Jangan cari FAEDAH di novel ini ya, nggak bakal nemu 🤣
Tiap bab nya nganu semua 🙏
😈😈😈
Setelah melewati one night stand, Davin mencari wanita itu. Ternyata wanita itu adalah wanita dewasa dengan sejuta pesona. Davin membuat malam-malam diantara mereka terus terasa panas.
Davin × Viona.
Adult Romance 21+++
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim.nana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28 - Tantangan
"Udah malem, bobo yuk Yang," ajak Viona pada sang kekasih dan Davin menganggukkan kepalanya patuh.
Malam semakin larut, akhirnya Davin dan Viona merebahkan tubuh mereka di atas ranjang.
Davin menyerahkan lengannya untuk menjadi bantalan sang kekasih sementara Viona tidur menyamping dan memeluk tubuh Davin.
"Enak ya," ucap Davin yang merasa begitu nyaman ketika tidur bersama dengan Viona. Malam terasa lebih nyaman dan hangat.
"Iya," jawab Viona singkat, dengan matanya yang mulai terpejam dia memeluk erat pujaan hatinya yang baru.
"Sayang?" panggil Davin.
"Hem?"
"Bantu aku."
"Bantu apa?"
"Bantu aku mengerti tentang perusahaan."
"Tidak usah izin, aku pasti akan membantu mu. Udah ah, tidur."
"Nggak mau nganu dulu?"
"Capek."
"Iya deh, cium dulu dikit."
Viona membuka mata, mendongakkan wajahnya dan menjangkau bibir Davin, mengulumnya pelan lalu menyudahi hingga terdengar suara decapan.
"Manis," ucap Davin.
Viona tak menanggapi, dia kembali memeluk erat Davin dan memejamkan matanya.
Subuh.
"Uught," viona melenguh, saat merasakan sensasi tubuhnya yang terasa panas. Dia menggeliat seperti cacing yang siap-siap tegang.
"Viin," ucap Viona diantara sadar dan mimpinya. Merasakan ada benda tumpul yang coba menerobos masuk ke inti. Lalu benda lembut dan terasa keras itu keluar masuk dengan pelan.
Viona mendesah, masih bingung ini mimpi atau nyata. Hingga saat pucuk dadanya dihisap kuat barulah dia sadar.
"Ah Viiin."
"Kamu bangun?"
"Ini terlalu gila untuk tidak bangun."
"Morning service."
"Emph..."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
SMA Tunas Bangsa.
Davin datang lebih dulu daripada Viona. Kedatangannya langsung dicurigai oleh kedua sahabat. Anjas dan Danu menatapnya tajam. Dan sama-sama bertanya satu hal.
"Semalam kamu tidur dimana?"
"Main PS di warnet, malem aku susah tidur, siang baru ngantuk!" kilah Davin pada dua sahabatnya yang masih polos ini.
Danu dan Anjas terlalu takut pada kedua orang tuanya untuk berbuat ulah.
"Warnet mana sih? perasaan tiap malem warnet terus."
"Rahasia!" balas Davin.
Hari ini adalah hari yang sibuk bagi anak bungsu di keluarga Alteza. Pagi dia sekolah dan pulangnya langsung menuju perusahaan Alteza Grup (AG).
Davin dan Viona memang sudah berjanji untuk tidak bertemu hari ini, tapi nanti malam mereka akan melakukan panggilan video.
Di perusahaan AG, Ghaisan memperkenalkan sang adik pada petinggi perusahaan. Saat itu Davin tidak sendiri, dia bekerja di dampingi oleh Anton, sang asisten pribadi.
Kedatantan Davin di perusahaan ini langsung jadi perhatian semua orang. Para karyawan di AG banyak yang meragukan kemampuan Davin untuk duduk di kursi manajer pengawasan, namun banyak pula yang mendukung niat anak kedua Bos besar mereka itu.
Davin yang sadar jadi pusat pembicaraan pun memilih acuh, karena setelah keputusan bekerja ini dia ambil, dia akan melakukannya dengan bersungguh-sungguh.
Satu yang Davin yakini, jika Viona hamil dia sudah memiliki pekerjaan untuk menghidupi istri dan anak-anaknya nanti.
Pikiran Davin memang sudah jauh menerawang ke depan. Tak akan ada yang menyangka jika di kepalanya sudah berisi banyak rencana.
"Vin, ini ruangan mu, kamu belum bekerja sendiri, manajer pengawasan yang lama masih akan membimbingmu," ucap Ghaisan, dia sendiri yang membukakan pintu untuk sang adik, juga masuk lebih dulu dan mempersilahkan Davin masuk.
"6 bulan, jika aku bisa menguasai ini semua aku ingin jadi wakil direktur utama," ucap Davin, tiba-tiba memberikan tantangan untuk mereka berdua dan dirinya sendiri.
Davin sadar, Viona tipe wanita matrealistis, dia harus punya posisi tinggi untuk membahagiakan calon istri dan ibu dari anak-anaknya itu.
Dan Ghaisan hanya terdiam, jadi berpikir sebenarnya apa yang terjadi pada sang adik?
25/26?