NovelToon NovelToon
Cinta Yang Datang Tiba-tiba

Cinta Yang Datang Tiba-tiba

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Puspita.D

Melia menangis sejadi-jadinya saat terpaksa harus menerima perjodohan yang tak di inginkan. pasal nya melia sudah memilki kekasih yang begitu ia cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspita.D, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

"assalamualaikum, de' mas datang" dengan antusias arkan memanggil sang istri saat pintu di buka yang terlihat hanya ibu mertuanya.

"wa'alaikum salam...nak arkan? Kamu sudah datang?" sapa ibu mertuanya. "i iya bu...melia nya sedang apa bu" tanya arkan pada mertuanya.

Namun ibu mertuanya menunduk sedih dan berkata "sudah 2 hari melia sakit bahkan sudah ibu panggil kan mantri tapi belum membaik juga" kata ibu mertua nya.

Arkan mendengar sang istri sakit langsung menjatuhkan tas nya ia berlari kecil masuk untuk segera menemui istri nya.

"de' mas datang kenapa kamu kok sampe sakit gini de'?" melihat istri nya yang begitu lemah arkan mengusap air mata di peluk tubuh istri nya. Perlahan melia membuka mata nya.

"mas....jangan tinggalin aku..." lirih melia. "iya de' mas nggak akan ninggalin kamu lagi".

Ibu melia datang membawa bubur "nak arkan melia sejak pagi belum mau makan, mungkin kalo nak arkan yang suapin dia mau makan" arkan mengambil bubur tersebut dari tangan ibu mertuanya.

"de' makan dulu ya...biar cepet sehat kasihan baby kita kalo kamu nggak makan dia juga akan lapar" bujuk arkan sedikit demi sedikit bubur itu masuk kedalam perut melia.

...****************...

Beberapa hari berlalu, keadaan melia sudah membaik. "de' mas memutuskan untuk sementara mas cari kerja di sini dulu" kata arkan di suatu sore saat ia sedang duduk bersantai dengan istri nya di depan rumah.

"nak arkan kalo mau kerja kebetulan sekali, kemarin ibu di tawarin sama tetangga untuk kerja di ladang nya tapi masih ibu pikir-pikir" sahut ibu melia yang keluar membawa secangkir kopi dan segelas susu tak lupa juga singkong goreng juga di bawanya.

"oya..kebetulan sekali bu, di mana rumah nya bu biar arkan datang ke rumah nya" kata arjan dengan antusias. "dari rumah kita ini cuma berjarak 3 rumah nak..rumah nya bercat warna biru, nama nya ibu winda"

"baik lah besok pagi arkan ke sana bu" ibu melia mengangguk "ayo di minum kopi nya ini juga ada singkong goreng, ini susu buat putri kesayangan ibu" kata ibu melia yang meletakan satu persatu isi nampan nya.

...****************...

Keesokan pagi nya arkan pergi ke rumah yang di maksud ibu mertua nya. "mungkin ini rumah nya" kata arkan ragu pasal nya rumah bercat biru ada 2, akhir nya dengan yakin arkan mengetuk pintu rumah nya.

Tok tok tok "assalamualaikum" ucap salam arkan beberapa kali, tak beberapa lama keluarlah seorang gadis muda yang cantik, arkan yang tak menyangka sang pemilik rumah masih muda menunduk lantas bertanya.

"maaf mba apa benar ini rumah bu winda?" tanya arkan "iya benar saya putri nya ada perlu apa ya mencari ibu saya" jawab gadis cantik di hadapan nya yang terpesona melihat ketampanan arkan.

"kalo nggak salah kemarin ibu winda mencari pekerja untuk di ladang" ujar arkan lagi "iya benar...tapi...apa benar mas mau kerja di ladang?" kata gadis tersebut. "mas itu terlalu tampan untuk kerja di ladang" sambung gadis itu lagi.

"rina siapa yang datang" terlihat wanita paruh baya keluar dari dalam rumah "siapa ya, saya kok baru lihat mas ini" kata wanita paruh baya tersebut.

"saya menantu bu indah saya mau mempertanyakan kerjaan yang kemarin ibu winda tawar kan ke ibu mertua saya, apa kah masih ada bu?"

"oh iya saya sendiri bu winda jadi mas ini menantu nya bu indah berarti suamu nya melia ya?" arkan mengangguk.

Rina yang mendengar bahwa arkan suami melia ia merasa tak suka pasal nya sejak dulu rina selalu iri dengan melia dari mulai melia menjalin hubungan dengan radit.

"kenalkan bu nama saya arkan, kalo benar masih ada kerjaan itu kapan saya di perbolehkan untuk mulai bekerja" kata arka dengan sopan.

"kalo nak arkan nggak keberatan hari inu juga boleh mulai kerja nanti biar rina yang tunjukin di mana ladang nya, soal nya ibu repot"

"baik lah bu saya pamit dulu nanti saya akan tunggu de' rina di ujung jalan pertigaan" bu winda mengangguk dengan senyum.

...****************...

"bu...bukankah bu winda itu ibu nya rina?" tanya melia pada ibu nya. "iya benar bukan kah dia teman mu di sekolah dulu" "iya dia teman sekolah ku dulu tapi kami nggak berteman kok" ujar melia "lah kok bisa gitu" "ya bisa lah bu dia itu selalu iri dengan apa yang melia dapat, jangan-jangan...."

"jangan-jangan apa de'" tanya arkan yang tiba-tiba datang.

"mas sudah pulang? Mas ketemu yang nama nya Rani?" arkan mengangguk "gimana cantik kan dia?" cerocos melia yang membuat arkan heran.

"ya ya cantik nama nya juga perempuan, tapi masih cantikan istri ku kok, ya kan bu?" arkan mencoba mengajak bercanda istri nya.

