NovelToon NovelToon
Belenggu Masa Lalu

Belenggu Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Angst / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Lintang Ayu Sasmita merasa terguncang saat dokter mengatakan bahwa kandungannya kering dan akan sulit memiliki anak. Kejadian sepuluh tahun silam kembali menghantui, menghukum dan menghakimi. Sampai hati retak, hancur tak berbentuk, dan bahkan berserak.

Lintang kembali didekap erat oleh keputusasaan. Luka lama yang dipendam, detik itu meledak ibarat gunung yang memuntahkan lavanya.
Mulut-mulut keji lagi-lagi mencaci. Hanya sang suami, Pandu Bimantara, yang setia menjadi pendengar tanpa tapi. Namun, Lintang justru memilih pergi. Sebingkai kisah indah ia semat rapi dalam bilik hati, sampai mati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keterkejutan Pandu

Keesokan harinya, Lintang bangun pagi-pagi sekali. Bahkan, sebelum fajar menyingsing. Entah berapa lama dia tertidur semalam, sepertinya tak sampai tiga jam.

Pertama kali beranjak dari ranjang, Lintang langsung menuju lemari pakaian. Ia ambil lagi obat yang semalam, kemudian ia pindahkan ke tempat lain. Sekilas, Lintang melirik ke arah Pandu, memastikan bahwa suaminya itu masih tertidur dan tidak melihat yang ia lakukan.

Setelah berhasil memindahkan obat ke tempat yang aman, Lintang duduk di kursi kamar tersebut. Ia menunduk sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Banyak hal yang kembali melintas dalam ingatan, mengacaukan pikiran dan membuatnya merasakan kecemasan lagi.

Dengan posisi yang sama, Lintang menggeleng dengan cepat, seolah mengusir segala bentuk bisikan yang membuat perasaannya tertekan. Lantas, ia juga memegangi kepalanya sendiri. Ia cengkeram dengan kuat sebagian rambut yang terurai. Rasanya cukup sakit. Namun, masih tak bisa mengusir sakit yang ada dalam batinnya.

"Sayang, apa kepalamu masih pusing?"

Lintang tersentak karena mendapat teguran yang tiba-tiba. Lantas, ia melepas cengkeraman di kepalanya dan menoleh ke ranjang. Lagi-lagi Pandu sudah duduk di tepi ranjang.

"Sedikit, Mas." Akhirnya, Lintang menjawab lirih.

Pandu pun beranjak dan mendekati Lintang, memeluknya dan mengusap-usap kepalanya.

"Kalau gitu kamu istirahat aja, Sayang, biar aku yang masak."

Lintang menggeleng. "Nggak apa-apa kok, Mas, pusingnya cuma dikit. Nanti juga ilang sendiri."

"Tapi ...."

"Nggak apa-apa, beneran." Lintang mencoba tersenyum untuk meyakinkan Pandu. Kemudian, ia bangkit dan mulai berjalan ke kamar mandi.

Pagi itu pun, Lintang memasak sarapan seperti biasanya. Namun, Pandu tidak melepasnya sendirian. Ia turut membantu karena khawatir dengan keadaan sang istri, yang ia yakini tidak sepenuhnya baik.

Benar saja. Ketika memasak, kerap kali Lintang melakukan kesalahan. Mulai dari memasukkan sayur ketika air belum mendidih, sampai menuang garam ketika menyeduh kopi. Meski turut tertawa ketika Lintang membuat kesalahan itu, tetapi Pandu menyimpan kekhawatiran yang lebih dalam. Ia sama sekali tak menganggap hal itu hanya lupa sesaat yang kadang terjadi pada setiap orang. Pandu meyakini ada hal lain yang terjadi pada istrinya.

Hari itu, Pandu berangkat kerja lebih awal dari biasanya, dengan alasan mengurus ajuan pinjaman dari klien yang kemarin belum kelar.

"Tutup aja pintunya. Kalau ada tamu nggak usah dibukain. Kamu istirahat yang tenang di rumah. Jangan telat makan lagi."

