NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Mama

Suami Pilihan Mama

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:86.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: lala_syalala

Meski umurnya akan menginjak 30 tahun, Rayna belum terpikirkan untuk menikah, ia masih ingin menikmati hidup dengan bebas.

Hal itu justru menjadi masalah besar bagi sang Mama yang ingin Rayna segera menikah, Mamanya pun mencari berbagai cara agar Rayna mau menikah, hingga akhirnya ia meminta sang suami agar mencarikan pendamping untuk sang anak.

Beberapa kandidat telah terpilih hingga pilihan sang Mama jatuh pada seorang pria.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? apakah Rayna menerima pria yang dipilihkan sang Mama?

Kalau kepo langsung baca ceritanya ya......

🥕🥕🥕

Follow INSTAGRAM @LALA_SYALALA13
Follow TIKTOK @LALA_SYALALAA13
Follow FACEBOOK @LALA SYALALA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2_Mama Kenapa?

Selama perjalanan pulang, Rayna tidak henti-hentinya mengumpat untuk Joel bahkan semua nama binatang sudah ia absen hanya untuk Joel semata.

"Dasar cowok kurang ajar, bisa-bisanya dia kayak gitu. Untung aja gue gak nikah sama dia, Tuhan aku itu maunya yang ganteng, tinggi, pinter, cuek tapi perhatian terus kaya pokoknya yang bisa memperbaiki keturunan mulai dari fisik sampai materi lah ya, apaan si Joel itu udah gak ganteng tapi sok banget, setidaknya ganteng dulu lah baru sok ngatur gitu," ucap Rayna.

Akhirnya tak lama, Rayna pun sampai di rumahnya dan saat masuk ke dalam rumah. Rayna tau apa yang terjadi apalagi saat ia melihat tatapan tajam sang mama, "Malam, Ma," sapa Rayna dengan senyum manisnya.

"Sekarang kenapa lagi? kenapa Joel gak mau lagi ketemu kamu dan dia bilang kalau kamu orangnya kasar, kamu gak mukul dia kan?" tanya mama Nindy.

"Astaga, Ma. Ya gak mungkin lah aku mukul dia, yang ada justru dia yang kasar, enak aja belum nikah udah ngatur-ngatur gitu," ucap Rayna lalu mengalir lah cerita Rayna tentang pertemuannya dengan Joel.

"Untung aja kamu gak suka sama dia, mama juga gak mau ya kalau sampai kamu sama dia," ucap mama Nindy.

"Nah kan makanya mama gak usah kenalin Rayna lagi," ucap Rayna mencoba mempengaruhi sang mama agar tidak menjodohkan dirinya lagi.

"Gak bisa, kamu gak usah khawatir mama bakal carikan lagi pasangan buat kamu. Kali ini harus berhasil," ucap mama Nindy dengan semangat nya kemudian masuk ke dalam kamar.

"Huh, gini banget sih hidup," gumam Rayna sudah sangat sengsara dengan perjodohan yang tidak ada henti nya itu, dia yang belum menikah saja santai tapi orang orang di sekitar nya yang begitu heboh yang sudah memandang bahwa wanita yang umur nya di atas 25 tahun belum menikah itu adalah aib.

Di dalam kamar, mama Nindy menghampiri sang suami yang sedang membaca buku di sofa kamar mereka.

"Pa," panggil mama Nindy.

"Kenapa, Ma?" tanya papa Erik heran melihat sang istri yang seperti nya begitu serius ingin berbicara kepada nya.

"papa gak kasihan lihat Rayna yang belum nikah padahal umurnya udah mau 30 tahun loh," ucap mama Nindy.

"Kan masih 28 Ma, kurang 2 tahun lagi 30 tahun, biarin lah dia nikmatin hidupnya dulu, dia pegawai bank dan kalau dia nikah otomatis harus berhenti," ucap papa Erik yang begitu mengerti dengan pemikiran anak jaman sekali.

Papa Erik juga tidak ingin memaksa siapa tahu Rayna masih ingin berkembang di dunia karier nya.

"Gak bisa gitu dong pa, mumpung belum 30 tahun harusnya dia udah nikah, nanti kalau dia umur 30 tahun susah pa buat nyariin jodohnya," ucap mama Nindy kesal dengan jawaban sang suami yang malah mendukung bahwa Rayna agar tidak segera menikah.

