Dua tahun diabaikan oleh suami karena suatu kesalah pahaman yang bahkan tidak diketahuinya
Permintaan untuk perceraian oleh suami yang bahkan tidak pernah memandangnya membuat Yuna mengambil langkah berani untuk tidur dengan lelaki sewaan
Lalu apa yang akan terjadi jika gigolonya adalah suaminya sendiri?
Hanya tulisan ringan, slow update
Mohon tinggalkan komentar setelah membacanya...please🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surat
Yuna menatap langit yang sudah menguning membuktikan kalau malam akan segera menggantkan hari bertugas. Yuna tersenyum senang dengan wajah yang mendadak memerah. Malam ini dia berencana akan menemui gigolonya di mansion ini, dia sudah mengirimkan surat singkat yang berisi kalimat yang sedikit cabul jika di ingat
"Kenapa aku bahagia sekali saat melihat langit yang berubah gelap saat senja? Apa ini karena aku akan menemuinya?" gumam Yuna yang merujuk pada gigolonya
Dia memasuki mansionnya dengan ceria seraya menyerahkan semua belanjaannya pada Minnie yang menatap bingung sang Nyonya rumah. Minnie sudah menunggu Yuna membawa pulang belanjaannya sedari tadi siang tapi Nyonya-nya baru saja sampai saat hari menjelang malam
"Oh ya Minnie! Malam ini mungkin akan ada orang yang berkunjung kemari. Dia selingkuhanku, jadi tolong jangan ribut ya! Aku harap kamu mau menjaga rahasia ini," ujar Yuna seraya meletakkan jari telunjuknya di bibir, berisyarat agar Minnie bekerja sama dengannya kali ini untuk menyembunyikan rahasianya
"Nyonya, Anda tidak serius dengan perkataan Anda, kan?" Minnie bertanya ragu. Apa yang baru saja didengarnya? Nyonya-nya berselingkuh dan ingin membawanya selingkuhannya ke mansion ini
"Aku serius dan aku mempercayaimu untuk menjaga rahasia ini, oke!" ujar Yuna tanpa rasa tidak enak sedikitpun. Yuna sepenuhnya percaya pada Minnie
Minnie hanya membeo sembari mengangguk linglung. Dia jelas bingung dengan situasi yang terjadi
"Baik, Nyonya!"
🍀🍀🍀
"AARRGHH!!" teriak Aaron kesal didalam ruang kerjanya sampai membuat Jimmy yang menunggui sang bos terjengkit kaget dengan teriakan tidak berdasar itu. Mau mencoba bertanya permasalahannya, Jimmy sudah lebih dulu menciut nyalinya. Dia baru saja kena semprot pada pekerjaan yang sudah dilakukannya dengan benar, dan jangan harap itu benar pada bos-nya yang gila, Jimmy akan tetap salah selama kondisi perasaan bos-nya dalam keadaan tidak jelas
Aaron memijat kepalanya yang terus berdenyut dengan pikirannya pada apa yang dilihatnya tadi
"Sebenarnya ada hubungan apa antara mereka? Apa Yuna juga tertarik pada pria tengil itu?" berbagai pertanyaan memenuhi kepalanya saat bayangan Yuna yang tertawa dengan Ivan melintasi pikirannya
"Kenapa aku harus peduli dengan masalah ini? Aku tidak percaya jika aku cemburu karena ini," seru Aaron tiba-tiba membuat Jimmy yang sudah was-was langsung bergerak menjauh dan mencari seribu alasan untuk segera keluar dan pergi dari ruangan macan gila tersebut. Kalau Aaron sudah mulai mengoceh maka itu tanda alarm bahwa bahaya sudah mengintai dan Jimmy harus mengantisipasinya segera sebelum meledak. Dengan langkah cepat asisten itu keluar setelah mengucapkan beberapa patah kata pada Aaron
Selepas keluarnya Jimmy dari ruangannya. Aaron menarik rambutnya sembari tertawa bodoh, lalu menggumam
"Aku adalah orang yang ingin menceraikannya, aku juga orang yang berkata kalau sangat membencinya karena ibunya. Akulah yang mengatakan semua itu dan sekarang aku menemukan diriku cemburu pada Yuna!... Hah, aku benar-benar sudah gila!" tutur Aaron dalam kesendiriannya sembari terkekeh layaknya orang gila
Tok... Tok....
