NovelToon NovelToon
5 Hari Sebelum Aku Koma

5 Hari Sebelum Aku Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Romantis / Spiritual / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Suami Hantu
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Maylani NR

5 hari sebelum aku koma, ada sesuatu yang janggal telah terjadi, aneh nya aku tidak ingat apa pun.
__________________

"Celine, kau baik-baik saja?"

"Dia hilang ingatan!"

"Kasian, dia sangat depresi."

"Dia sering berhalusinasi."
__________________

Aku mendengar mereka berbicara tentang ku, sebenarnya apa yang terjadi? Dan aneh nya setelah aku bangun dari koma ku, banyak kejadian aneh yang membuat ku bergidik ketakutan.

Makhluk tak kasat mata itu muncul di sekitar ku, apa yang ia inginkan dari ku?
Mengapa makhluk itu melindungi ku?
Apakah ini ada hubungan nya dengan pria bermantel coklat yang ada di foto ku?

Aku harus menguak misteri ini!
___________________

Genre : Horror/Misteri, Romance

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maylani NR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembicaraan (02)

Di dalam cafe, pukul 20:00

Terlihat Sovia menatap wajah Celine dengan serius, matanya seolah berusaha membaca pikiran sahabatnya itu.

"Apa lagi yang kamu ingat, Celine?" tanya Sovia perlahan, suaranya penuh perhatian.

Celine menggeleng pelan, menarik napas panjang sebelum menjawab. "Hanya kejadian itu … malam tanggal 14 November. Tidak ada lagi yang ku ingat selain itu."

Sovia teringat sejenak, lalu mengajukan pertanyaan lain. "Oh ya Celine, aku penasaran. Selama kamu belum tau kalau hantu itu adalah kakak ku, apa yang Briyon lakukan pada mu? Sampai kamu merasa dia itu sangat mengganggu mu?"

Celine tersenyum kecil, meski matanya menyiratkan kesedihan. "Saat aku terbangun dari koma, ada banyak hal aneh yang terjadi padaku. Kursi di apartemen ku sering bergerak sendiri, aku sering mendengar suara-suara misterius, terkadang memanggil namaku. Tapi yang paling aneh …" Celine berhenti sejenak, mengingat dengan jelas detail yang pernah membuatnya bingung sekaligus terharu. "Setiap pagi, selalu ada roti bakar dan susu hangat di atas meja makan ku."

Sovia tertegun mendengar penuturan itu. Namun, beberapa detik kemudian, senyuman kecil di wajahnya pun terpancar, di ikuti tawa kecil yang tak bisa ia tahan.

"Ada apa?" tanya Celine heran, ia mulai menyadari ada sesuatu dari ekspresi Sovia.

Sovia menutup mulutnya dengan tangan, berusaha menahan tawanya. "Maaf, Celine. Aku hanya mengingat sesuatu. Kakak ku, Briyon, dia … dia hanya bisa membuat roti bakar dan susu. Itu satu-satunya 'masakan' andalan nya."

Celine tersenyum pahit dan mengangguk. "Ya, itu juga yang membuatku merasa sedih. Karena itu adalah kebiasaan nya dulu … saat kami masih bersama."

Hening mengambil tempat mereka, hanya suara hujan yang terus menemani. Celine mengusap sudut matanya yang mulai basah. "Waktu Briyon memberikan kilasan kenangan masa lalu kami melalui ingatan nya, ada satu momen yang benar-benar membuat ku sangat rindu. Momen itu … ketika kami duduk bersama di meja makan, memakan sarapan pagi buatannya, tertawa, dan berbagi cerita."

Suara nya mulai pecah, air mata mengalir tanpa henti di pipi Celine saat kenangan itu terus berputar di kepalanya. "Aku benar-benar merindukan nya, Sovia. Aku merindukan Briyon …"

Sovia yang juga merasakan kesedihan itu, segera mengambil tisu dari tasnya. Ia menyeka air mata Celine dengan lembut, seperti seorang kakak yang berusaha menenangkan adiknya. "Jangan sedih, Celine," katanya lembut. "Briyon masih bersama mu. Dia masih di sini, di sisimu. Memang dalam wujud yang berbeda, tapi dia tidak akan pernah meninggalkan mu, percayalah pada ku!"

