Maudy Nindya seorang gadis malang yang selalu mendapat perlakuan tak baik dari ibu tirinya dan juga saudara tiri nya, ayah Maudy menikahi seorang janda beranak 1 bernama Marni setelah kepergian ibu Maudy
penindasan dan penyiksaan yang Maudy alami bertambah ketika sang ayah meninggalkan nya untuk selama-lamanya
penderitaan Maudy berakhir setelah bertemu dengan seorang pria kaya raya yang tak lain adalah bos di tempat nya bekerja
mari ikuti ceritanya jangan lupa dukungan nya ya reader 🫰🏼🫰🏼🫰🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pacaran tapi tak cinta
Mobil Virza tiba di rumah mewah keluarga Dewangga
" siang mas Virza " sapa satpam disana
" siang pak, pak tolong bawa koper Maudy ke kamar tamu ya " pinta Virza
" baik mas " kata pak satpam
" yuk masuk " ajak Virza
" mam... Mami... " panggil Virza
" ada apa nak... Kok teriak-teriak " jawab mami di ruang keluarga
" ini lihat aku bawa besti nya mami, sesuai request mami tadi pagi " kata Virza
mami Selvi menoleh ke arah Maudy
" hai Maudy... Ya ampun akhirnya jadi juga nginep di rumah mami, sini nak duduk dulu " kata mami menyambut Maudy dengan hangat
" Za... Kamu suruh bibi beresin kamar tamu " suruh mami
" udah kok " kata Virza
" Maudy... Mami seneng deh kamu mau nginep disini " kata mami
" iya mam... Tadinya Maudy ga enak takut nya ngerepotin mami, tapi mas Virza maksa, padahal di kostan juga aman kok " kata Maudy
" ihh... Ga apa-apa disini aja, lebih aman, kalau di kost kamu sendirian, lebih baik disini ada mami dan juga papi " kata mami Selvi
" iya makasih banyak mami udah khawatir sama aku " kata Maudy
" kaliam udah makan? " tanya mami
" belum " jawab Virza
" udah siang loh ini, mami aja udah makan, ajak Maudy makan dulu Za " suruh mami
" makan dulu yang " ajak Virza Maudy mengangguk
" Maudy makan dulu ya mam " pamit Maudy
" iya... Makan yang banyak ya nak, ga usah sungkan anggap aja rumah sendiri " kata mami
Virza dan Maudy duduk di meja makan
" aku ambilin ya mas " kata Maudy menyiapkan makanan di piring makan Virza
" makasih sayang " ucap Virza dan mereka makan berdua
" setelah menikah nanti kamu mau tinggal disini atau kita beli rumah sendiri? " tanya Virza
" mmm... Terserah kamu aja, tapi kalau kita punya rumah sendiri kasihan mami, pasti kesepian " kata Maudy
" iya juga sih.. " kata Virza
" tapi aku udah memimpikan punya rumah idaman sendiri sesuai keinginan ku " kata Virza
" terserah kamu aja, aku ikutin apa maunya kamu " kaya Maudy
Virza tersenyum
setelah makan Maudy ngobrol di taman belakang rumah dengan mami Selvi sedangkan Virza mempersiapkan dan mengecek berkas-berkas kerja nya untuk besok ke Hongkong
" waktu mami masih pacaran sama papi dulu, mami paling ga suka di paksa hidup mewah sama papi, kamu tau mod, mami sama seperti kamu, sebatang kara " kata mami Selvi
" oh ya??? " Maudy kaget mendengar cerita masa lalu calon mertua nya
" iya... Orang tua mami meninggal dalam kecelakaan dan ga ada satupun keluarga yang mau mengurus mami, hingga akhirnya mami di besarkan di panti asuhan "
" hingga dewasa mami mengabdikan diri di panti tempat mami di besarkan, hingga suatu saat mami bertemu papi karena keluarga papi donatur tetap di panti tempat mami tinggal "
" awalnya mami ga mau terima cinta nya papi karena mami sadar diri, mami ga pantas untuk jadi bagian dari keluarga Dewangga, mami takut papi kamu akan mendapat hinaan karena berhubungan sama mami, tapi usaha papi untuk mendapatkan mami sangat luar biasa, dan papi juga bisa meyakinkan keluarga nya tentang perasaan cinta nya ke mami hingga akhirnya mami mau menikah dengan papi "
