NovelToon NovelToon
Adikku Selingkuhan Suamiku

Adikku Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: 01Khaira Lubna

Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?

Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Desa yang indah

Pov Ayuna

Pukul 5 pagi kami tiba di rumah bude Lastri, pak Arya hanya menunggu diluar pagar bambu yang nampak sudah mulai lapuk itu, katanya dia akan pergi setelah memastikan aku sudah benar-benar masuk ke dalam rumah. Sedangkan aku mengetuk pintu sambil memanggil bude. Pak Arya akan mencari penginapan disekitar sini. Rumah bude Lastri seperti tidak banyak berubah, rumah berdinding setengah beton dan setengah papan ini nampak begitu asri, khas pedesaan. dengan perkarangan yang ditumbuhi beberapa tanaman dan didepannya terdapat sebatang pohon mangga yang berbuah lebat.

Tok ... Tok ... tokk...!

Aku mengetuk pintu beberapa kali, tapi belum ada sahutan dari dalam. Mungkin bude lagi sholat, lebih baik aku tunggu saja dulu. Aku melihat kearah pagar, pak Arya masih setia berdiri disitu, memandangiku. Dia nampak sangat tampan dengan Hoodie dan celana panjangnya. Tangannya dimasukkan kedalam saku hoodie dengan posisi menyandar dipintu mobil. Aku merasa risih ditatap begitu lekat.

Apa yang sebenarnya pak Arya lakukan, kenapa dia rela menemani aku kesini, aku yakin pak Arya pasti sangat lelah karena menyetir semalaman, dengan aku bersandar di bahunya.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

''A-ayuna ... Kamu A-yuna keponakan bude, kan?" Tanya bude, saat pintu terbuka, dia nampak kaget akan kedatanganku.

''iya bude. Ini aku, Ayuna! Bude gimana kabarnya?" jawabku dengan memandangi wajah yang sudah nampak kerutan dimana-mana. aku merasa rindu. aku mengambil tangan bude dan mengecupnya berkali-kali. Aku merasa bersalah karena sudah lama sekali aku tidak mengunjungi bude. Selama ini aku hanya sibuk memikirkan kebahagiaan para pengkhianat itu.

''ya Allah ndukkk, bude kangen sekali sama kamu! kamu sama siapa kesini? Kamu sehat kan nduk? Ayo kamu masuk dulu sayang'' ucap bude dengan antusias, dia celingukan melihat keluar. Lalu bude memandangiku dengan mata berkaca-kaca kemudian memelukku serta membimbingku kedalam rumah yang tidak begitu besar, tapi begitu terasa nyaman dan damai. Aku melihat keluar, ternyata pak Arya sudah tidak ada lagi diposisinya tadi.

''bude tahu kamu pasti sangat lelah, lebih baik kamu mandi habis itu sholat dulu ya sayang! Kamu istirahat dikamar mas Bayu saja ya. bude mau ke dapur bikin sarapan'' ucap bude nampak menyembunyikan sesuatu dari aku. Aku tahu bude pasti sudah tahu tentang masalah yang sedang aku alami, tapi bude tidak banyak bertanya. Dia memang orang yang selalu mengerti aku dari dulu.

''baik bude! makasih ya bude, karena bude sudah mau menerima kehadiran aku disini'' ucapku dengan rasa bersalah, saat ada masalah aku malah lari kepadanya.

''eehhhhh, kamu ngomong apa, sayang? Sampai kapanpun bude akan selalu mau menerima kamu disini, sayang. Karena cuma kamu keponakan bu ...! Upzz!!'' ucapan bude terputus. ''Ya sudah buruan sana, nanti kamu telat sholat shubuhnya.'' sambung bude kemudian dia berlalu kedapur.

''Apa tadi maksud bude? Kenapa bude malah menutup mulutnya. nanti saja aku tanyakan, lebih baik aku kebelakang membersihkan diriku dulu'' batinku.

