Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Dea tidak sengaja ketemu sama Airin dan kedua orang tua angkatnya di cafe, Dea memberanikan diri menghampiri Airin yang lagi makan bareng orang tua angkatnya.
"Bu Airin masih ingat saya?" tanya Dea santai.
"Mau apa kamu kesini?" tanya Airin berusaha santai.
"Bagus kalo ingat, saya cuman bilang jangan pernah terima kehadiran Suratmi dan kedua anaknya. Karena Suratmi perempuan tua yang egois sampai sekarang, dia bisa membesarkan anak dari pernikahan sama Ayah saya sampai dewasa, sedangkan Bu Airin diabaikan begitu saja eh pas ketemu pura-pura menyesal saya yakin dia itu bohong menyesal karena melihat anda sudah sukses tapi beda kondisi jika anda hidup susah mana mau akui anda sebagai anaknya ingat baik-baik kata saya Bu Airin, penyesalan itu cuman modus menutupi kesalahannya." ucap Dea sengaja memanasi Airin supaya semakin benci sama Suratmi dan kedua adik tirinya.
"Jadi kamu anaknya Ozy alasan Suratmi meninggalkan Airin waktu kecil?" tanya Kartika kaget mendengar ucapan Dea tadi.
"Benar sekali Bu, sampai sekarang saya benci sama perempuan tua itu apa lagi sampai punya anak bikin beban untuk orang tua saya, ingat Bu Airin Suratmi itu tidak sungguh-sungguh menyesal dan permisi kalo begitu." lanjut Dea sengaja langsung pergi, karena sudah puas membuat Airin semakin benci sama Suratmi.
**
Lilis dan Lisa mulai dari awal lagi mencari pekerjaan melalui internet, Lilis dan Lisa diam saja saat Suratmi ajak bicara.
"Kalian lagi ngapain anak-anak, kok Bunda didiamkan terus sih sayang kenapa?" tanya Suratmi sedih, melihat anak-anaknya jadi pendiam setelah ketemu sama Airin.
"Hayo Ka kita beli amplop dan print, soalnya ada perusahaan yang tidak pakai internet kan." ajak Lilis setelah matikan laptop nya.
"Hayo dek, kita pergi dulu Bunda." ucap Lisa berusaha sopan dan pamit walaupun tidak bilang mau kemana.
Lisa masih marah dan kecewa sama Suratmi, membuat Lisa malas bicara sama Suratmi.
Lisa dan Lilis setelah selesai masukin laptop ke dalam tas, langsung Salim dan pergi begitu saja supaya tidak ngobrol lagi sama Suratmi.
Suratmi rindu sekali sama keceriaan anak-anaknya yang selalu mau ngobrol dan ajak jalan atau pun nonton bareng walaupun ada di rumah.
Kartika, Farman, dan Airin ke rumah lama Airin yang lagi di bangun ulang, Airin kini bingung rumah lama mau diapakan jika sudah selesai dibangun.
"Kamu bisa jadikan tempat ngaji atau taman bermain anak-anak disini sayang, kita mau kok bantu belikan permainan untuk anak-anak kalo kamu mau?" saran Farman dari pada rumah yang dibangun sia-sia.
"Umi setuju sayang, lebih bermanfaat dan menyenangkan buat anak-anak disini ada wahana gratis disini kan bagaimana sayang?" tanya Kartika minta pendapat Airin.
"Boleh Umi dan Abi, kita pakai karyawan juga buat jagain tempat ini supaya wahananya tidak hilang, selain wahana bermain juga ada komputer supaya anak-anak disini bisa main games online sepuasnya selama hari libur sekolah dan setiap pulang sekolah." ucap Airin setuju sama idenya Farman jadikan rumah orang tuanya tempat bermain.
Airin tidak tahu mau kasih tahu Suratmi atau tidak dengan kondisi rumahnya, apa lagi isi rumah sepenuhnya sudah berubah karena sudah terbakar api beberapa hari yang lalu.
**
Ozy meletakan salad buah dan jus mangga diatas meja, melihat Suratmi melamun tidak sadar akan kehadirannya membuatnya Ozy tidak jadi makan salad.
"Ada apa lagi sayang kenapa melamun, perasaan akhir-akhir ini Bunda melamun terus ada apa sayang?" tanya Ozy penasaran karena istrinya terlihat sedih dan murung terus.
"Anak-anak menjauh dari aku sayang, rasanya sedih sekali didiamkan sama anak-anak bahkan mereka terlihat menghindar sayang!" lirih Suratmi sedih dengan perubahan sikap Lilis dan Lisa.
"Nanti Ayah bicarakan sama mereka mau sampai kapan diam kan orang tua terus, mau mereka apa dan tidak baik juga anak dan orang tua menjauh seperti ini." lanjut Ozy mengerti dengan kesedihan yang dirasakan Suratmi.
"Iya sayang." lanjut Suratmi berharap anak-anaknya mau bicara seperti dulu lagi.
Suratmi makan salad yang dibawa Ozy walaupun tidak nafsu makan tapi masih mau menikmati buah yang dibawa sama Ozy.
Ozy berharap Lisa dan Lilis mau bersikap seperti dulu lagi, Deket sama orang tua dan mau kemana pun selalu ajak orang tua tidak malu setiap jalan selalu bareng orang tua.
double y thor