"Terus mau mama gimana? mama gak lihat gimana usaha mama buat kenalin Rayna ke beberapa pria dan akhirnya gagal kan gak ada yang berhasil," ucap papa Erik mulai membuat mama Nindy mengingatkan banyak nya cowok yang beliau kenalkan ke sang anak.

"Nah karena itu, mama minta bantuan papa," ucap mama Nindy sambil harap harap cemas.

"Bantuan apa?" tanya papa Erik mengerenyitkan dahi nya, beliau merasa ada yang tidak beres ini.

"Kan selama ini cowok yang mama kenalin ke Rayna itu cowok dari pihak mama, nah sekarang mama mau minta saran cowok yang mau dikenalin ke Rayna, mungkin papa ada kenalan entah itu anak rekan bisnis papa atau siapa gitu yang kayaknya cocok sama Rayna," ucap mama Nindy memohon sungguh papa Erik rasa begitu bimbang.

"Gak ada, Ma," jawab papa Erik tegas, dia tidak ingin membuat Rayna sengsara karena perjodohan yang dipaksa.

"papa inget-inget dulu lah, masa langsung gak ada sih," ucap mama Nindy.

"Ma, papa gak mau maksa Rayna buat nikah, papa siap nunggu sampai Rayna sendiri yang bilang kalau dia mau menikah dan mau dicarikan jodoh, kalau sekarang papa belum yakin dia bisa mengenal pria manapun," ucap papa Erik mencoba memberikan pengertian kepada sang istri.

"Tau ah papa gak asik, mama marah sama papa," ucap mama lalu merebahkan tubuhnya di ranjang dan membelakangi papa Erik.

Sedangkan papa Erik yang melihat tingkah laku istrinya hanya menggelengkan kepala, mau marah tapi istri yang begitu papa Erik cintai.

Pagi harinya, Rayna seperti biasa sarapan di meja makan bersama keluarganya, namun kali ini cukup berbeda karena tidak ada omelan dari mama Nindy membuat meja makan begitu sunyi sepi.

Bahkan mama Nindy hanya diam saja tanpa bersuara sedikitpun dan setelah selesai sarapan mama Nindy segera masuk ke dalam kamar seolah tidak menganggap mereka yang ada di meja makan.

"mama kenapa?" tanya Vania sang adik heran karena seperti bukan mama nya seperti biasa.

"Huhh kalian makan aja ya, untuk masalah mama biar papa yang urus," ucap papa Erik mencoba memberi pengertian kepada anak anak nya.

Rayna yang selesai menghabiskan sarapannya pun segera berangkat karena hari ini ia ada rapat, sedangkan Vania akan berangkat dengan papa Erik karena mereka searah.

Sesampainya Rayna di kantor, ia langsung dihadapkan dengan Hani yang sudah menunggu nya dari tadi.

"Aduh apa lagi sih, Han? aku sibuk banget loh habis ini ada rapat," tanya Rayna merasa malas sekali.

"Ini buat Ibrahim," ucap Hani dan memberikan minuman pada Rayna.

Rayna pun mengembalikan minumannya karena dia rasa hubungannya dengan Ibrahim tidak lebih dari rekan kerja, jadi jika Hani ingin mendekati nya bukan kah lebih baik dia sendiri yang berusaha.

"Kamu kasih sendiri ya, aku gak mau ikut-ikut sama urusan kamu, udah ya aku sibuk," ucap Rayna dan pergi meninggalkan Hani yang terlihat sedih karena Rayna tidak bisa lagi membantu nya.

Rayna sendiri bingung bagaimana bisa Hani diterima di bank tersebut pasalnya menurut Rayna sifat Hani ini kekanak-kanakan dan tidak disiplin.

Namun, jika mengingat keluarga Hani maka Rayna akan memakluminya, bagaimana tidak Ayahnya salah satu petinggi bank tersebut dan Ibunya Direktur bank, paket komplit sekali bukan.

"Rayna," panggil Ibrahim dengan terburu-buru mendekati Rayna.

"Ada apa?" tanya Rayna jengah sekali rasanya.