🌺🌺🌺🌺🌺

''masakan bude memang selalu terasa lezat, Ayuna boleh nambuh tidak, bude'' ucapku malu-malu. Saat ini kami sedang berada dimeja makan yang begitu sederhana, tapi masakannya sangat lezat. Bude memasak ayam goreng dan tumis kangkung khas pedesaan dengan bumbu asli yang terdapat dikebun belakang rumahnya.

''kamu habisin saja semuanya kalau kamu mau, sayang! Ayo, tambuh lagi, jangan malu-malu. Bude memang sengaja masak ini semua khusus buat kamu, sayang. Bude senang melihat kamu lahap sekali makannya, bude lihat tubuh kamu sedikit kurus sekarang Ayuna.'' ucap bude menatapku. Dia seperti sedang sedih.

''Ayuna makan ya, bude'' jawabku seadanya.

''pak Arya sedang apa sekarang ya? Apa dia sudah sarapan!'' batinku sambil menyuapi makanan kemulut.

Setelah selesai makan aku membantu bude membersihkan piring kotor, habis itu lanjut bersih-bersih rumah. Bude sempat beberapa kali melarang ku untuk tidak membantunya, tapi aku merasa tidak enak. Bude mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama mas Bayu. Usianya 5 tahun lebih tua dari aku. Dia sekarang lagi diluar kota. Mas Bayu bekerja sebagai aparatur negara, dia mengabdikan dirinya untuk melindungi dan manjaga negri ini, aku sungguh bangga terhadapnya. Tapi, aku juga sedikit kasihan sama mas Bayu, karena sampai saat ini mas Bayu masih betah sendiri, dia juga jarang sekali pulang menemui Bude, itu yang aku dengar dari bude.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

selesai beres-beres, aku masuk kekamar. Aku mengambil ponsel membuka aplikasi bewarna hijau tersebut.

''[ Ayuna ... Kamu sudah sarapan? ]''

''[ Ayuna ... kamu lagi apa ]''

''[ Ayuna aku kesana, ya? ]''

''[ Ayuna, aku sekarang lagi ada didepan ]''

''[ Ay ... Buka pintunya ]''

Deggg ....! Hatiku berdebar tak karuan setelah membaca chat dari pak Arya. Apa dia bilang?! Aku bergegas lari ke depan, aku membuka pintu utama, saat pintu sudah terbuka, tidak aku temukan keberadaan siapa-siapa, aku celingukan melihat ke kiri ke kanan dan itu apa? aku melihat ada sebatang mawar merah disertai dengan sepucuk surat tergeletak diatas meja diteras rumah. Aku melangkahkan kaki, setelah sampai aku meraih nya.

''bunga ini sangat harum dan siapa kira-kira yang meletakkan ini disini'' batinku sambil menghirup aroma mawar dan setelah itu aku membaca tulisan yang nampak rapi diatas selembar kertas bewarna merah muda itu.

Selamat pagi cantik

Mulai pagi ini, aku harap semoga hari-hari mu akan lebih indah, seindah mawar yang ada digenggamanmu, kamu wanita yang istimewa, terus lah tersenyum karena setelah ini kebahagiaan akan selalu menghampirimu.

Sebuah senyum terukir sempurna dibibirku, ada yang menghangat disudut hatiku, Pak Arya, dia begitu baik.

Aku masuk, aku menyembunyikan mawar dan surat di balik piyama yang aku pakai, aku merasa malu kalau sampai bude melihat dan bertanya tentang ini.

Saat sudah dikamar aku kembali meraih benda ajaib milikku yang tergeletak diatas tempat tidur yang begitu sederhana ini, aku membukanya dan langsung menuju ke aplikasi bewarna hijau tersebut.

''[ lari pagi yukk ]''

''[ aku menunggumu di jembatan kecil di depan ]''

Pak Arya mengirim chat beberapa menit yang lalu.

''[ baik lah, tunggu sebentar ]'' balasku.

Lalu aku sempatkan sebentar untuk membaca pesan lain yang masuk ke wa.

