Disha sudah lama mencoba untuk menarik perhatian seorang Ryan Alister, tapi usahanya selalu gagal dan tanpa Disha ketahui ternyata Ryan sudah lama mengawasinya. Hingga akhirnya sebuah jebakan Disha persiapkan agar ia bisa mendekati Ryan, tapi ternyata jebakan itulah yang membawa Disha terjebak pada seorang Ryan Alister.
Bagaimana kisah keduanya? apakah masalah keduanya akan terselesaikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia Kaya
Saat Disha tengah sibuk untuk persiapan pulang Tiba-tiba ponselnya berdering dan menandakan ada panggilan.
"Siapa sih," gumam Disha dan meihat siapa yang menghubunginya.
"Anjir, gue sampe lupa sama Tata. Dia pasti lagi jingkrak-jingkrak sekarang," gumam Disha dan mengangkat sambungan telepon tersebut.
Heh! lo ya kemana aja. Gue ke kontrakan lo dan katanya lo udah gak ngontrak lagi disana! lo mau gue mati berdiri apa, sekarang lo dimana? gue samperin terus gue bawa tali dan gue gantungin lo di pohon.
^^^Jahat amat, Bu.^^^
*Bac*t! dimana lo*?
^^^Gue masih di kantor^^^
Gue tunggu di depan kantor, cepetan lo keluar gak pake kama, kalau lama gue bawa truk ya ke kantor lo
^^^Nanti dikiranya lo mau kirim barang lagi kalau bawa truk.^^^
Berisik, cepetan! gue udah di deket kantor lo.
^^^Iya-iya Tataku sayang, gak boleh marah-marah lo orang hamil itu.^^^
Bodoh,lo sih bikin gue emosi.
Setelah itu, Tata pun mematikannya. "Alamat gue kena tempelengan Tata sih ini," gumam Disha dan keluar dari kantornya.
Dimana sudah ada Pak Rudi yang menanti Disha dengan setia, Disha masuk ke dalam mobil dan sesampainya di depan gerbang pabrik Disha meminta Pak Rudi berhenti karena ternyata Tata sudah ada di depan menunggunya.
"Bodoh lah kalau Tata ngomel," gumam Disha dan keluar dari mobil.
Tata tentu saja langsung melihat Disha yang keluar dari mobil dan mengerutkan keningnya apalagi saat Disha menghampirinya, "Kayaknya banyak yang harus lo ceritain ke gue deh," ucap Tata.
"Kita cari tempat yang enak aja yuk buat ngobrol," ucap Disha.
"Yaudah, ayo ke salon. Salon sekarang tutup," ucap Tata dan diangguki Disha.
Saat ini Disha dan Tata berada di mobil milik Ryan, Tata terus menatap lekat Disha. "Nanti gue ceritain ya," ucap Disha.
"Bagus banget mobilnya, ini mah mahal pasti," bisik Tata.
"Iya mahal," bisik Disha.
"Gila sih, akhirnya gue bisa naik mobil beginian," bisik Tata.
"Gue juga gak nyangka kalau gue bisa naik mobil kayak gini," bisik Disha.
Setelah beberapa saat, mereka berdua pun sampai di salon milik Tata dan mereka segera masuk ke dalam, lebih tepatnya Tata yang menarik Disha untuk segera masuk karena ia sudah penasaran dnegan apa yang terjadi pada sahabatnya itu.
Sampai di dalam, Disha pun mulai menceritakan semuanya, awal mula ia bertemu dengan Ryan. Namun, Disha bercerita saat ia bertemu dengan Ryan di bar dengan bantuan Jason yaitu suami Tata dan tidak mengatakan alasan ia mau mendekati atau menikah dengan Ryan, setelah itu mengalir lah cerita bagaimana hubungannya dan Ryan terjalin sampai sekarang.
"Gila, lo gak cerita ke gue masalah ini. Jadi yang lo minta bantuan suami gue itu buat deketin Ryan?" tanya Tata dan diangguki Disha.
"Kenapa lo deketin dia?" tanya Tata.
"Dia kaya," bisik Disha.
"Iya juga sih, mana ganteng lagi," bisik Tata.
"Tapi, dia kok bisa suka lo? maksud gue gini ya, kan dia termasuk pengusaha sukses terus dia ganteng pasti banyak dong perempuan yang jauh lebih cantik dari yang deketin dia gitu," ucap Tata.
"Ya, pelet gue terlalu kuat makanya dia milih gue," ucap Disha.