Kata-kata Sovia membuat Celine sedikit terhenyak. Ia menatap sahabatnya, lalu tersenyum kecil, walaupun matanya masih sembab. "Benar sekali, Sovia. Aku masih bersyukur … karena meski dia bukan lagi manusia, aku masih bisa melihat dan berkomunikasi dengan nya, walau percakapan kami sangat terbatas."

Sovia tersenyum hangat, lalu meraih tangan Celine dan menggenggam nya erat. "Dia sangat mencintai mu, Celine. Begitu besar cintanya hingga dia tidak ingin meninggalkan mu. Itu lebih dari cukup untuk membuat mu tetap kuat."

"Kamu benar Sovia."

.......

.......

.......

Malam semakin larut, pembicaraan antara Celine dan Sovia justru semakin serius. Suasana cafe yang mulai sepi memberi ruang mereka untuk mendalami topik yang lebih berat.

Celine menarik napas panjang sebelum berbicara kembali. "Sovia, saat ini aku sedang menyelidiki kasus di tanggal 14 November."

"Benarkah? Apakah tidak beresiko?"

"Aku merasa ... jika aku bisa menemukan para Gangster yang menyerang kami pada malam itu, mungkin aku bisa mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dan apa motif mereka."

Sovia menatap Celine dengan tajam, ekspresinya menunjukkan ia juga memikirkan hal yang sama. "Menurut ku, para Gangster itu tidak bertindak sendiri," ujarnya pelan namun penuh keyakinan. "Ku pikir mereka disuruh oleh seseorang. Apa kau juga merasakannya, Celine?"

Celine mengerutkan kening sambil memikirkan kata-kata Sovia. Awalnya, Celine tidak pernah mempertimbangkan kemungkinan itu. Namun kini, masuk akal. "Kau mungkin benar," jawabnya akhirnya. "Semuanya memang terasa janggal, terlalu banyak hal yang tidak masuk akal."

Celine melanjutkan dengan nada yang lebih berat. "Aku mendatangi kantor polisi pagi ini untuk meminta berkas kasus tanggal 14 November. Tapi, mereka bilang … mereka tidak punya berkas kasus itu."

Sovia mengerenyitkan alisnya, seperti terheran-heran. "Apa? Mereka tidak memiliki berkas nya?"

Celine mengangguk. "Tidak ada, aku pun ikut terjun mencari berkas tersebut di ruang penyimpanan berkas mereka. Namun nihil, aku tidak menemukan nya."

"Ini aneh," fikir Sovia.

"Lalu, sore tadi, aku pergi ke rumah sakit tempat aku dirawat setelah kejadian itu. Dan menanyakan pada salah satu resepsionis di sana, tentang data riwayat inap ku, berharap bisa menemukan petunjuk lain. Tapi suster di sana bilang ... mereka juga tidak memiliki catatan riwayat inap ku di tanggal 14 November."

Sovia menatap Celine dengan mulut sedikit terbuka. "Jadi … sama sekali tidak ada catatan?"

"Ya, yang ada hanyalah data riwayat inap ku di tanggal 19 November," jelas Celine, suaranya mulai dipenuhi keputusasaan. "Ini aneh kan?"

Keheningan mulai merajalela di meja mereka, hanya suara hujan di luar yang terdengar samar-samar.

"Ini tidak masuk akal," Sovia akhirnya berkata. "Semua ini seperti … seseorang sengaja menghapus bukti-bukti tentang mu. Tapi siapa yang bisa melakukan hal seperti itu?"

Celine menatap Sovia dengan serius. "Seseorang yang punya kekuatan besar, seseorang yang cukup berpengaruh untuk membayar siapa saja agar menutupi kebenaran," katanya penuh keyakinan.

Pikiran Sovia berputar-putar, sosok yang mungkin ada di balik semua ini mulai muncul di pikiran nya. Ia mendesah pelan, lalu berkata, "Devid."

Celine mendongak kaget. "Devid?" tanyanya, mencoba memastikan.

"Ya," jawab Sovia yakin. "Devid adalah pria kaya yang selalu mengejar mu, bahkan setelah kau menikah dengan Briyon sekali pun. Bukankah dia cukup berpengaruh untuk melakukan semua ini? Mungkin dia adalah orang di balik para Gangster itu."