''[ besok lusa sidang pertama kalian bu Ayuna, Bu Ayuna tidak usah datang supaya proses perceraian Bu Ayuna dan Pak Yudha bisa cepat selesai ]'' aku membaca pesan yang dikirim oleh pengacara yang mengurus sidang perceraianku. Aku merasa lega, karena sebentar lagi aku akan resmi berpisah dari mas Yudha.

''[ baik lah. Kamu tunjukkan semua bukti yang kita punya supaya sidang perceraian antara aku dan mantan suamiku bisa cepat selesai ]'' balasku.

''Nina ... sedang apa dia sekarang? Aku masih tidak percaya dia akan setega ini sama aku. Seperti tidak ada laki-laki lain saja. Dasar menjijikan.'' gumamku.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

''bude ... Ayuna keluar sebentar ya, Ayuna mau lari pagi. Ayuna kangen sekali sama desa ini. Ayuna mau keliling sebentar'' ucapku. Meminta izin kepada bude yang sedang memetik sayuran segar dikebun belakang.

''bude temenin ya! Kalau begitu bude kedalam dulu, siap-siap'' jawab bude.

''tidak usah bude, Ayuna sendiri saja. Bude selesaikan saja pekerjaan bude. Habis itu bude istirahat. Ayuna nggak mau bude kecapean'' ujarku memberi pengertian.

''ya sudah, kamu hati-hati ya sayang. Jangan lama-lama, nanti ada yang ingin bude omongin sama kamu'' sahut bude menatapku dalam.

🍂🍂🍂🍂🍂

Aku berjalan kedepan, aku hanya memakai stelan piyama bewarna biru muda dengan celana dan lengan panjang. Rambut aku ikat keatas. Aku melihat beberapa penduduk setempat sudah berlalu lalang untuk melakukan aktivitas mereka masing-masing. Ada yang kesawah dan ada pula yang naik ke arah pematang gunung, disitu terdapat kebun teh yang yang sangat luas. Setahu aku itu milik seorang pengusaha yang berasal dari desa ini. Sungguh indah rasanya, udara sangat segar disini. Kealamiannya masih terjaga, membuatku merasa lebih tenang dan seakan lupa sama masalah yang sedang menimpaku.

Aku hampir sampai ke jempatan kecil yang dikatakan pak Arya. Aku melihat dia berdiri dengan memakai atasan kaos bewarna putih dan celana olahraga bewarna hitam yang menutupi seluruh kakinya serta sepatu sport yang melengkapi penampilannya. Aku merasa ada yang berdebar, pak Arya kelihat sangat cool. ''Duhhh hati tolong dikondisikan!'' batinku berjalan menunduk. Aku merasa sedikit malu, karena aku hanya memakai pakaian seadanya, aku lupa membawa baju olah raga kerena terburu-buru.

''eehhh maaf pak, aku lama ya?'' sapaku saat sudah berada di depan pak Arya.

''iya'' jawab pak Arya ketus. Dia menatapku dari bawah sampai keatas. Aku merasa gugup.

''ya sudah, ayo'' ajaknya lagi, aku menurut. Kami berjalan berdampingan.

''bapak tadi malam nginap dimana?'' ucapku memulai obrolan.

''bapak? Aku bukan bapak, mu Ayuna!'' sahut pak Arya dengan nada ketus. Matanya fokus kedapan, rambutnya nampak rapi sepertinya masih basah.

''maaf, mungkin ini karena aku sudah terbiasa, makanya manggilnya bapak ... Bapak ... terus'' balas ku dengan rasa bersalah.

''nggak apa-apa! Kalau itu memang mau mu Ayuna. Siapa tahu besok jadi kenyataan. Aku harap suatu hari nanti kamu memang manggil aku dengan sebutan bapak! Bapak dari anak-anak kita'' lontar pak Arya dengan santai senyum simpul terlukis di wajah tampannya. Aku tersipu, pipiku pasti sudah memerah. Apa maksud nya coba? Pak Arya ada-ada saja.

