kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.
banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..
penasaran yukk simak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode dua puluh dua
Kini seolah dapat sebuah air dipadang gersang Rizki kembali bersemangat bersikap seolah olah dia mengagumi wanita itu.
Tiba tiba saja Rizki seperti seseorang yang lain dengan pandangan kosong diapun terjatuh dan berlutut seolah-olah dia sudah terhipnotis oleh wanita didepannya ini.
Antoni yang melihat Rizki seperti itu mencoba menolong nya tapi lawan Antoni tak membiarkan hal itu terjadi, Antoni sedikit lelah dengan tenaga nya tapi dia tak akan membiarkan sahabat nya kalah.
Lawan Antoni adalah pengikut dari sekte Red Sunshine sedikit sulit dihadapi tapi Antoni mampu melumpuhkan beberapa lawan dari sekte sekte ini.
Melihat Rizki yang nampak sudah lemah tak berdaya mau tidak mau Antoni mencoba mengalahkan dulu musuhnya barulah dia akan membantu Rizki.
Sementara itu dipihak Rizki nampak dengan pandangan kosong Rizki melihat wanita itu dengan pandangan memuja akhirnya wanita itupun makin tersenyum lebar karena dia berhasil mengatasi lawan yang sudah menjadi incaran nya ini.
Yah ternyata wanita ini sudah mentargetkan Rizki dari awal karena Rizki mempunyai sesuatu yang membuat vampir wanita ini jatuh hati pada Rizki jadi hanya dengan cara inilah dia akan menjerat Rizki agar berpihak pula pada klannya.
Wanita ini tahu akan kecerdasan Rizki dalam menyusun strategi masih Beth dalam lamunannya wanita itu tak menyadari kala Rizki mendekat dan...
Sett
Sroootttt
Sroootttt
Sroootttt
Aaaaaakkkkkhhhh
Jeritan vampir wanita itu menggema kala terkena semprotan dari Rizki.
"Cihh... Kau kira aku akan terpengaruh dengan strategi mu wanita sial**n... Dasar bicth" sarkas Rizki hingga tak lama kemudian dia mengeluarkan kayu runcing sepanjang 35 centi meter dengan sebuah palu yang terbuat dari kayu juga,.
Dengan kecepatan yang waaahh... Rizki pun menancapkan kayu runcing tersebut dengan beringas.
TAKK
KREKK
DUAKK
AAAAAAKKKKKHHHH
Jeritan wanita vampir itu kesakitan diiringi dengan api besar mengelilingi mahluk itu hingga menjadi debu.
Sementara tak jauh dari sana nampak seorang pria dengan stelan tuxedo yang melihat saudarinya tewas mengenaskan melesat dengan cepat kearah Rizki dan ...
Sett
Bugh
"Lawanmu bukan dia Jerk...."
Nampak sebuah bayangan melesat dengan kecepatan kilat menghantam tubuh seorang pria tampan berwajah bule dengan stelan tuxedo.
"Hai Julius Caesar... How are you..." Dengan senyuman smirk nya lawan dari Julius Caesar dia adalah saudari dari vampir wanita yang sudah dimusnahkan oleh Rizki barusan.
Dan pria penyerang itu tak tak dan tak bukan adalah Dimitri,yah Dimitri baru datang dia sangat terkejut melihat kondisi arena yang dibuat ajang pertarungan dari beberapa klan dan sekte ini.
Tadinya awalnya Dimitri tak akan turun tangan tapi melihat betapa pertarungan nya tidak seimbang akhirnya diapun turun tangan sendiri. Dimitri yakin bahwa dibalik semua ini pasti masih banyak yang tersembunyi.
Tatapan mata Dimitri tajam bak pisau yang siap menusuk apa saja yang nampak dimatanya, seringai tipis tersungging dibibir Dimitri dia bahkan melupakan keberadaan Kenzie yang sekarang entah bagaimana keadaan nya.
Namun Dimitri yakin bahwa Kenzie mampu menghadapi kesulitan apapun yang menghadangnya, karena Dimitri sudah menempa dan mengasah kemampuan Kenzie dengan sedemikian rupa, melatih nya dengan berbagai cara berbagai metode hingga setiap yang melihatnya bagaimana Dimitri melatih Kenzie dan pasukan yang lainnya akan bergidik ngeri diluar nalar mereka.
"Don't interfere in my damn business,.. jangan ikut campur dalam urusan ku,... " Tekan Julius Caesar tegas dan lantang dalam penuh kemarahan.
"It will always be my business if you are still a cursed creature,. ( Itu akan selalu menjadi urusanku jika kamu masih menjadi makhluk terkutuk,. )" sarkas Dimitri tegas namun masih dalam ketenangan yang menjadi misteri bagi musuhnya.
Yah Dimitri selalu tenang dalam menghadapi musuh-musuhnya apapun itu baik dalam pertarungan dalam dunia bisnis maupun dalam dunia gelap seperti sekarang hingga musuh musuhnya pun sangat sulit menebak langkah apa dan bagaimana cara menghadapi Dimitri,sikap datar nan dingin tanpa ekspresi Dimitri mampu membuat musuh musuhnya ketar ketir sendiri.
Dengan nafas yang sedikit memburu bukan karena kehabisan nafas atau apa tapi Julius Caesar si vampir yang terkenal kejam sadis dan tanpa ampun itu menahan gejolak amarah yang kian membuncah.
