NovelToon NovelToon
Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

"Pergi dari sini...aku tidak ingin melihat wajahmu di rumah ini!!! aku tidak sudi hidup bersama penipu sepertimu." Bentakan yang menggema hingga ke langit-langit kamar mampu membuat hati serta tubuh Thalia bergetar. sekuat tenaga gadis itu menahan air mata yang sudah tergenang di pelupuk mata.

Jika suami pada umumnya akan bahagia saat mendapati istrinya masih suci, berbeda dengan Rasya Putra Sanjaya, pria itu justru merasa tertipu. Ya, pernikahan mereka terjadi akibat kepergok tidur bersama dikamar hotel dan saat itu situasi dan kondisi seakan menggiring siapapun akan berpikir jika telah terjadi sesuatu pada Thalia hingga mau tak mau Rasya harus bersedia menikahi mantan kekasih dari abangnya tersebut, namun setelah beberapa bulan menikah dan mereka melakukan hubungan suami-istri saat itu Rasya mengetahui bahwa ternyata sang istri masih suci. Rasya yang paling benci dengan kebohongan tentu saja tidak terima, dan mengusir istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Rasya.

"Kamu kenapa sih???." meski tidak dapat melihat raut wajah Thalia, namun Riri bisa menebak dari suaranya, jika saat ini sahabatnya itu pasti sedang kesal.

"Tidak ada apa-apa." dusta Thalia. akan tetapi Riri tidak percaya begitu saja dengan pengakuan Sahabatnya itu.

"Kau tidak berbakat dalam berbohong Thalia, jadi sebaiknya kau jujur saja padaku!!!." masih terdengar suara Riri dari seberang telepon.

Pada akhirnya Thalia menyerah dan menceritakan tentang keberadaan Rasya di kosan nya.

"Bagaimana pun kalian masih suami istri yang sah dan sebagai suami sekaligus ayah dari baby Faras, pak Rasya berhak berada di sisi kalian, Thalia!!!." bukannya ingin menggurui sahabatnya itu, apalagi sampai mau ikut campur dalam urusan tangga mereka, Namun Riri merasa perlu mengingatkan Thalia dalam hal ini.

Setelah mengobrol dengan Riri melalui sambungan telepon, Thalia lantas kembali ke kamar. Dari ambang pintu Thalia menyaksikan Rasya dengan telaten mengganti popok baby Faras.

"Biar aku saja, mas." bukannya meragukan kemampuan Rasya dalam mengurus putra mereka, akan tetapi Thalia merasa hal itu adalah tugasnya.

"Kamu istirahat saja, biar mas yang melakukannya!!!." nada bicara Rasya terdengar begitu lembut.

Thalia tak merespon, ia duduk di tepi tempat tidur sembari memandang wajah teduh putranya. Sesekali ia melirik pada Rasya yang tengah sibuk dengan kegiatannya.

"Done." gumam Rasya setelah menyelesaikan kerjaannya mengganti popok baby Faras.

"Kamu mau ngapain, mas???." Thalia terkesiap kala menyaksikan Rasya melepas kemejanya hingga menyisakan singlet putih menutupi da_da bidangnya. Sebenarnya suhu ruangan cukup sejuk dan nyaman, hanya saja Rasya yang terbiasa tidur bertelan*jang dada memilih melepas kemejanya. Namun begitu, kali ini Rasya masih menyisakan singlet untuk membalut tubuh bagian atasnya.

"Maaf...tapi mas tidak terbiasa tidur pakai kemeja, sayang." jujur Rasya.

"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu, mas!!! Aku geli dengarnya." ketus Thalia seraya melangkah ke arah lemari untuk mengambil selimut yang akan digunakan Rasya.

"Terima kasih say_ maksudnya mama-nya Faras." menyadari lirikan tajam Thalia, Rasya pun segera meralat ucapannya. Ia pun menggelar selimut tebal di lantai kemudian mulai merebahkan tubuhnya di sana.

"Ini bantalnya." Thalia menyerahkan sebuah bantal kepada Rasya.

"Terima kasih." kata Rasya dengan seulas senyum manis di bibirnya. Meskipun ini kali pertama ia tidur di ubin yang dingin, Rasya tetap merasa bersyukur bisa berada dekat bersama anak dan istrinya.

Sementara Thalia, wanita itu sengaja meminta Rasya tidur di ubin agar pria itu merasa tidak nyaman hingga menyerah dan memilih pergi, akan tetapi semua itu tidak terjadi karena ayah dari putranya tersebut justru menunjukkan seakan dirinya nyaman-nyaman saja.

