ada seorang mahasiswi yang aktif mengikuti organisasi dan kegiatan kampus lainnya, pada suatu saat ia mendapatkan sebuah kesempatan mengikuti kegiatan kampus dengan mengunjungi sebuah museum peninggalan kerajaan Balden, Tapi naasnya dia harus mati karena kecelakan di dalam museum.
arwahnya malah masuk ke dalam tubuh seorang Ratu pertama di dalam kerajaan tersebut, bercerai dengan raja bodoh dan menikahi seorang pria tampan bergelar Duke. Duke ini juga di juluki sebagai Raja Iblis.
hari-harinya menjadi seorang istri Duke, harus bertanggung Jawab mengembalikan kejayaan dan keadilan untuk rakyat miskin dan cara bertahan hidup dari sang Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. H-1 sebelum pameran
...----------------episode 24----------------...
"Siapa wanita yang di bawa oleh Wensto tadi?"tanya Ellisha yang kini sudah berada di hadapan Alaric.
"dia bukan siapa-siapa istriku, Wensto memiliki seorang putri dan dia membawakanya ke sini untuk di perkejakan"Jawab Alaric yang masih duduk di kursi kerjanya.
"oh. Aku datang mencarimu karena ada yang ingin aku sampaikan"ucap Ellisha dengan nada yang datar, dan dia masih berdiri di hadapan Alaric
"apakah itu istriku?"
"aku ingin pergi bersamamu bertemu dengan Raja Staylo saat Pameran nanti, ini bukan permintaan izin dariku tapi aku cuma ingin menyampaikan saja kepadamu. Tanpa izinmu aku akan tetap pergi bertemu Raja Staylo. Itu saja yang ingin aku sampaikan. Aku permisi tuan Alaric"ucap Ellisha dan langsung berbalik meninggalkan ruangan Alaric.
"tunggu sayang"panggil Alaric berdiri dari kursi kerjanya, berlari menghampiri Ellisha dengan bingung. "kenapa kamu pergi setelah mengucapkan hal itu? Apakah kamu tidak ingin mendengar jawaban ku?"tanya Alaric
"hah, pikir saja sendiri. Kamu menahanku seperti orang asing di luar tapi orang asing bisa masuk dengan mudahnya ke ruanganmu. Apakah orang sepertiku yang kamu anti ini bisa lama-lama disini? aku sudah mengucapkan apa yang ingin aku sampaikan tuan, aku permisi selamat tinggal"ucap Ellisha lagi yang kini dia benar-benar pergi.
Alaric yang merasa bahwa apa yang dia perbuat merupakan sebuah kebenaran, dia hanya membiarkan Ellisha keluar dari ruanganya dengan perasaan marah, dia yakin marahnya Ellisha masih bisa ia atasi nanti pada saat masalah yang ia tutupi ini berhasil di atasi.
*aku minta maaf sayang. Aku takut kamu mengetahui Kutukan ku. Bersabarlah, saat aku benar-benar sudah berhasil menghilangkan garis hitam kutukan ini maka aku akan melakukan apapun keinginanmu dewiku*batin Alaric melihat kepergian Ellisha begitu saja.
...----------------...
H-1 sebelum festifal pameran terjadi, di dalam mension Ellisha di sibukan dengan semua hal tentang barang-barang yang sudah ia buat selama ini. Beraw dari Keripik singkong yang di bungkus dengan rapih, macam-macam rajutan berwarna dari boneka, tas, baju, kaus kali dan lain-lain, ada juga air jus dan es krim yang dia bangga-banggakan.
"ayah apa yang sedang mereka lakukan disana?"tanya Yuna yang sedari tadi memerhatikan mereka dari atas tanpa membantu sedikit pun.
"ck, akan ada Pameran di istana Balden dan wanita itu mempersiapkan barang-barang yang ia buat nanti"Jawab Wensto dengan nada Ketus.
"bernakah? Apakah nanti Tuan Duke
juga akan pergi? Aku juga ingin pergi yah.."seru Yuna sambil merangkul tangan Wensto.