Dalam pikirannya masih teringat bagaimana saudarinya itu tewas dalam pertarungan dan parahnya lagi ditangan seorang manusia hina menurut versi Julius Caesar.
Melihat kesakitan saudarinya wajah ketakutannya pandangan matanya kala terakhir beradu tatap dengan nya,dan jangan lupakan jeritan kesakitan nya yang menggema diarena pertarungannya masih terngiang ngilang ditelinga nya.
"Bastard..... Haaaaaaa...." Julius maju tanpa memperhitungkan langkahnya bahkan Julius yang terkenal dengan kejelian dan langkah perhitungan nya kini dengan tanpa berpikir panjang dan perhitungan dia menyerang Dimitri dengan membabi buta.
Dimitri yang tahu akan kelemahan Julius pun sudah sangat mempersiapkan dirinya bahwa dia sudah siap untuk membabat habis musuh musuhnya.
Sementara dipihak Abhisya kini gadis itu serius dan tenang bak melihat layar tancap tanpa sensor sedikitpun,senyum manis terpampang jelas dibibir nya,apa yang dia saksikan seperti adegan disebuah film the lord of the ring'.
Film favoritnya dia sudah menemukan keberadaan om nya yang kini tengah menghadapi salah satu vampir yang menurut Abhisya sangat kuat tapi tentu saja masih lebih hebat omnya kemana mana menurut nya.
"Ayo kita pulang nak..." Ucap Lion pelan dengan suara serak dan tegas namun terkesan lembut penuh permintaan agar gadis itu tidak dalam keadaan tertekan dan terpaksa karena tugas lion hanya menjaga melindungi dan menjadi teman bagi Abhisya.
"Issshhh tunggu dulu lah kek,ini sangat seru loh Abhi gak bisa melewatkan begitu saja adegan life ini xixi..." Ucap Abhisya sambil terkikik.
Kalau gadis lain pasti akan sangat gemetar jika melihat pertarungan yang ada didepannya ini tapi berbeda dengan gadis yang satu ini Abhi pasti akan selalu senang dan kalau bisa dia akan ikut andil dalam pertarungan itu.
Tapi sayang nya pamannya melarang nya ikut andil dalam pertarungan itu hingga membuat Abhisya mengerucut kesal jika mengingat om nya yang selalu melarang ini dan itu.
"Wooaaahhh... Kek lihat itu kelompok klan yang dipimpin Han itu sekarang udah memimpin jalannya pertarungan lawan dua klan,. Wuaaahhh ternyata Han hebat juga yah..." Celetuk Abhisya berbinar kegirangan.
Sementara lion hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis yang ada didepannya ini,tapi kedua mata lion nampak masih awas dan waspada karena tahu sang gadis tengah dalam bahaya yang mengintai.
Sett
Puk
"Wuaaahhh... Ada yang berani nimpuk kesini rupanya,. " Lion yang melihat sebuah benda yang hampir mengenai Abhisya kini membulatkan matanya tanpa berlama-lama dengan gerakan secepat kilat lion pun membawa paksa pergi Abhisya yang masih dalam keadaan linglung karena apa yang sudah dilakukan oleh lion barusan.
Otaknya seakan ngelag dia tak tahu apa yang terjadi karena lion tanpa kata membawa nya begitu saja bahkan Abhisya masih belum sadar kalau lion yang menggendong nya itu masih berwujud manusia.
Entah apa yang sudah dilakukan lion pada gadis itu kini Abhisya tengah terlelap dalam gendongan nya,lion masih berusaha mengecoh sesosok mahluk yang kini tengah membuntuti nya.
" Ni... Nimas... Keluarlah dan hadapi iblis yang mengikuti ku sementara aku akan membawa gadis ini menjauh sejauh mengkin dari sini untuk sementara waktu" ucap Lion entah pada siapa.
Sett
Wuss
"Hhmmm.... Cah Ayuku kenek opo Gus... Wes Ndang gowonen nyingkrih Soko kene urusan Iki Ben aku seng ngadepi,. ( Hhmmm... Bocah cantikku kenapa Gus... Sudah bawa pergi dari sini urusan ini biar aku yang menghadapi,. )" Nampak muncul sosok wanita yang sangat cantik rupawan namun dengan sorot mata tajam dengan pupil mata kosong menatap kedepan.
Sedetik kemudian sosok wanita itupun berubah wujud menjadi sosok seorang gadis cantik yang tak lain adalah seperti sosok Abhisya.bahkan hampir tak bisa membedakan sama sekali. Mungkin yang jadi perbedaannya adalah di mahluk halus dan Abhisya hanya manusia biasa.
Tapi sosok wanita yang menyerupai Abhisya itu sangat kuat dia adalah salah satu pendamping Abhisya yang terkuat dari salah satu yang terkuat tapi sosok Nimas ini lebih cenderung manipulatif dan mampu membuat lawannya terkcoh akan sikap liciknya.
Setelah lion menghilang dari sana nampak Abhisya yang tak lain adalah sosok Nimas tadi tengah duduk pura pura menangis dan kesakitan hingga mampu membuat sesosok mahluk yang tadi mengikuti lion kini beralih menatap gadis yang menyerupai Abhisya itu.
Sett
Tak
Dengan langkah ringan kini sosok mahluk yang tampan rupawan itu mendekati Abhisya.
"Hekk...."