Pagi harinya.

Ketika membuka mata Thalia memandang ke bawah, di mana semalam sang suami melewati malamnya, dan tempat itu sudah kosong, selimut yang digunakan Rasya semalam pun tak lagi terlihat di sana. Ia bernapas lega, sepertinya Rasya memang menyerah dan kini telah pergi meninggalkan kosannya, begitu pikir Thalia.

Melihat baby Faras belum terbangun dari tidurnya, Thalia menggunakan kesempatan itu untuk menyiapkan sarapan pagi mengingat ia harus menyusui putranya. Ketika tiba di dapur, Thalia melihat sarapan telah tersedia di atas meja. berbagai macam menu makanan kini telah tersaji di atas meja.

Thalia salfok pada kertas di atas tudung saji. "Mas berangkat kerja dulu....jangan lupa sarapan sayang. eeeeehhhh....maksud mas, mamah-nya Faras." tanpa sadar Thalia mengulum senyum ketika membaca pesan yang di tinggalkan sang suami di sebuah kertas.

           -------------------------

Malam harinya.

"Sampai kapan sih, gue harus ngasi makanan gratis buat nyamuk-nyamuk di sini...." kesal Okta yang sudah hampir dua jam mengamati area Kosan. Bagaimana tidak, sudah hampir dua jam ia bertahan di posisinya namun belum ada juga pergerakan berarti di area kosan tersebut, lebih tepatnya seseorang yang di nantikan tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. "Jangan-jangan wanita itu nggak tinggal di sini lagi??? Apa mungkin om Arfan mendapatkan informasi yang salah ya???." sibuk dengan pemikirannya sendiri, sampai Okta tidak menyadari keberadaan sebuah mobil yang berhenti tak jauh dari posisinya saat ini.

"Bug." Okta di sadarkan oleh bogem mentah yang mendarat cantik di wajahnya. Bukan hanya sekali namun Rasya melakukannya hingga berkali-kali saking emosinya. motor gede yang digunakan pria itu sudah cukup meyakinkan Rasya jika pria yang kembali mengamati area kosan tersebut adalah pria yang semalam.

Tidak ingin membuat keributan di sana, Rasya pun mengiring pria itu masuk ke dalam mobilnya, lalu meminta Asisten Fadi untuk segera berlalu meninggalkan tempat itu.

Rasya menatap intens wajah pria itu. Ia merasa mengenal pria itu, tapi dimana?? Rasya berusaha untuk mengingatnya, namun sampai beberapa saat berlalu, Rasya tetap tidak berhasil mengingat sosok pria itu.

"Siapa kau sebenarnya??? apa maksud dan tujuan mu mengintai tempat tinggal istriku...???." meskipun merasa sangat geram, Rasya masih berusaha menguasai diri. Jika ingin menuruti keinginan hati, ingin rasanya ia menghajar pria itu hingga babak belur bahkan sampai koit sekalian, namun hal itu tidak sampai dilakukan Rasya mengingat ia harus mencari tahu siapa sebenarnya dalang di balik tindakan pria asing tersebut.

Lima menit, sepuluh menit, hingga tiga puluh menit berlalu, namun pria itu tak kunjung buka mulut sehingga membuat Rasya kehabisan stok kesabaran.

"Baiklah... karena kau telah menyia-nyiakan kesempatan yang sudah kuberikan, maka jangan salahkan aku jika tega melakukan sesuatu padamu!!!." kalimat terakhir yang diucapkan Rasya sebelum memberi perintah pada asisten Fadi untuk membawa mereka ke suatu tempat.

Rasya mendorong pria itu dari mobilnya, kemudian di sambut oleh beberapa pria bertubuh besar setelah mereka telah tiba di tujuan.

"Apa kau sudah tidak waras hah????." kesal pria yang tak lain adalah Okta tersebut, kala tubuhnya di seret paksa oleh anak buah Rasya.

Rasya mentulikan telinganya. "Bawa dia ke dalam!!!." titah Rasya dengan raut wajah yang berubah menakutkan di mata Okta.

"Aduh... bagaimana ini??? Apa sebaiknya aku mengaku saja ???? Tapi bagaimana kalau Om Arfan marah padaku??? Tapi kalau aku tidak mengaku, bisa jadi aku yang lenyap di tangan si Rasya sial_an ini." Batik Okta bertarung. Ia bingung dalam mengambil keputusan.