" awal pernikahan mami cukup kesulitan beradaptasi dengan kebiasaan papi dan keluarga nya, butuh waktu berbulan-bulan untuk mami bisa mengimbangi keluarga papi "
" mami pernah di ajak sama papi belanja di mall, saat itu papi bawa mami ke salon, belanja barang branded dan makan di resto bintang 5 "
" waktu itu papi marah sama mami karena mami ga beli satu barang pun, mami takut lihat harga nya, hihihi... menurut mami terlalu buang-buang uang, harga nya bisa untuk makan anak panti selama 3 bulan, hahaha.. Maklum lah Maudy hidup di panti membuat mami sangat prihatin "
" haha... Iya mam, kita yang biasa hidup sederhana pasti akan banyak pertimbangan untuk beli barang-barang mahal " kata Maudy
" iya... Maklum kaum mendang mending, baru liat harga nya aja langsung deh muncul fikiran mending ini, mending itu yang akhirnya bikin kita sendiri pusing cuma gara-gara perkara harga " kata mami terus bercerita
Virza senang melihat dari kejauhan mami dan Maudy sangat akrab, sampai ketawa-ketawa bersama
" kamu emang luar biasa Maudy, siapapun yang dekat dengan kamu pasti akan langsung suka " kata Virza bicara sendiri
Lalu Virza menghampirinya mami dan Maudy
" seru banget... Ngobrolin aku ya? " kata Virza
" kepedean... " seru mami
" sayang... Yuk, kita kan mau ke bukit " kata Virza
" kamu udah selesai kerjaan nya? " tanya Maudy
" udah dong, yuk " ajak Virza
" mam, Maudy pamit dulu ya " pamit Maudy
" mau kemana sih kalian ? " tanya mami
" mau pacaran " jawab Virza
" idiiihhh genit... " ujar mami
" ya udah, tapi jangan pulang terlalu malam ya, kalo bisa makan malam di rumah sama mami dan papi " kata mami
" iya mam, pamit ya " kata Maudy
" iya nak, hati-hati ya " kata mami
Maudy dan Virza pergi jalan-jalan sebelum besok Virza harus terbang ke Hongkong
Tiba di bukit mereka berada di salah satu gajebo yang ada di puncak bukit tersebut
di atas bukit ada sebuah cafe yang memiliki banyak gajebo untuk para pengunjung cafe menikmati keindahan bukit yang hijau
" sayang... aku mau tanya sesuatu tapi aku mau kamu jawab jujur, apapun jawaban kamu aku ga akan marah, jadi jawab dengan sejujurnya " kata Virza memeluk Maudy dari belakang
" tanya apa? " tanya Maudy
" apa kamu benar mencintai aku? lalu Hilman, apa perasaan kamu ke Hilman benar sudah tak ada? " tanya Virza
Maudy terdiam
" apa harus aku jawab? " tanya Maudy
" ya... Kamu harus jawab apapun jawaban kamu aku akan terima " kata Virza
" mas... Jujur ga mudah menghilangkan rasa yang sudah lama ada di hatiku untuk mas Hilman, tapi aku sedang berusaha menggantikan posisi mas Hilman dengan dirimu, kamu faham kan? " kata Maudy
" berarti dengan kata lain kamu masih berusaha mencintaiku dan belum benar-benar mencintaiku? " tanya Virza
Maudy diam lagi
dengan diamnya Maudy Virza bisa menyimpulkan sendiri apa jawaban Maudy
" tapi aku akan berusaha semampuku agar secepatnya melupakan mas Hilman dan mencintai kamu sepenuh hatiku, maafkan aku jika jawabanku mengecewakan kamu " kata Maudy
" gak... Justru aku senang, kamu jujur dan aku jadi tau dimana posisi ku " kata Virza
" kalau kamu belum mencintaiku kenapa kamu mau menikah dengan ku dalam waktu dekat? Kamu ga takut nanti nya menyesal? " tanya Virza
Maudy menggeleng, " cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu mas, dan aku yakin ga akan sulit untuk belajar mencintai pria sebaik kamu " kata Maudy
" mudah-mudahan kamu bisa cepat melupakan Hilman dan mulai mencintaiku " kata Virza
Maudy mengangguk dan memeluk Virza
rasa nyaman sudah ia rasakan pada diri Virza namun tidak bisa di pungkiri Hilman masih ada di hati nya