NovelToon NovelToon
Dan Akhirnya Aku Pergi

Dan Akhirnya Aku Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:44.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Sofia Amara, wanita dewasa berusia 48 tahun yang hanya dipandang sebelah mata oleh suami dan anak-anaknya hanya karena dirinya seorang ibu rumah tangga.

Tepat di hari pernikahan dirinya dan Robin sang suami yang ke-22 tahun. Sofia menemukan fakta jika sang suami telah mendua selama puluhan tahun, bahkan anak-anaknya juga lebih memilih wanita selingkuhan sang ayah.

Tanpa berbalik lagi, Sofia akhirnya pergi dan membuktikan jika dirinya bisa sukses di usianya yang sudah senja.

Di saat Sofia mencoba bangkit, dirinya bertemu Riven Vex, CEO terkemuka. Seorang pria paruh baya yang merupakan masa lalu Sofia dan pertemuan itu membuka sebuah rahasia masa lalu.

Yuk silahkan baca! Yang tidak suka, tidak perlu memberikan rating buruk

INGAT! DOSA DITANGGUNG MASING-MASING JIKA MEMBERIKAN RATING BURUK TANPA ALASAN.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DAAP 7

Sofia menatap gedung pengadilan agama di hadapannya. Bangunan itu tampak megah dan kokoh, seakan menyadarkannya bahwa keputusannya hari ini bukanlah sesuatu yang bisa diambil dengan sembarangan. Namun, Sofia sudah mantap. Tidak ada lagi keraguan dalam hatinya.

Dia menarik napas dalam, menenangkan debaran jantung yang tak beraturan. Lalu, dengan langkah tegap, dia berjalan masuk.

Di dalam, suasana cukup ramai. Beberapa pasangan duduk di bangku tunggu, sebagian tampak muram, sebagian lagi seperti dirinya—penuh tekad. Sofia langsung menuju meja pendaftaran dan menyampaikan kedatangannya.

"Apa keperluan Anda, Bu?" tanya seorang pegawai perempuan dengan ramah.

"Saya ingin mengajukan gugatan cerai," jawab Sofia tegas.

Pegawai itu menatapnya sejenak sebelum mengangguk. "Baik, mohon isi formulir ini dan lampirkan dokumen yang diperlukan, seperti KTP, buku nikah, serta surat pendukung lainnya jika ada."

Sofia sudah menyiapkan semua. Dengan tenang, dia menyerahkan berkas-berkas yang telah disusunnya rapi. Pegawai itu mulai memeriksa satu per satu dokumen tersebut, sementara Sofia menjawab beberapa pertanyaan standar yang diajukan.

Namun, di tengah proses itu, suara seorang wanita tiba-tiba terdengar dari arah pintu masuk.

"Sofia?"

Sofia menoleh, dan matanya membulat saat melihat seorang wanita berkemeja rapi dengan blazer hitam berjalan ke arahnya. Rambutnya dikuncir kuda, wajahnya tampak elegan dan penuh percaya diri.

"Rena?" Sofia terkejut.

Wanita itu tersenyum lebar. "Astaga, sudah lama sekali! Aku hampir tidak mengenalimu!"

Sofia tersenyum tipis. "Sudah lebih dari dua puluh tahun, ya?"

Rena mengangguk, lalu matanya tertuju pada dokumen yang sedang diproses di meja. "Tunggu ... kau mengajukan gugatan cerai?" tanyanya, kini dengan ekspresi kaget.

Sofia menghela napas dan mengangguk. "Ya."

Rena menatapnya dengan tidak percaya. "Apa yang terjadi? Aku ingat kau dulu begitu mencintai suamimu."

Sofia tersenyum getir. "Dulu, Rena. Tapi sekarang, aku hanya ingin bebas."

Rena diam sejenak, lalu menarik tangan Sofia ke sudut ruangan yang lebih sepi. "Kau yakin dengan keputusan ini?" tanyanya dengan nada serius.

"Aku sudah mempertimbangkannya sejak lama. Ini bukan keputusan yang aku buat dalam semalam," jawab Sofia mantap.

Rena memandang sahabatnya dengan lekat, mencoba mencari tanda-tanda keraguan. Namun, yang dia lihat hanyalah keyakinan. Akhirnya, dia tersenyum kecil.

"Baiklah, kalau begitu aku akan membantumu. Kau tidak boleh menghadapi ini sendirian."

Sofia menatap Rena, matanya sedikit berkaca-kaca. Setelah bertahun-tahun merasa sendiri, kini ada seseorang di sisinya.

"Terima kasih, Rena."

Dengan bimbingan sahabat lamanya, Sofia melanjutkan proses pengajuan gugatannya. Ini adalah awal dari kebebasannya.

🍃🍃🍃🍃

Sofia menatap cangkir kopi di hadapannya. Uap tipis masih mengepul, aromanya seharusnya menenangkan, tapi pikirannya masih berkecamuk. Di hadapannya, Rena duduk dengan tangan terlipat di atas meja, menatapnya penuh perhatian.

