Aiko seorang gadis cantik yang memiliki garis keturunan orang jepang pindah ke Indonesia untuk melanjutkan sekolahnya di Indonesia karena urusan pribadi keluarganya.
Aiko pindah sekolah saat menduduki bangku kelas 3 di SMAN Rubinium. Saat pertama kali masuk sekolah, Aiko menjadi pusat perhatian karena memiliki paras yang cantik. Kulitnya yang putih dan tubuhnya yang ideal membuat para gadis iri melihat tubuhnya yang begitu sempurna.
Aiko di sukai oleh banyak laki-laki di sekolahnya dan tidak jarang ada orang yang menyatakan perasaannya. Tapi semuanya di tolak oleh Aiko karena ia ingin berfokus pada masa depan dan karirnya.
Awalnya ia mengira kehidupan sekolahnya di Indonesia akan baik-baik saja dan berjalan seperti biasanya. Tapi kejadian-kejadian aneh mulai bermunculan, gangster, tawuran, geng motor, dan hal-hal aneh lainnya.
Sampai suatu kejadian yang tidak pernah diperkirakan muncul dan menimpa Aiko. Aiko terpaksa menikahi seorang murid laki-laki yang sekelas dengannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bianglala
Entah bagaimana, kejadiannya berlalu begitu saja. Tiba-tiba saja Arya dan Aiko sudah berada di taman hiburan siang-siang begini. Hanya berdua saja, Aiko dan Arya, saat ini mereka sedang duduk di taman sembari memakan es krim yang baru saja mereka beli.
"Setelah ini, kita mau naik wahana yang mana lagi?" ucap Arya sambil menghabiskan es krim miliknya dengan cepat.
Sedangkan Aiko menghabiskannya dengan perlahan karena menikmati es krim yang enak itu. "Bagaimana kalau bianglala itu?" ucap Aiko sambil menunjukkan jarinya ke arah bianglala yang sangat besar dan tinggi.
"Baiklah, kalau begitu habiskan dulu es krim milikmu" ucap Arya sambil menunggu Aiko menghabiskan es krimnya.
Alasan mereka berdua bisa sampai ke tempat ini hanya berdua saja karena ulah teman-teman mereka. Teman-teman mereka bangun pagi-pagi sekali dan begitu mereka bangun mereka tak melihat ada Arya di kamar mereka. Begitu juga dengan Rika yang terkejut dan berteriak ke seluruh ruangan untuk bertanya Rika ada dimana.
Alhasil karena Rika terlihat sangat panik, seluruh orang jadi ikut panik karenanya. Mudah sekali emosi yang buruk menular ke orang lain. Mereka mencari-cari Aiko dan Arya satu persatu di seluruh bagian rumah. Hingga akhirnya mereka menemukan Aiko dan Arya yang sedang tidur bersama.
Aiko dan Arya masih tidur bersama, dan mereka terlihat sangat saling mencintai. Mereka berdua berpelukan dalam keadaan tidur, orang-orang mengira mereka berpura-pura tidak mengenal saat di sekolah. Tapi begitu mereka berdua ada di rumah, mereka berpikir bahwa mereka selalu bermesraan.
Aiko langsung bangun begitu mendengar suara bising mereka. "Kalian sudah bangun? Jam berapa ini?" ucap Aiko sambil mengusap-usap matanya.
Semua wajah temannya terlihat tersenyum senyum, lambat Laun akhirnya Aiko memahami kenapa mereka tersenyum seperti itu. Aiko langsung menyadari dan segera menjauh dari Arya yang sedang tertidur. Wajah Aiko langsung memerah dalam hitungan detik karena menahan malu.
"Ini tidak seperti yang kalian pikirkan! cepat pergi kalian dari sini!" ucap Aiko yang mendorong mereka semua untuk menjauh.
Setelah itu akhirnya Arya terbangun dan melihat keributan di depan matanya. "Ada apa ini?! Kenapa kalian membuat keributan pagi pagi?" ucap Arya yang matanya masih sipit.
Kemudian tiba-tiba saja teman-teman mereka segera pergi meninggalkan mereka. Mereka semua bersiap-siap untuk membereskan barang bawaan mereka. Aiko dan Arya yang melihatnya terlihat sangat kebingungan dengan kelakuan mereka yang aneh.
Begitu selesai beres-beres mereka segera pamit. "Maaf telah mengganggu waktu kalian berdua, tidak seharusnya kami datang ke sini dan mengganggu kehidupan sehari-hari kalian" ucap Angga yang tiba-tiba menunjukkan wajah bersalah.
"Benar, ternyata kalian seromantis itu, tidak ku sangka apakah di lain waktu aku akan bermain dengan anak-anak kalian" sambung Rika dengan wajah malu-malu.
Aiko yang mendengarnya langsung terkejut, "Apa katamu! Bahkan kita belum melakukan apapun selama ini!" ucap Aiko yang terlihat emosi tapi dia juga malu.
"Semoga kalian menikmati kehidupan baru kalian. Huhu aku pasti akan sedih sahabat terbaikku akan lebih sedikit menghabiskan waktunya denganku sekarang" sambung Toni yang berdrama dengan berlebihan.
Alhasil mereka semua pulang ke rumah mereka masing-masing dengan barang bawaan mereka. Padahal sebelumnya mereka berencana untuk menginap di rumah Arya untuk beberapa hari. Tapi rencananya di batalkan karena kesalahpahaman mereka mengenai hubungan keluarga Aiko dan Arya yang terlihat romantis dan mesra.
Tapi sebelum Michael pulang, dia memberikan dua tiket ke taman hiburan pada kami. "Pakailah tiket ini untuk bersenang-senang. Semoga kalian menikmati hari yang indah" ucap Michael yang kemudian pergi begitu saja.
