NovelToon NovelToon
Nekat Ngelamar Gus Tamvan

Nekat Ngelamar Gus Tamvan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: syah_naz

dengan gemetar... Alya berucap, "apakah kamu mau menjadi imam ku?? " akhirnya kata kata itu pun keluar dari lisan Alya yg sejak tadi hanya berdiam membisu.

"hahhh!!! apa!!... kamu ngelamar saya? "ucap afnan kaget
sambil menunjuk jari telunjuknya ke mukanya sendiri.
dengan bibir yg ber gemetar, Alya menjawab" i ii-iya, saya ngelamar kamu, tapi terserah padamu, mau atau tidaknya dgn aku... aku melakukan ini juga terpaksa, nggak ada pilihan.... maaf kalo membuat mu sedikit syokk dgn hal ini"ucap Alya yg akhirnya tidak rerbata bata lagi.
dgn memberanikan diri, afnan menatap mata indah milik Alya, lalu menunduk kembali... karna ketidak kuasa annya memandang mata indah itu...
afnan terdiam sejenak, lalu berkata "tolong lepaskan masker mu, aku mau memandang wajahmu sekali saja"

apakah Alya akan melepaskan masker nya? apakah afnan akan menerima lamaran Alya? tanpa berlama-lama... langsung baca aja kelanjutan cerita nya🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syah_naz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

semangat berangkat menuntut ilmu

Jam menunjukkan pukul 8 lewat 30 menit, dan Alya merasa detak jantungnya semakin cepat.

Ia segera bergegas ke kamar mandi, mempersiapkan diri untuk berangkat ke pengajian yang kali ini sangat dinantinya.

Pengajian itu akan diisi oleh Gus Afnan, penceramah yang dihormati, dengan bintang tamu Gus Ziyan yang selalu membawa suasana ceria.

Alya tahu, pertemuan ini akan sangat berarti baginya.

Ia mengenakan jubah hitam yang dibeli mamahnya tahun lalu saat berhaji ke Tanah Suci.

Jubah itu selalu membuatnya merasa dekat dengan kenangan manis keluarga, meski tahun ini kedua orang tuanya tidak bisa pergi haji karena kondisi ekonomi yang memburuk. Alya merasa sedikit sesak di dadanya, tetapi ia berusaha menepis perasaan itu.

Kerudung asli Kashmir yang terbalut rapi di kepalanya membuat penampilannya semakin elegan.

Ia menyempurnakan riasan mata dengan celak, menambah ketajaman pada sorot mata coklatnya yang selalu memikat. Dalam kesederhanaannya, ada kecantikan yang begitu alami.

Tiba-tiba, terdengar suara klakson mobil yang memecah kesunyian pagi itu.

"Yaa Robb, baru jam segini sudah datang, Kak Sarah nih," gumam Alya dengan sedikit terkejut. Ia melirik jam dinding sejenak dan segera mengenakan pasmina.

"Tit...tit...tit!" Klakson mobil Sarah terdengar lebih keras, memanggilnya dari luar.

"Iya-iya, sabar Kak!" Alya keluar dari kost dengan tergesa-gesa, menjawab Sarah yang tampaknya sudah tidak sabar.

"Alyaa, cepetan!" seru Sarah dari luar, suaranya terdengar sedikit kesal, namun penuh kasih sayang.

"Yaelah, Kak, ntar dulu! Mau ngunci kost dulu," jawab Alya sambil berjalan menuju pintu kost.

"Hehe, iya deh... eh, Alya!" Sarah memanggil dengan suara lebih rendah, seolah ada sesuatu yang membuatnya merinding.

"Ada apa, Kak?" Alya menoleh ke arah Sarah yang berdiri dengan ekspresi aneh.

"Eh, itu siapa sih? Baju item, celana item, topi item, kacamata item... serem amat! Pakaian kayak mafia aja," Sarah berbisik dengan wajah sedikit pucat, matanya melirik ke sosok yang berdiri tak jauh dari mereka.

Alya menoleh sekilas dan menghela napas. "Oh, itu Shella, bodyguard Alya." Jawabnya dengan nada malas.

Sarah mendengus, tampaknya masih terkejut. "Bodyguard? Serius? Jadi kamu... kayak film-film gitu?" Tanya Sarah, masih merasa bingung.

Alya mengerutkan dahi, mencoba menjelaskan dengan nada yang lebih ringan, meski ada sedikit kekesalan yang terselip. "Yah, begitu lah, Kak. Panjang ceritanya. Ayo, gas dulu aja, nanti di jalan Alya ceritain."

Sarah mengangguk, meskipun penasaran. "Oke, deh. Eh, tapi bodyguard-nya nggak ikut, kan?" tanyanya polos, tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Alya tersenyum kecil, menggeleng. "Nggak apa-apa, Kak. Ntar dia ngikutin kok. Sebenernya dia lebih ke pengawas sih, bukan bodyguard beneran. Nggak tahu juga itu sebutannya apa."

Sarah terdiam sejenak, tetapi akhirnya ia hanya mengangkat bahu dan mengangguk, ikut masuk ke mobil.

Di perjalanan, Alya mulai menceritakan kejadian tadi pagi. Tentang pria yang mengikutinya dan bagaimana Saka, dengan kekuatannya yang luar biasa, menyelamatkannya. Semua itu membuatnya masih merasa sedikit terguncang, meski kini ia bisa sedikit lebih tenang.

