah paham padaku... Ahhhh... Sepertinya aku harus cari waktu yang tepat untuk menjelaskan ini semua.."

Lian masuk kerumah, disana diruang tengah Leo tengah menyeruput kopinya seorang diri.

"Eh darimana saja kau?" tanyanya saat melihat Lian duduk disofa single.

"Aku dari luar , mengantarkan Tuan Wicaksono pergi. Kenapa? Apa ada sesuatu?" Lian meraih kaleng soft drink dimeja dan membuka penutupnya, ia menegaknya hingga tersisa setengahnya

"Tidak ada. Hanya saja barusan Queen Elisa berlari kalang kabut ketakutan kekamarnya , sudah seperti dikejar hantu saja!"

uhuk.

Uhuk.

Uhuk.

"Kau kenapa , bung?"

Leo menatap awas pada Lian karena terbatuk batuk. Mencurigakan, pikirnya.

Lian menyeka bibirnya , dan menggeleng pelan.

"Tidak ada. Aman." jawabnya singkat.

"Kau yakin? Lalu kenapa wajahmu memerah?"

Blush.

Tanpa sadar, wajah Lian memerah tersipu malu mengingat momen kedekatannya barusan dengan Alexa.

"Ini... Aku... Kepanasan . Aku mandi dulu ya.. Cuacanya panas sekali.."

Lian pergi kekamarnya untuk menghindari kecurigaan Leo . Seingatnya, Leo adalah orang yang pantang menyerah. Ia takut jika Leo mengetahui hal ini dan akan menyebabkan masalah lain lagi. Seperti semalam, contohnya.

Dikamarnya, Alexa sedang menyalakan shower . Ia membiarkan tubuh dan piyamanya basah terkena air shower. Mengingat kedekatannya dengan Lian barusan menyebabkan tubuhnya merinding sekujur dan meriang panas dingin. Aura dingin Lian serta suaranya yang berat dengan sedikit serak serak seksi membuat telinganya terusik.

"Alexa, Lo harus waras! jangan sampai Lian buat Lo jadi gil* apalagi sampe jatuh cinta. Gak, gak boleh!"

Alexa bermonolog sendiri disana. Mengingatkan dirinya sendiri untuk tak terjebak dalam hubungan lain lagi.

Kevin pun sudah cukup untuknya, jangan sampai ia mengecewakan Kevin apalagi menyakitinya.

"Lian... Kenapa sih Lo buat gue "gerah" gini? Padahal sebelumnya gue gak pernah sampe gini kalo deket cowok. Ya Tuhan.. Tolong aku... Bebaskan aku dari kehidupan rumit ini..."

Tok.

Tok.

"Al.. Kamu lagi apa disana? Ini udah 30 menit lho, jangan lama nanti kamu masuk angin."

seru suara Arka dibalik pintu. Sepertinya tadi Arka dan Kevin masuk mengikuti Alexa yang ketakutan .

"Iya , Al.. Kalo ada masalah coba bicarain baik baik. Jangan ngurung diri gini . Aku jadi bingung." tambah Kevin menyuarakan keresahannya.

"Kenapa diam aja? Kamu masih marah sama aku, Al?" lanjutnya lagi.

"Aku gapapa kok. Kalian mending pergi deh. Aku lagi gak mau diganggu. Please, tinggalin aku sendiri!"

Sahut Alexa dari kamar mandi.

Arka dan Kevin saling melempar pandangan. Bingung juga menghadapi sikap Alexa kali ini.

"Al.. Keluar atau aku dobrak sekarang!" ancam Kevin yang kehabisan cara.

"Lo yakin, Vin?"

"Ya mau gimana lagi ? Alexa gak akan keluar dari sana. Tahu sendirikan dia tuh keras kepalanya kayak apa?"

"hmm... Iya juga sih.."

"Al.. Aku dobrak sekarang ya.. Satu.. Dua.. Ti-"

Brak.