Setelah itu akhirnya Arya dan Aiko harus menggunakan tiket ke taman hiburan itu karena batas waktunya adalah hari ini. Begitulah cerita singkat yang mengarahkan sampai ke keadaan seperti ini. Tentu saja mereka berdua menikmati hiburan mereka meskipun Aiko masih menahan diri untuk menunjukkan ekspresi yang sebenarnya.
"Antriannya panjang sekali ..." ucap Arya kepada Aiko.
Kemudian tiba-tiba saja ada petugas yang melihat mereka. Petugas itu terkejut melihat mereka melihat tiket yang ada di tangan mereka. Tiket yang mereka dapatkan dari Michael adalah tiket eklusif yang terbatas dan hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu.
"Kalian berdua, kalian bisa lebih dulu melewati antrian" ucap petugas itu yang terlihat bersikap sangat sopan.
"Eh?! Kami tidak boleh seperti itu, itu terasa curang bagi orang-orang yang sudah menunggu di sini untuk waktu yang lama" ucap Aiko yang tak bisa menerimanya.
Tapi petugas itu tetap bersikeras sambil memohon kepada mereka berdua. "Tolonglah, jika bos ku tahu kalau orang-orang seperti kalian tidak di prioritaskan, maka karir ku akan hancur" ucap petugas itu dengan menunjukkan belas kasihan.
Wajahnya terlihat sangat menyedihkan, sepertinya petugas itu adalah aktor yang bekerja di Hollywood karena ekspresinya terlihat nyata. Pada akhirnya Aiko dan Arya menuruti keinginan petugas itu walaupun mereka merasa tidak enak dengan orang-orang yang sudah menunggu untuk waktu yang lama. Dengan begitu cepat mereka sudah berada di antrian paling depan dan bersiap untuk menaiki wahananya.
Kemudian akhirnya mereka bisa naik bianglala bersama. Aiko dan Arya duduk berhadapan dan saling menghadap satu sama lain. Mereka berdua malu dan pada akhirnya Aiko pindah tempat duduk agar tidak bertatapan langsung dengan Arya.
Aiko pindah tempat di samping Arya tapi dengan kondisi menjauh darinya. "Ehem ... Pemandangan dari atas sini terlihat sangat bagus bukan?" ucap Arya yang mencoba untuk mencari topik dan mengobrol dengan Aiko.
Aiko melihat keluar jendela dan ia cukup takjub melihatnya. "Benar ... Pemandangannya benar-benar luar biasa" ucap Aiko yang terlihat senang.
"Apa sebelumnya kau belum pernah menaiki wahana ini?" tanya Arya.
"Belum ... meskipun aku ke sini naik pesawat, tapi aku tidak bisa melihat ke arah luar karena kursiku tidak dekat dengan jendela. Jadi ini adalah pertama kalinya aku melihat dunia dari atas" ucap Aiko yang matanya berbinar-binar karena menikmati indahnya dunia dari atas.
Mereka berdua terlihat sangat menikmati momen yang mereka habiskan bersama-sama di taman hiburan itu. Bahkan mereka terus menaiki bianglala itu untuk kelima kalinya. Karena melihat Aiko yang tersenyum dengan bahagia, Arya tidak mengingatkan Aiko sudah berapa lama mereka berputar.
Waktu terkadang terasa sangat singkat dan terasa sangat panjang bagi mereka berdua. Waktu akan terasa singkat bila mereka menikmati dunia. Tapi waktu akan terasa lama bila mereka menjalani hidup yang membosankan.
"Aku ... Sedikit terkejut" ucap Aiko yang membuat wajah aneh dan Arya langsung khawatir setelah melihat wajah Aiko.
"Ada apa?! Kenapa kau terlihat begitu cemas?" ucap Arya dengan wajah khawatir.
"Kita sudah menaiki wahana ini berapa lama? Kenapa matahari yang sebelumnya tepat berada di atas kita, kini akan segera terbenam?" ucap Aiko yang akhirnya ia menyadari bahwa ia sudah sangat lama terus berada di dalam bianglala.
Arya tersenyum tipis dan berkata, "Umm, mungkin sudah lebih dari puluhan kali" ucap Arya yang membuat Aiko terkejut.
"Lalu kenapa kau tidak mengingatkanku!" ucap Aiko yang tiba-tiba langsung cemberut.
Arya langsung menjawabnya dengan to the point, "Itu karena aku tidak bisa menghentikanmu ketika kau menunjukkan wajahmu yang sedang tersenyum dengan bahagia" ucap Arya yang membuat Aiko tersipu malu.
Akhirnya karena perkataan Arya, mereka berdua diam Saja, dan Suasana diantara mereka akhirnya menjadi hening dan tidak ada yang berbicara. Bianglala terus berputar hingga akhirnya sebentar lagi mereka akan berada di puncak. Kemudian tiba-tiba saja Aiko memegang tangan Arya dan menatap wajahnya.
Arya terlihat kebingungan dengan apa yang akan Aiko lakukan padanya. "Tutup matamu!" ucap Aiko dan Arya segera menurut.
Begitu mata Arya tertutup, Aiko segera mendekatkan wajahnya ke Arya. Aiko memanyunkan bibirnya hingga akhirnya mereka berdua berciuman tepat saat putaran bianglala berada di puncak. Ini adalah kedua kalinya Aiko mencium Arya dengan keinginan yang tidak bisa ia pahami.
gabung yu di GC Bcm
kita d sn akan belajar brg mengenai teknik nulis. sama Kaka mentor senior
JD ckup follow me
maka Kaka akan dpt undangan thx.