Sesampainya di depan gedung pengajian, mobil mereka diparkir dengan hati-hati.

Mereka berdua turun dan berjalan memasuki gedung dengan langkah yang penuh antusias.

Meskipun rasa kesal terhadap keputusan Saka masih ada, hati Alya terasa lebih ringan. Ada semangat yang mengalir dalam dirinya, semangat untuk mendengar tausiyah Gus Afnan dan mendalami ilmu yang selama ini sangat ia rindukan.

 

Alya memandangi suasana sekitar yang masih sepi, hanya ada beberapa orang yang sibuk mempersiapkan acara. Sarah yang duduk di sampingnya tampak tidak sabar, sambil melihat-lihat sekeliling dengan penuh rasa ingin tahu.

"Masih sepi yaa... Hahaha," ucap Sarah, melihat suasana yang belum ramai.

"Yailah, Kak, masih sepi. Lihat aja, masih jam 9 lewat 3 menit. Acara baru mulai jam 10 ke atas," jawab Alya sambil tersenyum ringan.

"Heheh... Eh, Al? Tema acara nanti tentang apa sih? Aku lupa," tanya Sarah dengan nada penasaran.

Alya menarik napas, memikirkan jawaban yang tepat.

"Hmm, temanya tentang 'menjadi seseorang yang berkualitas.' Pokoknya, bagaimana sih caranya kita, yang orang biasa ini, bisa jadi seseorang yang berharga, berkualitas, limited edition."

Alya menjelaskan dengan penuh semangat, meski ada sedikit kecanggungan di ujung kalimatnya.

"Ouhh gitu... Btw, tau dari mana kalau nanti pembahasannya kayak gitu, Al?" tanya Sarah lagi, makin penasaran.

Alya sedikit kikuk. "Mmm... Anu, anu... Membaca di posternya," jawabnya dengan terbata-bata, meski sebenarnya ia tahu itu informasi langsung dari Gus Afnan.

Flashback...

Tringg!

Suara dering telepon membangunkan Alya yang masih mengantuk. Ia merenggangkan tubuhnya, berusaha bangun dari tidur. Dengan malas, ia membuka matanya dan mengerutkan kening saat melihat siapa yang menelepon.

"Siapa sih ini?" Alya berkata kesal, lalu membuka HP-nya. Ternyata, itu adalah telepon dari Gus Afnan. Namun, begitu ia mengangkatnya, suara telepon sudah mati.

"Ah, Gus Afnan?! Dimatikan. Cuma mau bangunin subuh toh," gumam Alya pada dirinya sendiri sambil menggosok matanya, merasa sedikit terkejut.

Ia membuka pesan yang baru saja masuk dari Gus Afnan.

Alya, kamu hadir kan acara nanti siang? – Gus Afnan

"Iya, Gus, Insyaa Allah Alya hadir," balas Alya dengan cepat.

"Sama siapa? Kalau nggak ada teman, biar aku yang jemput," tanya Gus Afnan.

"Jangan macem-macem, Gus. Bahaya nanti ketahuan. Ntar Alya berangkat sama teman Alya," jawab Alya hati-hati.

"Perempuan?" tanya Gus Afnan dengan nada penasaran.

"Yaiyalah, Gus, perempuan. Masa laki-laki," jawab Alya dengan sedikit geli.

"Ouuhh, Alhamdulillah, perempuan," balas Gus Afnan.

Alya tertawa pelan dalam hati. "Ciee, Gus Afnan cemburu yaa? Hahah, nggak mungkin lah... Bercanda, Gus," ucapnya dalam hati, merasa lucu dan sedikit gugup.

Namun, balasan Gus Afnan berikutnya membuat hati Alya sedikit berdebar.

"Alyaa, jelas aku cemburu kalau kamu pergi sama orang lain. Suami mana yang tidak cemburu kalau istrinya pergi dengan pria lain? Yaa, walaupun kita masih belum dianggap resmi di publik, tapi jujur aku cemburu," jelas Gus Afnan dengan tegas.

Alya terdiam sejenak membaca pesan itu. Ia merasa sedikit bingung dan tidak tahu bagaimana harus meresponsnya. Ia tidak ingin terlalu percaya diri, jadi ia membalas dengan canggung.

"Hehe, btw, Gus, nanti tema acara tentang menjadi seseorang yang berkualitas, itu apa aja sih koin pentingnya?"

Gus Afnan pun menjelaskan dengan sabar dan detail. Setelah itu, percakapan mereka pun berakhir.

Flashback berakhir.

Alya tersenyum kecil mengingat percakapan itu, meskipun hatinya masih merasa sedikit bingung dengan perasaan yang mulai tumbuh. Kini, ia kembali ke kenyataan, duduk di samping Sarah, yang sudah tidak sabar untuk mendengarkan apa yang akan terjadi di acara nanti.

 

1
nana_eth
suka bangettt sama part yang ini, soalnya ada poin yang bisa diambil
Rudi Rudi
aku sukaaa bgt cerita kok, yaa kadang aku ketawa" sendiri 😍😭
Rudi Rudi
semangat kk buat novelnya/Smile//Drool/
DZX_ _ _@2456
ahhhhhhh
baper
Edgar
Mengurangi stress dengan membaca cerita ini, sukses thor!
Trà sữa Lemon Little Angel
Mantap banget ceritanya, thor! Bener-bener bikin gue terhanyut!
Kieran
Makin seru aja, gak kerasa udah baca sampai akhir!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!