"Rapatnya kayaknya gak jadi deh," ucap Ibrahim.

"Kenapa? aku udah siapin materinya," ucap Rayna sedikit kesal karena kerja kerasnya semalam suntuk malah harus batal.

"Bukan itu, tapi data bank masih eror dan lagi di perbaiki jadi kita belum bisa masuk mbanking nya," ucap Ibrahim.

"Oh gitu, yaudah aku ke ruangan dulu," ucap Rayna dan di angguki Ibrahim.

Sore harinya, Rayna sudah selesai dengan pekerjaannya dan ia pun segera pulang, namun saat ia pulang suasana begitu hening tidak ada raungan mama Nindy.

"mama mana Van?" tanya Rayna heran sekali melihat rumah sepi.

"Gak tau Kak, dari Vania pulang sampai sekarang mama gak kelihatan, kamar juga di kunci," ucap Vania sambil terus melihat ke arah hp nya.

"mama kok aneh," ucap Rayna namun dia tidak terlalu memikirkan hal tersebut dan memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya yang terasa begitu lelah sekali.

Disisi lain papa Erik yang baru saja datang dan melihat kamar terkunci pun segera membukanya dengan kunci cadangan dan berhasil terbuka nya, papa Erik melihat mama Nindy yang merebahkan tubuhnya dan membelakanginya, jujur saja papa Erik merasa bersalah karena sudah menolak permintaan mama Nindy kemarin, namun papa Erik juga serba salah sekali.

"Ma," panggil papa Erik dan tidak ada respon dari mama Nindy.

papa Erik menghela napas panjang, susah memang kalau harus menghadapi mood wanita.

"Yaudah, papa bakal coba kenali Rayna sama anaknya rekan papa," ucap papa Erik akhirnya pasrah dari pada sang istri terus mendiami nya.

Dan ya perkataan papa Erik seolah sebagai udara penyejuk bagi mama Nindy, mama Nindy segera bangkit dan menghampiri papa Erik di sofa.

"papa beneran?" tanya mama Nindy begitu antusias, sungguh 180 derajat sekali.

"Iya papa serius, papa cari dulu tapi karena papa gak mau kenalin pria sembarangan untuk Rayna," ucap papa Erik menekankan pria sembarangan karena selama ini sang istri terus mencari pria sembarangan kepada sang anak.

"papa emang keren, gitu loh maksud mama itu kan kalau gini mama jadi bahagia," ucap mama Nindy dan memeluk papa Erik.

"Tapi mama jangan kayak tadi, papa gak tega lihat anak-anak kalau mama bersikap kayak tadi," ucap papa Erik memberikan nasihat kepada sang istri.

"Siap pa, sayang papa." ucap mama Nindy dan mengeratkan pelukannya.

Meskipun enggan untuk mengenalkan Rayna, mau tidak mau papa pun akan berusaha mencari yang terbaik.

.

.

Bersambung..........

Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....

Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa

FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13

1
Sultan Sadewa
Q
akm
Sultan Sadewa
a
kaila
lanjut kak
Yani
Rayna kepo tetang hubunga Andi dan Ola
Yani
Awas si Ara ntar pura" gila
Yani
Alhamdulillah selamat buat Rayana atas ke hamilannya sehat" ibu dan calon bayinya
Yani
Sabar Rayna
Yani
Tenang aja mmh Alvin sudah bertindak
Yani
Kenapa Olla ?
Memyr 67
jangan jangan rapat nggak selesai selesai, karena disuruh ara juga
jaran goyang
𝙣𝙚𝙭𝙩
Yani
Cari mati tu si Ara
Yani
Aduh Alvin cepetan tolong Rayna
Yani
Suka dua" gampang dalam menyelesaikan masalah
Yani
Mas Alvin kenapa?
Yani
Kenalan sama siapa ni?
Yani
Bagus Rayna cerita biar Alvin berjaga"
Yani
Alhamdulillah ternyata Alvin beneran
Semoga Rayna mencerita ada laki" jahat itu
Yani
Ko perasaan jadi ga enak jangan" bukan telfon dari Alvin
Yani
Wah jangan" si Jul kerja sama, sama si Ara
jangan sampai ke jahatan mereka thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!