Sebagai anak perempuan pertama di keluarga Ricardo, Alana selalu dituntut untuk segera menikah karena kedua adiknya yang belum menikah sama-sama sudah memiliki calon pendamping.
Begitu pun dengan Sky, sebagai putra satu-satunya di keluarga Dwight ia dituntut untuk segera menikah dan memiliki seorang penerus.
Bagaimana jadinya jika kedua insan yang sama-sama pernah terluka karena cinta itu membuat kesepakatan untuk menikah selama 99 hari. Akankah cinta datang diantara mereka? Atau pernikahan mereka akan berakhir sesuai kesepakatan.
Jangan lupa Follow.
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2
Sky menghampiri Alana lalu membungkukkan tubuhnya mensejajarkan wajahnya dengan wajah wanita tersebut. Di tatapnya wajah Alana yang memerah karena mabuk namun tidak mengurangi kecantikan wanita tersebut. Memang Sky akui seluruh wanita keturunan Arbeto tidak ada yang gagal. Semuanya cantik dan memiliki ciri khasnya masing-masing. Venus yang cantik, dewasa, tegas, tegar dan selalu berpikiran positif dalam segala hal. Baby yang cantik, imut, muda, manja, dan selalu bersikap sesuka hati. Dan kini Alana yang cantik, dan terlihat lemah lembut dalam bertutur kata. Setidaknya itu yang dapat ia lihat saat pertama kali bertemu Alana.
"Lebih baik kau istirahat sekarang! Aku akan tetap berada disini sampai kau—" Sky terdiam saat bibirnya beradu dengan bibir Alana. Bahkan bibir itu kini bergerak cukup liar sampai membuatnya kewalahan.
Sebuah ciuman yang cukup menggelitik gairahnya untuk membalas ciuman tersebut, hingga tanpa sadar kini tubuhnya sudah berada di atas tubuh Alana. Lama mereka berciuman sampai akhirnya tautan bibir itu terlepas saat ke-duanya hampir kehabisan oksigen.
"Jangan!" Sky menahan tangan Alana yang ingin membuka kancing kemeja yang dikenakannya.
"Kenapa?" Alana menatap wajah tampan itu dengan tatapan kecewa. Sungguh malam ini ia hanya ingin bersenang-senang, dan melupakan semua beban di hati yang selama ini ditutupinya dengan senyuman palsu di depan keluarganya.
"Kau akan menyesal jika melakukan itu. Karena aku tidak akan bisa berhenti setelahnya." Sky berusaha mengingatkan Alana juga mengingatkan pada dirinya sendiri. Bahwa wanita yang ada dibawahnya adalah wanita keturunan Arbeto, para wanita yang selalu membuatnya berakhir dengan patah hati. Rasanya sudah cukup dirinya berurusan dengan para wanita keturunan tersebut jangan sampai ada yang keempat kalinya.
Sky pun hendak bangkit dari tubuh Alana, namun wanita itu kembali menariknya sampai ia kembali terjatuh di atas tubuh Alana. Bahkan posisi mereka kali ini semakin intim dengan wajah keduanya yang tak berjarak, hidung mereka bersentuhan dengan tatapan yang saling mengunci. Dapat ia lihat kesedihan di kedua mata indah milik Alana, kesedihan entah karena apa.
"Jangan pergi lagi! Aku tidak mau di campakkan untuk kedua kalinya." lirih Alana dengan terisak. Hatinya yang begitu rapuh setelah selama ini berusaha tegar melihat pria yang dicintainya berkhianat dengan meniduri adiknya sendiri bahkan keduanya kini sudah menikah, tak dapat Alana bendung lagi. Malam ini air matanya tumpah mengalir di kedua pipinya dihadapan seorang pria asing yang tidak begitu ia kenali.
Sky mengusap air mata Alana, mencium bibir yang terasa manis dan asin karena bercampur air mata wanita tersebut. "Kau yakin ingin melakukannya?" karena Sky bukan pria pecundang yang memanfaatkan situasi dan kondisi wanita yang sedang tak berdaya.
Alana menganggukkan kepalanya sembari melepaskan kancing kemeja milik pria yang bernama Sky. Meskipun kesadarannya masih dipengaruhi oleh minuman alkohol, namun ia tetap yakin ingin melakukannya.
Sky pun tanpa banyak kata mencium kembali bibir Alana, sembari menyakinkan dirinya sendiri apa yang akan mereka lakukan tidak akan berdampak buruk bagi keduanya. Karena dilihat dari cara Alana menciumnya tadi dan sikap agresif wanita itu, sudah dapat dipastikan Alana sering tidur bersama pria lain. Jadi tidak masalah bukan jika ia menjadi salah satu dari deretan para pria yang meniduri wanita tersebut.
Membayangkan betapa liarnya Alana, Sky pun langsung melakukan penyatuan mereka dengan sedikit kasar dan terburu-buru.