Kabar kematian tentang saudari kembarnya-Karyl, menjadikan Keyra ingin menuntut balas pada mereka yang telah membuat saudari kembarnya meninggal.
Keyra, seorang wanita yang berbisnis gelap. Dia seorang wanita kuat tanpa takut akan apapun. Dia adalah sosok mafia wanita, yang identitasnya disembunyikan.
"Karyl! Sekarang kau berani membantahku?!" teriak Vander Glam murka karena istri yang selama ini patuh dan bucin padanya telah berubah.
"Tuan Vander, setelah aku hampir mati satu kali karena mu... haruskah aku menjadi istri bodoh lagi?" Keyra yang menyamar menjadi Karyl menyeringai dengan angkuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab - 10.
Dominic menampakkan wajah ramahnya pada Keyra, dia membawa keranjang buah di tangan terlihat seperti memang berniat menjenguk Keyra padahal sejak awal dia lah yang menolong wanita itu.
"Aku baru dengar kamu kecelakaan, jadi datang menjenguk mu. Dimana Vander? Sebagai suami harusnya dia merawat mu, ck! Nanti saat pulang aku akan memarahinya!"
Dominic menaruh keranjang buah di atas nakas, lalu dia mengambil sebuah jeruk dan mulai mengelupas kulitnya. "Buka mulutmu, jeruk ini sangat manis."
Pria itu menyodorkan jeruk ke mulut Keyra, tampak konyol sebenarnya. Bagi Keyra mereka berdua adalah orang asing karena baru bertemu, sekarang Dominic malah sok dekat dan sok akrab.
"Apa yang kamu lakukan?" Keyra menolak.
"Memangnya apa yang sedang aku lakukan? Aku hanya menyuapi mu buah, kita adalah keluarga. Kamu adik iparku..." wajah Dominic tampak biasa saja saat mengatakan nya.
Cih! Kalau aku nggak tau identitas dia yang lainnya, aku pasti akan percaya dia orang yang ramah dan gampang akrab dengan siapapun! Sebenarnya apa yang dia rencanakan padaku? Keyra malah curiga.
"Aku nggak bisa cepat akrab dengan seseorang, jadi bisakah kamu jangan sok dekat dengan ku... kakak ipar?"
Bukannya marah, Dominic malah tersenyum. Ia lalu tertawa renyah, wajahnya bahkan terlihat geli. "Aku yang salah, adik ipar. Maafkan aku karena aku kira kita bisa dekat karena kamu adalah istri dari adikku."
"Tak masalah, sebaiknya kakak ipar pergi. Terimakasih atas kunjungan nya, aku baik-baik saja."
Dominic menatap sekilas pada wajah Keyra yang mengerenyit menahan rasa sakit. Sepertinya Keyra bukan seorang wanita yang akan memperlihatkan rasa sakit di depan orang lain. Ia harus mengalah dan pergi.
"Aku lihat kamu kurang nyaman, mau aku panggilkan Dokter sebelum aku pergi?"
"Tidak perlu," tolak Keyra, anak buahnya pasti sudah ingin menemuinya tanpa terlihat orang lain. Dia juga ingin memerintah anak buahnya untuk mencaritahu siapa pelakunya dan membalas dengan hal yang sama.
"Oke, cepat sembuh. Aku pergi." Dominic menaruh jeruk yang masih di tangannya di atas keranjang buah, lalu ia pergi tanpa mengatakan apapun lagi.
Keyra mencari barang-barang nya, namun semuanya tak ada. Ia ingin menghubungi anak buahnya, untuk menahan situasi. Tak lama seseorang dengan jubah dokter dan memakai masker masuk ke dalam ruangan. Orang itu adalah Tom.
"Ini saya, Nona." Tom membuka masker yang menutupi sebagian wajahnya.
Bruk
Pria itu bersujud di lantai, " Saya terlambat menolong Anda, Nona. Ampuni saya..."
"Sudahlah, semua sudah terjadi! Yang aku kesalkan, Vander menolongku. Aku nggak ingin punya hutang budi pada lelaki pengkhianat itu!"
"Anda salah Nona, saat saya akan menolong Anda setelah mobil terguling ada sekelompok orang datang menolong Anda. Mereka bertarung dengan orang-orang yang mencelakai Anda, salah satu dari mereka menarik tubuh Anda keluar. Bukan Vander orangnya, meskipun saya tak bisa mengenali karena penolong Anda memakai topeng menutupi wajah. Sedangkan Vander berada di perusahaan saat upaya pembunuhan pada Anda terjadi."
"Kau yakin bukan Vander?!"
"Yakin, Nona."
"Bangsaatt! Dia ingin menipuku dengan sengaja berbohong mengaku sebagai penolong ku! Ck! Lalu siapa orang yang menolongku, Tom?"
"Saya sulit mencaritahu, orang itu bersama kelompok nya sangat ahli dan dengan ganas mengalahkan orang-orang yang mencelakai Anda."
"Lalu, apa yang terjadi?"
"Kelompok orang yang menyelamatkan Anda, menangkap mereka semua dan membawa mereka pergi."
"Jadi tak ada yang bisa diselidiki karena semua penjahat itu ditangkap penyelamat ku?"
"Ya, Nona."
"Kemungkinan para penjahat itu adalah suruhan Scarlett atau Becca, tadi wanita itu berpura-pura mencari pelakunya. Kau tangani Becca, cvlik dia dan buat dia membuka mulut untuk mengakui kejahatan nya!"
"Baik, Nona."
