FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
INI GENRE KEHIDUPAN BARAT/LN YANG LUMAYAN BEBAS ... JADI YANG GA SUKA GENRE INI MENDING GA USAH BACA YAA... TOLONG DI SKIP AJA N JANGAN DIBACA!!!
WARNING!!! HANYA UNTUK KAWASAN DEWASA DAN SETTING LUAR NEGERI..
BELLE DAWN BROWN, seorang gadis cantik dengan segala kemandiriannya. Kepergiannya karena tugas ke New York membuatnya bertemu dengan sosok BRYAN RILEY ROBERT melalui aplikasi dating populer di internet.
Uniknya, Belle hanya ingin melakukan kencan singkat dengan Bryan tanpa saling mengenal dan melihat satu sama lain. Jadi Belle meminta syarat untuk bertemu di ruangan gelap dan melakukan kencan singkat selama di New York.
SEPERTI BIASA..CIRI KHAS NOVEL OTOR TIDAK ADA PERSELINGKUHAN/PELAKOR/PEBINOR YA..OTOR ANTI BEGITUAN SOALNYA..HEHEHE..SELAMAT MEMBACA..
NO HATE KOMEN!!!
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#22
"Dia kekasihku," jawab Bryan santai sambil berjalan dan membuat Javier sedikit kaget.
Javier berpikir bagaimana bisa Belle dan Bryan menjalin hubungan dalam waktu sesingkat itu.
"Apa anda sudah lama mengenal nona Belle?" tanya Javier selama mereka berjalan menuju ruangan Belle.
"Hmm ... 8 bulan yang lalu ketika dia ke New York," jawab Bryan tenang.
"Aahh begitu. Ya, dia menggantikan aku untuk ikut seminar di sana," kata Javier tersenyum.
Bryan berhenti dan melihat Javier.
"Aku harus berterima kasih padamu. Secara tidak langsung kau yang membuat kami bertemu," kata Javier.
"Tidak, Tuan. Kurasa itu sudah takdir kalian," jawab Javier .
"Ah ya, nanti kirim alamatmu ke asistenku. Aku ingin memberikan sebuah hadiah kecil untukmu," kata Bryan.
"No sir, kurasa itu tidak perlu," kata Javier tak enak.
"No problem. Kalau begitu aku akan mengirimnya ke sini saja," jawab Bryan.
Javier tak bisa berkata kata lagi.
"Itu ruangan nona Belle. Tuan," Javier menunjuk ie sebuah ruangan.
"Terima kasih," kata Bryan tersenyum dan masuk ke ruangan Belle.
Javier masih terpaku di tempatnya berdiri. Dia masih tak menyangka Belle adalah kekasih Bryan.
"Hello, Baby," kata Bryan muncul dari balik pintu yang itu membuat Belle kaget sampai memegang dadanya.
"Bryaann??? Kau hampir membuatku jantungan," kata Belle.
"Masih lama?" Bryan menghampiri Belle dan mengecup bibirnya.
"Tidak, sudah selesai. Bukankah aku menyuruhmu datang setengah jam lagi?" kata Belle.
"Hmm, aku hanya tidak ingin membuang buang waktu saja," jawab Bryan membelai pipi Belle dan jarinya memainkan rambut pirangnya.
"Baiklah, ayo," kata Belle.
Bryan menggandeng tangan Belle meskipun Belle berulang kali melepaskannya karena banyak mata memandang ke arah mereka. Dan Tuan Javier juga menundukkan kepala padanya yang membuat dirinya sungkan.
"Dia sudah tahu hubungan kita. Kira-kira hadiah apa yang harus kuberikan padanya? Karena secara tidak langsung dia yang mempertemukan kita di New York," kata Bryan sembari berjalan santai.
"What???? Kau menceritakan kencan kita di sana?" bisik Belle dengan wajah khawatirnya.
"Of course not. Tidak mungkin aku mengatakan bahwa pegawai cantiknya ini bercinta denganku dengan sangat liar di New York," Bryan tertawa pelan.
Belle membelalakkan matanya atas ucapan mesum Bryan sembari melihat ke sekitar karena takut jikalau ada yang mendengarnya.
"Bisakah kau menjaga ucapanmu, Tuan? Ini area college," geram Belle setengah berbisik.
Bryan semakin tertawa mendengar kepanikan Belle.
"It's not funny, Bryan," kesal Belle.
Bryan mengendarai mobilnya menuju apartemennya sendiri.
"Kau menculikku, Bryan? Aku ingin pulang ke apartemenku," kata Belle.
"Hmm, nanti malam kita menginap di apartemenmu," jawab Bryan santai.
"Bryan, aku belum memutuskan sesuatu tentang hubungan kita," kata Belle serius.
"Hmm, aku akan membantumu memutuskannya. Maka dari itu aku akan selalu menempel padamu selama aku di Kanada," jawab Bryan dengan senyum usilnya.
"Kau benar benar semaumu sendiri. Seharusnya kau bertanya dulu padaku," kata Belle kesal.
"Aku ingin mengambil kesempatan ini, Belle. Aku tak ingin menyia nyiakannya. Jangan cegah aku," jawab Bryan serius.
Belle pun diam dan hanya mengikuti keinginan Bryan. Mereka masuk ke apartemen mewah Bryan.
Bryan langsung menuju kamarnya dan membersihkan tubuhnya. Belle menunggu di sofa sembari melihat ke arah jendela raksasa yang viewnya pemandangan kota Toronto.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