Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
"Nona sepertinya bahagia sekali?" tanya Jelita. Jelita sedang mengemudikan mobil untuk Krystal menuju rumah Boy.
"Apa terlihat sangat jelas?" tanya Krystal balik.
"Apa Anda menyukai Tuan Muda Boy Daniel?" tanya Jelita penasaran.
"Aku rasa, keputusanku untuk menyamar adalah keputusan tepat. Apa Dia bisa Ku percaya, Jelita? Dia bilang mencintaiku. Apa Dia tidak berubah pikiran setelah tau Aku Krystal, dan Aku seorang janda?" Krystal ragu.
"Jika Dia tulus mencintai Nona, apapun status Nona pasti Dia terima," jawab Jelita.
"Aku gugup, Jelita, menikah dengan Saga dulu saja Aku tidak segugup ini. Aku lebih memilih pidato di depan ribuan orang, dari pada melihat wajah Boy. Apa Kamu tidak geli melihatku begini?"
"Anda cantik, Anda baik, apa yang harus di khawatirkan? Justru Tuan Muda Boy Daniel lah yang beruntung mendapatkan Anda," jawab Jelita. "Nona, ponsel Anda dari tadi berdering terus, tidak Anda angkat?" lanjut Jelita.
"Malas, itu pasti Saga."
"Tuan Saga masih menghubungi Anda?"
"Sejak Kami bercerai enam bulan yang lalu, Dia selalu menggangguku. Dia hampir setiap hari mengirim pesan WA dan meneleponku. Seharusnya Dia sadar, kalau tidak pernah ku angkat dan balas, artinya Aku tidak ingin berhubungan kembali dengannya."
"Dia ingin rujuk dengan Anda?"
"Iya, Dia bilang Akan berubah jika Aku menerimanya kembali. Aku tau Saga, Dia tidak mungkin bisa berubah. Alasan Dia selingkuh benar-benar tidak masuk akal. Katanya hatinya hanya untukku, tapi Dia kesepian. Lucu kan?" kesal Krystal.
"Apa Tuan Saga tau kalau Nona ingin menikah dengan Tuan Muda Boy Daniel?"
"Tidak mungkin dia tidak tau. Aku yakin dia pasti masih mengawasi ku. Tapi Aku sudah tidak peduli lagi. Aku juga tidak takut padanya. Dan Aku sudah tidak memiliki rasa apapun lagi untuknya," ucap Krystal tegas.
"Tuan Saga pasti mengamuk kalau tau Nona menikah lagi."
"Biar kan saja."
Krystal sama sekali tidak peduli lagi pada Saga. Hal itu membuat Saga tidak terima. Di seberang sana, Saga emosi dan membanting ponselnya dengan keras hingga retak.
"Krystal ... susah sekali sih meyakinkan Kamu? Apa karena Kamu sudah punya pria lain di hatimu? Tidak akan ku biarkan. Kamu hanya milikku Krystal, hanya milikku." Saga berada di ruangannya. Jubah dokter yang dia pakai, sama sekali tidak sesuai dengan karakternya.
"Ini semua karena Jelita, sekretaris sialan itu. Berani-beraninya dia mengadukan ku pada Krystal, kalau bukan karena dia, Aku dan Krystal pasti sekarang masih hidup bahagia. Lihat saja! Aku akan singkirkan semua orang yang menjadi penghalang hubunganku dengan Krystal, termasuk Jelita." Saga memiliki hati yang busuk. Padahal dia yang salah, tapi orang lain yang di salahkan.
Tok tok tok
Pintu ruangan Saga di ketok. "Masuk!" titah Saga.
Pintu dibuka, yang masuk adalah Bagas. "Kok muka Kak Saga kusut? Aku tau, pasti karena masih di cuekin oleh mantan istrinya," ejek Bagas.
"Itu bukan urusan Kamu!"
"Kak Saga kan udah cerai sejak enam bulan yang lalu. Selama bercerai, Kak Saga juga sering bersenang-senang dengan banyak perempuan, kenapa masih mengganggunya? Pasti karena harga diri Kak Saga terinjak-terinjak, ya? Karena dia membuang Kak Saga begitu saja dan impian Kak Saga memimpin perusahaan sebesar Winner Group kandas."
