NovelToon NovelToon
Hot Daddy & Rumput Liar

Hot Daddy & Rumput Liar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Mafia / Lari Saat Hamil / Cinta Paksa
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

"Pecahkan saja semua, dan ingat jangan ada yang tersisa."ucap seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan paras sempurna itu.

"Tidak tuan tolong jangan pecahkan semua ini saya mohon... saya minta maaf atas apa yang terjadi saya janji akan bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan oleh adik saya."

"Siapa anda berani-beraninya menindas orang kecil seperti dia, berapa hutang ibu ini hingga anda melakukan hal kejam seperti ini?"ucap seorang gadis yang baru saja tiba di toko perabotan langganannya.

Namun tidak ada jawaban sedikit pun dari pria yang kini tengah duduk dengan angkuhnya dikelilingi para bodyguard sambil menyaksikan anak buahnya yang tengah menghancurkan perabotan tersebut.

"Jawab aku berharap hutang nya hingga kalian semua menghancurkan semuanya ini!"ucapnya lagi kali ini dia berucap dengan nada tinggi.

Seketika suasana menjadi hening saat pria yang sedari tadi duduk dengan angkuhnya itu berdiri dan menghampiri gadis yang kini tengah menatap kesal pada mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Arthur Edison Gael!!."teriak Emilia yang tidak terima dengan itu.

"Arthur Gael honey, Edison bukan nama ku."ucap Arthur .

Pria itu tidak mengakui nama ayahnya.

"Tapi dia ayah mu."ucap Arthur.

"Daddy ku tuan Gael, dia masih berada di California."ucap Arthur yang membuat Emilia mengerenyitkan dahi karena kebingungan.

Tidak usah bingung nona, anda pasti akan mengerti kenapa Arthur bisa berseteru dengan Edison yang sebenarnya adalah ayah tiri nya bukan ayah kandung nya."ucap Austin.

"Ah sudahlah aku tidak peduli dengan itu."ucap Emilia yang kini memejamkan matanya sambil bersandar di jok penumpang tersebut.

"Dia akan sangat menyukai mu."ucap Arthur lagi.

Mereka pun sampai di sebuah negara yang tidak pernah Emilia duga, Paris.

"Dimana lagi ini?"ucap Emilia .

"Honey kita akan berbulan madu sekaligus menemui ayah mertua mu tuan Gael."ucap Arthur tegas.

Emilia tidak membalas tapi dia hanya meraih Gerald dari tangan Arthur."Biar aku saja."ucap Arthur yang tidak mau melepaskan putranya itu.

Sesampainya di sebuah Mansion yang berada di pinggiran kota Paris, Emilia pun merasa seperti sedang berada di lapangan golf dengan pepohonan yang rindang dan juga rumah dengan pagar yang menjulang tinggi .

Namun ada satu hal yang membuat raut wajah Emilia tiba-tiba berubah drastis yaitu seorang wanita yang kini tengah berada di pangkuan pria berusia sekitar 55 tahun itu.

"Eli."ucap wanita yang telah menyadari kehadiran mereka terutama gadis cantik yang kini berada di samping Arthur.

"Eleanor."ucap wanita yang kini mengejar kepergian Emilia.

"Eleanor."ucap Arthur yang kini terlihat kebingungan.

Emilia terus berlari dengan airmata yang tidak kunjung berhenti itu. Betapa tidak selama lima belas tahun dia hidup menderita bersama nenek dari almarhum ayahnya itu. Dia justru menemukan wanita yang telah menelantarkan dirinya yang masih sangat membutuhkan perhatian ibunya.

"Eleanor maaf mommy."ucapan Emilia terhenti saat Eleanor menodongkan pistol di kepalanya sendiri.

"Jangan pernah sebut nama ku lagi kau bukan siapa-siapa ku."ucap Eleanor alias Emilia.

Eleanor adalah nama asli dari Emilia yang telah menggunakan nama ibunya yang telah meninggalkan dirinya tujuh belas tahun lalu itu.

Hazel Eleanor Oberoi yang mengganti nama panggilan nya menjadi Emilia karena sang daddy selalu memanggil Emilia di akhir hayat nya.

Arthur langsung merampas senjata api itu dari tangan Emilia yang hampir bunuh diri karena kebencian yang menumpuk terhadap Emilia Gracia yang telah menelantarkan dirinya.

"Ikut aku."ucap Arthur yang membawa istrinya itu.

"Duduk."ucap Arthur tegas.

Namun wanita itu tidak kunjung mendengarkan kata-kata Arthur saat ini hingga Arthur berteriak."Eleanor aku bilang duduk!"ucap Arthur berteriak.

