Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.01
Sebuah keributan terjadi disebuah hotel bintang 5 yang menjadi tempat acara pernikahan antara seorang CEO pusat perbelanjaan ternama bernama Brahmantio Nugroho(38 tahun) dengan seorang Fashion Desainer ternama dan juga pemilik dari bebebrapa butik ternama dibeberapa kota besar ditanah air yang bernaman Zoana Clarisa(38 tahun).
Akan tetapi, sebuah kegaduhan terjadi dimana saat acara akad nikah akan segera dilaksanakan dan seorang penghulu yang bertugas menikahkan kedua mempelai pun mulai memanggil keduanya untuk duduk berdampingan dimeja yang sudah disediakan untuk ijab kabul itu.
Sayang nya, si mempelai wanita malah tidak ada dikamarnya. Bahkan kebaya yang sudah dipersiapkan nya dari jauh jauh hari pun tergeletak begitu saja dilantai kamar.
Kedua tangan Tio terkepal kuat hingga jari jarinya pun memutih menahan amarah yang kini sudah naik hingga ke ubun ubun.
Tio masih diam membeku didepan ranjang yang akan dijadikan tempat keduanya melakukan ritual malam pertama. Namun, tampaknya akan urung terjadi karena sang mempelai wanita nya pun kini telah pergi entah kemana.
"Bagaimana ini Tio? Penghulu dan juga semua orang sudah menunggu kita diluar," tanya Bu Retno pada putra sulung nya itu dengan menekan rasa kesal dihati mendapati sang calon menantunya kini entah kemana tepat acara ijab kabul akan segera dilaksanakan.
"Jangan tanya aku Mah, aku juga bingung," jawab Tio yang juga kebingungan dengan situasi yang tengah dia hadapi saat ini.
"Bu Marisa tolong cari solusinya dong, ini anakmu loh yang bikin masalah. Mau ditaruh dimana muka kita kalau pernikahan ini sampai gagal digelar," gerutu Bu Retno pada Bu Marisa yang merupakan ibu dari Zoana si mempelai wanita yang kabur.
"Saya juga bingung, tapi jika di izinkan untuk mengatasi masalah ini apa lebih baik ijab kabul itu tetap dilanjutkan saja," jawab Bu Marisa akhirnya mengambil keputusan yang berat tapi harus dia lakukan.
"Bisa saja, tapi dengan siapa? Anak ibu nya kan sudah kabur," seru Bu Retno yang sudah dibuat kesal oleh apa yang dilakukan oleh Zoana.
"Zalina, biarkan Zalina menggantikan Zoana," ucap Bu Marisa pada akhirnya merelakan cucu kesayangan nya untuk menggantikan putrinya menikah dengan Brahmantio.
"Baik, tapi apa Zalina setuju menikah dengan Tio? Secara umur mereka terpaut begitu jauh," tanya Bu Retno yang sebenarnya ragu untuk menyetujui saran dari Marisa. Namun, demi menyelamatkan harga diri dua keluarga itu dengan berat hati menerima gadis muda belia itu menjadi menantu dalam keluarganya.
"Za_Zalina siap menggantikan Mama Bu. Jika ibu dan Om Tio berkenan, izinkan Zalina menggantikan Mama." jawab Zalina yang sebelumnya telah membicarakan hal ini dengan Marisa, Neneknya.
Marisa awalnya menolak, tapi Zalina tidak bisa membiarkan Marisa terus merasa tertekan dan merasa bersalah karena ulah sang Mama yang tidak bertanggung jawab.
"Bagaimana Tio? Apa kamu mau menerima anak ini jadi istri kamu?" tanya Bu Retno yang kini bertanya mempelai pria nya.
Sekilas Tio menatap wajah cantik Zalina yang begitu mirip dengan Zoana dan itu membuat hatinya bergemuruh penuh dengan rasa benci dan dendam.
"Baik, ayo kita keluar dan lakukan ijab kabul itu dan kamu ganti baju kamu dengan kebaya itu. Aku rasa ukuran tubuhmu dan wanita itu sama kan? Jadi, gunakan kebaya itu dan jangan membuatku malu untuk kedua kalinya." ujar Tio dengan nada dingin yang begitu mengintimidasi.
Namun Zalina tidak bisa marah akan sikap Tio karena semua itu bermula dari ulah sang Mamah yang tidak bertanggung jawab dan membuat malu keluarga.
Setelah semua orang keluar dari dalam kamar Zalina pun bergegas mengganti pakaian nya dengan kebaya yang awalnya akan dikenalan oleh sang Mamah.
"Maafkan Nenek sayang,karena Nenek kamu harus menikah di usia muda"ujar Marisa memeluk erat tubuh cucu tercintanya.
"jangan bersedih Nek.Doakan saja semoga aku bisa jadi istri yang baik buat Om Tio"jawab Zalina sembari membalas pelukan sang Nenek dengan begitu erat.
kesetrum