NovelToon NovelToon
Transisi

Transisi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:537
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

cerita tentang perubahan para remaja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Zidan terkekeh, mengerti maksud arah pembicaraan rangga.

"Permisi" ucap mia yang juga ikut keluar setelah mereka keluar ruangan lebih dulu

"Terimakasih sudah menolongku, itu semua salahku, sehingga kalian ikut dimarahi guru, aku teman satu kelas jihan, namaku mia" ucap mia memperkenalkan dirinya.

"Apa dia teman satu kelas denganmu" tanya rangga.

"Aku tidak kenal dia, selama ini aku tidak punya teman, selain kalian" jawab jihan.

"Apa, lalu dia siapa" tanya zidan kaget dengan pernyataan jihan yang tidak memiliki teman.

"Aku ketua kelasnya" ucap mia panik jihan tidak mengenalinya.

"Oh, iya benar, maaf aku tidak memperhatikan" ucap jihan salah tingkah.

Saat pelajaran berlangsung, seperti biasa jihan tidak fokus dalam belajar

"Kalau boleh tau, mengapa kalian bertiga mau menolongku?" tanya mia

Seketika rangga, zidan dan jihan menoleh ke arah mia.

"Karena, Nekat dan Berani" jawab mereka kompak.

Seketika mia tertegun mendengarnya.

Beberapa saat kemudian, bel berbunyi, pertanda waktu istirahat tiba, dikelas jihan, ia segera memasukkan semua buku dalam tas, kemudian beranjak pergi untuk menemui kedua kakaknya.

"Jihan" panggil mia menghentikan langkah jihan.

Jihan berhenti dan menoleh ke sumber suara.

"Iya, ketua kelas" ucap jihan mengingat siapa wanita yang dihadapinya.

"Kamu sudah menolongku tadi, sebagai ungkapan terimakasih, aku akan mentraktirmu?" ucap mia antusias.

"kalau begitu, aku ingin makan es krim, boleh" tanya jihan.

"Tentu boleh, kita pergi ke toko eskrim aneka rasa yang ada didekat sekolah, sekarang" ajak mia.

Jihan menjawab dengan anggukan.

Di toko eskrim, mia melihat daftar buku menu es krim, dimana harga termurah di toko tersebut sekitar dua puluh lima ribu.

"Semoga uangku cukup" batin mia memperhatikan daftar harga setiap makanan dan minuman.

"Kamu tidak keberatan, aku membawa kedua kakakku kan?" tanya jihan memastikan.

"Sama sekali tidak keberatan, kalian telah membantuku, aku sampai lupa, untuk mengajak kakakmu" ucap mia merasa gugup.

"Tidak masalah!, biar aku perkenalkan dulu, biar saling mengenal, ini kakak pertamaku, namanya rangga, ini kakak keduaku namanya zidan, dan ini adalah mia teman satu kelas sekaligus ketua kelas" jihan memperkenalkan rangga dan zidan pada mia serta memperkenalkan mia pada kedua kakaknya.

"Bukankah kamu anak tunggal, apa kalian sepupu?" tanya mia pada jihan.

" Tidak, kami satu keluarga, tinggal di dua rumah yang berbeda tetapi kami makan dari tangan yang sama" jawab jihan.

"Sama ibu, beda ayah" ucap mia bingung.

"Beda ibu, beda ayah" jihan menjelaskan.

"Benar" jawab zidan mengangguk demikian juga rangga.

"Kalau begitu, kalian sama sekali tidak ada hubungan" ucap mia.

"Apa maksudmu tidak ada hubungan?, mereka berdua adalah kakakku!" ucap jihan menjelaskan lagi.

"Iya iya, aku mengerti" jawab mia mengiyakan begitu saja.

"Para kakak, apa yang ingin kalian makan?" tanya jihan sambil melihat buku menu.

"Kamu pilih saja dulu" ucap rangga.

"Jangan khawatir kami akan membayar sendiri" lanjut rangga.

"Tidak usah, akukan sudah bilang, akan mentraktir kalian semua" ucap mia.

"Wah, kamu sangat baik, kalau begitu, aku tidak akan sungkan padamu" ucap jihan sambil tersenyum bahagia mendapatkan traktiran dari mia.

"Ya" jawab mia salah tingkah.

"Wah, harganya mahal, apakah kamu membawa cukup uang?" tanya jihan.

"Aku membawa uang lima ratus ribu" jawab mia kemudian menunduk. Rangga memperhatikan sikap gadis itu yang terlihat salah tingkah ketika jihan menanyakan berapa uang yang dimilikinya.