Pintu kamar mandi dibuka dari dalam. Terlihatlah Alexa yang hanya mengenakan bathrobe warna putih lembut berdiri menjulang diambang pintu. Perawakannya yang tinggi jelas membuat bathrobenya hanya sebatas pahanya saja. Kevin dan Arka ternganga sampai tak berkedip dibuatnya.

Saat tengah mengagumi keindahan Alexa, suara dering ponsel Arka mengagetkan ketiganya. Sontak Alexa dan Kevin melirik kearah Arka.

Arka meraih ponsel disaku celananya, ada panggilan dari seseorang disana.

Arka mengangkat panggilan itu.

"Hallo..."

(Arka.. Kamu dimana? Datanglah kekantor sekarang. Ada Nona Elizia Priscilla disini.)

Arka, Kevin dan Alex saling pandang.

Sejurus kemudian Arka mengangguk, " iya pa, 20.menit lagi Arka kesana"

(ya sudah.. Papa tunggu!)

tut.

Tut.

Panggilan berakhir.

"ngapain Eliz nyari kamu, Ka?" tanya Alexa sambil.mendaratkan bobot tubuhnya dikursi rias.

Arka menghela nafas lelah. Untuk kesekian kalinya ia harus berurusan dengan wanita jahat itu.

"Ka, lo berhutang penjelasan sama kita. Semua hal mengenai ruang bawah tanah dan Eliz, ceritakan semuanya sekarang!" pinta Kevin.

Arka melongokan kepalanya keluar pintu, memastikan tidak ada orang disana. Setelah dirasa aman, barulah Arka mengunci pintu dan duduk dikursi dekat Alexa , sedangkan Kevin duduk diranjang.

"Jadi... Gue yang buat ruang bawah tanah dirumah Elisa. Waktu itu Elisa ngeluh ke gue, katanya dia dikuntit seseorang sampe was was gitu."

Mat Alexa dan Kevin membola karena terkejut. Namun keduanya masih tak menyela penjelasan dari Arka.

selama beberapa menit , hening mengudara. Sebelum akhirnya Alexa kembali bertanya.

"Itu artinya lo tahu kalo Elisa dalam bahaya, kenapa lo gak bertindak?" tanya Alexa.

"Gue bertindak , Al. Makanya gue buat ruang bawah tanah itu. Tadinya gue pikir Elisa udah aman karena gak ngeluh lagi dikuntit someone mysterious. Karena gue udah macarin Eliz biar dia gak terlalu over jealous ke Elisa. Nyatanya gue salah. Gue kecolongan! Eliz negeb*nuh Elisa waktu gue lengah. Maafin gue , Vin, "

"Apa??? Jadi lo tahu siapa penguntit itu? Kenapa lo gak ngasih tahu gue Arka?! Harusnya lo bilang biar gue lebih perhatiin lagi Elisa."

"Vin, tenang , Vin! Jangan teriak teriak. Nanti yang lain denger, bisa berabe." kata Alexa menenangkan. Sebenarnya dia pun tak habis pikir dengan Arka, namun semua sudah terjadi. Marah pun tak bisa jadi solusi.

"Brengsek lo Arka! Kalo lo kasih tahu gue, pasti Elisa masih hidup!"

1
Dewi hartika
menegangkan dan seru lanjut up datenya thorr.
Queen of Romance: terimakasih sudah mampir Kak 💙
Saya usahakan segera 🤗
❥ ✧ 𝐹𝒶𝓉𝒾𝓂𝒶𝒽 𝒞𝓊𝓉 ✧: kak follow balik dong, aku dah follow Kaka🥺🙏
total 2 replies
Bunda zia
lanjut kan kak bagus🥰
Queen of Romance: terimakasih kak ❤💚💙
total 1 replies
Queen of Romance
terimakasih kak. dengan senang hati
Queen of Romance: terimakasih kak 🙏🙏
Aisyah Suyuti: menarik
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!