NovelToon NovelToon
Anak Tersembunyi Sang Kapten

Anak Tersembunyi Sang Kapten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Tentara / Cinta Lansia / Menikahi tentara / Tamat
Popularitas:5.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Deyulia

Juara 1 YAAW 2025 periode 1 kategori 2

Setelah lulus SMA, Syafana menikah siri dengan kekasihnya yang baru saja lulus Bintara TNI-AD. Sebagai pengikat bahwa Dallas dan Syafana sudah memiliki ikatan sah. Pernikahan itu dirahasiakan dari tetangga maupun kedinasan.

Baru beberapa hari pernikahan siri itu digelar, terpaksa Dallas harus mengikuti pendidikan selama lima bulan serta masa dinas dua tahun. Mereka berpisah untuk sementara.

"Nanti setelah Kakak selesai pendidikan dan masa dinas dua tahun, kakak janji akan membawa pernikahan kita menjadi pernikahan yang tercatat di kedinasan," janji Dallas.

"Kak Dallas janji, harus jaga hati," balas Syafana.

Namun baru sebulan masa pendidikan, Dallas tiba-tiba saja menalak cerai Syafana. Syafana hilang kata-kata, sembari melepas Hp nya ke ubin, tangan Syafana mengusap perutnya yang kini sudah ditumbuhi janin. Tangis Syafana pecah seketika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Syafa Diungsikan

     Mereka bertiga pulang dari klinik membawa tanya di dalam benak masing-masing.

     Tiba di rumah, Syafa dibiarkan tenang dulu, karena Bu Sarma dan Pak Syakir melihat Syafa begitu sedih dan tertekan.

     "Minumlah dulu. Setelah perasaanmu tenang, kamu harus ceritakan sama bapak dan ibu." Bu Sarma memberikan segelas teh hangat untuk Syafa. Syafa meraih gelas itu, lalu diteguknya air teh hangat di dalam gelas itu.

     Pak Syakir memintal-mintal tembakau di depan teras rumahnya, sebelum ia membakarnya dengan api lalu menyesapnya. Pikirannya masih melayang dengan kejadian yang menimpa Syafana di klinik tadi.

     "Ceritakan sama ibu, apa yang membuat kamu berbicara seperti tadi di klinik? Bukankah ada baiknya suamimu tahu kalau kamu saat ini sedang mengandung? Ibu tahu, Dallas saat ini baru saja pendidikan, dan berita ini tentu saja akan membuatnya shock. Tapi, bagaimanapun juga dia tetap harus tahu. Lagipula kenapa kalian tidak berusaha mencegahnya? Bukankah ibu pernah memberitahu kalau kalian bisa menahannya dengan berKB. Harusnya salah satu dari kalian mau mengalah." Suara Bu Sarma mulai terdengar dari dalam rumah, sehingga Pak Syakir mulai berdiri, lalu mematikan lintingan rokoknya sebelum memasuki rumah.

     Syafana diam terpaku, dia tidak tahu harus berkata apa. Yang ada air matanya justru mengalir semakin deras mengingat satu kalimat yang didengarnya dari bibir Dallas semalam.

     Kata talak sudah terlontar, otomatis dia kini janda dan sudah tidak ada ikatan pernikahan lagi dengan Dallas.

     "Kami bukan mau menekanmu, tapi kami harus tahu apa yang sebenarnya terjadi sama kamu, Syafa. Berikan nomer Hp suamimu biar bapak menghubunginya dan memberitahukan keadaanmu," pinta Pak Syakir.

     "Tidak perlu Pak."

     "Kenapa?"

     "Karena Kak Dallas sudah memberikan talak untuk Syafa lewat telpon."

     "Apa? Kurang ajar." Jawaban Syafana mengundang rasa terkejut dan tidak percaya pada Pak Syakir dan Bu Sarma.

     "Tidak mungkin, ini tidak mungkin. Bukankah dia sendiri yang meminta pernikahan ini dengan alasan untuk ketenangan? Tapi, setelah kamu mengandung kenapa dia tega menalakmu? Benar-benar tidak bisa dibiarkan. Bapak akan menghubunginya atau kalau perlu mendatanginya ke kesatuannya." Kemarahan Pak Syakir tidak terbendung sampai terdengar kalimat ancaman.

