Ini Kisah Anak Loli
Lita kini yatim piatu, ibunya meninggal dunia saat melahirkannya sementara ayah biologisnya hingga detik ini dirinya tidak tahu.
Kakek Neneknya juga telah meninggal dunia karena kecelakaan di hari perpisahan sekolah Lita di bangku SMP, harta warisan milik keluarganya habis tak bersisa untuk membayar hutang Kakek Nenek.
Dan akhirnya Lita menikah dengan seorang pria yang begitu meratukan dirinya dan membuatnya bahagia, namun ternyata semua kebahagiaan itu hanya sebentar.
Ikuti ceritanya yuk!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
"Iya aku ingat tapi bukan seperti ini juga, Dek. Dodi hanya ingin aku menjaga kalian berdua, bukan berarti aku harus memilih kamu dari pada Lita. Lita itu istriku, ibu dari anak-anakku"
"Lalu aku apa, Mas? Kamu sudah menyentuhku, kamu bilang sudah tak ada rasa lagi pada Mbak Lita sampai kamu merayuku" ucap Desi lalu menghampiri Mawar
"Bu, aku masih ingin menjadi menantumu. Aku gak mau Azura kehilangan kasih sayang Oma dan Opanya, ibu gak keberatan kan kalau aku menikah dengan Mas Doni? Kami saling mencintai, Bu" ucap Desi bersimpuh di hadapan ibu mertuanya dengan tatapan memohon
"Menikah? Jangan g*la kamu, Desi. Apa berselingkuh belum cukup, sampai kamu berniat ingin merebut Doni dari Lita" hardik Herman tak setuju
"Justru itu, Yah. Aku gak mau jadi selingkuhan Mas Doni, aku ingin menjadi istri sahnya. Lagi pula Mas Dodi sudah menitipkan aku pada Mas Doni, jadi gak masalah kalau kami menikah" jelas Desi tersenyum
"Tapi aku gak bisa, Desi. Lita masih istriku, dan aku gak mungkin menikahi kamu"
"Kalau begitu ceraikan Mbak Lita, Mas. Aku yakin dia juga gak akan sudi mempertahankan pernikahan kalian, apa kamu lupa kalau Mbak Liga lebih memilih melihatmu m*ti dari pada melihatmu selingkuh"
"Tapi Des......."
"Benar kata Desi, ceraikan saja Lita. Sejak awal Mama tak pernah merestui hubungan kalian tapi karena kamu keras kepala, Mama terpaksa menerima dia"
"Tapi Ma........"
"Sudahlah Doni, kamu sendiri yang membuat masalah ini. Jadi kamu harus menyelesaikannya, kamu harus memilih antara Lita atau Desi" potong Herman dengan suara tinggi
Doni berdecak kesal, dirinya bingung harus bagaimana. Di satu sisi dirinya masih menyayangi Lita, tapi di sisi lain dirinya juga tak mau kehilangan Desi. Setelah lama berpikir, akhirnya Doni membuat keputusan.
"Baiklah, aku akan ceraikan Lita dan menikahi Desi tapi dengan syarat. Desi harus mau merawat Leon dan Daniel, bagaimana?" tegas Doni menatap Desi dan kedua orang tuanya secara berganti
"Gak! Apa kamu g*la, Mas? Kamu menyuruhku merawat mereka?" kata Desi menunjuk Leon dan Daniel yang duduk di pojok ruangan
"Mereka itu anak Mbak Lita, Mas. Anak dari seorang PEMB*NUH" lanjut Desi penuh penekanan
"Tapi mereka juga anakku, Dek. Aku gak mungkin menelantarkan mereka, mereka gak salah apa-apa" sahut Doni membela kedua putranya
Desi berdecak kesal sembari menatap Leon dan Daniel dengan tajam, Doni dengan lembut membujuk Desi agar menyayangi kedua putranya seperti Desi menyayangi Azura dan Azura juga pasti senang kalau tinggal bersama keduanya.
"Kalau begitu cepat urus perceraian mu dengan Mbak Lita, agar kamu bisa secepatnya menikahi aku" ujar Desi dengan terpaksa, Doni langsung mengangguk
Doni berjanji besok akan segera mengajukan gugatan perceraian ke pengadilan agama, Desi dan Mawar tersenyum puas mendengarnya namun dalam hati mereka kesal karena harus merawat Leon dan Daniel.
.
.
.