"Pergilah, perihal orang yang menyelamatkan ku... kita bisa cari nanti."
Drrrrrrrrtt
Ponsel Tom bergetar, menandakan panggilan masuk. "Ada apa?"
Di seberang panggilan, seseorang bicara dan Tom tampak terkejut.
"Baik, aku tutup!" Tom menutup panggilan lalu menoleh pada Keyra dengan wajah masih terkejut.
"Apa terjadi sesuatu?" tanya Keyra.
"Baru saja Matias mengabari, ada sekelompok orang yang membawa pergi Vander dan Nona Becca di tengah jalan."
"Dicvlik maksudmu?"
"Kemungkinan nya, iya."
"Siapa yang ingin menyakiti mereka selain aku?"
Hanya ada satu orang jika memang orang itu ingin membalas dendam, dia adalah Dominic.
"Dominic..." ucap Keyra.
"Maksud Nona?"
"Kamu nggak ketemu dia saat kesini."
"Tidak, Nona."
"Sudahlah, aku ingin pulang. Untungnya tubuhku sering berlatih, jadi aku rasa aku bisa baik-baik saja. Bayar administrasi dengan namaku, malam ini pulang ke apartemen. Kita akan menunggu dulu kabar selanjutnya tentang Vander, baru kita melangkah lagi."
"Baik, Nona."
Sekitar 1 jam kemudian, Keyra akhirnya diperbolehkan pulang meski Dokter melarang. Sejujurnya, Keyra tak suka berada di rumah sakit. Disana terlalu banyak orang yang tidak bisa ia percaya.
.
.
.
Sebelum pergi dari rumah sakit, Dominic menempatkan beberapa orangnya untuk menjaga Keyra tanpa terlihat. Lelaki itu pergi ke sebuah gedung, tempat penyiiksaan Vander dan Becca.
Saat ia sampai kedua orang itu sudah tak sadarkan diri karena penyiiksaan. Vander memakai topeng dan juga menyamarkan suara demi berjaga-jaga agar Vander atau Becca mencurigai nya.
Diluar ruangan, orang kepercayaan Dominic menghampiri.
"Bos, kami sudah pataahhkan tulaang rusuk mereka sesuai keinginan Anda."
"Kalian tidak membawa-bawa tentang Keyra, kan?!"
"Tidak, Bos."
"Bagus, mereka akan curiga pada Keyra. Aku tidak tahu apa rencana wanita itu di keluarga Alston, tapi selama tujuan ku tercapai tanpa halangan darinya... jangan ganggu rencana Keyra!"
"Siap, Bos!"
Dominic masuk lalu berjalan ke arah Vander yang diikaat tinggi dengan kepala menghadap ke ba wah, wajah Vander babak beelur dengan pakaian lelaki itu berlumuran darah. Kondisi Becca tak jauh berbeda, hanya saja wajah wanita itu masih mulus karena mereka tak menghajaarnya. Bawahan Dominic hanya mengincar beberapa anggota tubuh wanita.
Ini hanya sedikit balasan!
Dominic mencengkraam rahang Vander, dia begitu membenci anak-anak dari si wanita pelakor. Ibunya harus mati dalam kesakitan karena terus menyaksikan perselingkuhan Ayahnya dan Scarlett. Dominic memang masih berusia 4 tahun saat itu, tapi dalam ingatannya ia pernah beberapa kali melihat ibu kandungnya menangis saat menyaksikan kemesraan sang ayah dan si pelakor.
Lihat lah, Scarlett. Satu-persatu, aku menghancurkan apa yang kau miliki. Anak, harta, kekuasan dan nama baik yang selalu kau jaga. Aku memang sudah di dahului oleh Keyra, tapi wanita itu sepertinya masih berbaik hati sampai dia malah menjadi korban. Lain denganku, aku akan menyiikssa mental dan fisik kalian semua!
Dominic melepaskan cengkeraamannya dari wajah Vander, lalu dia berbalik berjalan pergi. Seorang kepercayaan nya mengikuti.
"Musuh dari musuhku adalah temanku, Keyra mempunyai dendam pada mereka... jadi sejak awal dia adalah kawanku!" Dominic tersenyum membayangkan wajah merona Keyra saat ia menggodanya di dapur, sungguh cantik.
Salah satu anak buahnya membuka pintu mobil, "Bos, mengenai saudari kembar Nona Keyra kami sulit melacak keberadaan nya setelah dibawa dari rumah sakit oleh orang-orang Nona Keyra."
"Itu bisa menunggu, aku tak perlu terburu-buru dengan urusan Keyra. Aku akan mendekatinya dengan lebih hati-hati, dia sangat dingin. Ck!"
"Anda menyukai Nona Keyra..." bawahan nya terkekeh pelan.
"Kau bicara ngawur, Jack!"
Dominic menyangkal perasaanya, dia takut mencintai seseorang kembali. Dia tak ingin terjerumus pada perasaan yang bernama CINTA!
"Bawa Vander dan wanitanya ke rumah sakit, biar pihak rumah sakit yang mengabarkan pada Scarlett! Bekerja lah seperti biasanya, jangan ada jejak! Kau paham!?"
"Baik, Bos."
Disaat akhirnya ia pulang ke rumah, ia menyaksikan dengan puas saat Scarlett menangis karena mendapatkan kabar jika putranya yaitu Vander berada di rumah sakit dalam keadaan terluka parah.
__
Ada yang minta judul bab nya jangan ditulis P S K, serem emang ya 🤭😂 Aku nggak tulis lagi deh, wkwk.
dom2 .... 🤦🏼♀️