"Kurang ajar lo, tapi kenapa lo gak cerita ke gue soal ini?" tanya Tata.
"Gue takut," ucap Disha.
"Takut kenapa?" tanya Tata.
"Ya gak tau, gue takut aja," ucap Disha.
"Untung gue baik makanya gue mau maafin lo," ucap Tata.
"Emang Tata ini yang terbaik deh," ucap Disha.
"Btw, Ryan gak nyakitin lo kan selama lo jadi istrinya?" tanya Tata.
"Gak, dia baik kok," ucap Disha.
"Ehm, gue sebentar lagi bakal punya ponakan gak?" tanya Tata.
"Gak tau, jangan bahas itu lah," ucap Disha.
"Kenapa sih lagian kan kita udah berdua juga udah sama-sama nikah, jangan bilang kalau lo belum di apa-apain," ucap Tata.
"Apa sih, emang mai diapain juga gue," ucap Disha yang salah tingkah karena membahas hal yang sensitif ini.
"Sumpah lo belum diapa-apain, lo gak mau hamil kayak gue ini," ucap Tata dan menunjukkan perutnya yang mulai buncit.
"Gak tau, udah ah gue pulang aja," ucap Disha.
"Itu aja marah, yaudah deh ganti pembahasan. Sekarang gue tanya ya, sejak kapan lo ngincer Ryan?" tanya Tata.
"Lupa gue, tapi baru kok," ucap Disha.
"Beneran?" tanya Tata dan diangguki Disha.
"Ya, gue cuma bisa kasih selamat aja sih. Semoga lo sama Ryan langgeng ya, jangan sungkan-sungkan kalau mau curhat," ucap Tata.
"Makasih ya," ucap Disha dan diangguki Tata.
Karena hari mulai gelap, Disha pun pulang ke mansion mewah milik Ryan. Namun, kali ini ia heran karena melihat sahabat dari Ryan yang berada di luar mansion.
"Kalian kenapa di luar?" tanya Disha.
"Akhirnya lo datang juga, kita ke sini mau ketemu suami lo. Tapi, suami lo malah ngusir kita," ucap Henry.
"Kenapa?" tanya Disha.
"Gak tau, lagi datang bulan kali dia," ucap Lucas.
"Hush, jangan sembarangan kamu, Yang. Mana ada Ryan datang bulan, dia itu cowok," ucap Viona.
"Ya bisa jadi, Yang. Lagian dia marah-marah kayak kamu pas lagi datang bulan," ucap Lucas dan mendapat tatapan tajam dari Viona.
"Hehehe, bercanda sayangku," ucap Lucas.
Disha pun masuk bersama dengan teman-teman Ryan, yang membuat Disha terkejut adalah tatapan tajam Ryan pada teman-temannya.
"Kalian pulang deh," ucap Ryan.
"Gak mau kita mau disini, lo kalau ada masalah cerita lah. Lo kira kita gak punya kekuatan buat bantuin lo apa," ucap Henry.
"Mark berulah, sekarang anak buah gue lagi nyari dia," ucap Ryan.
Lucas pun melirik Disha dan seketika Ryan tersadar atas apa yang baru saja ia katakan, "Ah, ayo bahas di ruang kerja gue aja. Kamu istirahat ya atau kamu mau ngobrol sama Viona juga gapapa," ucap Ryan dan diangguki Disha lalu Ryan tiba-tiba saja mengecup kening Disha.
"Aelah, mau pindah planet aja deh gue," ucap Henry.
"Makanya jangan putus nyambung mulu," ucap Lucas.
"Berisik," ucap Henry.
Akhirnya ketiga pria itu pun masuk ke dalam ruang kerja Ryan yang ada di lantai 1, sedangkan Disha bersma dengan Viona. Bagi Disha mengobrol dengan Viona bisa membuatnya lebih berpikir realistis pada kehidupan, Disha juga merasa belajar banyak ilmu dari Viona sehingga ia merasa tidak bosan mengobrol dnegan Viona.
"Ryan gimana? dia baik sama kamu?" tanya Viona.
"Iya, Mas Ryan baik," ucap Disha.
"Syukurlah kalau dia baik sama kamu, awalnya kita semua khawatir kalau Ryan jahat ke kamu. Tapi sepertinya dia gak bakal nyakitin kamu," ucap Viona.
"Kenapa emangnya? Mas Ryan jahat ya orangnya ?" tanya Disha.
.
.
.
Tbc...