Lita tersenyum senang saat polisi memberitahu ada yang datang menjenguknya, dengan harapan penuh Lita berjalan di belakang mengikuti langkah polisi ke ruang kunjungan.
"Mas Doni" gumam Lita terharu
Seketika Lita melupakan semua kesalahan yang telah sang suami lakukan kemarin-kemarin, Lita mengira jika kedatangan Doni saat ini hendak mencabut tuntutan padanya.
"Assalamualaikum, Mas" sapa Lita dengan lembut
"Walaikumsalam" sahut Doni datar
Doni mengabaikan tangan Lita yang hendak salim padanya, merasa di abaikan Lita menarik kembali tangannya dan berusaha tetap tersenyum meski kecewa atas tindak sang suami barusan.
"Anak-anak mana, Mas? Kok gak di ajak kesini, aku kangen sama mereka berdua. Mereka baik-baik saja kan?" tanya Lita
"Anak-anak ada sama Mama, aku gak mau mereka melihat keadaan kamu" jawab Doni dingin, Lita tersenyum tipis dengan pikiran positif.
"Ohh ya, aku kesini cuma mau mengantarkan ini. Terima kasih atas delapan tahun ini, kamu sudah menjadi istri yang baik buat aku" ucap Doni melemparkan amplop putih pada Lita, Lita mengambil amplop itu dengan rasa penasaran.
"Apa ini, Mas?"
"Buka saja, nanti kamu paham sendiri" jawab Doni datar
Lita membuka amplop yang ada di tangannya, saat membaca isi amplop tersebut. Kedua bola mata Lita langsung membulat sempurna, ternyata berisi surat perceraian.
"Mulai sekarang kita bukan suami istri lagi, jadi jangan pernah mencari aku lagi dan untuk masalah anak-anak kamu hak usah khawatir biar aku yang urus mereka" tegas Doni beranjak dari duduknya
cairan bening mulai membasahi kedua sudut mata Lita, dirinya tak menyangka jika Doni akan menceraikannya secepat ini. Lita tak terima di campakan Doni, ternyata pelayanannya selama ini tak ada artinya sama sekali.
Doni melepaskan tangan Lita dari lengannya, baginya sudah cukup pernikahan mereka sampai disini karena dirinya tak bisa lagi hidup bersama Lita. Lita kembali menarik lengan Doni, mengapa sekarang Doni berubah.
Lita yakin ini semua karena Desi, karena Desi juga Doni sampai menceraikannya. Pengabdiannya dan kesetiaannya selama ini di balas seperti ini, Doni menghentakkan tangan Lita dengan kasar.
"Aku gak keberatan kalau bercerai dari kamu, Mas. Karena aku juga gak sudi hidup dengan pria tukang selingkuh seperti kamu, tapi aku minya jangan bawa Leon dan Daniel. Aku gak bisa hidup tanpa mereka berdua, aku mohon"
Tangis Lita semakin histeris, membayangkan hidupnya tanpa kedua putranya. Karena kini hanya mereka berdua yang di milikinya, sementara selama ini hidupnya sudah yatim piatu.
"Mereka tak butuh kamu, Lita. Mereka tak butuh ibu seorang pemb*nuh seperti kamu, kamu ingat Lita kamu saat ini ada di sel tahanan. Gimana jadinya Leon dan Daniel sama kamu? Kamu gak akan bisa merawat mereka, jadi biarkan mereka pergi bersamaku. Aku yakin Desi pasti bisa merawat mereka, jauh lebih baik dari pada kamu" tegas Doni dengan tatapan tajam
"Gak, Mas. Gak ada yang bisa menyayangi Leon dan Daniel selain aku, gak ada yang bisa mengerti mereka selain aku. Jadi aku mohon tolong jangan pisahkan aku dari mereka, hanya mereka yang aku punya. Aku mohon, Mas"
Lita bersimpuh di hadapan Doni agar tak memisahkan dirinya pada kedua putranya, Doni yang merasa muak mendorong tubuh mantan istrinya itu kemudian berlalu pergi dengan acuh.
"Tunggu, Mas. Jangan bawa Leon dan Daniel pergi, jangan pisahkan kami" teriak Lita berlari mengejar Doni namun langkahnya di hadang oleh polisi yang berjaga di depan.
Polisi segera membawa Lita kembali ke sel tahanan, sesampai di dalam sel tahanan Lita melipat kedua kakinya dan menangis terisak.
"Aku mohon, Mas. Jangan bawa mereka pergi......"
Lanjut thor
Thor lanjut