NovelToon NovelToon
Wanita Simpanan Bos

Wanita Simpanan Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda / Selingkuh / Pelakor / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:20.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Jayanti

Yasmin, janda muda dan cantik harus menerima jadi istri simpanan seorang pria kaya dan sudah beristri. Berawal dari pertemuan tak sengaja Reynald dengan Yasmin yang tak lain adalah karyawannya sendiri di dalam lift perusahaannya. Reynald tertarik pada pandangan pertama dan setelah ditelusuri Yasmin ternyata memiliki pekerjaan sampingan sebagai wanita panggilan.

Reynald merupakan seorang pengusaha di bidang properti dan real estate. Ia memiliki seorang istri cantik dengan segala kegiatannya sebagai sosialita. Hidup bergelimang harta membuat Aurel lupa diri hingga terlibat perselingkuhan dengan pria lain, hal itulah yang membuat Reynald perlahan mencari pelarian untuk melayani hasrat sexnya. Sedangkan Yasmin menerima jadi istri simpanan untuk memenuhi semua kebutuhan hidup dirinya dan keluarga.

Apakah pernikahan Yasmin dengan sang BOS bisa terendus? Dan apakah pernikahan mereka berdua murni karena *** semata?

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Jayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Sebuah gudang tua tempat Rudi berada dengan kedua tangan dan kakinya di ikat ke sebuah tiang kayu yang masih kokoh. Kilatan amarah dari mata Reynald terpancar sejak dia mendengar istrinya sudah dilecehkan seseorang.

Reynald tidak bisa menahan dirinya lagi, dia menendang Rudi tepat di perutnya hingga membuat Rudi kesakitan luar biasa. Reynald seperti sedang kerasukan, dia menghajar Rudi tanpa ampun dan memaki-makinya.

"Kamu tahu siapa Yasmin? Dia istriku!" Teriak Reynald semakin membabi buta. Rudi nampak payah, dari mulutnya keluar darah segar.

Mata Rudi membelalak mendengar kenyataan tentang status Yasmin.

"Pak, tenangkan diri anda. Dia bisa mati jika anda tidak bisa mengontrol emosi anda." Romi tidak ingin Reynald mengotori tangannya karena telah membunuh Rudi, meskipun kematian Rudi tidak akan terendus polisi tetap saja Reynald tidak boleh gegabah.

"Haaaaaarrrrrghhh." Reynald melepaskan amarahnya karena harus menyudahi menyiksa Rudi, inginnya sampai Rudi mati di tangannya sendiri.

Rudi benar-benar tidak bisa berkutik, setelah anak buah Reynald lebih dulu menghajarnya habis-habisan kini ditambah pukulan tangan dan kaki Reynald yang terus-menerus membuat Rudi akan mati.

Reynald kembali merapikan lengan kemejanya yang dia gulung sampai ke sikutnya tadi. Berharap setelah ini Rudi benar-benar menyesali perbuatannya.

"Serahkan dia ke polisi kalau memang aku tidak boleh membunuhnya!"

Romi mengangguk paham, dibantu anak buah Reynald yang lainnya. Dia mengurus penangkapan Rudi dan menyerahkan pada kepolisian atas tindak pelecehan seksual pada istri dari Reynald Hartawan.

Setelah urusannya selesai dengan Rudi, Reynald mengendarai mobilnya seorang diri menuju rumah keduanya. Dia ingin segera menemui Yasmin, memberikannya pelukkan hangat. Pasti istrinya sekarang sedang mengalami trauma atas kejadian memilukan itu.

Reynald membuka pintu kamarnya, dia melihat Yasmin sedang menyandarkan kepalanya ke headboard. Marni yang merupakan asisten baru di rumahnya, mengetahui majikannya datang langsung berdiri dan pamit keluar dari kamar.

Reynald baru sadar, sejak sore tadi dia melihat Yasmin tidak seperti sekarang. Luka di bibir istrinya bertambah terlihat jelas dan bekas tamparan di pipinya juga sama. Istrinya itu sedang memejamkan matanya sambil memegang remot televisi.

Dia duduk di samping Yasmin, memindai wajahnya. Ada perasaan sesal yang dia rasakan namun tidak bisa digambarkan sama sekali. Dengan hati-hati Reynald mengusap lembut wajah Yasmin.

Sentuhan tangan Reynald membuat Yasmin terbangun, bibirnya membentuk lengkungan melihat suaminya sudah kembali pulang dengan keadaan selamat dan tidak terluka sama sekali.

"Mas, kamu sudah pulang." Yasmin menghambur memeluk suaminya. Menumpahkan kesedihan yang ditahannya sejak tadi karena amarah Reynald.

"Aku pulang, maaf aku baru pulang." Reynald membalas pelukan Yasmin tak kalah eratnya. Rasa bersalahnya sangat besar dan mendominasi perasaannya saat ini. "Aku janji tidak akan membiarkanmu mengalami hal seperti itu lagi, aku akan melindungimu dan tidak akan membiarkanmu sendiri." Mendengar ucapan Reynald, Yasmin menumpahkan air matanya. Menumpahkan perasaannya yang sakit tak terperi. Dia memang bukan perempuan baik-baik dan pernah terjerumus ke lembah nista tapi bukan berarti orang lain bebas melakukan apapun padanya.

***

Perlahan Yasmin membuka matanya, sinar matanya sudah merambat masuk melalui celah-celah tirai di kamarnya. Seketika Yasmin merasakan tubuhnya terasa sakit sampai ke tulang-tulang. Matanya tak berkedip melihat jam yang menempel di dinding sudah menunjukan pukul 9 siang.

