Istri Mungil Yang Tersakiti

Setelah kepergian rey Aqila langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa,dia itu merasa frustasi sekarang, rasanya ingin marah,kecewa,nangis semua bercambur menjadi satu.Aqila tidak sanggup di berikan masalah seperti ini.

"nangis sepuas lo,"ucap vanno karena melihat sepertinya Aqila memang seperti menahan sesuatu di dalam dirinya

"marah sepuas lo,"

"luapin emosi lo sekarang!tapi ingat jangan pernah merasa sendiri."

Aqila menatap vanno dengan tatapan yang sulit di artikan,dia bingung harus bagaimana rasanya marah pun tak ada gunanya

Aghhhhhhhhhhh

"kenapa kamu kembali lagi setelah hatiku sudah perlahan memudar"jerit Aqila dengan keras

"sesakkk,"gumamnya dengan memegang dadanya yang terasa sesak

"jika memang ini mimpi bagi aku tolong bangunin aku, aku gak sanggup."ucap Aqila dengan tatapan mengarah pada vanno

"sayangnya ini nyata Aqila,lo harus kuat jalanin ini semua.hiduplah bebas, nikmati masa muda lo!"ucap vanno

"bangkit aqila! Liat lo kaya gini akan membuat kakak gue besar kepala dan mengganggap lo masih cinta sama dia,"

Aqila langsung terdiam,ia tidak mau di anggap lemah oleh mantan suaminya itu.ucapan vanno ada benarnya,dia tak harus jadi seperti ini, bukannya masa mudanya masih panjang?dia bisa mengejar karirnya bukan?lalu untuk apa menangisi hal-hal tidak penting seperti ini.

Aqila langsung mengusap air matanya lalu bangkit dari sana,masih dengan tatapan menuju pada vanno

"bantu aku kak,"ucap Aqila melemah

"gue bakal bantuin lo!!"ucap vanno dengan lantang

"apa gue boleh peluk lo kak?gue gak sanggup"ucap Aqila karena dirinya benar-benar butuh pelukan sekarang

vanno langsung dengan senang hati merentangkan kedua tangannya,dia tau perasaan Aqila sekarang.pasti gadis itu sedang hancur-hancurnya

Aqila langsung Berhampur memeluk pria itu dan meneteskan kembali air matanya di dalam pelukan vanno

"kak apa ini akhir hidup aku?"ucap Aqila masih di dalam pelukan vanno

"Noo!!ini baru awal Aqila,di luaran sana masih banyak ngantri yang mau jadi temen hidup lo.bahkan lebih meratukan lo gak kaya mantan suami lo itu."

"tapi siapa kak?aku belum kepikiran kesana,trauma rasanya.aku takut memilih laki-laki yang sama lagi dan berakhir masuk ke dalam jurang yang sama"ucap Aqila langsung melepaskan pelukannya dari vanno karena di rasa sudah cukup

"suatu saat ada!tapi sekarang bukan waktu yang tepat Aqila."ucap vanno tiba-tiba melembut

"terimakasih kak,"ucap Aqila tiba-tiba

"untuk?"

"semuanya, kita bahkan baru kenal tapi aku udah ngerasa aman kalo ada kak vanno di samping aku,aku merasa kalo aku punya kakak laki-laki"

"apa hanya sebatas kakak laki-laki?"tanya vanno

"iyaa,memang kenapa?"ucap Aqila malah balik tanya

"ehemmm"

"lupakan, lanjutkan pekerjaanmu"ujar vanno kembali ke setelan awal menjadi atasan dan bawahan

"apasi kak,aneh banget tiba-tiba ganti mode.profesional gatau tempat ini namanya,"dengus Aqila tidak terima

"disini yang jadi bos siapa?saya atau kamu Aqila!"tegas vanno

"terserah! anda ketuanya."ucap Aqila langsung pergi dari sana meninggalkan vanno

namun ketika hendak keluar ternyata pintunya tadi di kunci kembali oleh vanno sehingga gadis itu dengan terpaksa harus membalikkan tubuhnya kembali menghadap vanno