"Mbak" ucap Jihan memanggil pelayan.

"Ya, mau pesan apa?" tanya pelayan.

"Saya mau pesan, ini, ini dan ini" ucap Jihan menunjuk tiga varian rasa es krim untuk dirinya dan kedua kakaknya.

"Baiklah, bagaimana denganmu?" jawab pelayan kemudian bertanya pada mia.

"Halo, kamu mau pesan apa?"

Mia nampak bingung, ketika ditanya oleh pelayan, pasalnya uang saku yang dibawanya tidak sampai lima ratus ribu, melainkan hanya seratus ribu.

"Mbak, diantara semuanya, mana yang paling favorit disini" tanya mia sambil menunjukkan buku menu pada pelayan tersebut.

"mungkin rasa vanilla, bisa menjadi pilihan rasa terbaik" jawab pelayan menunjuk es krim rasa vanilla dengan harga yang paling mahal.

"Iya, kalau begitu saya pesan rasa vanilla saja" ucap mia kembali salah tingkah.

"Baiklah, kalau begitu, silahkan ditunggu sebentar" jawab pelayan.

Mia kembali menunduk, tangannya ia sembunyikan di bawah meja meremas-remas pakaiannya, karena sudah pasti uang yang digunakan untuk mentraktir jihan dan saudara kurang.

Tak lama kemudian pesanan pun datang, mereka segera mencicipi es krim yang mereka pesan.

Lalu Jihan dan kedua saudaranya saling mencicipi es krim satu sama lain, mia kagum melihat keakraban mereka.

"Wah, kalau begitu rasanya campuran" ucap Jihan bahagia.

"Mia cobalah rasa coklat, sangat enak" ucap jihan menyodorkan es krim miliknya.

Namun seketika jihan menyendok sedikit es krim rasa vanilla milik mia, kemudian diikuti oleh kedua saudaranya yang juga ingin merasakan es krim rasa vanilla.

"Hem, rasa vanilla enak juga" ucap jihan.

"Iya" jawab zidan juga menyendok sedikit rasa vanilla tersebut.

"Kok bengong, cepat dimakan nanti meleleh" ucap jihan tanpa dosa.

Mia hanya tersenyum tipis, memikirkan cara yang tepat untuk berbicara pada pelayan atau pemilik toko untuk bisa membayar dua kali, atau menunggu dirinya dijemput orang tuanya untuk membayar kekurangannya nanti.

"Jangan khawatir, nikmati saja es krim yang enak ini, cukup jihan saja yang kamu traktir, kami akan membayar sendiri" ucap rangga ikut menyendok sedikit es krim mia.

"He he he, kakakku memang baik, dia selalu membayar semua makanan yang aku mau" ucap jihan merasa bangga dengan kedua kakaknya.

"Maaf ya, aku jadi tidak enak hati, karena kalian sudah menolongku" balas mia.

"Santai saja, coba rasa maca, ini juga enak" sahut zidan menyodorkan es krim miliknya. Mia kemudian menyendok sedikit es krim zidan dan juga rangga yang juga menyodorkan es krim miliknya pada gadis itu. Hingga akhirnya muncullah canda tawa diantara mereka, saling berbagi satu sama lain kepada saudara dan juga teman.

Enam bulan kemudian, tepatnya hari adalah hari dimana pertemuan antara wali kelas dan wali murid, setelah semua siswa menyelesaikan ujian tengah semester.

Satu persatu perwakilan orang tua datang berkumpul, untuk mengambil rapor, juga memberikan sambutan dari beberapa wali murid yang ingin menyampaikan gagasan dan pendapat, selama putra putri mereka belajar di sekolah Nusa Harapan ini.

"Berdasarkan peringkatnya dia seharusnya bisa mendapatkan nilai tertinggi, nilai setiap pelajaran sejak SD selalu bagus" ucap salah satu wali murid yang merasa yakin jika anaknya mendapat nilai tertinggi dari murid lainnya.

"Pertemuan dengan wali murid, hanyalah pertemuan untuk mempermalukan, siswa yang bandel, dalam satu kelas pasti ada siswa yang pintar dan ada juga yang kurang pintar, itu sudah merupakan hukum alam" ucap Jihan saat dirinya berjalan menuju kelas bersama dengan mia.

1
Idar
Selamat Membaca
Idar
Selamat Membaca.
Idar
Selamat Membaca.
Ditunggu komentarnya.
Idar
Selamat Membaca.
Idar
Selamat Membaca
Idar
Selamat Membaca /Good/
Idar
Selamat Membaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!