"Tidak bisa, kamu harus cepat-cepat menemukan obat untuk menghilangkan garis Kutukan itu. kamu tidak akan kemana-mama sampai kamu menemukannya"tegas Wensto dan kembali menarik putrinya untuk pergi dari sana secepatnya. Ia takut kelihatan oleh Ellisha karena bisa saja Ellisha mencurigai dirinya.
"eeeh ayaaaah..."rengek Yuna sambil di tarik oleh Wensto.
Suara teriakan Yuna menarik perhatian dari Ellisha di bawah, ia menongak ke atas mencari sumber suara tersebut. "siapa tadi yang berteriak"gumam Ellisha bertanya-tanya. Namun karena ia di sibukan oleh keadaan, ia tidak terlalu memikirkannya.
"yasudahla, mungkin saja aku salah dengar"ucapnya dan kembali membantu para pelayan menyiapkan barang-barang untuk di Pamerkan nanti.
...----------------...
"HAHAHAHAHA dia juga merindukanku ternyata. Aku tidak menyangka wanita bodoh itu masih mengharapkan perhatian dariku, aku akan melayanimu nanti malam sayang"ucap Staylo di ruang kerjanya sambil membaca surat balasan dari Ellisha.
"apa yang sedang kamu katakan sayang?"tanya Prianka yang sudah masuk ke ruangan Staylo tanpa Staylo menyadarinya. Kini kehamilan Ratu Prianka yang sudah masuk 7 bulan, perutnya sudah mulai membesar itu mengakibatkan dia sedikit kesusahan.
"Apa yang kamu lakukan di ruanganku?"tanya Staylo dengan raut wajah panik karena ia tidak menyadari kedatangan Prianka.
"putramu baru saja menendang perutku sayang dia sepertinya tidak sabar ingin bertemu dengan mu, dia sepertinya ingin kamu mengelusnya"seru Prianka berjalan menghampiri meja kerja Staylo.
Mendengar itu Staylo menujukan wajah malasnya, dan sedikit tersenyum. ia membiarkan saja apa yang di diinginkan oleh Prianka agar nanti pada saat bertemu dengan Ellisha, Prianka tidak akan merasa curiga kepadanya, setidaknya dia akan memanjakan Prianka untuk malam ini.
...----------------...
"laaa laaa laa~~~ la la laaaa....."senandung Ellisha di kamarnya, dia sedang menyisir rambut peraknya bersiap untuk istirahat.
Dia sepertinya sudah terbiasa dengan ketidak hadiran suaminya. Sekarang Ellisha sudah tidak lagi merengek saat makan sendiri dan tidak lagi merindukan pelukan saat ia ingin tidur.
Namun berbeda dengan Alaric, ia yang sudah lama tidak di buai oleh Ellisha membuatnya gelisah tak karuan. Sering kali pada saat ia berhasil melawan rasa sakit kutukannya dia akan diam-diam pergi ke kamar Ellisha, memperhatikan wajah dan tubuh Ellisha yang menggoda.
Selalu ada hasrat di dalam dirinya untuk menerkam Ellisha saat tidur, namun ia terus menahannya, karena jikalau ia melakukan sedikit kesalahan dia akan benar-benar akan ketauhan. Namun hal yang ia takuti itu, pada malam ini terjadi, ia kembali masuk ke kamar Ellisha diam-diam pada saat Ellisha sudah benar-benar terlelap.
Dipikirannya bahwa Ellisha sudah benar-benar tidur merupakan sebuah kesalahan. Di karena kan Ellisha yang sudah di beri tahu oleh Marya bahwa Duke Sering masuk ke kamarnya diam-diam, membuat Ellisha merasa penasaran apa yang di perbuat Alaric saat ia tidur, itu membuat Ellisha berencana untuk berpura-pura tidur.
Marya mengetahui hal tersebut karena pada waktu ia melayani Ellisha untuk membersihkan diri sebelum tidur, usai itu Marya keluar dari kamar Ellisha, tapi pada saat sampai di Lorong jalan ia baru teringat bahwa ia melupakan kain kotor yang sudah ia pisahkan untuk di cuci nanti pagi, diapun kembali ke kamar Ellisha tapi langkahnya terhenti pada saat ia tak sengaja melihat Duke Alaric masuk diam-diam ke kamar Ellisha, melihat itu Marya mengurungkan niatnya dan kembali lagi ke kamarnya untuk beristirahat, soal kain akan ia urus besok pikirnya begitu.