Celine tertegun. Nama Devid tidak pernah terlintas dalam pikiran sebelumnya. Namun, apa yang Sovia katakan masuk akal. Devid selalu terobsesi dengan dirinya, tidak peduli apa pun statusnya. Tapi … apakah Devid benar-benar akan sejauh itu?

"Aku tidak bisa menuduh tanpa bukti," kata Celine akhirnya. "Tapi aku harus menyelidiki nya terlebih dahulu. Kalau dia memang melakukan nya, aku akan menjebloskan nya ke polisi."

Sovia mengangguk, seperti menyetujui apa yang akan Celine lakukan. Meski pun sebenarnya tatapan Sovia menunjukkan rasa kekhawatiran. "Hati-hati, Celine. Kalau memang dia, berarti kamu sedang menghadapi seseorang yang sangat berbahaya."

Celine tersenyum samar, mencoba menyembunyikan kegelisahannya. "Ya, aku akan berhati-hati, kamu tenang saja Sovia."

Celine menoleh ke arah jendela yang ada disini kanan nya. Nampak gelap, namun terlihat basah dengan balutan embun dan air hujan. Hati kecilnya saat ini terus berbicara, dan meyakinkan dirinya sendiri dalam tekad dan keberanian untuk menghadapi masalah ini.

"Aku akan mengungkap kebenarannya. Karena, Briyon dan aku pantas mendapatkan keadilan.”

...Bersambung ......

1
ball
gw kira si reina tuh character baik, ngebantu Celine terluka wajah nya, ternyata itu cuman pura-pura. 🗿
Siska Dinarti
emang nya kenapa tor kalau ada hubungan di antara pekerja?
Ria Salista
ngatur amat sih suuu 🗿
Ulfa Ariani
sakit ya mba? jgn terlalu berharap mangkan nya. briyon baik bukan berarti dia suka sama mba ya, paham ya😊
Nanda Sari
apaan sih lu tarik tarik laki orang 😒
Ulfa Ariani
good Briyon 👌🏻🔥
Maylani NR: niceeee 😌
total 1 replies
Ulfa Ariani
iri aja, Briyon juga udah profesional kelezzzz
Maylani NR: bener udah profesional gitu juga 😑
total 1 replies
Nanda Sari
maaf ya reina, briyon udah punya Celine:)
Maylani NR: bener udah ada yg punya 😌
total 1 replies
Syelina Putri
nah bagus briyon ajak istri mu makan bareng. 😤
Maylani NR: bener biar Reina tau ya. 😌
total 1 replies
ball
lanjutin aja Briyon biar dia kaget -______-
Maylani NR: ahahaha 🤭 bener
total 1 replies
ball
maaf ya mba Reina dia suami orang. 😑
Maylani NR: benerrrr 😒
total 1 replies
Gebi Simamora
jgn tarik tarik Briyon heh sana cewek lenjeh /Grimace/
Maylani NR: iya ga tau apa udah ada yg punya 😔
total 1 replies
Gebi Simamora
gak enak juga ya kalau harus nutupin, gak bisa bareng-bareng 🥺
Maylani NR: iya, kasian mereka 😔
total 1 replies
Acil Supriadi
hadewwwwhhh kasian Celine
Maylani NR: kasian Celine 🥺🥺🥺
total 1 replies
Acil Supriadi
belum apa-apa udah cemburu😒 situ siapa ya?
Maylani NR: tau tuh 😑😑😑
total 1 replies
Acil Supriadi
wahhh Reina suka Briyon nih kaya nya 😔
Maylani NR: emang 😔
total 1 replies
Ellana_michelle
Noooo😭
Maylani NR: /Sob/ huhuhu kasian udah nenek nenek
total 1 replies
Tania Laras
aku jadi Celine sakit hati/Cry/
Maylani NR: pasti sakit 🥺
total 1 replies
Syelina Putri
tanda tanda tukang tikung
Maylani NR: hahaha iya bener 😔
total 1 replies
Sasa Bella
iya si devid kek nya posesif+ obsesi bgt sama Celine 😒
Maylani NR: iya banget 😒
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!