NovelToon NovelToon
She'S My Wife

She'S My Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Tukar Pasangan
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: hanisanisa_

Follow ig author yuk🙌🏻 @hhnsaaa_

___

Dijodohkan memang tidak enak, maka dari itu Bella memilih jalan nya sendiri, dan untung nya Gevano menerima kenyataan itu dan memilih membantu Bella untuk menikah dengan lelaki pilihan nya.

Saat usai menikahkan Bella dengan lelaki yang di mau nya, Gevano pun mendapat keberuntungan yang begitu berharga dan sangat bernilai. Andina Putri.

Wanita 22 tahun, yang menjadi pelampiasan lelaki pilihan Bella, memilih untuk pasrah dan menerima takdir nya yang ditinggal pergi.

Tetapi tak berselang lama, datang bak pangeran berkuda, Gevano melamar nya.

Akankah mereka hidup bahagia? Sanggup kah Gevano dengan tingkah laku Andin yang begitu di luar kepala?

___

Cerita ini berdasarkan khayalan author semata jadi jangan baca deskripsi, cukup baca tiap bab dan jangan lupa tinggalin jejak berupa like & komen.

Mohon pengertiannya ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Ndin" panggil Raka dari arah ruang tamu. Andin langsung beranjak menuju ke sumber suara.

"Kenapa Pak?" sahut Andin saat berada di dekat Raka yang sedang membaca koran di ruang tamu.

"Itu Gevano mau berangkat kerja, kamu ke depan sana. Jadilah istri yang baik buat suami mu" ucap Raka di angguki patuh Andin.

Andin langsung ke teras rumah menghampiri Gevano yang sedang memasang tali sepatu.

"Perlu bantuan?" tanya Andin berjongkok di hadapan Gevano.

Gevano tersenyum dan langsung mendekatkan wajah nya ke wajah Andin.

Cup

"Nggak perlu, aku bisa sendiri kok" jawab Gevano setelah mengecup bibir Andin.

Seperti nya Gevano mulai kecanduan dengan bibir Andin yang manis dan lembut apalagi bibir itu semerah ceri.

Andin terdiam dengan pipi merona, sejak kemarin pipi nya di buat merona oleh Gevano.

"Pipi nya merah terus, pake blush on kebanyakan ya?" goda Gevano di iringi senyuman manis.

Andin menunduk kepala mencoba menyembunyikan rona merah di pipi nya.

"Eh ini dasi nya nggak kamu pasang?" tanya Andin mengalihkan pembicaraan mereka.

Gevano tersenyum. "Nanti aku pasang di jalan" jawab Gevano dengan santai.

"Biar aku aja yang pasangin" usul Andin mengambil dasi yang tergeletak di atas meja samping Gevano.

Gevano tak menolak, setelah tali sepatu nya terpasang sempurna ia segera berdiri diikuti Andin.

Saat Andin memasangkan dasi untuk Gevano, Gevano terus menerus menatap mata Andin dengan tatapan dalam dan tajam.

"Maaf ya sempat bikin kamu tegang" cetus Gevano masih menatap mata Andin.

"Soal apa?" tanya Andin balik, dia berpura-pura lupa.

"Soal tadi pagi di ruang ganti" jawab Gevano membuat Andin tersenyum tipis.

"Harus nya aku yang minta maaf, aku belum siap ngasih ke kamu yang sebenarnya itu hak kamu" balas Andin merasa bersalah.

Gevano tersenyum dan mengelus rambut Andin.

"Tak apa, aku paham. Lagipula aku memang terlalu cepat untuk melakukan nya, kita baru kenal dan langsung ku ajak menikah, pasti tak mudah bagi mu"

Andin menunduk mendengar balasan dari Gevano yang memang benar adanya.

Susah menerima orang baru, Andin perlu beradaptasi dengan gaya hidup yang baru bersama orang yang baru.

"Aku nggak bisa lama, kalau hari weekend bisa aja kita begini seharian" ujar Gevano membuat Andin tersadar dan melanjutkan kegiatan nya memasang dasi.

Gevano terkekeh melihat Andin yang masih malu-malu.

"Weekend nanti kita ke apartemen ku dulu ya, aku nggak mungkin nggak bawa kamu secara sekarang kamu istri ku" ucap Gevano membuat Andin bingung.

"Maksudnya?" tanya Andin tak paham.

"Mulai weekend nanti kita nggak disini lagi, tapi di apartemen ku. Karena jarak kantor kalau dari sini lumayan jauh dan itu cukup memakan waktu" jawab Gevano dengan lembut.

"Terus Bapak?" tanya Andin, ia masih belum terbiasa jika tak ada Raka di dekat nya.

