Jatuh cinta pada pandangan pertama ? siapa yang percaya ?
Ziva bersyukur bisa terlepas dari mantan toxicnya atas bantuan Arshaka, tapi suatu ketika karena mantan toxicnya juga hubungan yang sedang mereka jalin harus berakhir.
Setelah kejadian buruk itu Ziva jadi trauma berat. Dan semakin berat pula hidupnya karena hubungannya dengan Arshaka berakhir di waktu yang sama.
Satu tahun terlewati tanpa saling berkomunikasi, mereka tidak sengaja di pertemukan lagi.
Akankah cinta yang selama ini Ziva jaga dan tertanam untuk Arshaka harus dia perjuangkan atau harus dia relakan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyiem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.
Ziva berhambur masuk ke dalam pelukan Arshaka, “kamu tau gak kalau aku tuh udah jatuh cinta sama kamu sejak pertama kali kita ketemu ?” seru Arshaka
“Aku udah duga”
“Kenapa ?”
“Ya ampun kak, apa kakak gak sadar kalau kakak tuh kelihatan banget naksir akunya”
“Emang iya ya ?”
“Iyalah”
“Terus kamu udah tau kenapa diam aja ?”
“Terus aku mesti gimana ?”
“Ya minimal jangan gantung perasaan aku”
“Ini kan gak”
“Ini anak kok bisa-bisanya ngeselin banget sih” gerutu Arshaka menggelitiki pinggang Ziva
“Kak ampun kak, jangan main kelitikan” berontak Ziva berusaha menghindari serangan Arshaka
“Minta maaf”
“Aku gak salah”
“Minta maaf atau-”
Arshaka berhenti menggelitiki Ziva, ucapannya yang menggantung membuat Ziva mengernyitkan dahinya.
“Atau apa ?” tanyanya dengan wajah polos
Gemas sekali sampai tanpa sadar Arshaka menggigit kecil bibir bawahnya menatap bibir Ziva.
“Atau ini”
Tangan kanan Arshaka menahan tengkuk Ziva, dan tangan kirinya sudah melingkar di pinggang Ziva.
Ciuman pertama mereka terasa sangat hangat.
“Kok cemberut ?” goda Arshaka sesaat dia melepaskan ciumannya
“Gak papa” ketus Ziva yang berpaling memilih lagu ke dalam playlistnya
“Kalau masih mau bilang sayang, aku kan punya kamu”
“Kakak apaan sih ishh”
“Apaan gimana ?”
“Ck, gak tau ah”
Ziva menekan tombol untuk memanggil waiter, sembari menunggu, dia kembali melanjutkan mencari lagu.
Arshaka ikut melihat daftar lagu yang sudah Ziva pilih sebelumnya.
“Zi, kenapa lagunya lagu galau semua ?”
“Emang kenapa ?”
Tuk..
“Ini anak kebiasaan kalau ditanya malah nanya balik”
“Kakak yang kebiasaan ngetuk-ngetuk jidat aku. Ini jidat tau kak bukan pintu”
“Kamu nyebelin”
“Kakak lebih nyebelin”
“Ehh mau apa ?!” tangan Ziva menahan dada Arshaka yang kembali mendekatinya
“Mau aku cium lagi biar gak ngambek”
“Mana ada aku ngambek”
“Kamu tuh lucu banget kalau lagi ngambek” gemas Arshaka memainkan kedua pipi Ziva
“Kaakkk” rengek Ziva
Mau tidak mau tangan Arshaka terlepas dengan sendirinya ketika seorang waiter masuk.
Mereka memesan minuman, ditambah Arshaka memesan beberapa snack.
“Nih kak” seru Ziva memberikan mic pada Arshaka
“Kok aku ?”
“Kakak yang nyanyi, aku gak bisa”
“Mana mungkin kamu gak bisa nyanyi, suara kamu aja bikin candu gini”
"Apasih kak" malu-malu Ziva menjawabnya dan itu membuat Arshaka gemas dengannya
“Pokoknya kakak yang nyanyi” desak Ziva
“Gak mau lagu itu, masa baru jadian lagunya galau”
“Ya udah deh kakak yang pilih sendiri aja”
“Oke, tapi nanti gantian ya” seru Arshaka mulai mencari lagu di layar monitor
“Kakak bakalan nyesel dengar aku nyanyi nanti”
“Gak papa, yang harus kamu tau adalah aku gak pernah nyesal buat jatuh cinta sama kamu, dan punya pacar spek bidadari gini”
Blush..
Tatapan penuh cinta, suara lembut, senyuman manis, genggaman tangan yang erat namun terasa nyaman, serta kalimat yang terdengar bualan semata nyatanya mampu menggetarkan hati Ziva.
Love language apa lagi yang belum Ziva terima dari pacar barunya ini ? bahkan sebelum mereka resmi pacaran pun Arshaka sudah memberikannya.
Ziva tertegun mendengar Arshaka bernyanyi. Suaranya memang tidak terlalu merdu, juga tidak bisa dibilang fals, namun caranya mengimprovisasi lagu yang dia nyanyikan terdengar cukup handal.
Ziva hanya duduk terdiam menatap wajah Arshaka dari samping yang bernyanyi penuh hayat itu. Sesekali dia menyesap minuman yang dia pesan sebelumnya.