"Bisa pelan-pelan nggak sih???." kesal Okta, kala Ia di seret masuk ke dalam sebuah rumah mewah berlantai tiga itu. Kalau bukan karena mengingat yang ada di balik sem_pak nya burung perkutut bukannya lembah, mungkin Okta sudah meraung saking takutnya kehilangan nyawanya.

Sesampainya di dalam rumah mewah tersebut, Rasya kembali menatap tajam pada Okta. Sesaat kemudian Ia beralih pada bodyguardnya.

"Kurung dia di ruang bawah Tanah!! Jangan melepaskannya sampai dia bersedia buka mulut!!!."

"Baik, tuan."

Jantung Okta berdetak semakin tak beraturan. Akankah hidupnya berakhir dengan cara yang sangat menyedihkan seperti ini???

Tanpa peduli dengan wajah memelas Okta, Rasya mengayunkan langkah.

"Tunggu...!!!." seruan Okta berhasil menghentikan langkah Rasya.

"Jangan membuang waktuku untuk hal yang bisa membuatku semakin murka padamu!!." tanpa menoleh Rasya berujar.

Jika ditanya mengapa Rasya begitu yakin jika pria itu menjadikan istrinya sebagai targetnya??? jawabannya adalah karena Rasya sempat melihat foto istrinya di layar ponsel pria asing itu sebelum tadi ia melayangkan bogem mentah pada pria itu.

"Jujur, aku tidak mengenal wanita bernama Thalia itu, dan aku juga tidak memiliki niat buruk padanya. Aku hanya diminta oleh pamanku untuk memastikan apakah benar wanita itu tinggal di kosan itu."

Pengakuan Okta berhasil membuat Rasya membalikkan badan ke arah pria itu.

"Mau anda percaya atau tidak, yang jelas itulah kenyataannya." sambung Okta.

1
Mrs.Riozelino Fernandez
jangan lupa KB ya Thalia,ntar baby Faras punya adik lho 😅
Tiara
Ceritanya bagussss
semoga ringan dan gak belat belit 😍😍😍
Tiara
Cerita nya bagus.
Jangan dibuat berbelit-belit ya thorrr
Terima kasih sudah menulis cerita ini 😍😍
sutiasih kasih
gmn thalia prcaya dgn ungkapan perasaanmu....
lha slm jdi istrimu sja... km sia2kan... km perlakukan dgn bgitu buruknya...
Mrs.Riozelino Fernandez
ya gimana gak gtu pikiran Thalia,dulu aja kamu seakan jijik ma Thalia,waktu ketemu dikantor gtu juga,jutek nya minta ampun,bossi lagi... setelah tau klo thalia hamil anakmu baru kamu Baek Baek,manis2
Dinarra
up lagi kaka🥰
Ida Miswanti
semoga urusannya cepat selesai biar bisa Update tiap hari 3 Bab🤭💪
Mrs.Riozelino Fernandez
gpp kk othor Selvi...di maklumi 🤭
makasih udah up lagi kk...
semoga sering2 update lagi ya kk🤗🙏🏻
Selvia: terima kasih Sygku......🥰🥰🥰
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
salah paham jadinya...
ayo deh baby kamu rewel sepanjang malam,biar papa mu bisa tidur dengan mama mu...
Ddek Aish
dokter Arfan kelamaan nanti Thalia pindah baru nyahok
Mrs.Riozelino Fernandez: Harusnya jujur aja dengan Rasya mau gimana tanggapannya setelah itu setidaknya Rasya udah tau apa motiv tuan Arvan.malah mungkin Rasya bisa bantu
total 1 replies
Dinarra
next kaka author 🥹
Ddek Aish
jadi penasaran kok bsa putus sama abang Rasya
Dewi Sariyanti: baca cerita Abang nya pasti tahu kak.
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
ternyata udah cinta dari zaman SMA...
Mrs.Riozelino Fernandez
akhir nya up juga kk Thor...
udah bolak balik di intip...😅
Mrs.Riozelino Fernandez
unik namanya...
Rita Susanti
jangan kelamaan upnya thor hampir terlupakan 😁😁 klo bisa thalita anak dokter iya😁😁
Mrs.Riozelino Fernandez
Riri ini seorang sahabat sejati..
Selalu ada untuk temannya...
makasih kk othor akhirnya udah up lagi 🤗🙏🏻
Ddek Aish
mampir thor
Dewi Sariyanti
Jangan jangan thalia anak dokter Arfan dan istrinya
Mrs.Riozelino Fernandez
setuju 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
jangan cuma omdo...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!