''maksudnya?" tanyaku memastikan.

''nggak usah dipikirin, aku cuma becanda'' jawab pak Arya acuh.

''mas Arya tadi pagi sudah sarapan belum?" tanya ku. Pak Arya berhenti, sekarang dia lagi yang bersikap aneh. Dia malah berhenti dengan muka yang sedikit merona.

''sudah, kalau kamu?" Tanyanya. Pertanyaan apa ini. Aku merasa kalau kita masih seperti ABG saja.

Kami berjalan berkeliling kampung dengan beberapa obrolan yang tidak terlalu penting. Diperjalanan pak Arya beberapa kali digoda oleh gadis-gadis desa ini.

''ehh siapa itu, ganteng bangat''

''waawww, mimpi apa aku semalam bakal ketemu cowok kayak pengeran begini''

''mas ganteng amat, boleh minta nomer ponselnya tidak''

Beberapa perkataan dari gadis itu masih terngiang-ngiang dikepala aku, aku berjalan dengan sedikit cemberut.

''kamu kenapa" tanya pak Arya

''aku nggak kenapa-napa'' jawabku cuek.

''kamu jelek kalau lagi cemberut begitu'' ujar pak Arya.

''biarin saja''

Kemudian tiba-tiba pak Arya mengambil sedikit lumpur yang ada di sawah lalu dia mengoles ke pipiku, aku merasa begitu jijik dan jengkel sama apa yang dilakukan pak Arya. Aku hendak membalasnya tapi dia malah lari.

Kami berlarian disekitar sawah, dengan tawa yang berderai, yang tiada henti-hentinya. Aku berhasil membalas pak Arya kemudian dia mengejar aku lagi, tapi tiba-tiba aku menginjak batu aku hampir jatuh, pak Arya dengan cepat menangkap tubuhku. Kini kami sudah terbaring diatas jerami dengan posisi pak Arya dibawah dan aku berada diatasnya. Kami berhadapan, dengan posisi terbaring. Mata kami saling memandang lekat, aku merasa dada pak Arya berdebar dengan begitu cepat begitupun aku. ''sungguh indah ciptaan mu nya robbb.'' batinku, desir-desir halus itu semakin kuat aku rasakan.

1
Ayii Endah
Luar biasa
Surati
bagus
Mawar Merah
Luar biasa
Yuliati Soemarlina
yuda tdk bersyukur punya istri cantik & baik..malah selingjuh..begitu akibatnya...
ibeth wati
Luar biasa
ibeth wati
ceritanya sat set tanpa mbulet saya suka
Rismawati Damhoeri
memangnya kasus pembunuhan, kasusnya bisa di cabut yaa...?
Endang Supriati
klu laki2 waras dan cerdas engga bakal mau nikahi perempuan model nina. murahan,liar tdk takut dosa tdk takut Tuhan.Gen nya gen rusak liar helo gimana anak2nya nanti.
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.
Iqbal Yunita
ceritanya seru, gk muter2, karmanya dtg dgn wktu yg sgt singkat👍
Iqbal Yunita
karmanya cpt bgt 🤭😀
Iqbal Yunita
nekat juga tu orang
Ainur Uilah
Luar biasa
Ainur Uilah
Lumayan
pipi gemoy
🌹🌹👍
The Lovely
Mampus lo salsa kalau perlu Rere sma Sisil sekaligus mati
The Lovely
Jngn harap lo Tests bsa dpttin Arya wanita murahan sprti lo gak pantas
The Lovely
Oh pantes gak tau diri ternyata bkn adik kandung
The Lovely
Rasain pengkhianat dan jg adik gak tau diri sprti lo gak pantas buat bahagia pantas dpt penderitaan
The Lovely
Dasar adik gak tau malu lebih baik nyusul ortu kalian psti jg di atas sma ortu kalian malu slh satu anaknya itu pelakor
Rizky Sandy
jgn2 Wiguna kena HIV thor, suka jajan kelamin dia,,,🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!