NovelToon NovelToon
Malam Kelam Bersama Tuan William

Malam Kelam Bersama Tuan William

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: leni nurleni

Sebuah tragedi malam kelam harus dialami oleh Claudya Mariabela, Gadis berusia 19 tahun itu harus menanggung beban berat karena mengandung benih dari seorang William Aldenandra.
Claudya adalah gadis muda yang masih duduk di bangku kuliah, sayangnya dia dijebak oleh sahabatnya sendiri. Claudya dijual oleh sahabatnya itu kepada seorang Pria hidung belang.

Malangnya nasib Claudya karena harus putus sekolah dan membesarkan anaknya seorang diri tanpa tahu kebenaran siapa Ayah dari anaknya yang dia kandung, Claudya sudah mati-matian mencari pria hidung belang yang tidur dengannya malam itu.

Banyaknya cacian dan makian yang Claudya dapatkan, tapi itu tak membuatnya menyerah untuk menghidupi anaknya. Hingga sebuah ketika dia di pertemukan dengan William yang ternyata sudah mempunyai seorang Istri.

Bagaimana kisah Claudya selanjutnya?

Yuk cari jawabannya di cerita ini ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leni nurleni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

"Apa wanita itu Claudya? Pantas aku juga sudah menduganya, sekarang aku harus cari Claudya!" sahut William yang langsung pergi dari sana.

William menatap pada pria yang saat ini sudah tiada dihadapannya, William menggeledah pakaian pria itu tapi sayangnya tidak ada yang William temukan kecuali ponsel milik pria itu.

"Buang pria itu ke mana pun, jangan sampai ada yang tau kalau mayat ini pernah bersama dengan kita!" titah William pada anak buah Indra yang ada di sana.

"Baik tuan," ucap anak buah serempak.

William membuka ponsel pria itu dan mencari bukti untuk membuktikan kalau Claudya adalah wanita yang malam itu William gau li, dalam ponselnya ada beberapa foto yang ternyata foto William dan Claudya yang tengah di bar itu.

"Ternyata benar," gumam William.

Indra menatap pada tuannya yang saat ini tengah mencari bukti yang lainnya, tapi sayangnya tidak ditemukan apa pun lagi.

"Tuan, bagaimana sekarang?" tanya Indra.

William melemparkan asal ponsel itu dan langsung pergi dari sana. Tapi dengan cepat Indra berlari menyusul tuannya yang pastinya akan pergi ke rumah Claudya.

"Tuan, lebih baik anda tunggu disini, kita bisa memanggil Claudya untuk datang. Bisa saja dirumah Claudya ada Tuan Zidan," ujar Indra menghentikan langkah William.

William berpikir sejenak, ucapan Indra ada benarnya juga karena pastinya Zidan akan menjadi perisai bagi Claudya untuk menutupi rahasia besar itu.

"Kau benar," gumam William.

Tangan William mengambil ponselnya yang ada di saku celananya, dengan cepat William langsung mengirimkan pesan pada Claudya agar Claudya segera datang ke sana.

{Bisakah kamu datang ke hotel? Ada pekerjaan penting yang harus kita bicarakan,} pesan dari William.

Sedangkan disisi lain, Claudya membaca pesan itu dengan cepat Claudya langsung menitipkan Agnia pada Tante Indri, walaupun Claudya tidak tau ada apa William memintanya datang malam-malam. Tapi dia yakin kalau apa yang akan William katakan adalah hal yang penting.

Claudya memesan taksi online, tak lupa Claudya juga membereskan berkas-berkas yang akan dia bawa sekarang. Claudya sudah bersiap tapi sayangnya hujan turun dengan sangat deras, Claudya mengambil jaket tebal dan berjalan menerobos hujan karena taksi onlinenya menunggu di jalan raya.

**

Kembali ke cerita di hotel..

"Tuan, apa yang anda lakukan?" tanya Claudya.

"Malam itu, kamu ingat kalau aku yang menghamili mu?" tanya William.

