Sequel dari Novel The Prisoner of mafia
Quen adalah seorang penari erotis yang terkenal di klub malam New York. Dia hanya menawarkan jasa menari, namun banyak lelaki yang terpesona padanya. Di negara lain, dia adalah gadis keluarga konglomerat yang lari dari rumah untuk menghindari perjodohan, dirinya cantik, mulia dan susah didekati.
Pada malam yang penuh gairah, Mike terpikat oleh gadis berpoteng, mereka melewati satu malam bersama, namun pada besok paginya gadis itu sudah menghilang.
"Temukan gadis itu!" Mike dengan gila memerintah pada semua anak buahnya.
Namun tidak disangka, gadis itu sudah pulang ke negaranya dan sedang mengandung seorang anak...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih terkenang
Dua bulan telah berlalu, nama Quen masih begitu melekat di pikiran Mike sampai saat ini, bukan hanya namanya saja yang teringat akan tetapi sebuah rasa yang ia dapatkan dari Quen masih melekat di benaknya.
Mike menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kerjanya sembari menatap topeng berwarna hitam yang terletak di atas mejanya. Mike memejamkan kedua matanya dengan erat sembari mengingat malam panas yang telah terjadi antara dirinya dan Quen. Tidak menyangka kalau dia adalah pria pertama untuk gadis menari erotis itu.
Menghilangnya Quen dua bulan yang lalu membuat hati Mike semakin penasaran dengan gadis misterius itu.
Bahkan ia sampai mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Quen yang tidak tahu di mana rimbanya.
TOK ... TOK ...
Mike segera menegakkan duduknya, seraya mengambil topeng itu dan memasukkannya ke dalam laci meja kerjanya. Kemudian ia berseru, mempersilahkan masuk orang yang ada di balik pintu ruang kerjanya itu.
Tidak berselang lama pintu ruang kerjanya itu terbuka, ternyata orang itu adalah Clarie—sekretarisnya. Gadis itu berjalan memasuki ruangannya dan di ikuti oleh dua pria yang tak lain adalah anak buahnya.
“Selamat siang, Tuan. Ada dua pria yang ingin bertemu dengan Anda,” ucap Clarie kepada Mike yang duduk dengan gagah di kursi kerja.
Mike mengangguk kemudian mengibaskan salah satu tangannya, bertanda jika ia menyuruh sekretarisnya itu agar segera keluar dari ruangannya.
Clarie mengangguk, kemudian segera pamit undur diri dari ruangan tersebut.
*
*
“Bagaimana hasilnya?!” tanya Mike setelah memastikan kalau sekretarisnya sudah keluar dari ruangannya. Mike menatap tajam pada dua orang pria yang duduk berseberangan dengannya.
“Tuan, kami sudah mengerahkan semua anak buah kami untuk mencari gadis yang Anda inginkan, akan tetapi kami tidak dapat menemukannya karena ciri-ciri gadis yang Anda sebutkan kurang jelas. Tapi, Anda jangan khawatir karena kami membawakan daftar nama-nama wanita bernama ‘Quen’ berserta foto mereka dari berbagai Negara di belahan dunia ini,” jawab seorang pria berkulit gelap sembari menyerahkan sebuah berkas kepada Mike.
“Bodoh! Hanya mencari satu wanita saja tidak becus!!!” umpat Mike seraya menerima berkas yang di sodorkan oleh anak buahnya.
“Maaf, Tuan,” jawab kedua pria itu.
Apakah Tuannya tidak sadar kalau dia tidak memberikan ciri-ciri tentang gadis itu dengan lengkap, lalu bagaimana bisa mereka menemukan gadis tersebut dalam waktu singkat?
“Aku tidak mau tahu! Cari wanita itu sampai dapat dan bawa ke hadapanku!” titah Mike kepada anak buahnya itu. Kedua matanya semakin melotot tajam, bertanda jika dia sangat emosi.
“Ba-baik , Tuan. Tapi, alangkah baiknya, Anda melihat berkas itu untuk memastikan kalau wanita yang Anda cari ada di berkas tersebut,” jelas salah satu pria berkulit putih, menahan ketakutan saat melihat kemarahan Mike.
Mike segera membuka berkas tersebut dengan perasaan kesal luar biasa, kemudian ia melemparkan berkas tersebut kepada dua anak buahnya itu.
“Semua ini hanya sampah! Di dalam berkas itu tidak ada gadis yang aku cari!” sentak Mike penuh emosi.
"Jangan pernah menemuiku dan jangan berharap mendapatkan gaji pada bulan ini kalau kalian tidak berhasil membawa gadis itu kehadapanku!” lanjut Mike dengan dada yang naik turun, bertanda jika diq saat ini sangat ... sangat emosi.
***
Maaf, baru update, karena anak Emak lagi sakit sudah lebih dari 3 hari 🙏🥺