"Astaga, aku kesiangan ke kantor." Yasmin buru-buru beringsut dari tempat tidur dan lekas mandi. Usai mandi dan berdandan alangkah terkejutnya karena dia melihat ada beberapa orang berpakaian serba hitam mirip bodyguard memenuhi halaman depan rumahnya.

"Non, anda mau berangkat kerja?" Marni datang tergopoh-gopoh sebelum Yasmin melangkahkan kakinya ke luar rumah.

"Iya, Bi. Tapi siapa orang-orang yang berpakaian serba hitam itu?" tanya Anandita penasaran.

"Itu bodyguard buat jagaian Non. Kata Tuan Rey, sekarang Non Yasmin harus dikawal kemanapun pergi."

"Bodyguard?" Mata Yasmin membulat penuh.

"Tuan Reynald tadi berpesan, katanya tuan ada meeting dengan klien jadi tidak bisa nemenin Non Yasmin. Dan tuan pesan hari ini Non Yasmin tidak usah masuk kantor karena tuan sendiri yang sudah meminta izin." Yasmin tersenyum tak percaya, Reynald sendiri yang meminta izin.

Dia mengambil ponselnya di dalam saku blazernya untuk menghubungi Reynald, namun urung takut mengganggu meetingnya. Terpaksa dia kembali lagi ke kamarnya dan merebahkan dirinya di atas tempat tidur.

Beberapa saat Yasmin berdiam diri di kamarnya, untuk makan saja Marni membawakannya ke dalam kamar. Keputusan Reynald untuk tidak memperbolehkannya masuk kantor hari ini merupakan keputusan yang tepat.

Dina dan Sani mengabarkan padanya bahwa ibunya Rudi datang marah-marah mencari Yasmin dan malah membuat heboh sekantor. Malah Reynald sendiri yang mengusirnya.

Yasmin mengelus dadanya sendiri, drama apa lagi yang akan dia hadapi nanti di kantor. Apa orang-orang bakalan tahu apa yang sudah menimpanya.

"Maaf anda tidak boleh masuk!" Salah satu bodyguard yang berjaga di depan pintu utama mencoba menghalangi seorang perempuan yang memaksa bertemu Yasmin.

Mendengar suara dari depan, Yasmin penasaran siapa yang sudah datang.

"Itu kan istrinya mas Reynald." Yasmin mengintip di balik tirai jendela kamarnya, dari atas kamarnya dia melihat Silvia memaksa ingin masuk. "Apa dia sudah tahu kalau aku sudah menikah," imbuhnya.

Perasaan Yasmin semakin tak menentu, dia bukannya takut menghadapi Silvia tapi dia juga harus tahu apa yang akan Reynald perintahkan padanya. Jika menghadapi Silvia berujung emosi, dia tidak mau hal itu terjadi.

Akhirnya Yasmin memutuskan memanggil Reynald.

Sementara Reynald masih memimpin meeting dengan para dewan direksi. Ponselnya yang bergetar mengalihkan perhatiannya melihat nama Yasmin tertera di layar ponselnya.

"Saya permisi dulu." Reynald undur diri sebentar dari meeting untuk menjawab panggilan dari istrinya tersebut.

"Iya, Yasmin. Kamu sudah bangun? Maaf, tadi meninggalkanmu karena aku ada meeting."

"Bukan itu, Mas."

"Lalu ada apa? Kenapa suaramu terdengar gugup?" tanya Reynald

"Bu Silvia ada di sini, dia memaksa ingin bertemu denganku. Apa aku temui saja dia?" ujar Yasmin.

Laporan istrinya sontak membuat kepala Reynald berdenyut. Baru saja masalah yang lain selesai, sekarang timbul masalah lainnya.

"Sayang, kamu tetap di dalam saja. Jangan keluar dari kamar, aku akan membereskan masalahnya dari sini. Kamu jangan khawatir, Silvia tidak akan berani. Oke?" Reynald berharap cemas menanti suara istrinya.

"Iya, Mas. Kalau itu yang kamu perintahkan, aku akan menurut."

"Anak baik, kalau begitu istirahat saja kembali. Jangan hiraukan dia. Sebentar lagi dia akan pergi."

Setelah menutup pembicaraannya dengan Silvia. Reynald langsung mengirimkan pesan pada Silvia.

Di rumah Yasmin, Silvia mendengus kesal setelah membaca pesan dari Reynald. Dia bersumpah akan kembali lagi dan membuat perhitungan dengan Yasmin.

***

BERSAMBUNG...

JANGAN LUPA BERIKAN KOMENTARNYA..

1
Meri Meri
Luar biasa
Bunda Juna
sejauh ini bagus alurnyapun nyambung gk bertele"
Anisah SH
menarik dan saya suka ceritanya
Aldebarand 98
Luar biasa
Bunda Juna
Perbaiki lagi ya kak,masih banyak Typo nya ,tapi bagus banget
Owik Suwarno
tlg di lanjutkan KK sangat"" bagus sayang klo di lewatkan ceritanya semangat 💪💪
Eka Kaban
oh my
jenny
Regan ini siapa lagi kak?
jenny
Anindita itu siapa ya kak?
Nonarein
makasih...
Mitha Ali
baguuuuuss
ViRa Silvianto
padahal ceritanya bagus loh...tulisannya rapi tp sikit x yg like🥺
Nonarein: Hiks... moga nanti rame yg like ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!