"Aku masih tidak percaya," gumam Rena setelah mendengar semua cerita Sofia. "Robin, pria yang kau nikahi selama puluhan tahun, ternyata seperti ini?"

Sofia mengangguk lemah. "Aku juga tidak percaya pada awalnya, Rena. Aku butuh waktu lama untuk mencerna semuanya."

Setelah menyelesaikan proses pendaftaran gugatan cerainya di pengadilan, Rena langsung menarik Sofia ke sebuah kafe dekat gedung pengadilan. Dia ingin tahu semuanya—apa yang membuat sahabatnya, yang dulunya begitu sabar dan setia, akhirnya memilih untuk mengakhiri pernikahannya.

Sofia pun menceritakan semuanya, dari sikap dingin Robin selama bertahun-tahun, bagaimana dia hanya dijadikan alat untuk melahirkan keturunan, hingga pengkhianatan Robin dengan sahabatnya sendiri, Vanessa.

"Vanessa, ya?" Rena menggelengkan kepala, masih tak percaya. "Dulu aku tidak begitu dekat dengannya, tapi aku ingat dia selalu ada di sekitar Robin."

"Karena dia memang wanita simpanannya," Sofia menyeringai pahit. "Aku menemukan video mereka, Rena. Mereka telah berselingkuh sejak awal pernikahanku. Robin bahkan berkata kalau dia hanya menikahiku karena orang tuanya ingin cucu. Tidak ada cinta sedikit pun."

Rena mengernyit, lalu meraih ponsel Sofia saat wanita itu menyerahkannya. Sofia sudah menyiapkan beberapa video yang menjadi bukti perselingkuhan Robin dan Vanessa.

Saat Rena menekan tombol putar, ekspresinya berubah drastis. Matanya membelalak saat melihat adegan menjijikkan di layar.

"Astaga .…" Rena buru-buru mematikan video itu. "Aku ingin muntah."

Sofia tersenyum sinis. "Bayangkan bagaimana perasaanku saat melihat semua itu."

Rena menarik napas dalam. "Jadi, anak-anakmu juga lebih berpihak kepada Robin dan Vanessa?"

"Ya," Sofia menunduk. "Mereka menganggapku terlalu mengekang. Vanessa justru mendukung mereka dalam segala hal, bahkan dalam hal-hal yang seharusnya aku sebagai ibu yang menentukan."

Rena menatap Sofia dengan sorot mata iba. "Kau sudah melalui banyak hal, Sof."

Sofia hanya tersenyum tipis. "Aku sudah memutuskan, Rena. Aku tidak ingin hidup dalam kebohongan dan penghinaan ini lagi. Aku ingin bebas."

Rena menatap sahabatnya yang kini tampak berbeda. Sofia yang dulu selalu patuh, yang selalu mendahulukan orang lain, kini menunjukkan keberanian yang luar biasa.

Rena tersenyum dan meraih tangan Sofia. "Kalau begitu, aku akan membantumu. Aku akan menjadi pengacaramu, Sofia. Aku akan memastikan kau mendapatkan keadilan yang layak."

Sofia menatap Rena dengan mata berkaca-kaca. "Terima kasih, Rena. Aku tidak tahu harus berbuat apa tanpa bantuanmu."

Rena tersenyum lembut. "Kau tidak sendiri, Sof. Kau punya aku."

🍃🍃🍃

Setelah berbicara panjang lebar, Sofia dan Rena memutuskan untuk makan siang di restoran kecil yang nyaman tak jauh dari pengadilan.

Hidangan telah tersaji di atas meja, tetapi Sofia hanya mengaduk-aduk makanannya dengan sendok.

"Jadi," Rena menyesap minumannya, menatap Sofia dengan penuh perhatian. "Apa rencanamu setelah bercerai dari Robin?"

Sofia menarik napas dalam, mencoba merangkai kata-kata. "Aku akan mencari kontrakan atau menyewa apartemen. Aku tidak ingin tinggal di rumah itu lagi. Rumah yang penuh kenangan menyakitkan."

Rena mengangguk mengerti. "Kau yakin tidak mau tinggal di rumahku dulu? Setidaknya sampai kau menemukan tempat yang cocok?"

Sofia tersenyum dan menggeleng. "Terima kasih, Rena. Aku sangat menghargainya, tapi aku ingin belajar hidup mandiri. Aku sudah terlalu lama hidup dalam bayang-bayang Robin dan keluarganya. Sekarang saatnya aku berdiri di atas kakiku sendiri."

Rena tersenyum bangga. "Aku suka tekadmu. Lalu, apa kau sudah memikirkan apa yang akan kau lakukan setelah itu?"

Sofia menghela napas, lalu tersenyum penuh keyakinan. "Aku ingin mengejar impianku. Aku ingin menjadi seorang desainer mode."

Rena menaikkan alisnya, sedikit terkejut. "Desainer mode? Kau suka dunia itu sejak dulu?"