"iya cantik karna melia istri mu jadi akan selalu terlihat cantik" sahut ibu melia.

"ambil kan sarapan buat suami mu nduk ibu yakin bu winda pasti mempersilahkan nak arkan untuk langsung kerja hari ini"

melia mengambil jan makanan untuk suami nya dengan mulut cemberut. "eh..itu mulut kenapa cemberut gitu?" tanya arkan yang gemas melihat bibir manyun istri nya.

"nggk papa mas nikmati aja saat nanti rani akan sering mengunjungi mas di ladang" melia menyodorkan sepiring nasi lengkap dengn lauk pauk sederhana.

"yo nggak mungkin to de'.. Di ladang itu panas nggak mungkin dia mau ke ladang kalo nggak ada perlu nya." ucap atkan meyakin kan.

"kamu itu lo nduk jangan berpikir terlalu jauh kasihan baby mu di dalam perut cape karna setiap ibu nya banyak pikiran baby nya juga ikut mikir" melia tertawa mendengar candaan ibu nya.

...****************...

"mas berangkat dulu ya, doa kan kerjaan mas lancar dan bu winda puas dengan hasil nya supaya bu winda mau percayakan ladang nya ke mas" ujar arkan sebelum berangkat. Melia mencium tangan suami nya.

Arkan berjalan menuju pertigaan yang di maksud tadi. Sampai di sana arkan melihat rina yang sudah menunggu di pondok teduh.

"maaf ya de' nunggu lama" ucap arkan merasa tak nyaman. "nggak kok mas aku juga baru nyampe" arkan mengangguk " kita berangkat sekarang?" "mari..."

"dulu saya satu sekolah dengan melia loh mas" kata rani membuka percakapan sambil berjalan. "oya?" jawab singkat arkan. "emang melia nggak pernah cerita ya mas tentang saya atau tentang teman sekampung lain nya yang sekolah bareng sama dia" arkan hanya menjawab dengan gelengan.

"aku kira melia nikah nya sama pacar nya dulu" arkan mulai terpancing percakapan yang menurut nya semakin menarik. "memang nya siapa pacar nya" tanya arkan.

"kalo nggak salah nama nya radit" arkan terdiam. "loh mas ayo...kok malah diam di situ?" "eh iya.."

"lalu apa yang terjadi" tanya arkan. "aku nggak tau karna aku kan lanjut kuliah" arkan mengangguk kan kepala nya.

...****************...

Tak berapa lama sampai lah mereka di ladang milik bu winda. "mas tadi ibu pesan kalo sudah selesai di bersihkan, mas ambil bibit jagung di rumah, dan ini makan siang untuk mas arkan aku sendiri yang masak khusus buat mas arkan" rani menyodorkan rantang makan siang kepada arkan.

"mas sudah bawa makan siang de' rani nggak usah repot-repot" wajah rani berubah cemberut, arkan yang tak nyaman akhir nya terpaksa menerima makan siang tersebut.

"di makan ya mas makanan nya, kalo begitu rani pulang dulu" dengan wajah sumringah rani pergi meninggalkan arkan yang mulai bekerja.

Pukul 17:25 arkan baru pulang. "assalamualaikum de' jam segini kok di depan rumah sih" ucap arkan "wa'alaikum salam, aku nunggu kamu mas jam segini kok baru pulang dan itu rantang siapa?"

Arkan menepuk kening nya pasal nya ia lupa mengembalikan rantang nya terlebih dahulu. "i ini tadi bu winda maksa buat ambil rantang isi makan siang, mas nggak enak jadi mas ambil aja, tenang aja kok mas makan masakan kamu de'" jelas arkan panjang lebar sebelum istri nya marah.

"ya sudah cepat bersihkan diri kamu mas ini sudah magrib" melia menerima 2 rantang kosong dan melenggang masuk.

1
atik
lanjut thor, semangat
Puspita.D: terima kasih atas dukungan nya.
total 1 replies
atik
bagus
Jeje
Next
🐌KANG MAGERAN🐌
mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
IamEsthe
Maaf ya. sekedar saran aja. dalam satu bab, jangan sampai templat tempat atau waktu lebih dari dua ya. ini kamu udah sampe tiga atau empat template.
IamEsthe: coba cek personal chat dr aku ya /Smirk/
Puspita.D: boleh ganti tempat tapi cuma satu kali ngk boleh ganti lalu balik lagi gitu ya kak
total 8 replies
IamEsthe
"Nak, ibu dan bapak tidak bisa menolak perjodohan ini karena ketidakmampuan kami di masa lalu, kami terpaksa menerimanya," ucap Ibu dengan raut wajah penuh rasa bersalah bla bla bla
IamEsthe
Dialognya sebenarnya benar, cuman kurang sedikit aja.

"Bagaimana dengan mimpiku, Bu? Apa aku tak berhak untuk memiliki mimpi atau mewujudkannya?" Melia nelangsa, dengan derai air mata bla bla bla
Puspita.D: waah makasih banyak kak atas saran nya,
total 1 replies
IamEsthe
diinginkan. bukan dipisah ya.
IamEsthe
Untuk fungsi kata 'di' ada 2, sbg penunjuk dan sbg kalimat kerja.


semisal,
Di hadapan
Diduga

dan untuk nama menggunakan huruf kapital. Melia


dan untuk kata -nya itu digabung, bukan dipisah ya.
Puspita.D: terimakasih banyak kaka sudah berbagi cara menulis yang benar☺️
total 1 replies
Fastandfurious
Wow, nggak nyangka sehebat ini!
Kami
Aku jadi bisa melupakan masalah sehari-hari setelah baca cerita ini, terima kasih author!
Gaara
Gak kecewa sama sekali! 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!