Wanita kuat dengan segala deritanya tapi dibalik itu semua ada pria yang selalu menemani dan mendukung di balik nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syizha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menembus keamanan
Akselia merasa udara di ruang itu semakin berat. Meskipun Reina dan Mikael ada di sisinya, rasa ketidakpastian masih menggelayuti hatinya. Waktu terus berjalan, dan setiap detik yang berlalu terasa seperti ancaman yang semakin mendekat. Ia tahu, untuk berhasil, mereka harus bergerak cepat. Lucas dan Sentinel sudah mengetahui lebih banyak tentang dirinya daripada yang ia kira, dan seiring dengan itu, bahaya semakin nyata. Namun, ada satu hal yang masih membekas di benaknya—
jawaban tentang ayahnya.
"Aku harus mencari tahu lebih banyak tentang ayahku," gumam Akselia, meskipun ia tidak yakin apakah itu adalah pilihan yang tepat.
Reina menatapnya, matanya penuh pengertian. “Aku tahu itu berat. Ayahmu adalah sosok yang banyak menyembunyikan hal, dan aku yakin itu menyakitkan bagi kamu untuk menghadapinya. Tapi sekarang kita tidak bisa berhenti mencari kebenaran, Akselia. Kita harus melangkah lebih jauh.”
Mikael, yang berdiri lebih dekat dengan layar data yang sedang ia periksa, menambahkan, “Pusat data mereka kemungkinan besar terletak di ruang bawah tanah, di mana segala arsip dan informasi penting disimpan. Tapi kita harus melewati beberapa lapisan keamanan. Itu tidak akan mudah.”
Akselia mengangguk, mempersiapkan dirinya. Tidak ada jalan mundur sekarang. Mereka harus menghentikan rencana Sentinel dan menemukan apa yang telah ayahnya sembunyikan—dan untuk itu, mereka harus mengakses sistem Sentinel dari dalam.
Tanpa banyak kata, mereka beranjak. Reina membuka pintu dengan sigap, sementara Akselia dan Mikael mengikuti dengan cepat. Di sepanjang jalan, Akselia merasakan ketegangan yang semakin kuat. Setiap langkahnya seakan menuntunnya ke dalam kegelapan yang lebih dalam. Mereka harus keluar dari tempat ini sebelum mereka ditemukan.
Dengan hati-hati, mereka tiba di lorong yang menghubungkan ruang data utama. Lorong itu terletak jauh di bawah tanah, dan setiap pintu yang mereka lewati semakin menebalkan rasa takut yang mendalam. Akselia bisa merasakan keberadaan penjaga dan sensor-sensor canggih yang dipasang di setiap sudut. Mereka tidak bisa terburu-buru. Setiap langkah harus diperhitungkan.
“Di depan sana, itu dia,” bisik Reina, menunjuk ke arah sebuah pintu besar yang terbuat dari baja. “Itu adalah ruang utama di mana data paling berharga disimpan.”
Mikael bergerak maju, memindai pintu dengan perangkat kecil yang dia bawa. “Kita hanya punya sedikit waktu,” katanya, membuka perangkat di tangannya. “Jika aku berhasil mengakses sistem mereka, kita hanya punya beberapa menit untuk masuk dan keluar.”
Akselia mengangguk, menahan napas. Dalam beberapa detik, mereka akan mengetahui apa yang tersembunyi di balik dinding besar ini. Ia hanya bisa berharap apa pun yang ada di dalamnya akan memberi mereka petunjuk untuk menghentikan Lucas dan Sentinel.
Sebuah suara bip datang dari perangkat Mikael, dan seketika itu juga, pintu besar itu terbuka dengan sendirinya, mengungkapkan ruangan yang penuh dengan layar dan perangkat canggih. Di tengah ruangan, sebuah terminal komputer besar berdiri tegak, menunggu untuk diakses.
“Cepat, Akselia. Ini waktunya,” ujar Mikael, memimpin mereka masuk ke dalam.
Akselia melangkah ke arah terminal, hati berdegup kencang. “Kita tidak bisa gagal di sini.”
Reina segera mengawasi pintu keluar, sementara Mikael memulai proses pengkodean untuk mengakses sistem. Akselia mendekat, meletakkan tangan di atas layar terminal, merasakan getaran teknologi yang ada di dalamnya.
“Aku bisa membuka ini, tapi aku butuh waktu lebih lama,” kata Mikael, suaranya terdengar cemas. “Setiap detik sangat berharga.”
Akselia merasakan ketegangan di udara. Mereka hanya punya waktu sedikit sebelum mereka ditemukan. Tiba-tiba, lampu di sekitar mereka berkedip, dan suara alarm mulai terdengar. Akselia tahu, mereka sudah terlambat.
“Lari!” teriak Reina, “Mereka tahu kita ada di sini!”
Mikael menekan beberapa tombol dengan panik, dan layar terminal menyala sejenak, menampilkan barisan data yang cepat beralih. “Aku dapat akses!” teriaknya. “Tapi kita harus keluar sekarang!”
Akselia melihat ke layar, dan dalam detik-detik itu, ia bisa melihat kode-kode dan data yang mengarah pada satu hal yang mengejutkan: Sistem yang dibangun oleh ayahnya
ternyata lebih besar dari yang ia bayangkan. Ayahnya bukan hanya seorang pelopor teknologi, tetapi juga merupakan salah satu penggerak utama dalam membangun jaringan besar yang telah dibangun oleh Sentinel. Data yang sedang diproses di depan mata Akselia menunjukkan bahwa ayahnya memiliki rencana tersembunyi, sebuah proyek yang bisa mengubah wajah dunia—dan bukan untuk kebaikan.
Akselia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Ayahnya ternyata tidak hanya berperang melawan kekuasaan—ia juga ikut berperan dalam menciptakan sistem yang Lucas ingin manfaatkan untuk mengendalikan dunia. **Namun, ada lebih dari itu—ada rahasia yang lebih besar.**
“Ini... ini milik ayahku?” Akselia berbisik, mencoba memproses apa yang ia lihat.
Mikael menyentuh bahunya, mengingatkan Akselia bahwa mereka tidak punya banyak waktu. “Kita harus pergi, Akselia! Mereka sudah datang!”
Akselia mengalihkan pandangannya dari layar dan melihat Reina sudah siap di pintu keluar. Ia menarik napas dalam-dalam, menenangkan diri. **Ini belum selesai.**
“Ayo,” katanya kepada Reina dan Mikael. “Kita tidak punya banyak waktu.”
Mereka berlari keluar dari ruangan, melewati lorong-lorong gelap dengan cepat. Detik demi detik terasa semakin mendekatkan mereka pada bahaya, tetapi Akselia tahu satu hal: mereka baru saja menemukan kunci untuk menghentikan Sentinel dan Lucas. Namun, rahasia yang lebih dalam mengenai ayahnya semakin membuka lapisan baru yang menunggu untuk diungkap.
Begitu mereka sampai di tempat yang lebih aman, Akselia berhenti sejenak, memandangi data yang baru saja mereka ambil. Mereka belum menang—malah, mereka baru saja membuka pintu menuju konflik yang lebih besar.
Akselia tahu, ini adalah awal dari perjalanan panjang yang penuh bahaya. Dan ia harus siap menghadapi kenyataan yang lebih gelap, bahkan jika itu berarti harus menggali lebih dalam rahasia yang sudah lama tersembunyi.
Namun, satu hal yang pasti: ia tidak akan pernah berhenti mencari kebenaran.