Kini Alaric kembali duduk di sebuah kursi kecil memperhatikan wajah Ellisha yang tertidur. dengan wajah terseyum hangat Alaric mulai Pelan-pelan membelai pipi halus milik Ellisha.
"kamu sungguh cantik, bahkan saat tidur istriku, wajahmu saat tersenyum membuatku bahagia, dan wajahmu saat marah kepadaku rasanya seperti ada ratusan panah yang menancap di dadaku, aku berharap masih memiliki banyak waktu bersama dirimu di masa depan nanti"ucap senduh Alaric sambil menatap lekat wajah Ellisha.
*ternyata ia merasa bersalah kepadaku. Aku pikir dia benar-benar tidak memperdulikan aku lagi*batin Ellisha juga merasa bersalah.
Dengan polosnya Ellisha membuka satu matanya dan satunya lagi masih tertutup. Alaric yang melihat itu langsung berdiri dari kursinya dan dengan satu gerakan langsung mematikan semua lampu di kamar Ellisha. Ia kaget karena pada saat itu dia tidak menggunakan penutup wajah yang Sering ia pakai.
melihat kamarnya sudah gelap membuat Ellisha sedikit merasa gelisah. "tuan tuan! kenapa kamu mematikan semua lampu kamarku"Lirih Ellisha bangun dari tidurnya.
Alaric yang memebaca kondisi itu mendengar suara takut dari istrinya langsung dengan cepat memeluk tubuh Ellisha dengan erat.
"Tidurlah bersamaku malam ini"ucap Alaric menenangkan Ellisha di degapanya.
"kenapa?, kenapa kamu datang lagi saat aku sudah hampir terbiasa tanpamu!"sentak Ellisha mencoba melepaskan pelukan dari Alaric.
"Pergiii pergi lepaskan aku"suara Ellisha seperti suara orang yang ingin menangis.
Alaric yang mengetahui istrinya hampir menangis ia langsung saja mendekap wajah Ellisha dan menariknya mendekati ke wajahnya. Tak menunggu lama Alaric langsung saja melayangkan ciumannya ke bibis Ellisha.
Ellisha yang sudah tak kuasa menahan kerinduanya juga kepada Alaric, membalas ciuman tersebut. Mereka kembali melakukan hubungan Suami istri pada malam itu di kamar yang gelap di tambah sudah lama mereka merindukan hal tersebut membuat gairah, hasrat dan nafsu mereka semakin kuat.
"ehm...."desah Ellisha.
BERSAMBUNG...
okey, dari awal Author hanya meperkenalkan pemeran dari masa depan dengan sebutan 'seorang mahasiswi' tanpa menyebutkan namanya bukan?
jika di ingat kembali bahwa ada episode 1 saat mahasiswi itu pergi berkunjung ke mension kerajaan Balden, ada seorang mahasiswa lain yang mengatakan bahwa wajah dia sangat mirip dengan Ratu Ellisha.
yah bukan saja wajah mereka yang sangat mirip! tapi juga nama dan sifat mereka.
betul sekali mahasiswi itu juga bernama Ellisha, namun mereka Sering memanggilnya Ellis.
Ellisha di jaman modern dan Ellisha di jaman kuno memiliki banyak kesamaan, dari wajah, sifat, memiliki kecerdasan dan pintar. namun ada satu yang membedakan mereka berdua yaitu rasa suka kepada seseorang.
Ellisha di jaman kuno sangat mencitai Raja Staylo, ia rela melakukan apapun untuk mendapatkan cinta dari Staylo. berbeda dengan Ellisha di jaman modern, ia dari awal sudah sangat menganggumi Alaric, karena Tuhan adil, ia memberikan kesempatakan kedua kepada mereka untuk memperbaiki kesalahan yang mereka perbuat melalui Ellisha dari jaman modern.
itu dulu yang mau Author sampaikan
tungguin episode selanjutnya yaah🤗