"Mari kita bercerai, Kakak kembar mu sudah kembali." Elmer berucap dengan nada dingin.
Wanita itu meremas tespack yang ia pegang, sebuah kado yang ingin berikan, ternyata dirinyalah yang mendapatkan kado terindah dari suami tercintanya.
Dibenci oleh kedua orang tuanya dan suaminya.
Gerarda Lewis di hidupkan kembali setelah menerima kenyataan pahit, dimana suaminya Elmer Richards menyatakan akan menikahi saudara kembarnya Geraldine Lewis, sang kekasih yang telah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Teman Lama Elmer
Kehidupan yang awalnya mengalami pasang surut, kesedihan yang tak ada habisnya, setiap waktu di sertai rasa bersalah. Seorsng pria tengah menatap foto keluarganya di meja kerjanya. Jas hitam elegan yang menampilkan karismatiknya, dia tersenyum di iringi air mata yang selalu keluar. Hidupnya selama lima tahun ini selalu di hantui dan selalu memimpikan putrinya.
Sebagai seorang ayah, ia gagal melindungi putrinya. Setiap malam ia harus memimpikan putrinya menangis.
Daddy tidak menyayangi ku.
Ia melepaskan kaca matanya, ia mengambil sebuah tisu dan mengelap air matanya yang mengalir.
"Daddy merindukan mu, Nak."
Seorang pria yang menjadi kaki tangannya merasa kasihan, ya beginilah atasannya. Semenjak kejadian yang menimpa putri keduanya, atasannya sering melamun, sering menangis dan tubuhnya terlihat kurus.
"Tuan, besok pagi tuan ada rapat di perusahaan, tapi Tuan Hardiand juga akan hadir," ucap Tom. Ia tidak pernah melihat bosnya terpuruk seperti ini. Besok bosanya juga harus bertemu dengan saudaranya, sebuah permusuhan yang berlansung sejak lama.
"Kau saja Tom," ucapnya. Ada nada tak semangat dalam hidupnya menjalankan sesuatu.
Pria yang di panggil Tom berusia 22 tahun itu merasa iba. "Tuan, perusahaan di London sangat membutuhkan tuan."
"Baiklah, aku akan kesana. Siapkan besok penerbangan ku." Dia tak lagi mau mengelak, ia lelah dan ingin secepatnya sampai di rumahnya.
Tuan Arthur memakai kaca matanya, ia pun berlalu pergi karena waktu telah menunjuk jam 07.00 malam. Sesampainya di mansionnya dia di sambut oleh Rara. Kini Rara yang menyambutnya, bukan lagi Gege.
"Daddy sudah pulang," Rara tersenyum. Dia sangat senang mendapatkan sebuah kecupan. Sebagai seorang putri satu-satunya, ia harus berperan seperti Gege. Kadang ia merasa lelah, Mommy dan Daddynya tersenyum, tapi hati mereka tetap sedih. Sering kali ia memergoki kedua orang tuanya menangis.
"Ya Mommy mana sayang?" tanya Dady Arthur.
"Ada di kamar Dad," jawab Rara. Ada rasa cemburu di hatinya, kenapa Daddnya dan Mommynya tak pernah melepaskan kepergian Gege. Padahal ia juga butuh kasih sayang mereka.
Daddy Arthur membuka pintu kamarnya, namun tak menemukan siapa pun. Dia memanggil nama istrinya dan teringat sebuah kamar yang selalu istrinya kunjungi.
Ia pun keluar dan menuju kamar Gege. Ternyata benar, istrinya berada di sana. Duduk di tepi ranjang sambil mengamati foto Gege.
"Ternyata kau di sini," ucap Daddy Arthur. Dia duduk di samping istrinya dan merangkul tubuhnya. "Kau merindukannya,"
"Iya aku sangat merindukannya."
"Besok aku akan ke London, kau mau ikut?" tanya Daddy Arthur. Ia ingin mengajak istrinya keluar untuk menghilangkan kesedihannya.
"Iya, aku akan ikut dengan mu."
Daddy Arthur membawa Mommy Becca ke dalam pelukannya.
"Mom, Dad." Sapa Rara.