"Kamu bisa berkunjung ke sini kapanpun Ndin, Bapak nggak akan pernah kunci pintu ini buat kamu" cetus Raka yang tiba-tiba muncul di balik pintu.

"Kami berdua tadi udah ngobrol, makanya Bapak ngebolehin. Dan lagi udah sewajib nya istri ikut kemanapun suami nya pergi" lanjut Raka di angguki pelan Gevano.

Andin menunduk memikirkan hal itu. "Andin terserah, tapi Andin tetap di anggap anak kan sama Bapak?" tanya Andin membuat Raka terkekeh.

"Tentu saja! Kamu anak Bapak satu-satunya nggak mungkin Bapak nggak anggap" jawab Raka antusias. Andin dan Gevano tersenyum dan ikut antusias.

"Kalau gitu aku berangkat dulu, takut macet di jalan" pamit Gevano menyalami tangan Raka.

Lalu mengecup kening Andin. "Aku pulang sore ya" ujar Gevano memberi tahu jadwal pulang nya.

"Hati-hati di jalan, kabari kalau sudah sampai kantor" pesan Andin di angguki Gevano.

Gevano pun berangkat menggunakan mobil pribadi nya yang sejak kemarin di pakai bepergian.

Raka tersenyum dan mengelus rambut Andin lembut. "Kamu mulai ada perkembangan nya, tak apa mulai dari hal kecil dulu" ucap Raka membuat Andin tersenyum.

"Bapak.." Raka berdehem dan hendak masuk ke dalam rumah.

"Ajarin Andin masak" ujar Andin membuat Raka berbalik menatap Andin bingung.

"Kamu mau masak? Kenapa?" tanya Raka seperti tak menyetujui permintaan Andin.

Andin menunduk sembari memainkan jari-jari nya. "Andin cuma mau belajar masak, setidaknya Andin bisa goreng telur tanpa takut meletup-letup" jawab Andin tak berani menatap Raka.

Raka menghela nafas pelan. "Gevano nggak akan biarin kamu masak, jadi buat apa kamu masak?" tanya Raka sedikit ketus.

"Bapak.. Andin cuma perlu persiapan aja siapa tau nanti ada urgent dan cuma Andin yang bisa di harapkan, setidaknya Andin bisa masak telur" jawab Andin mencoba terus membujuk Raka.

Raka kembali menghela nafas. "Nanti Bapak pikirin" balas Raka memilih menggantung permintaan Andin.

Selama ini Raka tak pernah membolehkan Andin untuk memasak walau hanya masak telur.

Jadi, bila Andin lapar sudah pasti mengadu ke Raka dulu, itu yang selalu Andin lakukan.

Raka memang terlalu memanjakan Andin, hingga di usia Andin yang ke 22 ini ia masih terlihat seperti anak kecil berusia 5 tahun yang tak pandai memasak.

Ia hanya pandai memasak mie dan merebus air, itu terlalu biasa.

Pernah sekali Andin diam-diam menggoreng telur, tapi berujung banyak letupan dari minyak dan telur membuat Andin berteriak memanggil Raka.

Tapi aneh nya, Andin bercita-cita ingin menjadi seorang pengusaha pemilik Rumah Makan yang terkenal.

Aneh memang, tapi itu lah kehidupan. Mungkin lambat laun Andin akan bisa handal memasak.

Doakan saja.

1
Rahma Inayah
senrnya bkn maslh puas or kenyang nya andin mengurangi groginya yg akan di mangsa kembli gevano bs2 sampe subuh di garap andinya biar cpt jd kecebong nya 🤭🤭
Rahma Inayah
good andin km hrs berani klu gk km akan tertindas
c
belum apaan aja udh bkin emosi
Istiana
laki jentelmmen. langsung ke bpknya
c
lanjut thor
c
ih geram nyaa akuu sama grandma nii😡😡
c
duh grandma gausah ikut campur bisa nggk si😠😠
c
duhh panas dingin baca nyaa
ALONE
lanjut lagi apa nggak nih/Scream/
c
lanjut thor
Rahma Inayah
semoga nnt sukses nnt utk unboxing nya
Rahma Inayah
enak mya klu pny mertua yg mau ngajak shooping apalgi.klu di belanjain 😄😄😄🤭🤭👍
c
akhirnya ya ma /Chuckle/
c
modus nyaa ihhh
c
kuat mama jasline /Sob//Frown/
Rahma Inayah
istilah kata papa gevano tu maling teriak maling dia yg selingkh tp.nuduh ma2 gevano yg selingkh hingga karma.di bayr kontan
Rahma Inayah
semoga grandma luluh hatinya dan merestui gevano dan andin
c
bau mulut mu kalah sama bau mint, ndin/Chuckle/
c
merinding /Scream/
c
jangan di tinggal ya gev..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!