Hot Duda Milik Deana

Seorang wanita cantik memantau dirinya di depan cermin, meskipun sudah melahirkan satu orang anak tetapi tubuhnya masih tetap seperti gadis.

Wanita itu tersenyum sendiri sambil berkata. "Aku kembali, Maheer."

Dirinya bergegas keluar dari apartemen dengan menenteng tas yang harganya puluhan juta rupiah. Tujuan wanita itu saat ini adalah berkunjung ke kantor Maheer, mantan suaminya.

"Pukul sebelas, aku akan ke sekolah Emily dulu baru ke kantor Maheer. Emily bisa menjadi senjata agar kami bisa rujuk kembali." ucapnya saat berada di dalam mobil.

Beberapa menit kemudian. Wanita cantik itu tersenyum dan melambaikan tangannya setelah melihat Emily.

"Sayang!" seru wanita tersebut, untung saja sopir pribadi Maheer belum menjemput Emily.

"Mommy!" teriak Emily bahagia ketika melihat Ibunya yang berjalan mendekat.

Mereka berdua berpelukan.

"Emily sayang, Mommy sangat merindukanmu." ujar wanita itu mengecup kening Emily.

"Kenapa Mommy baru menemui Emily? Emily tidak mau jauh dari Mommy."

"Maafkan Mommy, Sayang. Apa Daddy mu belum menjemput?"

Emily menggelengkan kepalanya.

Wanita cantik itu tersenyum dan memeluk Emily erat. "Hari ini, Mommy akan menemui Daddy mu. Mungkin kita bisa tinggal bersama lagi."

Emily tersenyum bahagia. "Benarkah, Mommy? Emily ingin Daddy dan Mommy bersama lagi!"

Wanita itu mengangguk. "Mommy juga ingin, Sayang. Ayo kita pergi!"

Mereka berdua masuk ke mobil dan menuju rumah Maheer. Di perjalanan, wanita itu memikirkan strateginya untuk merebut kembali hati Maheer.

Saat tiba di kantor milik Maheer, wanita itu mengambil napas dalam-dalam dan keluar dari mobil. Dia menuntun Emily masuk ke dalam sana, para karyawan dan satpam tidak bertanya siapa dia karena mereka sudah tahu jika dirinya adalah mantan Istri Maheer sekaligus ibu kandung Emily.

"Emily, sayang, Mommy ingin bicara dengan Daddy mu. Kamu tunggu diluar dulu, ya?"

Emily mengangguk dan wanita itu berjalan masuk ke dalam ruangan Maheer.

Maheer terkejut dan marah melihat mantan istrinya, Debby , masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Debby, apa yang kau lakukan di sini? Dan sejak kapan kau kembali?" Maheer bertanya dengan nada dingin.

Debby tersenyum manis. "Halo, Maheer. Aku sudah kembali dan aku datang untuk berbicara tentang kita... dan Emily."

Maheer mengencangkan ototnya. "Apa hubunganmu dengan Emily? Kau meninggalkan kami saat Emily masih kecil dan kau pergi tanpa meninggalkan pesan!"

Debby mengambil napas dalam-dalam. "Aku tahu, Maheer. Aku menyesal. Aku ingin memperbaiki kesalahanku."

Maheer skeptis. "Apa yang membuatmu berpikir aku masih peduli?"

Debby melangkah maju. "Karena aku masih mencintaimu, Maheer. Aku ingin menjadi ibu yang baik untuk Emily."

Maheer ragu-ragu, tapi kemudian menghardik. "Terlambat! Kau sudah kehilangan hak itu setelah memutuskan untuk pergi meninggalkan kami."

Debby tidak menyerah dan mencoba memenangkan kembali Maheer dengan segala cara. Dia memanjakan Maheer dengan kata-kata manis dan senyum mempesonanya.

Debby menatap Maheer dengan sangat dalam. "Maheer, aku tahu aku salah, tapi aku berjanji akan memperbaiki kesalahanku. Aku ingin kita bisa menjadi keluarga lagi."

Maheer membuang muka, enggan mendengarkan kata kata Debby. "Cukup, Debby! Aku tidak yakin. Aku sudah terluka sangat dalam."

Emily masuk ke dalam karena mendengar keributan dari dalam, dia berlari mendekati ayahnya dan memeluk kaki Maheer. "Daddy, Tolong, jangan pisahkan Mommy lagi. Aku ingin kalian bersama!"

Maheer tergerak melihat anaknya. Dia menatap Debby dengan penuh tanda tanya.

Debby tersenyum dan berlutut di sebelah Emily. "Daddymu masih ragu, Nak. Tapi Mommy berjanji akan selalu menjadi ibu yang baik untuk Emily.''

Maheer menghela napas. "Baiklah, aku akan memberi kesempatan kedua untukmu, demi Emily. Tapi, jangan berpikir untuk menyakiti kami lagi karena aku tidak akan mengampunimu jika semua itu terulang kembali."

Debby bahagia dan memeluk Maheer juga Emily. "Aku janji!"

Namun, saat itu juga, pintu ruangan terbuka dan seorang wanita muda masuk.

"Maheer, aku sudah menunggumu..." Wanita itu terkejut melihat Debby di dalam sana.

BERSAMBUNG

VISUAL DEBBY