Pintu ruangannya diketuk lalu terbuka dan masuk kembali Jimmy dengan wajah masamnya. Asisten itu baru saja bisa bernafas lega bisa terbebas dari Aaron tapi harus kembali menelan pil pahit saat surat untuk Aaron datang. Surat yang harus segera disampaikannya pada sang bos karena pengirimnya adalah Nyonya muda Nelson, melalui tangan seorang wanita paruh baya yang Jimmy kenali sebagai pemilik tempat bos-nya menyamar jadi gigolo tempo hari, Miss Gio
"Kamu kembali?" tanya Aaron singkat
"Iya Tuan, ada surat untuk Anda! Katanya ini dari nyonya," ujar Jimmy seraya menyerahkan surat kecil tersebut. Dalam hatinya asisten tersebut selalu menggerutu
"Ini sebenarnya zaman apa sih? Apa gunanya kecanggihan teknologi kalau masih main surat menyurat!" batin Jimmy mempertanyakan kewarasan atasan dan istri atasannya
"Kalian yang bermain drama, aku yang kena imbasnya..." lanjut batin Jimmy mendumel kesal saat dialah korban atas kekesalan Aaron yang tidak berdasar
"Bagaimana hasil pengawasan Yuna?" Aaron menggapai surat tersebut sembari bertanya
"Nyonya pergi mengajar seperti biasa dan siangnya minum bersama pemilik Bluesky yaitu Tuan Ivan Bonnie, sorenya nyonya kembali ke mansion... dan malam ini mungkin Nyonya sedang menunggu kedatangan gigolonya," jelas Jimmy dengan sedikit kalimat memuakkan diakhirnya. Bagaimana dia tidak muak saat gigolo Nyonya-nya adalah Bos-nya sendiri. 'Jimmy yakin ada yang salah dengan otak keduanya
Aaron tidak menanggapi pernyataan Jimmy, dia bergerak membuka surat dari istrinya. Surat itu terlihat lucu dengan gambar kartun berbentuk love serta pita merah yang juga menghiasinya. Aaron tersenyum tipis, dia tidak pernah tahu kalau Yuna suka pada sesuatu yang kekanakan seperti ini
Surat itu terbuka dan hanya tertera satu kalimat singkat dengan sebuah alamat dibawahnya
'Datanglah padaku, aku merindukan kehangatanmu' isi surat Yuna dengan alamat mansion keluarga Nelson yang tertera dibawahnya. Aaron tersenyum simpul. Istrinya terlalu terus terang
Aaron mere mas surat itu dan melemparnya kedalam tong sampah. Dia harus mengatur waktu sebaik mungkin sekarang saat ada sang istri yang menunggu untuk dipuaskan
"Jimmy, akan sulit bagiku mungkin saat mengatur ini semua. Jadi, pastikan kamu bekerja lebih baik mulai dari sekarang!" ujar Aaron menatap pada asistennya yang hanya menampilkan wajah datar
"Memang apa yang kulakukan selama ini, mengganti popok bayi! Kurang baik apa lagi pekerjaanku!" keluh Jimmy yang tentunya hanya bisa diutarakannya dalam hati. Dia terlalu pengecut untuk menghantam wajah Tuan-nya dengan kalimat itu
Jimmy pamit keluar hingga meninggalkan Aaron yang kembali sendirian membayangkan perihal sang istri
"Bagaimana aku harus menghadapinya? Aku pasti akan emosi saat membayangkan Yuna dengan Ivan. Ah sial!!" desis Aaron kesal sendiri, menarik rambutnya asal
"Kami pasangan yang sangat baik diatas ranjang, tapi kenapa keadaannya seperti ini?" Aaron kembali mengacak rambutnya. Bukankah harusnya itu menjadi pertanyaan buat Aaron sendiri. Dia yang membuat keadaan menjadi seperti ini bukan dari Yuna sendiri
"Aku harus pulang!" tidak lagi sanggup untuk berpikir, Aaron memutuskan bangkit dari kursi kebesarannya dan pulang menuju mansion yang ditinggalkannya dengan sang istri yang menunggunya atau lebih tepatnya menunggu kedatangan gigolonya
.
.
.
Mampir juga dikarya keren temanku ya👇🏼