     "Tidak perlu, Pak. Syafa mohon, jangan mendatangi kesatuannya Kak Dallas. Kak Dallas belum tahu kalau Syafa hamil." Syafana memohon, entah apa yang dipikirkannya.

     "Lantas, apa yang akan kita lakukan, sementara dirimu hamil? Bapak akan menghubungi Dallas, biar dia tahu kalau kamu hamil," ngotot Pak Syakir sembari merebut gawai Syafana dan mulai mencari nomer Dallas.

     Bu Sarma ikut gelisah dan panik, perempuan paru baya itu hanya bisa duduk gelisah dan termenung sedih memikirkan nasib anaknya saat ini.

     Sayang sekali, nomer Dallas yang sudah beberapa kali dihubungi, sama sekali tidak aktif. Membuat Pak Syakir kecewa dan marah.

     "Nomer suamimu tidak aktif." Pak Syakir mendesah kecewa, tatap matanya tajam ke depan.

     "Kita susul ke rumahnya, bapak harus meminta penjelasan dari keluarganya," putus Pak Syakir.

     "Syafa tidak tahu di mana rumahnya, Pak. Syafa belum pernah diajak ke rumahnya." Ungkapan Syafa yang lirih dan tertahan oleh tangis, membuat Pak Syakir dan Bu Sarma mendengus putus asa. Apa yang harus mereka perbuat kalau sudah seperti ini?

     "Kita harus apa, Bu? Kenapa Dallas memperlakukan anak kita dengan tega seperti ini? Kenapa kita harus percaya dengan permintaan dia saat dia mengajak Syafa menikah siri dengan alasan supaya dia tenang, tapi buktinya seperti ini?" Pak Syakir berkata menahan tangis. Dia seakan putus asa, bagaimana caranya mengatasi Syafa yang kini hamil, tapi Dallas tidak bisa dihubungi.

     "Bagaimana dengan omongan tetangga, jika mereka melihat perut Syafa yang besar, sedangkan mereka tidak tahu kalau Syafa sudah menikah siri dengan lelaki itu?" lanjut Pak Syakir dengan mata menerawang jauh ke depan.

     Syafana bangkit dan berlalu dari ruangan itu, ia tidak kuasa menanggung derita kedua orang tuanya akibat kehamilannya ini bersama Dallas. Syafa memasuki kamar, lalu menangis di sana. Dia tidak bisa membayangkan harus apa setelah ini?

     Bu Sarma terdiam, ia kehilangan kata-kata. Semuanya bagai mimpi buruk di siang bolong yang datang bagaikan badai yang menghantam tanpa diduga.

     Kembali bayangan Dallas saat meminta dirinya untuk menikahi Syafa secara siri terbayang.

     "Dallas mohon ijin sama ibu dan bapak, Dallas ingin menikahi Syafa. Dallas mencintai Syafa, dan Dallas tidak ingin kehilangan Syafa. Supaya Dallas tenang, sementara Dallas akan menjalani pendidikan, bagaimana kalau Dallas dan Syafa menikah siri dahulu? Ini semua agar Dallas merasa tenang, karena antara kami sudah ada ikatan pernikahan," mohon Dallas sebulan lebih yang lalu tanpa menimbulkan kecurigaan apapun terhadap kedua orang tua Syafana.

     "Apakah pernikahan siri ini akan baik untuk hubungan kalian? Sementara Syafa baru saja lulus SMA. Bapak dan ibu tidak ingin kelak ada yang dirugikan salah satu pihak." Kala itu Pak Syakir sedikit ragu dengan permohonan Dallas.

     "Bapak dan ibu yakin sama Dallas, Dallas tidak mungkin menyakiti Syafana. Sebab Dallas sangat mencintai Syafana. Nanti, setelah masa dinas dua tahun, Dallas akan segera mengajukan pernikahan ke kesatuan," ujarnya lagi meyakinkan, sehingga Bu Sarma dan Pak Syakir percaya begitu saja dengan permintaan Dallas.