"Apa yang anda katakan, tuan?" tanya Claudya heran.

"Agnia, dia putriku!" William mengungkapkannya sambil menyodorkan ponsel pria itu yang tengah menampilkan sebuah foto William dan Claudya yang sedang di bar.

Posisi mereka pada Foto itu memang sedang berpegang sangat intim, wajah keduanya tidak terlihat tapi Claudya pasti sudah bisa mengenali tubuhnya sendiri.

Claudya terkejut, tangannya menutup mulutnya karena tidak percaya pada fotonya itu.

"Ternyata pria itu adalah tuan William?" gumam Claudya.

"Clau, aku mau bertemu dengan anakku." William memegang tangan Claudya yang saat ini masih syok pada foto itu.

"Tuan, maaf tapi Ayah Agnia sudah meninggal!" ungkap Claudya begitu saja lolos dari mulutnya.

"Hah? Claudya! Aku ayahnya!" bentak William tidak terima.

"Tapi kenapa tuan baru mencari aku sekarang? Apa tuan tidak tau kalau aku kesusahan selama lima tahun ini?" tanya Claudya sambil meneteskan air matanya.

"Sumpah demi tuhan! Clau, aku tidak tau kalau kamu punya anak dan aku baru tau kamu karena ada yang bilang," ujar William.

Claudya tanpa menatap William lagi langsung pergi dari sana meninggalkan William, tapi...

Brak!

"Kalian!"

**

Ferdi kesal karena Istrinya tidak mau bertemu dengan Claudya, padahal kesempatan sedang ada di depan mata tapi Bela malah enggan, Ferdi tidak bisa berbuat apa-apa sekarang karena percuma kalau hanya dia yang datang ke sana menemui Claudya.

"Ada apa, Pa?" tanya Rima yang saat ini datang ke dapur untuk bertemu dengan Ferdi.

"Sayang, aku kesal karena Bela tidak mau datang ke Bandung." Ferdi menarik tangan Rima hingga membuat Rima terjatuh ke pelukannya.

"Katanya Bela ketemu dengan Claudya," ucap Ferdi.

"Dimana?" tanya Rima yang mulai takut akan posisinya yang akan terganti kalau ada Claudya di keluarga itu lagi.

"Di Bandung, tapi Claudya bersama dengan Tuan Ibnu Abbas, ini akan menjadi kesempatan besar untuk Papa kalau Papa bisa memenangkan hati tuan Ibnu Abbas, bayangkan saja kalau Papa bisa minjam dana untuk mengembangkan pabrik, pasti Papa akan dapat uang yang lebih banyak." Ferdi menatap pada Rima yang terlihat bahagia saat mendengar ucapannya.

"Bagus dong, Pa. Nanti Papa akan kasih aku uang yang banyak," ujar Rima.

Ferdi menganggukan kepalanya.

"Tentu saja, kamu mau apa pun akan Papa wujudkan tapi kamu harus bantu Papa untuk membujuk Bela," pinta Ferdi.

"Oke Pa,"

"Aaaa, Tuan sedang apa? Apakah kalian ...." Tangan Bu Rini menutup mulutnya saat melihat kedekatan antara Papa dan anak itu.

Tidak sewajarnya mereka seperti itu karena bagaimanapun Ferdi dan Rima hanyalah anak dan Ayah angkat.

"Apa kalian punya hubungan dibelakang ibu?" tanya Bu Rini.

"Bu, kami hanyalah anak dan Ayah apa salahnya?" tanya Ferdi.

"Tidak, kalian punya hubungan. Aku akan beri tau Nyonya tenang ini!" ancam Bu Rini yang langsung pergi dari sana tapi sayangnya...

Bukk!

1
Sri Suhartati
Kecewa
Leni Nurleni: Terima kasih sudah mampir kak.
maaf kalau tidak sesuai dengan keinginan kakak🙏🙏
total 1 replies
Sri Suhartati
Buruk
sunshine wings
Sahabat apa ini,mencelakai teman sendiri.. 😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!