"Jangan sebut nama itu lagi, aku benci."ucap Emilia tegas.

"Tapi itu adalah nama mu."ucap Arthur.

"Tidak lagi setelah aku tau bahwa wanita itu yang memberikan nama itu padaku."ucapnya.

"Kakek mu yang memberikan nama itu untuk mu Hazel, mommy tidak diberikan hak untuk memberikan mu nama bahkan setelah kau tubuh besar aku tidak diijinkan lagi untuk hidup bersamamu."ucap Wanita pemilik nama Emilia yang sesungguhnya.

"Bohong!! Kau sengaja pergi dari rumah karena daddy sudah tidak lagi bisa memberikan uang padamu wanita menjijikan! Bahkan aku sendiri harus menanggung beban dari nama mu agar aku bisa membohongi ayah ku bahwa kau masih ada di rumah itu."ucap nya yang kini terus menangis sesenggukan.

Arthur tidak tau apa yang terjadi antara ibu sambung dan juga istrinya.

Tuan Gael datang dan meminta putranya untuk ikut dengan nya.

"Tunggu di kamar putra kita pasti sudah bangun."ucap Arthur.

Awalnya Eleanor menolak, tapi kemudian dia melirik kearah wanita yang ia benci jadi dia memutuskan untuk pergi.

Hingga saat Arthur kembali ke kamarnya dia pun bertanya.

"Kenapa kau selalu menggunakan identitas ibumu, jika ternyata kau punya nama yang sangat baik."ucap Arthur.

"Rumput liar jauh lebih baik dari nama yang dia sebut."ucap Eleanor.

"Cobalah untuk berdamai dengan hidup mu meskipun aku tau bahwa ini sangat sulit tapi setidaknya kau masih memiliki keluarga. Lihat pria tua itu, dia adalah ayah kandung yang selama ini menjadi ayah sambung seperti yang kau ketahui karena Edison telah merampas mommy ku darinya."ucap Arthur yang kini terlihat sendu karena teringat akan almarhum ibunya.

"Dia kah Tuan Gael yang telah membuat wanita gila harta itu terperangkap disini."ucap Eleanor.

"Kau tidak pernah melihat Gracia di tempat Edison. Dia baru diselamatkan oleh Gael saat aku membakar kediaman nya waktu itu."ucap Arthur yang membuat Emilia shock tapi kemudian tersadar tentang siapa laki-laki yang ada di sampingnya.

"Tidak."ucap Emilia.

"Edison lah yang sebenarnya telah mengurung dia di sana dan membiarkan dia terluka parah dan hampir mati, tapi ayah kandung ku yang telah menyelamatkan dia."ucap Arthur.

"Jadi Edison benar-benar bukan ayah mu."ucap Eleanor.

"Bukan rumput liar, tapi dia ayah Valeria."ucap Arthur.

Saat itu Eleanor mengerti kenapa Edison bermuka dua di hadapan Arthur."Tapi kenapa dia begitu kejam terhadap putrinya sendiri."ucap Eleanor lagi.

"Di dunia kami lawan bisa menjadi kawan, dan begitu juga sebaliknya."ucap Arthur.

"Sungguh mengerikan."ucap Emilia.

"Lalu bagaimana bisa, nama belakang adikmu sama dengan nama mu."ucap Eleanor lagi.

"Karena aku tidak ingin Valeria menggunakan nama pria laknat itu. Ibuku selalu berpesan padaku bahwa aku harus menjaga dia dengan sebaik mungkin. Di luar sana aku dikenal sebagai putra dari Edison. Semua itu karena kelicikan nya."ucap Arthur menjelaskan.

Pertemuan hari ini cukup membuat emosi, Eleanor tetap tidak terima bertemu dengan wanita yang telah menelantarkan dirinya.

Eleanor pun meminta tinggal di luar, tapi tuan Gael meyakinkan bahwa ia tidak akan bertemu dengan Gracia karena mereka akan berpergian selama beberapa minggu.

Arthur menatap lekat wajah cantik dari gadis cantik yang ia temui di toko kakak nya Sadam waktu itu, andaikan Arthur tau bahwa ada gadis secantik Eleanor yang keras kepala mungkin dia akan mencari keberadaan nya sejak dulu.

"Aku tau bahwa menjadi dirimu juga tidak lah mudah, maka dari itu tolong jangan tetap disisiku dan jangan pernah meminta perpisahan."lirih Arthur yang kini mengusap pipi yang halus dan lembut itu.