Sofia mengangguk. "Sejak muda, aku sangat suka menggambar desain pakaian. Dulu, aku bercita-cita menjadi desainer, tetapi hidup membawaku ke jalan yang berbeda. Aku menikah, mengurus keluarga, dan lupa akan impianku sendiri." Sofia tertawa kecil, lalu melanjutkan, "Sekarang aku 48 tahun, tapi aku tidak peduli. Aku masih punya waktu untuk meraih mimpiku."

Rena menatap Sofia dengan kagum. "Sofia, kau luar biasa. Tidak banyak wanita seusiamu yang masih berani bermimpi sebesar itu."

Sofia tersenyum. "Aku sudah mengorbankan terlalu banyak untuk orang lain, Rena. Sekarang saatnya aku melakukan sesuatu untuk diriku sendiri."

Rena mengangkat gelasnya. "Kalau begitu, untuk awal baru! Untuk Sofia yang baru!"

Sofia tersenyum dan mengangkat gelasnya juga. "Untuk awal baru."

Mereka pun menyesap minuman masing-masing, dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.

1
Ma Em
Bagus pasti itu Riven atau Edward sama Elleanor yg sediakan pengawal untuk melindungi Sofia jgn sampai Vanesa bisa menghancurkan Sofia semoga Sofia semakin jaya dan butiknya semakin terkenal kalahkan Vanesa dgn karya2 mu
🍒⃞⃟🦅Rivana84
tidak ada yg menghalangi mu,,,tapi hatimu lah yg sdh hitam jdi liat org sukses sllu iri hati
🍒⃞⃟🦅Rivana84: yahh betul syekaliiii thoorr
✍️⃞⃟𝑹𝑨Yulia🅶🅰🅽🅹🅸🅻🤎🧡: Bener kak. kalau hati hitam. Pasti bakalan iri terus
total 2 replies
🍒⃞⃟🦅Rivana84
bpk nya kulkas ya anak nya juga kulkas toh ya/Facepalm//Facepalm/
🍒⃞⃟🦅Rivana84
ternyata bener dia bpk nya kembar
🍒⃞⃟🦅Rivana84
Rivana?? bpk nya si kembar kah?? & org dri masalalu nya Sofia?
✍️⃞⃟𝑹𝑨Yulia🅶🅰🅽🅹🅸🅻🤎🧡: Gak apa-apa kak, aku aja kalau nulis kadang typo /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍒⃞⃟🦅Rivana84: maaf ya thoorr kalo aku typo nya kaga sadar🙏🤣🤣🤭
total 7 replies
Rabiatul Addawiyah
Saskia, Mikailla, Vanessa semua pada kena kebakaran hatinya, panas nih yeee lihat Sofia semakin terdepan😆
🍒⃞⃟🦅Rivana84
defensif apa thoorr?
✍️⃞⃟𝑹𝑨Yulia🅶🅰🅽🅹🅸🅻🤎🧡: Nah, tambah kosakata lagi kan? 🤣🤣
🍒⃞⃟🦅Rivana84: oh okeee thoorr,, soalnya aku Bru denger ini juga sih/Facepalm/
total 3 replies
Rabiatul Addawiyah
kembar seperti kamu lah Daddy (kulkas 4 pintu) 😅
✍️⃞⃟𝑹𝑨Yulia🅶🅰🅽🅹🅸🅻🤎🧡: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
🦆͜͡UᵐSᶠ𝐀⃝🥀❤️⃟𝐖ᵃ𝐟ᵍⁿʲⁱˡ🤎🧡
Semakin panas saja kamu Vanesa terus lah berulah sebelum kamu jatuh terpuruk
mama_im
mikaila pasti nyesel banget nantinya.
Rabiatul Addawiyah
Vanessa gemblung provokator
Aghitsna Agis
pph riven simpan pengawal bayaangan kemanapun pergi ikutin aja karena vanessa ingin.menjatuhkan kalau nga pphbtrbin jauhkan rahadianya niar tambag pusing vameds saskia dan anak2nya mudah untuk sofia untuk.menjatuhkan vanessa dgn menyebarkan vidio mesumnya tamat feh riwayatnya
Tiara Bella
wow Sofia pnya pengawal tersembunyi ternyata Edwar Eleanor sm papahnya....mantap
Aldiza azahra
bikin tu vanesa bangkrut dn bongkar rahasia tobin dn nene peot biar mata anky terbuka...
mama_im
anak kembar kulkas mirip bapaknya yee 🤣🤣🤣 akhirnya tau juga tuh nama tuan misterius 🤭🤭🤭
✍️⃞⃟𝑹𝑨Yulia🅶🅰🅽🅹🅸🅻🤎🧡: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Zea Rahmat
mampussss lu vanesa kebakaran jenggot kan
arniya
Vanessa tunggu kehancuran mu....
Wanita Aries
Wkwkwk kaget yakkk
Zea Rahmat
ada juga lu yg hancur
arniya
Reno dan Mikaila cepat tau kebenarannya, penyesalan terlambat....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!