"apa lagi?"tanya vannoo berpura-pura tidak tahu dan malah fokus pada laptopnya

"kunci pak!saya mau keluar, lagian kenapa pake di kunci segala sii.lagian kak rey udah keluar juga"kesal Aqila

"ambil di dalam saku celana saya!"ujar vanno tiba-tiba ide jail terlintas di dalam pikirannya

"hahh??bapak gilaa!saya ini sekertaris bapak bukan istri bapak,enak saja kalau saya salah ambil bagaimana!"ucap Aqila langsung membulatkan matanya ketika mendengar ucapan Aqila

"salah ambil bagaimana maksud kamu?"tanya vanno tiba-tiba tertarik dengan jawaban gadis itu

"eummmm anu, maksud saya takutnya uang bapak yang saya ambil.gitu pak"ucap Aqila langsung gugup karena sadar dengan ucapannya itu

"saya tau kamu tidak semiskin itu untuk mengambil uang saya Aqila!"

"ahh udahlah lupain aja pak,mana kuncinya!"

"ambil sendiri! beraninya kamu menyuruh saya."

"aishhhhhh ribet banget jadi orang,oke kalo anda menantang saya!"ucap Aqilla langsung menampakkan senyuman misteriusnya

Aqila langsung berjalan santai menghampiri vanno dan pria itu malah membulatkan matanya tidak percaya kalo gadis itu akan benar-benar mengambil sendiri kuncinya di dalam saku celananya, bisa bahaya kalau itu sampai terjadi

Ketika tangan Aqila sudah mendekati celananya vanno langsung berdiri dari kursi nya secara refleks

"jangan!! kamu benar gadis mesum yaa."dengus vanno langsung mengambil kuncinya sendiri

"loh kok mesum pak?mesum bagaimana coba,"ucap Aqila malah balik mengerjai vanno karena gadis itu melihat wajah panik pria itu tadi

"sudahlah lupakan, sekarang kamu Keluar nih kuncinya!"ucap vanno langsung memberikan kuncinya pada Aqila

"nahh gini dong dari tadi!gitu aja ribet pak."kesal Aqila langsung berjalan ke arah pintu dan keluar dari ruangan vanno

"gadis mesumm!"gumam vanno langsung kembali duduk dan fokus pada laptop miliknya itu

•••••

Di tempat lain ternyata rey belum pulang,pria itu malah duduk di taman kantor milik vanno.pria itu sedang meluapkan emosinya disana

"permisi,"ucap seorang wanita yang baru saja menghampiri pria itu

"pergi!"ujar rey dengan tatapan dinginnya

"sabar dulu pak,saya tidak akan menggangu bapak kok.saya hanya ingin bertanya"

"tanya apa?"

"eumm sebelumnya perkenalkan nama saya neta pak,"ucap neta dengan mengulurkan tangannya ke arah rey namun pria itu hanya membiarkannya saja hingga neta kembali menarik tangannya

"maaf pak saya mau tanya apakah benar Aqila mantan istri bapak?"tanya neta

"itu urusan saya!kamu tidak berhak untuk ikut campur."ujar rey

"maaf pak,saya hanya ingin mengajak anda kerja sama apakah anda minat bekerja sama dengan saya?"ucap neta tiba-tiba

Rey mengerutkan keningnya,"apa maksud kamu?"tanya pria itu

"kita bisa mengambil hak kita pak, anda bisa mengambil aqila dan saya bisa mengambil pak vanno"

"jadi kamu mencintai adik sepupu saya, begitu maksudnya?"

"lohh?jadi pak vanno sepupu anda?"tanya neta tidak percaya bahwa lelaki di depannya itu adalah kakak dari orang yang dirinya cintai

"kita tinggal serumah!"

"kalo begitu itu bisa jadi kesempatan emas buat kita pak, kita harus merjuangin cinta kita mau seberat apapun rintangannya"

"apa untungnya bagi saya?"

"anda ingin mantan istri anda kembali kan?"

"memangnya bisa?"tanya rey

"tentu saja mudah!kata saya mending kita kerja sama aja pak, bagaimana?"

Bagaimana kelanjutannya?apa rey akan menerima kerja sama itu?

Tunggu kelanjutannya teman-teman!!