Arthur kini merasa tenang karena dia sudah berada di tempat yang aman dan damai seperti yang diinginkan oleh rumput liar nya itu.

Arthur kini hanya tinggal bertiga dengan Eleanor, selain mereka hanya ada bodyguard di luar sana yang berjaga di sekitar rumah dan pagar.

Arthur akan menikmati waktunya bersama dengan keluarga kecilnya seperti impian istrinya itu.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

Pagi hari setelah Eleanor terjaga dari tidurnya dia sedang berusaha untuk melepaskan diri dari pelukan erat suaminya itu.

Arthur seakan tak ingin berpisah dengan istrinya itu meskipun hanya sedetik saja."Arthur lepas aku harus kekamar kecil."ucap nya.

"Hazel, mulai sekarang aku akan memanggilmu dengan sebutan itu."ucap Arthur.

"Tidak aku adalah rumput liar."ucap nya yang tetap menolak nama pemberian keluarga ibunya itu.

"Tapi Emilia adalah nama ibumu."ucap Arthur.

"Aku juga sudah tidak menginginkan nama itu."karena ayahku sudah tiada.

"Aku menggunakan panggilan itu saat ayahku mencari wanita itu, maka aku akan menirukan suara nya untuk bisa menenangkan nya yang tengah sekarat."ucap nya.

"Baiklah mulai sekarang nama mu hanya rumput liar."ucap Arthur.

"Terserah saja, lepaskan aku anak-anak akan segera meminta sarapan pagi."ucapnya.

"Azura."ucap Arthur.

"Siapa dia?"ucap Emilia.

"Namamu, aku akan mengubah dokumen pribadi mu dengan nama itu jika kamu tidak ingin lagi memiliki hubungan dengan wanita itu."ucap Arthur.

"Terserah."ucap nya.

"Morning kiss."ucap Arthur .

"Aku tidak mau."balasannya.

"Azura."ucap Arthur.

"Aku tidak mau Yank."ucapnya.

"Ayolah Azura sayang ku."ucap Arthur dengan sengaja.

"Panggil aku rumput liar."ucap nya.

"Baiklah rumput liar kesayangan ku."ucap Arthur.

Eleanor pun mencium bibir Arthur sekilas, tapi kemudian Arthur menahan tengkuk Eleanor hingga dia tidak bisa menghindari Arthur lagi.

Akhirnya percintaan di pagi hari yang cerah itu pun tidak bisa terelakkan lagi.

Arthur begitu menikmati semua yang ada pada hidupnya detik ini, memiliki istri cantik multi talenta dan tidak pernah mengabaikan kewajibannya meskipun dia dalam keadaan marah sekalipun.

Dan ternyata Arthur tidak main-main dengan kata-kata nya, nama Emilia kini sudah berganti menjadi Azura yang artinya langit biru, dan segala yang berhubungan dengan identitas maupun akta nikah milik mereka semua itu bukanlah hal yang sulit bagi Arthur.

Sore hari Arthur menghampiri istrinya yang tengah bercengkrama dengan kedua anaknya itu.

"Azura sayang lihat ini."ucap nya dengan lembut.

"Apa itu?"ucap Azura yang kini terlihat heran dengan tingkah suaminya.

"Ini untuk mu."ucap Arthur.

Satu set perhiasan berlian yang Arthur beli di luar setelah dia memeriksa kondisi perusahan milik Gael yang kini tengah keliling dunia.

"Untuk apa semua ini aku tidak suka memakai benda seperti itu."ucap Emilia.

"Kau adalah istriku, Arthur Gael terkenal sebagai seorang pengusaha sukses tidak mungkin dia tidak mampu membelikan perhiasan untuk istrinya.

"Hmm..."lirih Emilia.

"Cobalah."ucap Arthur yang kini meminta istrinya untuk mencoba semuanya.

"Baiklah tapi mungkin tidak bisa semuanya aku kenakan sekaligus."ucap Azura.

"Terserah tapi setidaknya kamu menggunakan salah satunya di setiap harinya, aku akan belikan semua itu lebih banyak lagi."ucap Arthur.

...***...

Satu tahun sudah berlalu kini Arthur dan Azura masih tinggal di Paris, dia tidak ingin mengecewakan istrinya lagi dengan mimpinya yang ingin hidup normal meskipun Arthur masih hidup seperti dulu dengan urusan dunia gelap nya.

Arthur hanya akan berpergian beberapa kali dalam sebulan itupun jika ada yang mendesak dan memerlukan kehadiran pria tampan yang kini berusia tiga puluh tahun itu.

