NovelToon NovelToon
Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Penyesalan Suami / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:209.2k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

"Pergi dari sini...aku tidak ingin melihat wajahmu di rumah ini!!! aku tidak sudi hidup bersama penipu sepertimu." Bentakan yang menggema hingga ke langit-langit kamar mampu membuat hati serta tubuh Thalia bergetar. sekuat tenaga gadis itu menahan air mata yang sudah tergenang di pelupuk mata.

Jika suami pada umumnya akan bahagia saat mendapati istrinya masih suci, berbeda dengan Rasya Putra Sanjaya, pria itu justru merasa tertipu. Ya, pernikahan mereka terjadi akibat kepergok tidur bersama dikamar hotel dan saat itu situasi dan kondisi seakan menggiring siapapun akan berpikir jika telah terjadi sesuatu pada Thalia hingga mau tak mau Rasya harus bersedia menikahi mantan kekasih dari abangnya tersebut, namun setelah beberapa bulan menikah dan mereka melakukan hubungan suami-istri saat itu Rasya mengetahui bahwa ternyata sang istri masih suci. Rasya yang paling benci dengan kebohongan tentu saja tidak terima, dan mengusir istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Rasya.

"Kamu kenapa sih???." meski tidak dapat melihat raut wajah Thalia, namun Riri bisa menebak dari suaranya, jika saat ini sahabatnya itu pasti sedang kesal.

"Tidak ada apa-apa." dusta Thalia. akan tetapi Riri tidak percaya begitu saja dengan pengakuan Sahabatnya itu.

"Kau tidak berbakat dalam berbohong Thalia, jadi sebaiknya kau jujur saja padaku!!!." masih terdengar suara Riri dari seberang telepon.

Pada akhirnya Thalia menyerah dan menceritakan tentang keberadaan Rasya di kosan nya.

"Bagaimana pun kalian masih suami istri yang sah dan sebagai suami sekaligus ayah dari baby Faras, pak Rasya berhak berada di sisi kalian, Thalia!!!." bukannya ingin menggurui sahabatnya itu, apalagi sampai mau ikut campur dalam urusan tangga mereka, Namun Riri merasa perlu mengingatkan Thalia dalam hal ini.

Setelah mengobrol dengan Riri melalui sambungan telepon, Thalia lantas kembali ke kamar. Dari ambang pintu Thalia menyaksikan Rasya dengan telaten mengganti popok baby Faras.

"Biar aku saja, mas." bukannya meragukan kemampuan Rasya dalam mengurus putra mereka, akan tetapi Thalia merasa hal itu adalah tugasnya.

"Kamu istirahat saja, biar mas yang melakukannya!!!." nada bicara Rasya terdengar begitu lembut.

Thalia tak merespon, ia duduk di tepi tempat tidur sembari memandang wajah teduh putranya. Sesekali ia melirik pada Rasya yang tengah sibuk dengan kegiatannya.

"Done." gumam Rasya setelah menyelesaikan kerjaannya mengganti popok baby Faras.

"Kamu mau ngapain, mas???." Thalia terkesiap kala menyaksikan Rasya melepas kemejanya hingga menyisakan singlet putih menutupi da_da bidangnya. Sebenarnya suhu ruangan cukup sejuk dan nyaman, hanya saja Rasya yang terbiasa tidur bertelan*jang dada memilih melepas kemejanya. Namun begitu, kali ini Rasya masih menyisakan singlet untuk membalut tubuh bagian atasnya.

"Maaf...tapi mas tidak terbiasa tidur pakai kemeja, sayang." jujur Rasya.

"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu, mas!!! Aku geli dengarnya." ketus Thalia seraya melangkah ke arah lemari untuk mengambil selimut yang akan digunakan Rasya.

"Terima kasih say_ maksudnya mama-nya Faras." menyadari lirikan tajam Thalia, Rasya pun segera meralat ucapannya. Ia pun menggelar selimut tebal di lantai kemudian mulai merebahkan tubuhnya di sana.

"Ini bantalnya." Thalia menyerahkan sebuah bantal kepada Rasya.

"Terima kasih." kata Rasya dengan seulas senyum manis di bibirnya. Meskipun ini kali pertama ia tidur di ubin yang dingin, Rasya tetap merasa bersyukur bisa berada dekat bersama anak dan istrinya.

Sementara Thalia, wanita itu sengaja meminta Rasya tidur di ubin agar pria itu merasa tidak nyaman hingga menyerah dan memilih pergi, akan tetapi semua itu tidak terjadi karena ayah dari putranya tersebut justru menunjukkan seakan dirinya nyaman-nyaman saja.

Pagi harinya.

Ketika membuka mata Thalia memandang ke bawah, di mana semalam sang suami melewati malamnya, dan tempat itu sudah kosong, selimut yang digunakan Rasya semalam pun tak lagi terlihat di sana. Ia bernapas lega, sepertinya Rasya memang menyerah dan kini telah pergi meninggalkan kosannya, begitu pikir Thalia.