Pasangan suami istri itu menoleh dan tersenyum. Rara menoleh ke arah dinding. Kemudian menatap kedua orang tuanya. Hatinya selalu merasa perih, seolah dirinya bukan semangat hidup kedua orang tuanya.
"Kapan kalian akan seperti ini? Apa aku tidak penting untuk kalian? Aku juga ingin di tangisi seperti ini? Apa hanya Gege? Aku lelah Dad, Mom melihat kalian bersedih, seolah aku ini bukan kehidupan kalian." Ada rasa cemburu di hati Rara sekalipun Gege telah pergi.
"Bukan begitu sayang, Mommy merindukan adik mu."
"Setiap hari? Sudah lima tahun Mom, sudah lima tahun Mommy dan Daddy seperti ini. Lihat aku Mom, Dad, aku ingin kita seperti dulu."
Mommy Becca merasa bersalah, ia menggenggam kedua tangan anaknya. "Maafkan Mommy sayang, mulai sekarang Mommy akan mencoba tidak menangis."
Rara tersenyum dan berhemabur memeluk Mommy Becca. Daddy Arthur tak menanggapi, ia hanya memeluk kedua wanita yang ia cintai.
Sayang, maafkan Daddy.
"Hari ini Rara akan menemui Elmer."
"Ya sampaikan salam Mommy padanya," ucap Mommy Becca.
"Besok Mommy dan daddy ke London, kau boleh ikut atau sekalian ajak Elmer ke London, mungkin dia memiliki waktu luang."
"Iya Dad, sudah lama kita gak liburan bersama."
....
Kini Rara telah sampai di mansion Elmer, dia membawa beberapa kue untuk Elmer. Dia sendiri yang membuatnya, selama lima tahun ini. Elmer berubah total, pria itu sering murung dan sering menyendiri. Selama ini ia berusaha menghibur Elmer, namun seribu sayang. Perhatiannya tak mempan. Bahkan Elmer menutuskan pertunangan mereka. Ia tak bisa menolaknya dan kedua orang tuanya pun tak memaksa atau pun membujuk Elmer.
Hingga ia harus pasrah dan berharap bisa meluluhkan hati Elmer, walaupun selama ini tak membuahkan hasil. Pernah ia mengajak Elmer menikah, namun pria itu dengan tegas menolaknya dan hanya menganggapnya kakak ipar.
"Aku harap Elmer suka dengan kue yang aku buat," ucap Rara. Ia mesti bersabar melelehkan gunung es seperti Elmer.
Kedua kaki jenjangnya pun sampai di ruang utama, kini ruangan itu kembali berubah. Banyak sekali foto Gege dan Elmer pun telah memajang foto pernikahannya dengan Gege dalam ukuran yang besar.
"Eh, nona." Sapa seorang pelayan.
"Apa Elmer ada?" tanya Rara. Kadang Elmer pulang larut malam dan kadang ia menunggu dan menginap.
"Ada di ruang santai," ucap Bibi Ang. Dia pun mengajak Rara ke ruang santai. Namun samar-samar ia mendengarkan suara perempuan lain.
"Bibi Ang, sepertinya ada tamu."
"Iya, teman kampusnya tuan Elmer. Dia baru sampai tadi sore." Bibi Ang melirik Rara. "Sepertinya wanita itu juga mencintai tuan Elmer. Saat acara pernikahan tuan Elmer pun dia datang, dan setelah pernikahannya dia tak lagi menghubungi tuan Elmer. Namun setelah tau kepergian Nyonya Gege. Dia kembali datang."
"Siapa namanya Bi?"
"Briana, tuan Elmer memanggilnya Ana." Jelas Bibi Ang.
Dia membukakan pintu dan terlihat seorang wanita tertawa kecil. Sepertinya mereka tengah membahas sesuatu.
Elmer memang pernah mengatakan dia punya teman, tapi ia tak pernah tau siapa bagaimana wajahnya.
....
tapi sekarang kalian kayak orang yg kesurupan karena kehilangan. Gege astaga 🤦🏻
semoga saja Ayah,ibu dan suamimu tidak menyesal karena selalu menyakiyimu Gege😡😭😭😭
siapa yg salah dan benar 😡😡😡