Arthur bahkan kini lebih fokus pada perusahan dan keluarga kecilnya itu dimana Azura kini tengah hamil tua.

Ya, pria tampan itu tidak ingin menunda waktu untuk menambah anak tidak tanggung-tanggung bayi kembar lima yang kini berada di dalam perut istrinya itu.

Azura bahkan sudah kesulitan untuk bergerak bebas karena perut buncit itu tiga kali lipat lebih besar dari kehamilan normal nya seperti Gerald dulu.

Azura sering protes pada Arthur, bahkan terkadang wanita itu sampai menangis saat dia tidak bisa bangkit sendiri dari atas ranjang nya itu.

Beruntung wanita cantik berusia 23 tahun itu memiliki Arthur yang akan selalu setia mengurus istrinya sebelum dia berangkat ke kantor.

Pagi ini Arthur dikagetkan dengan suara tangis dari istrinya yang baru saja membuka mata itu, Emilia memang akan dua kali lipat lebih cengeng dari biasanya saat dia sedang hamil seperti saat ini karena dia merasakan keram di bagian bawah perutnya.

"Honey mana yang sakit."ucap Arthur yang langsung bangkit dan memeriksa kondisi istrinya itu.

"Arthur sepertinya aku akan segera melahirkan duh rasanya sangat sakit."ucap Emilia yang kini terus meringis kesakitan.

"Jangan ditanya kenapa Arthur tidak memilih jalur operasi Caesar terlebih dahulu sebelum hari kelahiran itu dipastikan. Arthur tidak bisa melawan kehendak istrinya yang ingin melahirkan secara normal seperti saat dia melahirkan Gerald dulu.

"Honey... Kamu serius."ucap Arthur yang kini langsung melompat pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum dia mengurus istrinya itu.

"Bajingan aku sudah tidak tahan tapi sempat-sempatnya kau meninggalkan ku untuk mandi."ucap Azura yang kini tengah menahan sakit dari kontraksi yang terjadi.

Arthur madi dengan terburu-buru seperti orang yang tengah lari maraton, setelah selesai berpakaian dia langsung membawa istrinya untuk membersihkan diri terlebih dahulu disaat air ketuban hampir pecah.

Entah apa yang membuat Arthur bisa setenang itu saat ini, dia pun membawa istrinya yang sudah cantik dan wangi menuju mobil padahal Azura sudah mengumpat sejak tadi karena sakitnya itu.

Sesampainya di rumah sakit yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, Arthur langsung membawa istrinya ke ruang bersalin seperti yang kini Azura tempati karena asisten pribadinya sudah mengurus semuanya.

Jangan bilang jika Arthur tidak punya perasaan saat ini, justru dengan sikap santai nya itu dia tengah menahan detak jantung yang seakan ingin meledak karena tidak tega melihat istrinya yang kesakitan.

Tapi Arthur sengaja bersikap demikian agar Azura bisa jauh lebih kuat mentalnya saat akan melahirkan lima bayi kembar sekaligus.

Persalinan dengan metode melahirkan di dalam kolam air hangat pun dilakukan agar Azura bisa lebih rileks dan hal itu mau tidak mau Arthur harus kembali basah-basahan untuk menemani istrinya melahirkan di dalam kolam khusus.

Sampai saat bayi perempuan pertama itu lahir yang diberi nama Adelle Gael .

Tidak lama bayi kedua menyusul kali ini bayi laki-laki yang diberi nama Kenan Gael.

"Ah dia juga akan keluar."ucap Azura saat putra ketiganya menyusul keluar.

Kali ini baby perempuan lagi Aurora Gael.

Dan keempat kelima hampir tidak ada jeda waktu kelima dokter Obgyn yang di tunjuk oleh Arthur untuk membantu persalinan itu pun sudah menangani kelima baby tersebut.

Baby ke empat Jayden Gael dan baby ke lima Henry Gael.

Arthur sengaja tidak membuat nama yang serupa untuk kelima bayi kembar itu karena Arthur punya prinsip kehidupan mereka setelah dewasa nanti pun tidak akan bernasib sama semua anak memiliki takdirnya masing-masing.

Adelle, Aurora, Kenan dan Jayden , juga Henry akan membawa takdir hidup masing-masing.

Yang menjadi doa dan harapan Arthur adalah mereka tidak pernah kekurangan suatu apapun.

Sementara Azura kini masih belum sadarkan diri setelah mengalami kelelahan pasca melahirkan dan operasi kecil untuk mengembalikan bentuk area sensitif nya setelah lima kali terkoyak oleh kelima putra putrinya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!