Melihat baby Faras belum terbangun dari tidurnya, Thalia menggunakan kesempatan itu untuk menyiapkan sarapan pagi mengingat ia harus menyusui putranya. Ketika tiba di dapur, Thalia melihat sarapan telah tersedia di atas meja. berbagai macam menu makanan kini telah tersaji di atas meja.

Thalia salfok pada kertas di atas tudung saji. "Mas berangkat kerja dulu....jangan lupa sarapan sayang. eeeeehhhh....maksud mas, mamah-nya Faras." tanpa sadar Thalia mengulum senyum ketika membaca pesan yang di tinggalkan sang suami di sebuah kertas.

           -------------------------

Malam harinya.

"Sampai kapan sih, gue harus ngasi makanan gratis buat nyamuk-nyamuk di sini...." kesal Okta yang sudah hampir dua jam mengamati area Kosan. Bagaimana tidak, sudah hampir dua jam ia bertahan di posisinya namun belum ada juga pergerakan berarti di area kosan tersebut, lebih tepatnya seseorang yang di nantikan tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. "Jangan-jangan wanita itu nggak tinggal di sini lagi??? Apa mungkin om Arfan mendapatkan informasi yang salah ya???." sibuk dengan pemikirannya sendiri, sampai Okta tidak menyadari keberadaan sebuah mobil yang berhenti tak jauh dari posisinya saat ini.

"Bug." Okta di sadarkan oleh bogem mentah yang mendarat cantik di wajahnya. Bukan hanya sekali namun Rasya melakukannya hingga berkali-kali saking emosinya. motor gede yang digunakan pria itu sudah cukup meyakinkan Rasya jika pria yang kembali mengamati area kosan tersebut adalah pria yang semalam.

Tidak ingin membuat keributan di sana, Rasya pun mengiring pria itu masuk ke dalam mobilnya, lalu meminta Asisten Fadi untuk segera berlalu meninggalkan tempat itu.

Rasya menatap intens wajah pria itu. Ia merasa mengenal pria itu, tapi dimana?? Rasya berusaha untuk mengingatnya, namun sampai beberapa saat berlalu, Rasya tetap tidak berhasil mengingat sosok pria itu.

"Siapa kau sebenarnya??? apa maksud dan tujuan mu mengintai tempat tinggal istriku...???." meskipun merasa sangat geram, Rasya masih berusaha menguasai diri. Jika ingin menuruti keinginan hati, ingin rasanya ia menghajar pria itu hingga babak belur bahkan sampai koit sekalian, namun hal itu tidak sampai dilakukan Rasya mengingat ia harus mencari tahu siapa sebenarnya dalang di balik tindakan pria asing tersebut.

Lima menit, sepuluh menit, hingga tiga puluh menit berlalu, namun pria itu tak kunjung buka mulut sehingga membuat Rasya kehabisan stok kesabaran.

"Baiklah... karena kau telah menyia-nyiakan kesempatan yang sudah kuberikan, maka jangan salahkan aku jika tega melakukan sesuatu padamu!!!." kalimat terakhir yang diucapkan Rasya sebelum memberi perintah pada asisten Fadi untuk membawa mereka ke suatu tempat.

Rasya mendorong pria itu dari mobilnya, kemudian di sambut oleh beberapa pria bertubuh besar setelah mereka telah tiba di tujuan.

"Apa kau sudah tidak waras hah????." kesal pria yang tak lain adalah Okta tersebut, kala tubuhnya di seret paksa oleh anak buah Rasya.

Rasya mentulikan telinganya. "Bawa dia ke dalam!!!." titah Rasya dengan raut wajah yang berubah menakutkan di mata Okta.

"Aduh... bagaimana ini??? Apa sebaiknya aku mengaku saja ???? Tapi bagaimana kalau Om Arfan marah padaku??? Tapi kalau aku tidak mengaku, bisa jadi aku yang lenyap di tangan si Rasya sial_an ini." Batik Okta bertarung. Ia bingung dalam mengambil keputusan.

"Bisa pelan-pelan nggak sih???." kesal Okta, kala Ia di seret masuk ke dalam sebuah rumah mewah berlantai tiga itu. Kalau bukan karena mengingat yang ada di balik sem_pak nya burung perkutut bukannya lembah, mungkin Okta sudah meraung saking takutnya kehilangan nyawanya.

Sesampainya di dalam rumah mewah tersebut, Rasya kembali menatap tajam pada Okta. Sesaat kemudian Ia beralih pada bodyguardnya.

"Kurung dia di ruang bawah Tanah!! Jangan melepaskannya sampai dia bersedia buka mulut!!!."

"Baik, tuan."

