NovelToon NovelToon
Cinta Dibalik Kontrak

Cinta Dibalik Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs. y

Seorang wanita muda, Luna, menikah kontrak dengan teman masa kecilnya, Kaid, untuk memenuhi permintaan orang tua. Namun, pernikahan kontrak itu berubah menjadi cinta sejati ketika Kaid mulai menunjukkan perasaan yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mata-Mata ditengah Kita

Ketenangan setelah kemenangan kecil atas Reza tidak berlangsung lama. Meski media kini mengalihkan perhatian pada skandal penggelapan dana keluarga Reza, ancaman terhadap Luna dan Kaid masih terasa nyata. Mereka tahu bahwa Reza adalah tipe orang yang tidak mudah menyerah, terutama jika harga dirinya dipertaruhkan.

Di ruang makan, Luna dan Kaid membahas langkah berikutnya bersama tim pengacara.

“Kita sudah unggul dalam permainan ini,” kata salah satu pengacara. “Tapi kita harus tetap waspada. Reza pasti akan mencari cara lain untuk menyerang kalian.”

Kaid mengangguk. “Aku tidak meremehkan Reza. Dia bukan orang yang mudah dikalahkan. Itu sebabnya kita harus lebih berhati-hati sekarang.”

Luna, yang sejak tadi mendengarkan dengan serius, bertanya, “Apakah mungkin ada seseorang di lingkaran kita yang membocorkan informasi kepada Reza? Dokumen kontrak pernikahan itu sangat rahasia. Tidak mungkin dia mendapatkannya tanpa bantuan orang dalam.”

Tim pengacara saling berpandangan, lalu salah satu dari mereka berkata, “Itu kemungkinan besar benar. Tapi kita harus menyelidiki lebih jauh untuk memastikan siapa yang menjadi mata-mata.”

Malam harinya, Luna duduk di balkon rumah sambil memandangi langit malam. Pikirannya dipenuhi pertanyaan tentang siapa yang mungkin mengkhianati mereka. Ia mencoba mengingat semua orang yang terlibat dalam kehidupan mereka sejak awal pernikahan kontrak.

Kaid datang membawa selimut dan menyelimutinya dengan lembut. “Kau tidak bisa tidur?”

Luna menggeleng. “Aku terus memikirkan siapa yang mungkin menjadi pengkhianat. Rasanya tidak nyaman tahu ada seseorang di sekitar kita yang bekerja untuk Reza.”

Kaid duduk di sebelahnya, menatap langit yang sama. “Aku juga memikirkannya. Tapi aku percaya kita akan menemukan jawabannya. Kita hanya perlu lebih berhati-hati ke depan.”

Luna menatap Kaid. “Apakah kau pernah curiga pada seseorang?”

Kaid terdiam sejenak, lalu menjawab, “Ada beberapa orang yang aku curigai, tapi aku tidak punya bukti. Aku tidak ingin menuduh tanpa dasar.”

Keesokan paginya, Kaid memanggil kepala keamanan pribadinya, Reno, untuk mendiskusikan masalah ini.

“Kita harus menyelidiki semua orang yang terlibat dalam kehidupan kami, termasuk staf rumah tangga, rekan bisnis, bahkan teman dekat,” kata Kaid dengan nada tegas.

Reno mengangguk. “Akan saya lakukan dengan hati-hati, Tuan. Saya tidak ingin mereka menyadari bahwa mereka sedang diawasi.”

Sementara itu, di tempat lain, Reza duduk di sebuah kafe dengan seorang wanita yang mengenakan kacamata hitam dan topi lebar.

“Apa yang kau dapatkan sejauh ini?” tanya Reza dengan nada pelan namun penuh tekanan.

Wanita itu menyerahkan sebuah amplop kecil. “Semua yang kau butuhkan ada di sini. Tapi aku butuh waktu untuk mendapatkan informasi tambahan.”

Reza menyeringai. “Kau sudah melakukan pekerjaan yang bagus. Pastikan kau tetap berada di dekat mereka tanpa menimbulkan kecurigaan.”

Wanita itu mengangguk sebelum pergi, meninggalkan Reza dengan senyum liciknya.

Di rumah, Luna mulai memperhatikan tingkah laku aneh dari salah satu staf rumah tangga mereka, seorang wanita bernama Mira. Mira, yang biasanya ceria dan ramah, kini terlihat lebih tertutup dan sering menghindari kontak mata.