Sederet pesan dari Pandu sebelum ia meninggalkan rumah. Lintang tak membantah. Dia sudah paham siapa yang dimaksud tamu, tak lain dan tak bukan adalah ibunya atau ibunya Pandu sendiri.

Demi menghindari kejadian tak mengenakkan seperti kemarin, Lintang pun menuruti apa kata Pandu. Ia tutup pintunya dengan rapat dan tak lupa menguncinya. Lantas, ia kembali ke kamar dan diam di sana.

Sementara itu, Pandu tak langsung menuju bank tempatnya bekerja. Lelaki itu lebih dulu singgah di apotek terdekat. Ada hal penting yang akan ia lakukan di sana.

"Mau cari apa, Mas?"

Pandu tersenyum tipis. Lalu mengambil satu kaplet obat yang sempat ia ambil semalam, setelah Lintang tertidur.

"Saya cuma mau tanya, Mbak, ini ... obat apa? Bungkus luarnya botol mika transparan, nggak ada tulisan apa pun," ucap Pandu seraya menyodorkan ponselnya, menujukkan foto botol obat milik Lintang.

Penjaga apotek itu pun mengamati obat dan foto yang ditunjukkan Pandu. Lantas, ia menarik napas panjang dan menatap Pandu dengan lekat.

"Ini adalah obat tidur yang biasa dijual bebas di luaran. Mas mendapatkan ini dari mana?"

Pandu diam sejenak. Lantas menjawab, "Itu ... milik keluarga dekat saya, Mbak. Saya ingin tahu itu obat apa, bahaya atau tidak. Gitu, Mbak."

"Saran saya, sebaiknya bawa ke dokter saja keluarganya, Mas. Konsultasikan dengan dokter terkait apa yang dirasakan, karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola tidur. Bisa karena capek, pekerjaan yang padat, beban pikiran, atau juga kecemasan yang berlebihan. Beda sebab, beda juga penanganannya, Mas. Jadi, lebih baik langsung konsultasikan saja. Khawatirnya kalau dibiarkan, nanti jadi punya ketergantungan dengan obat tidur. Ini bahayanya, Mas, karena obat tidur itu punya efek samping yang fatal jika dikonsumsi dalam jangka panjang."

Pandu tertegun lama. Tak terbayang dalam benaknya kalau ternyata itu adalah obat tidur? Untuk apa Lintang meminumnya? Apakah dia kesulitan tidur? Dan ... sejak kapan Lintang mengonsumsi itu?

"Mas ...."

"Mmm iya, Mbak, maaf."

"Jadi, bagaimana, Mas? Ada yang ingin ditanyakan lagi?"

Pandu berpikir sebentar. Lalu bertanya, "Apa efek sampingnya, Mbak, jika dikonsumsi dalam jangka panjang?"

"Secara fisik, obat ini bisa mempengaruhi sistem pencernaan dan reproduksi. Khususnya bagi perempuan, bisa mempengaruhi siklus menstruasi. Dampak fatalnya, mengurangi kesuburan dan menunda proses kehamilan."

Pandu tertegun lagi. Mengurangi kesuburan dan menunda proses kehamilan? Lintang ... kandungannya kering dan akan sulit hamil. Apa mungkin ... ada hubungannya dengan ini?

"Sedangkan secara psikologisnya, obat ini bisa menimbulkan kecemasan dan stress yang parah, perubahan mood yang ekstrem, serta perasaan lelah dan tidak ada gai-rah untuk beraktivitas. Dampak ini akan lebih fatal jika pengguna adalah orang yang memiliki gangguan kecemasan dari sebelumnya, seperti trauma atau depresi. Bisa meningkatkan resiko bunuh diri, Mas. Makanya, saya sarankan untuk membawa keluarganya ke dokter saja, Mas. Biar mendapat penanganan yang tepat."

Pandu masih tak menjawab. Penjelasan dari penjaga apotek bisa ia rekam jelas. Namun, ia tak bisa menanggapi sepatah kata pun.