Jantung Okta berdetak semakin tak beraturan. Akankah hidupnya berakhir dengan cara yang sangat menyedihkan seperti ini???

Tanpa peduli dengan wajah memelas Okta, Rasya mengayunkan langkah.

"Tunggu...!!!." seruan Okta berhasil menghentikan langkah Rasya.

"Jangan membuang waktuku untuk hal yang bisa membuatku semakin murka padamu!!." tanpa menoleh Rasya berujar.

Jika ditanya mengapa Rasya begitu yakin jika pria itu menjadikan istrinya sebagai targetnya??? jawabannya adalah karena Rasya sempat melihat foto istrinya di layar ponsel pria asing itu sebelum tadi ia melayangkan bogem mentah pada pria itu.

"Jujur, aku tidak mengenal wanita bernama Thalia itu, dan aku juga tidak memiliki niat buruk padanya. Aku hanya diminta oleh pamanku untuk memastikan apakah benar wanita itu tinggal di kosan itu."

Pengakuan Okta berhasil membuat Rasya membalikkan badan ke arah pria itu.

"Mau anda percaya atau tidak, yang jelas itulah kenyataannya." sambung Okta.

1
Kar Genjreng
kenapa bisa ibu angkat nya thalia bilang kalau hamil anak daripada pria lain ,,ya semua perbuatannya Rasya,,,,karena berkoar kalau istrinya kabur padahal memang di usir ko jahat beruntung ketemu Riri kalau ketemu preman',,,
Nurjana Bakir
lanjut
Iceu Ktp
keren
Kar Genjreng
jadi bingung Thania ternyata ibu mertuamu menyadarkan suami mu yang sudah menghina dan pernah mengusir mu di tengah malam,,,dan sekarang baru menyadari nya bahwa semua bukan salahmu dan anak dalm kandungan mu pun Rasya sudah mengetahui nya,,,
Kar Genjreng
wah lumayan bagus ko ceritanya,,,
Kar Genjreng
katakan terus terang ri biar Sarah kena damprat,,,thalia Rasya sudah mulai gelisah,,, beruntung ketika kamu ngidam bukan sang ayah yang mual,,,coba bila itu terjadi pasti langsung tau,, biarpun kamu bilang baru tujuh bulan, ternyata ampir brojol
Kar Genjreng
iya ketemu dan kamulah yang menolong untuk kabur wekk,,apa ga sebaiknya pindah saja dari kota S ke kota J siapa tau di sana dapat pekerjaan pula,,,dan biar terserah Riri kalau ga bisa ikut pindah,, daripada makan hati Nelan jantung lihat bos yang tak lain dan tak bukan adalah ayah biologis nya,,,itu di bilang otak' pinter,,,tapi bodoh harusnya bisa menghitungnya kapan mengusir',,,di hitung 🥺🥺
Kar Genjreng
😭😭😭😭sesakit ini ternyata Thalia hanya anak angkat,,, tetapi kenapa orang tua angkatnya begitu tega membuang Thalia,,, padahal orang kan semakin tua,,,coba kalau masih sayang Thalia kelak bisa menjaganya bila tua,,,dan untuk suaminya padahal belum resmi di cerai tetapi mana mungkin wanita bisa nikah kembali,,,laki laki kaya CEO tapi bodoh,,,harusnya cari tau dan kalau nikah sirih hamil bukan nya merugikan bagi wanita,,, Thalia masih h waras mempertahan kan anak untuk penerus baguss,,,
Kar Genjreng
di dua bab recehannya cukup menarik dan ingin meneruskan,,, Rasya akan menyesal dulu telah membuangnya setelah menam benih di rahim Thalia. ,,,apa bila Kamu mengusir nya kembali' akan lebih banyak kamu menyesalinya,,,
Kar Genjreng
mampir Thor ga sengaja nih bolehlah,,,salam kenal,🙏🙏
Nafisah
mampir ya kak,,,baru nemu buku ni
secret
next thorr, ditunggu selalu upnya.. semangaattt
atik
Alhamdulilah up juga thor, uda kangen banget dg bang Okta & Riri
gak sabar nunggu Rangga tau kalo bosnya itu suaminya Riri
Ani Basiati: lanjut
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Pedes ya Ri 😆😆😆👍👍👍
guest694820527
Luar biasa
Dwi ratna
aku suka ceritanya,
Dwi ratna
kak Selvi yg bnyk dong upny✌️✌️✌️
secret
perempuan tuu emg suka bikin penyakit sendiri yaa😂😂 next thorr, semangatt
Desmeri epy Epy
lanjut thor dobel up dong thor
atik
Kata okta, "cuma kamu wanita yg sangat kucintai sayang, mas gak gombal tapi ini nyata"
cie... aku yg jadi baper
lanjut thor, semangat
kisah Okta & Riri bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!