Putri Yang Ter Abaikan

Suara ayam berkokok yang di pelihara tetangga paman Sam sudah berkokok pertanda hari sudah pagi. Lastri yang mendengar kokok ayam bangun dan melihat jam di dinding kamar nya sudah jam 5,Lastri duduk dan berdoa pada sang pencipta alam semesta untuk mengucap syukur atas pagi yang indah ini

Setelah selesai,Lastri pun membuka pintu kamar nya pelan pelan agar tidak mengganggu penghuni rumah itu. Lastri menuju dapur dan memulai segala aktivitas yang menumpuk

Ia mulai dengan tanak kan nasi dalam magic com dan rendam pakaian pakaian kotor sebelu ia mencuci nya. Karna memang paman Sam tidak menggunakan mesin cuci hingga Lastri harus mencuci nya pakai tangan,untung saja Lastri sudah terbiasa cuci pakaian pakai tangan hingga ia tidak begitu terkejut bahkan merasa kecapean sekali karna memang sudah terbiasa

Satu jam ia berkutat mencuci pakaian,piring,dan juga menyapu rumah serta menanak nasi sudah selesai. Tepat ketika ia sudah menjemur pakaian di luar,paman Sam sudah bangun dan melihat semua sudah selesai kecuali masak lauk

"Cepat sekali kamu bangun Tri? Jam segini udah selesai aja semua" Paman Sam yang ingin membersihkan taman depan rumah itu,karna paman Sam emang se hobby itu bertanam

"Iya paman,udah biasa. Belum semua paman,masak lauk nya belum"

Setelah selesai menjemur pakaian Lastri masuk ke dalam dan melihat di kulkas belum ada apa apa,karna semua penghuni bilang suka makan masakan apapun selagi itu tidak yang aneh aneh

"Bi.. kita masak apa? Karna di kulkas kosong,hanya cabai dan tomat saja bi" Lastri menghampiri ke kamar yang melihat bi Liana sudah bangun

"Eh,iya iya. Rencana bibi nanti belanja sekalian beli perlengkapan sekolah kalian karna 4 hari lagi udah masuk sekolah kan" bibi Liana mengambil dompet nya dan menyerahkan uang 20 ribu 3 lembar "Nih,kamu beli kan di ujung blok rumah kita ini. Di situ ada jualan sayur,ikan beserta lain nya. Terserah mau beli kan apa yang penting enak kamu rasa,karna di rumah ini gak ada pemilih makanan. Ok" lanjut bi Liana

"Baik bi,aki pergi dulu" Lastri berlalu pergi ke warung yang di tunjuk kan bi Liana

Sesampainya di warung,Lastri melihat aneka ikan dan sayur sayuran yang begitu segar. Ketika Lastri sudah memilih belanjaan nya,dan jatuh pada ikan lele yang masih hidup juga sayur genjer favorit nya

"Hmm,pas sekali. Nanti masak lele cabe ijo dan tumis genjer pedes,humm nikmat nya" gumam Lastri dalam hati nya sembari membayangkan

"Eh,siapa nama kamu dek? Orang baru kan,tinggal dimana?" ibu penjual yang hendak menghitung belanjaan Lastri merasa penasaran karna pertama kali lihat

"Iya buk,baru dua hari di sini. Mau sekolah di sekolah xx,tinggal di rumah paman Sam bu. panggil saja Lastri bu"

"Nama yang cantik sama seperti orang nya,beruntung kamu dek bisa tinggal di situ karna mereka itu sangat baik. Semoga betah yah dek hingga sekolah kamu selesai,nih belanjaan kamu semua nya 26 ribu"

"Iya bu,aminnnn. Makasih bu,marii" Lastri membawa belanjaan nya setelah membayar dan menerima kembalian nya

Enak memang dulu,belanjaan masih murah meriah muntah. Harga emas saja per gram nya hanya 80 ribu an(gumam author)

"Siapa itu buk Marni? cantik yah anak nya,mau ku jadi kan menantu nanti nya" seorang ibu ibu yang sedang belanja ternyata memperhatikan Lastri yang sedang belanja

"Anak yang tinggal di rumah bu Liana, hmm aku aja mau jadi kan nya jadi menantu. Karna dari usia muda gini yang masih bisa di bilang pikiran untuk main main dan senang senang gitu tapi diri nya sudah rela tinggal di rumah orang demi dapat bersekolah dengan baik. Aku yakin buk,jika Lastri tinggal di sana kan sambil bantu in buk Liana sambil sekolah. Saluttt" ucap bu Marni panjang lebar dengan penuh kekaguman

"Hebat yah buk" sahut ibu ibu yang belanja di sana

Sesampainya Lastri di rumah,ia memberikan kembalian belanjaan tadi yang ternyata masih sisa banyak

"Bi...ini kembalian nya. Lastri beli lele sama genjer,gak apa apa kan bi"

"Ya gak apa apa loh dek,itu lauk kesukaan adik adik mu"

"Oh iya bi?? Syukur lah,ya udah aku mau masak kan dulu yah bi soal nya udah siang" Lastri berlalu ke dapur untuk memulai masakan kesukaan nya sekaligus kesukaan penghuni rumah itu

Lastri mengerjakan semua nya dengan cekatan,kelihatan memang jika Lastri yang sudah terbiasa. Suami istri yang sedang membicarakan nya di teras merasa sangat beruntung dipertemukan dengan Lastri

Paman Sam yang tidak sengaja waktu itu berkunjung ke kampung Lastri karna ada keluarga nya tinggal di sana,berjumpa dengan kakek dan nenek Lastri

Dan,entah kenapa pembicaraan mereka waktu itu begitu nyambung dan akhir nya terjadi kesepakatan itu hingga akhir nya Lastri sekarang bersama mereka

"Semoga Lastri betah yah pah,pertama mama lihat juga mama langsung suka pah seperti langsung terasa jika Lastri emang anak yang baik" ungkap Liana tulus

"Iya mah,papa juga merasa seperti itu. Dan,papa pun sudah selidiki juga di kampung dan semua warga kampung itu berkata jika Lastri memang anak yang baik,pintar dan juga cantik. Mama tau,saking banyak nya yang suka sama Lastri semua ibu ibu di kampung itu yang memiliki putra ingin menjadikan Lastri sebagai menantu nya,laris sekali bukan?"paman Sam terkekeh karna mengingat itu

"Iya lah pah,anak secantik dan sebaik juga sepintar itu pah. Semoga saja putri kita ini seperti Lastri nanti yah pah"

"Aminnnn"

Sementara Lastri yang sudah selesai memasak dan membereskan semua nya langsung mandi karna memang sudah sangat gerah. Bibi Liana yang ingin buang hajat masuk ke dalam dan mendengar Lastri ada di kamar mandi,bik Liana melihat semua nya benar benar sangat sempurna

Masakan yang menggiurkan, kebersihan yang memanjakan mata,dan kerapian yang benar benar teratur. Pakaian yang sudah selesai di cuci dan sudah di jemur membuat bi Liana berdecak kagum,bahkan setelah melihat itu semua ia berjanji nanti ketika belanja akan membelikan keperluan Lastri sebagai anak perempuan

Karna bi Liana melihat pakaian Lastri yang apa ada nya,dan juga bagian perawatan anak gadis tidak Lastri miliki. Hanya handbody merek citra yang aroma bengkoang itu,terletak di atas meja belajar nya sungguh anak yang banyak bersyukur