Bersambung...

1
ken darsihk
sebaik nya nggak usah di buka kan pintu nya Lintang , biar kan saja mereka menunggu sampai suami dan ibu mertua mu datang
Takut nya kamu tidak bisa menanggapi ucapan 2 dari mereka Beny dan ibu mu
Uba Muhammad Al-varo
semoga aja tidak terjadi apa2 sama Lintang, tenangkan dulu hatimu Lintang, berpikirlah dengan baik, jangan gegabah dalam melangkah
Susanti
gawat ini
Apriyanti
jgn di bukain Lintang biarin nungguin suami dan mertua kamu pulang aja,, demi keselamatan kamu
Aditya HP/bunda lia
da kamu mah Lintang udah mnding gak usah bukain pintunya mnding langsung tlp Pandu ajah
BundaneAyaFitri
jangan dulu bukain pintu,tp telpon mas pandu segera lintang 😭😭,ini ibu durhaka mau ngapain lg sih, palingan mau nyuruh lintang buat ngebujuk pandu biar mencabut tuntutan utk 2 kakaknya....😡😡😡, seharusnya sebagai ibu yg bijak, biarkan sj mereka menerima hukuman sesuai kejahatan mereka, biarpun yg mereka jahati sodara sendiri tetapi coba pikirkan jg perasaan lintang dong buk,masa anak yg sdh jelas bersalah mau dibelain, gimana ga semakin hancur perasaan lintang, 😭😭..... next lah Thor,yg banyak ya 👍👍😂
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gak usah dibuka pintunya lintang. tunggu pandu datang aja
Maya
waduh....waduh....waduh...
ken darsihk
Apa yak rencana nya Beni , semoga sajah bukan hal buruk untuk Lintang Pandu

Duh Pandu di pecat
Akan berdampak nggak ya ke Lintang , kalau Lintang tahu Pandu di pecat
Uba Muhammad Al-varo
Lintang kamu berhak bahagia maka dari itu, ayo semangat untuk sembuh Lintang,awas aja kamu Ben, kalau kamu akan berbuat jahat ke Lintang dan Pandu
Apriyanti
semoga lintang bisa hamil
lanjut thor
Aditya HP/bunda lia
takut si beni macem2 ntar Lontang drop lagi
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
benarkah pandu dipecat?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Benny merencanakan apa? semoga bukan hal buruk untuk lintang & pandu.
N Wage
didikan macam apakah yg didapat oleh albi dan utari selama ini sehingga mereka menjadi manusia2 yg tak punya hati nurani.Yg tdk bisa memakai nalar dan logikanya.
Kalau memang lintang anak hasil selingkuh,yg patut disalahkan adalah orang yg berselingkuh itu.
Emang dia bisa memilih dan memaksa terlahir dr perut siapa?

Sungguh2 bodoh,atw malah mereka berdua ini sakit jiwa kurasa sehingga bisa dg mudah tanpa rasa bersalah berbuat kejam dan sadis
kpd saudara mereka sendiri.

Sekarangpun sdh disidang dan mendengar kondisi lintan yg dpresi parah,tidak ada sedikitpun rasa bersalah atw menyesal dihati mereka.

depresi berat
Apriyanti
ya ampun pandu kamu bener² suami yg paling baik deh pokok nya
lanjut thor 🙏💪😘
Aditya HP/bunda lia
tenang pandu tenang ...
ken darsihk
Pandu hati2 jangan semua yng sudah baik2 sajah menjadi kacau dan berantakan nanti nya
Uba Muhammad Al-varo
selama apapun hukuman yang dijalankan Abi dan Utari semoga mereka berdua sadar dan minta maaf yang tulus ke Lintang, terima kasih Pandu dan mama Wenda yang selalu mendampingi Lintang dalam suka dan duka , semangat untuk sembuh dan menyongsong kehidupan baru yang lebih baik lagi Lintang
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat sembuh, lintang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!