Kehidupan manusia memang dipenuhi dengan penderitaan. Namun apakah manusia akan selalu menangis dengan hal itu?
Jawabannya tidak, penderitaan yang datang bukan untuk ditangisi namun untuk bangkit menjadi sosok yang kuat dan mandiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gita Simamora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari persahabatan
..."Persahabatan menjadi sesuatu hal yang sangat dibutuhkan oleh seseorang karena disana memunculkan suasana yang dapat saling mengerti, mendukung dan menopang"...
..."Hai paman!" sapa Nala sambil memeluk pamannya yang sedang menggantungkan bingkai photo di dinding....
...Photo tersebut ialah moment saat mereka berlibur ke Samosir....
..."Widih... Photo ini sangat lucu paman!"...
..."Ini paman photo paman saat menjadi pemimpin dalam perjalanan, sok jagoan" ucap Nala dengan tertawa sambil menunjuk photo mereka....
...pamannya menjawabnya, "ya memang aku pemimpin kalian kan??"...
..."Iya deh paman, tapi pemimpin yang buat kamu capek banget!" jawab Nala kepada pamannya sambil membuat wajah jengkelnya....
...Pamannya tersenyum dan mengatakan, "tapi setelah nyampe diatas kalian senang kok!"...
..."Iya juga sih paman. Okelah paman, ayo makan aku udah lapar dari sekolah paman!" ajak Nala kepada pamannya....
..."Ya sudah, kamu siapkan saja nanti paman datang setelah photo ini beres!" Pinta pamannya dengan lanjut menggantung photo....
..."oke dehhh..." jawab Nala, lalu berlari ke kamar untuk ganti baju....
...Makanan kali ini di masak dengan sederhana yaitu ikan teri kacang dan sayur sawi, namun rasanya begitu enak di mulut. Setelah selesai makan, Gio datang ke rumah mereka dengan membawa kue buatan ibunya....
...Meskipun selesai makan, aroma kue itu memenuhi ruangan itu seperti meminta untuk dimakan....
..."Ini kue buatan ibu, kebetulan ibu lagi membuat resep baru. Makanlah om..Nala.. Pasti enak!" ucap Gio dengan tersenyum lebar....
...Nala yang baru saja membersihkan meja makan mempersilahkan Gio duduk di kursi....
..."Enak banget ya punya tetangga yang selalu memberikan makanan enak!" ucap Nala sambil membuka kotak kue. Aromanya sangat enak ditambah kacang yang bertaburan di atas kue dengan sedikit keju bertaburan di sampingnya....
..."Kata ibu, kue ini sangat spesial sehingga memiliki resep rahasia!" jawab Gio sambil berbisik ke telinga Nala....
..."Wait... kalau kue ini memiliki resep rahasia, siap-siap ya kami akan sering minta!" canda pamannya sambil tertawa riang....
...Setelah semua duduk di kursi dengan canda tawa, Nala menyeduh teh untuk menemani kue. percakapan mengalir dengan sendiri yakni cerita lucu saat mereka berlibur dan ditambah dengan moment hari pertama masuk sekolah setelah libur....
...Tidak disangka kue buatan ibu Gio memang sangat enak. Setiap orang pasti terdiam saat mencicipinya karena kelembutan kue yang sangat cocok di mulut....
..."Gio, bilang ke tante suatu saat nanti kami harus tahu rahasia kue ini!" ujar Nala sambil tersenyum puas....
..."Sebenarnya aku datang kesini bukan hanya mengantar kue. Aku kesini ingin memberitahukan kamu sesuatu Nala!" Ujar Gio kepada Nala....
...Nala terkejut sambil terus memakan kue dengan asik, "oh iya...emang mau ngomong apa?"...
..."Besok adalah hari persahabatan kita selama 1 tahun, aku menyediakan sesuatu untuk kita!" ucap Gio sambil menoleh ke arah Nala yang sangat menikmati kue buatan ibu Gio....
...Nala terlalu menikmatinya sehingga keju yang ada di kue tersebut tidak sengaja menempel ke bibir Nala. "Emang kau menyediakan apa Gio?"...
...Gio tersenyum dan membersihkan mulut Nala yang belepotan. "Nala, kamu itu perempuan. Jadi, kalau makan itu harus hati-hati jangan belepotan begini!"...
...Nala menatap Gio dengan tajam dan memperhatikan setiap usapan yang di lakukan oleh Gio. Nala sempat baper saat itu sampai-sampai ia bengong sendiri padahal Gio sudah siap membersihkan bibirnya....
