Bao Wei merupakan mafia kejam yang terkenal di dunia bawah. Dalam menjalankan misi nya, ia tak segan dengan musuh nya. Bao Wei mempunyai sepupu yang sangat suka membaca novel. Tak ayal, Bao Wei juga suka membaca novel reinkarnasi, thriller, zaman kuno kultivasi, time travel, maupun novel kiamat.
Di dunia atas, Bao Wei merupakan seorang Dokter Bedah Misterius yang bakatnya luar biasa. Mulai dari usia 10 tahun hingga sekarang umur 25 tahun, ia telah menjadi Dokter Bedah yang hanya diketahui oleh profesor Dokter dengan sebutan Dokter Dewa.
Saat ini Bao Wei sedang cuti dan menikmati waktunya di Villa dekat pegunungan dengan membaca novel berjudul Kiamat Zombie di sertai makanan kacang dan jus kesukaannya.
Bao Wei yang sudah membaca novel hingga tamat mulai mengantuk dan tertidur di sofa dengan buku novel yang jatuh dan terbuka. Hingga sebuah cahaya keluar dalam novel dan membawa Bao Wei ke dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drama Pagi
Pagi itu, Bao Wei turun dari taksi tepat di depan gerbang Tianxing Academy. Seperti biasa, Zhao Lin yang penuh energi sudah menunggu di sana.
"Weiwei! Kau lama sekali!" seru Zhao Lin dengan nada bercanda, sambil melambaikan tangan.
Bao Wei berjalan mendekat dengan senyuman tipis "Maaf, tadi macet. Kau tahu kota ini selalu padat di pagi hari"
Zhao Lin mendekatkan wajahnya "Hmmm, jangan-jangan kau tadi sibuk dandan supaya makin cantik?"
Bao Wei menghela napas "Apa gunanya dandan? Aku sudah cantik alami"
Zhao Lin tertawa terbahak-bahak "Itu benar! Tapi jangan sampai Wen Yue mendengarnya. Dia pasti iri setengah mati!". Bao Wei hanya tersenyum samar, lalu menggandeng Zhao Lin menuju kelas.
Sementara itu, Wen Yue berdiri tak jauh dari gerbang, memperhatikan Bao Wei dan Zhao Lin yang sedang berbincang dan tertawa bersama. Semalam hingga pagi ini, ia merasa ada sesuatu yang hilang, tapi ia tak tahu apa. Ketika melihat Bao Wei, rasa irinya kembali membara.
"Kenapa semua orang selalu memandangnya?" gumam Wen Yue pelan, merasa kesal.
Wen Yue memang terkenal dengan sikap "pick me" sifat yang menunjukkan dirinya selalu ingin menjadi pusat perhatian, sering bertingkah sok polos, dan mencoba mendapatkan simpati dari orang-orang di sekitarnya, terutama laki-laki. Ia tak tahan melihat Bao Wei yang lebih cantik, lebih tenang, dan tetap memancarkan pesonanya tanpa usaha berlebihan.
"Lin, kau tahu? Aku hampir menjatuhkan panci tadi malam karena aku terlalu mengantuk!" cerita Bao Wei, mencoba mencairkan suasana.
Zhao Lin memandangnya dengan terkejut "Apa?! Weiwei, kau ini terlalu sibuk! Jangan sampai kau memasak sambil tidur"
"Tenang saja. Kalau aku sampai menjatuhkan panci, aku akan memanggilmu untuk membersihkannya" jawab Bao Wei, tersenyum jahil.
Zhao Lin memukul ringan bahu Bao Wei "Hei, jangan terlalu nyaman menyuruhku begitu!"
Keduanya tertawa bersama, membuat suasana pagi di depan gerbang tampak begitu ceria. Namun, tawa mereka seketika menarik perhatian Wen Yue yang mendekat dengan senyuman manisnya yang palsu.
"Bao Wei, Zhao Lin, pagi" sapa Wen Yue dengan nada lembut dan memasang wajah sok polos.
Bao Wei menoleh singkat "Pagi, Wen Yue"
Zhao Lin hanya mendengus pelan tapi tetap membalas "Pagi"
Wen Yue memiringkan kepalanya, mencoba mencairkan suasana "Bao Wei, aku dengar dari beberapa teman kalau kau sering memasak sendiri. Kau pasti hebat sekali, ya?"
Bao Wei hanya mengangguk "Biasa saja. Aku suka memasak"
Wen Yue tersenyum lebih lebar "Wah, aku tak bisa seperti itu. Kalau aku memasak, dapurku pasti sudah berantakan. Tapi mungkin kau bisa mengajariku suatu saat?"
Zhao Lin mendengus lebih keras kali ini, namun Bao Wei tetap tenang "Aku tak yakin punya waktu. Aku cukup sibuk akhir-akhir ini"
Wen Yue tertawa kecil, mencoba menutupi rasa kesalnya. "Oh, tentu. Kau pasti sibuk karena banyak orang yang menyukaimu. Aku sering mendengar mereka memujimu"
Zhao Lin tidak bisa menahan diri lagi. Ia langsung menyindir "Ya, itu karena Weiwei punya kualitas. Tidak seperti orang yang hanya mencari perhatian"
Wen Yue terdiam sejenak, wajahnya memerah karena sindiran itu. Namun, ia segera menguasai diri dan memasang wajah sedih "Aku tidak bermaksud seperti itu, Zhao Lin. Aku hanya ingin mengenal Bao Wei lebih baik. Apa salahnya mencoba berteman?"
Zhao Lin tertawa sinis "Oh, berteman? Kau? Dengan Weiwei? Rasanya itu hanya akting"
Bao Wei akhirnya memotong pembicaraan "Lin, sudah cukup. Kita tidak perlu memperpanjang ini"
Wen Yue tersenyum tipis, meskipun jelas terlihat dipaksakan "Aku akan ke kelas dulu. Sampai jumpa nanti"
Ketika Wen Yue pergi, Zhao Lin melipat tangan di dadanya "Weiwei, kau terlalu lembut. Gadis itu jelas mencoba mencari masalah"
Bao Wei menatap sahabatnya dengan tenang "Tidak apa-apa, Lin. Dia tidak bisa mengganggu hidupku kalau aku tidak peduli"
Zhao Lin mendengus "Kau terlalu baik. Kalau dia berani macam-macam, aku tak akan tinggal diam"
Bao Wei hanya tersenyum tipis sambil melanjutkan langkahnya menuju kelas, sementara Zhao Lin tetap menggerutu di sampingnya.
Di balik senyum palsunya, Wen Yue merasa sangat kesal. Ia berjalan menuju kelas sambil mengepalkan tangan.
"Kenapa semua orang selalu membela Bao Wei? Aku harus menemukan cara untuk menjatuhkannya" pikir Wen Yue.
Dalam pikirannya, ia mulai merencanakan sesuatu untuk menarik perhatian teman-teman sekelas mereka. Drama baru tampaknya sudah siap mewarnai hari-hari di Tianxing Academy.