     Akhirnya Dallas dan Syafana sah menjadi suami istri secara siri malam itu. Disaksikan dua orang saksi dan seorang Ustadz yang menikahkan. Pak Syakir menjadi wali nikah untuk Syafana. Sungguh malam itu sebuah malam yang mengharukan sekaligus membahagiakan, meskipun pernikahan mereka masih dirahasiakan dari tetangga maupun kesatuan Dallas.

Sebulan kemudian,

     "Bu, perut Syafa semakin hari semakin besar. Apakah kita akan tetap diamkan Syafa di sini? Kita harus ungsikan Syafa dari sini. Bapak tahu harus ke mana Syafa diungsikan," ujar Pak Syakir terdengar was-was.

     "Terserah Bapak saja. Demi kebaikan Syafa, ibu setuju dengan keputusan yang Bapak ambil," ujar Bu Sarma setuju.

     Tanpa perlawanan, Syafana akhirnya diungsikan ke suatu tempat yang kira-kiranya aman dari omongan tetangga maupun lingkungan setempat.

     "Kamu akan menyesal, Kak, karena telah memperlakukan Syafa seperti ini. Syafa tidak akan pernah memaafkan apa yang telah Kak Dallas lakukan pada Syafa dan keluarga Syafa seperti ini," tekad Syafa saat mobil travel mulai membawanya pergi dari kediaman kedua orang tuanya.

     Lelehan air mata membasahi pipi Syafa. Syafa pergi bagaikan seorang perempuan yang sudah hilang harga diri. Kepergiannya dari rumah kedua orang tuanya, hanya demi harga diri dan martabat kedua orang tuanya.

    "Maafkan Syafa, Pak, Bu. Syafa tidak bisa membuat bapak dan ibu bangga terhadap Syafa," batin Syafa sembari mengusap perutnya yang semakin membesar.

Bersambung

Mohon dukungannya ya teman-teman.

1
Leniawati Leni
jd ga respek sama syafana
Arman Despi
lanjut thorrr
Lina Zascia Amandia: Udah up karya barunya ya...
total 1 replies
Leniawati Leni
sy setuju syafa rujuk ma dallas
cinta sejati
Jumi Nar
bagus
Ning Roso
bagus ceritanya
Ning Roso
semoga bukan anak angkatnya/sodaranya bidan Dista
Irma Mintarsih
aku suka sama modusnya pak kapten 😂😂
Andriyati
kalau bisa gak jodoh lagi kelen,,
Andriyati
huh,, mw kasihan sama kamu tapi kelakuan mu udh nyakitin banget dalas,,, kalau sama tw mama nya kamu perlakukan seperti itu pasti dia benci banget sama kamu
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹☕☕☕☕☕
Lina Zascia Amandia: Makasih byk Kak...
total 1 replies
Aska
hemmm 🤗🤗🤗🤗🤗
Lina Zascia Amandia: Hehehe knp Kak... nyamuk ya?
total 1 replies
Aska
gini yaa kalo lagi kasmaran 😂😂😂
Lina Zascia Amandia: Iya dong...
total 1 replies
Aska
kelihatan Dista blm bisa move on dari Dallas, cinta gak bisa dipaksa buk bidan Oneng
Aska
bidan Oneng cinta gak bisa di paksa dodol,
Aska
sabar pak kapten jgn nyosor aja blm halal, Syafa km harus paham pak kapten kan duda karatan makanya buru buru nikahin km
Aska
pacaran untuk yg kedua kali nya
anaa
baru baca tadi malam eh malah udah slesai pagi ini/Frown/
next cerita babang sakala mau ta pantengin...
semangat berkarya othoor/Rose/
Lina Zascia Amandia: Makasih byk Kak... sehat selalu ya...
total 1 replies
Joko Idena
menarik
Lina Zascia Amandia: Mksh
.. 🥰🥰🥰
total 1 replies
Ma Malikha
akhirnya tamaat hidup berbahagia
Lina Zascia Amandia: Yessss
total 1 replies
Tety Srisn
mana ini kelanjutan nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!