...Namun Nala langsung memalingkan wajahnya dan mengatakan, "kamu bilang apa Gio?? Ala yang akan kamu sediakan untuk kita?" ucap Nala dengan sedikit grogi....
...Padahal mereka sudah sering ketemu akan tetapi kalau Gio melakukan seperti tadi, jantung Nala memang ingin copot....
...Gio melihat tingkah Nala yang membuatnya tersenyum seperti tahu akan situasi Nala. Lalu Gio melanjutkan pembicaraannya, "Besok kita akan pergi ke danau ya Nala, aku udah menyiapkan sesuatu disana. Kamu pasti senang melihatnya. Jadi, ngak usah nanya-nanya lagi ya!"...
...Meskipun penasaran Nala hanya mengiyakan perkataan Gio. Keesokan harinya mereka pergi ke danau dan lingkungan di danau tersebut sudah dihiasi dengan photo-photo mereka. Hal itu sangat menakjubkan bagi Nala, photo dimana Gio mengejar anjing, photo saat memakan eskrim, photo saat membantu orang dijalanan dan photo saat mereka berlibur bersama. Moment itu sungguh mengharukan hati Nala sehingga air matanya tidak sengaja terjatuh....
..."Ini sangat indah Gio, lucu dan mengharukan" ucap Nala dan berlari memeluk Gio....
...Hari itu mereka habiskan dengan bermain air di danau dengan melempar batu ke danau. Nala mengejek Gio karena Nala lebih jauh melempar batu tersebut. ...
...Disamping itu, mereka duduk di tepi danau sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Udara disana sangat menyejukkan hati seperti ingin membawa mereka terbang ke langit. Saat itu mereka melihat perahu yang berhenti di tepi. ...
..."Nala, ayo kita naik perahu!" ajak Gio sambil menarik tangan Nala. ...
...Gio dan Nala menaiki perahu dengan pelan. ...
..."Sangat indah danau ini kan Nala! Lihatlah airnya sangat jernih ditambah bunga teratai yang mengembangkan bunganya!" ...
..."Iya Gio, lihatlah pepohonan ini juga sangat menakjubkan. Pohonnya semakin hijau sebelumnya tidak."Jawab Nala sambil merasakan ketenangan di atas perahu. ...
..."Semoga kamu selalu mengingatku ya Nala, meskipun nantinya aku jauh darimu!" ucap Gio yang tiba-tiba memunculkan keheningan antara dua sahabat itu. ...
...Nala terdiam memikirkan perkataan dari Gio, "emang kamu mau kemana makanya harus jauh dariku?" ...
..."Ngak kemana-mana Nala, aku hanya takut kamu akan melupakanku jika kita sama-sama pergi untuk menggapai masa depan!" ucap Gio dengan sedikit lesu. ...
...Nala yang mendengarnya langsung memegang wajah Gio, "kita tidak akan saling melupakan karena kita adalah sahabat!" ...
...Gio yang mendengarnya tersenyum lebar dan mengelus lembut rambut Nala. Mereka sangat menikmati moment tersebut sampai tidak merasakan bahwa perahu itu sudah sampai di tepi. ...
..."Ayo Nala sudah jam 4 nih, kita pulang aja. Takutnya paman kamu marah sama kamu!" Ucap Gio dengan mengulurkan tangannya....
...Nala memegang tangan Gio dan bangkit dari perahu tersebut. Diperjalanan pulang Nala hanya bisa senyum-senyum mengingat moment mereka. Kedua sahabat itu memang sangat serasi. Menjadi pasangan hidup juga sangat cocok karena keduanya saling mengasihi meski tidak keluarga. Memang sedikit lucu jika sahabat di jadikan pasangan hidup akan tetapi memang benar adanya. Sahabat yang selalu menghibur Nala saat kehilangan orangtua dan sampai Nala merasa membaik. Oleh karena itu, Gio mengajak Nala ke makam ayah dan ibunya. Setelah sampai di makam, Nala mencium makan ayah dan ibunya. ...
..."Ayah...ibu.. Aku sangat menyayangi kalian. Aku sangat sedih saat kalian pergi akan tetapi sekarang aku memiliki sahabat yang selalu ada disaat aku sedih dan senang." ucap Nala dengan tersenyum sambil menoleh ke arah Gio. ...
..."Om.. Tante... Jangan khawatir ya aku akan selalu menjaga Nala. Dia sangat baik om..tante.. aku senang bertemu dengannya!" ucap Gio dengan memegang erat tangan Nala di depan makan ayah dan ibu Nala. ...
...Setelah dari sana mereka kembali ke rumah dengan membawa suasana yang bahagia karena menciptakan kebersamaan yang indah....
...Bersambung.......