“Mira, kau baik-baik saja?” tanya Luna suatu sore ketika mereka hanya berdua di dapur.

Mira terkejut dan hampir menjatuhkan piring yang sedang dicucinya. “Oh, iya, Bu. Saya baik-baik saja. Kenapa Ibu tanya?”

Luna mengamati wajah Mira dengan seksama, mencoba membaca ekspresinya. “Aku hanya merasa kau terlihat berbeda belakangan ini. Kalau ada masalah, kau bisa cerita padaku.”

Mira tersenyum canggung. “Tidak ada masalah, Bu. Saya hanya sedikit lelah.”

Meski jawaban itu terdengar meyakinkan, Luna merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ia memutuskan untuk berbicara dengan Kaid tentang hal ini.

Malam itu, Luna menceritakan kecurigaannya kepada Kaid.

“Aku tidak ingin menuduh tanpa bukti,” kata Luna. “Tapi tingkah laku Mira akhir-akhir ini sangat mencurigakan.”

Kaid mendengarkan dengan serius. “Aku akan meminta Reno untuk memeriksa latar belakangnya. Kalau dia benar-benar bekerja untuk Reza, kita harus segera bertindak.”

Beberapa hari kemudian, Reno melaporkan temuannya kepada Kaid.

“Tuan, saya menemukan sesuatu yang mencurigakan tentang Mira. Beberapa minggu lalu, ia menerima sejumlah uang dalam jumlah besar dari rekening yang terkait dengan salah satu perusahaan milik Reza.”

Mata Kaid menyipit. “Jadi dia benar-benar mata-mata.”

Luna, yang mendengar laporan itu, merasa marah dan kecewa. “Aku tidak percaya dia mengkhianati kita. Dia sudah bekerja di rumah ini selama bertahun-tahun.”

Kaid menggenggam tangan Luna. “Pengkhianatan memang selalu datang dari orang yang kita percaya. Tapi sekarang yang terpenting adalah bagaimana kita menangani ini.”

Kaid dan Reno menyusun rencana untuk menjebak Mira dan mengungkapkan hubungannya dengan Reza. Mereka memasang kamera tersembunyi di beberapa sudut rumah untuk merekam setiap gerakan Mira.

Beberapa malam kemudian, mereka akhirnya mendapatkan bukti yang mereka butuhkan. Dalam rekaman tersebut, Mira terlihat sedang berbicara di telepon dan menyebut nama Reza.

“Saya sudah mendapatkan semua informasi yang Anda minta,” kata Mira dalam rekaman itu. “Tapi saya tidak bisa bertahan lebih lama di sini. Mereka mulai curiga.”

Kaid memutar rekaman itu di depan Luna dan tim pengacaranya.

“Ini cukup untuk menghadapinya,” kata salah satu pengacara.

Keesokan harinya, Kaid memanggil Mira ke ruang tamu.

“Mira, ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu,” kata Kaid dengan nada dingin.

Mira terlihat gugup. “Ada apa, Tuan?”

Kaid menatapnya tajam. “Kami tahu bahwa kau bekerja untuk Reza.”

Wajah Mira langsung pucat. “T-tidak, Tuan. Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan.”

Kaid mengeluarkan rekaman dari kantongnya dan memutarnya. Mira hanya bisa terdiam, tahu bahwa ia tidak bisa lagi menyangkal.

“Aku seharusnya memecatmu sekarang juga,” kata Kaid. “Tapi aku ingin kau memberikan pesan kepada Reza. Katakan padanya bahwa aku tidak akan membiarkan siapa pun menghancurkan keluargaku.”

Mira menangis dan memohon maaf, tetapi Kaid tidak goyah. Ia memerintahkan Reno untuk mengawalnya keluar dari rumah.

Setelah Mira pergi, Luna memeluk Kaid. “Aku merasa lega kita akhirnya tahu siapa pengkhianatnya. Tapi aku masih khawatir tentang langkah berikutnya dari Reza.”

Kaid mengelus punggung Luna dengan lembut. “Kita akan menghadapi apa pun yang datang, Luna. Selama kita bersama, tidak ada yang bisa menghancurkan kita.”

1
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!