"Apa Kamu bilang?"
"Kalau di sini, Kak Saga hanya jadi bawahan Papanya Doni. Kalau di Winner Group, Kakak bisa di lantik oleh Krystal menjadi pimpinan menggantikannya."
"Bagas, kalau Kamu ke sini hanya untuk beromong kosong, sebaiknya Kamu keluar sebelum Ku hajar!"
"Iya, Maaf, Aku cuma mau minta tolong sama Kakak. Kakak kan ahlinya mencari tau informasi. Aku di pukul oleh anak bau kencur di club malam. Aku mau balas dendam. Kakak mau bantu Aku kan menemukannya? Biar dia tau rasa."
"Itu gampang, nanti Ku lakukan. Sana pergi?"
"Makasih Kakak Ku Sayang." Bagas pun keluar dari ruangan Saga.
***
Plak
Bram emosi dan menampar wajah Boy. "Jangan main-main dengan pernikahan ini, Boy! Papi punya banyak hutang budi pada mereka. Kamu juga tidak rugi menikah dengan Krystal. Apapun keinginanmu bisa dia penuhi jika Kamu jadi suaminya. Pokoknya pernikahan kalian tidak boleh di batalkan!" tegas Bram.
"Aku tidak mau menikah dengannya, Pi. Aku sudah mencintai wanita lain. Jika Papi mengusirku, Aku akan keluar dari rumah ini," tegas Boy.
"Cinta Kamu bilang? Papi tidak percaya, Kamu tidak lebih dari playboy yang belum jelas masa depannya."
"Terserah Papi mau berkata apa. Keputusanku sudah bulat. Aku tidak takut kehilangan semuanya."
"Nak, Kamu tidak kasihan dengan Kami? Apa yang harus Kami katakan pada Krystal kalau pernikahan ini batal? Semua persiapan sudah dia lakukan." Nadia menangis.
"Apa Papi dan Mami segitu inginnya Aku menjadi suami Krystal? Dia memang kaya, tapi hidupku tidak akan bahagia jika menikah dengannya. Cinta tidak bisa di paksakan."
"Langkahi dulu mayat Papi kalau Kamu mau membatalkan pernikahan ini. Jika Kamu berani keluar dari rumah, Kamu akan langsung melihat Papi mati."
Hari ini, Boy bertengkar hebat dengan orangtuanya. Orangtuanya masih kekeh tidak ingin membatalkan pernikahan ini. Boy sempat ragu, tapi Boy mencoba teguh pada pendiriannya. Boy sudah terlanjur mencintai Krystal yang dia anggap sebagai Alexa.
"Maafkan Aku, Pi, Mi. Aku pergi!" Boy berusaha bersikap tegas. Dari awal dia juga tidak ingin melanjutkan perjodohan.
"Jangan seperti itu, Boy!" Nadia berusaha menahan anaknya.
"Maaf, Mi." Walaupun sedih, Boy tetap melepas tangan ibunya yang berusaha menghentikan kepergiannya.
Setelah berhasil melepas tangan ibunya, Boy langsung keluar tanpa membawa apa-apa. Hanya baju yang dia pakai yang dia bawa. "Kamu akan menyesal dengan keputusanmu, Boy! Apalagi hidup diluar tidak semudah yang Kamu kira!" teriak Bram. Namun, Boy sama sekali tidak berbalik.
"Dia anak Kita satu-satunya, Pi," tangis Nadia.
"Biarkan saja!" ucap Bram.
Dengan berjalan kaki, Boy keluar dari gerbang rumah. Sangat kebetulan, mobil Krystal baru saja datang. Krystal lalu keluar dari mobilnya dan melihat Boy.
"Alexa, Kamu datang?" ucap Boy.
"Kamu habis bertengkar dengan orangtuamu?" tanya Krystal sedih sekaligus bahagia.
Boy mengangguk dan berkata," Aku tidak punya apa-apa sekarang, Kamu mau menerima Aku?" tanya Boy dengan tulus.