Kirana pernah tak sengaja melakukan sebuah kesalahan yang membuatnya di usir oleh suami dan mertuanya lalu ia juga di pisahkan dari sang buah hati. Empat tahun berlalu kini Kirana kembali lagi untuk bertemu buah hatinya tersebut.
Kirana sekarang bukan seperti wanita di sebuah novel yang tiba-tiba kaya lalu kembali untuk membalas dendam, namun Kirana tetaplah seperti Kirana yang dahulu hanya seorang gadis panti asuhan yang tak memiliki pendidikan tinggi maupun kekayaan.
Hanya bekal sebuah tekad dan rasa rindu yang menggebu terhadap putranya membuatnya rela menyamar menjadi seorang pembantu di kediaman mantan suaminya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~10
Siang itu Kendra nampak menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya, matanya terpejam seperti sedang tertidur. Sedangkan Alexa yang baru datang terlihat mengulas senyumnya saat menatapnya.
Kemudian wanita itu berjalan perlahan mendekatinya lantas segera mengulurkan kedua tangannya untuk menutup mata pria itu.
Kendra yang terkejut pun tanpa sadar melontarkan perkataannya. "Ra, lepaskan !!" ucapnya dan tentu saja itu membuat Alexa langsung menjauhkan tangannya.
"Ra? jadi kamu masih memikirkan wanita murahan itu ?" sungutnya tak terima, bahkan sudah 4 tahun berlalu tapi pria itu tak kunjung melupakan mantan istrinya.
"Bukan itu maksudku Lexa, aku hanya kurang tidur semalam dan aku tak sadar dengan apa yang ku ucapkan." tukas Kendra seraya kembali menegakkan tubuhnya.
"Memang apa yang kamu lakukan semalam sampai kurang tidur ?" tanya Alexa dengan nada curiga menatap pria itu.
"Banyak kerjaan yang harus ku selesaikan." sahut Kendra.
"Bahkan hari minggu pun kamu masih sibuk bekerja." cibir Alexa seraya menghempaskan bobot tubuhnya di atas sofa.
Sementara Kendra tak lagi menanggapinya, kepalanya masih nyeri akibat terlalu banyak minum semalam. Seandainya ada Kirana, wanita itu pasti akan dengan senang hati memijitnya seperti yang di lakukannya dahulu.
Ah sial, bahkan hingga kini pun ia belum bisa menghilangkan bayangan wanita itu dalam benaknya. Sebelumnya istrinya itu benar-benar wanita yang sempurna, selalu mendukungnya dalam hal apapun asalkan masih dalam jalur positif.
Saat ia sedang lembur di rumah pun wanita itu selalu menemaninya meskipun pada akhirnya harus tertidur di ruang kerjanya.
Istrinya itu juga selalu membuatkanya berbagai cemilan untuk menemaninya begadang menyelesaikan pekerjaan, meskipun ada pembantu di rumahnya tapi wanita itu lebih suka membuatnya sendiri dengan tangannya dan ia sangat menyukai itu.
"Sial !!"
Kendra langsung mengumpat kesal saat tiba-tiba mengingat kebaikan-kebaikan istrinya tersebut.
"Kau mengatakan sesuatu sayang ?" Alexa yang sedang melihat majalah fashion di pangkuannya langsung mengangkat wajahnya menatap pria itu.
"Tidak, aku sedang banyak kerjaan Alexa lebih baik kamu pulang saja." tukas Kendra kemudian.
"Aku akan menemanimu dan tidak akan mengganggumu." tolak Alexa.
"Oh ya sayang, bagaimana menurutmu dengan tas ini? apa bagus ?" Alexa nampak menunjukkan sebuah tas bermerk di dalam majalah tersebut.
"Bukankah dua hari lalu kamu baru membelinya ?" timpal Kendra menanggapi.
"Tapi ini unlimited sayang karena hanya di produksi tiga buah saja, kemungkinan beberapa jam lagi pasti sudah sold out." sahut Alexa dengan wajah sangat menginginkan tas tersebut.
Kendra nampak menghela napasnya panjang. "Ambillah jika kamu sangat menginginkan barang itu dan minta Dimas untuk membayarnya !!" perintah Kendra kemudian dan tentu saja itu membuat Alexa langsung senang, pria itu memang sangat royal dan ia suka itu.
"Serius sayang ?" ucapnya ingin memastikan seraya beranjak dari duduknya lalu mendekati pria itu.
"Hm." Kendra mengangguk kecil.
"Terima kasih sayang." Alexa nampak sangat senang dan bersamaan itu pintu ruangan di buka dari luar.
"Mama ?" Kendra yang melihat sang ibu datang bersama putranya langsung beranjak bangun.
"Hai tante." Alexa langsung menyambut calon mertuanya dengan ramah apalagi saat ini suasana hatinya sedang sangat baik.
"Ayah, Keanu mendapatkan nilai A di sekolah." Keanu langsung menunjukkan nilainya pada sang ayah.
"Benarkah ?" Kendra nampak tersenyum bangga menatap putranya itu.
"Papa, Keanu. Berapa kali Oma bilang panggil Papa, pokoknya Oma tidak mau tahu sekali lagi Keanu panggil seperti itu Oma akan sangat marah." tegur nyonya Ranti pada sang cucu.
"Benar sayang, panggil Papa. Panggilan Ayah itu sangat kampungan." Alexa ikut menimpali.
"Semua gara-gara wanita kampungan itu sejak kecil membiasakan memanggil seperti itu dan kau Kendra juga kurang tegas dengan putramu." ujar nyonya Ranti.
"Aku tak masalah di panggil apapun Ma, jangan terlalu di permasalahkan." sahut Kendra.
Sementara Keanu nampak duduk di atas sofa dengan tak semangat, karena neneknya itu selalu saja memaksakan kehendaknya.
"Baiklah tante sepertinya aku harus pergi." Alexa segera berpamitan dengan mencium pipi kiri dan kanan calon mertuanya tersebut.
"Kamu sudah ingin pergi ?" nyonya Ranti sedikit keberatan padahal mereka baru saja bertemu.
"Iya tante, aku ada urusan sedikit." sahut Alexa seraya melirik ke arah Kendra, tentu saja ia takkan memberitahukan tujuannya pergi kemana karena calon mertuanya itu sangatlah pelit dan pasti akan protes jika mengetahui ia akan membeli tas baru lagi.
"Baiklah sayang, hati-hati di jalan ya." ujar Nyonya Ranti seraya memeluknya, setelah itu Alexa segera meninggalkan ruangan tersebut.
"Alexa sangat baikkan sayang, jadi kapan kamu akan siap melamarnya ?" tanya nyonya Ranti kemudian, karena inilah tujuannya datang ke kantor putranya tersebut.
Karena pria itu selalu pulang larut malam hingga membuatnya tak memiliki kesempatan untuk membahas masalah ini.
"Aku belum memikirkannya." sahut Kendra yang tentu saja membuat sang ibu nampak geleng-geleng kepala.
"Kamu harus mulai memikirkannya sayang, kamu butuh pendamping hidup dan Keanu juga butuh sosok seorang ibu. Lagipula Mama sudah berbicara pada orang tuanya Alexa dan mereka menginginkan akhir bulan ini kamu melamar putrinya." terang nyonya Ranti yang membuat Kendra yang sedang fokus dengan layar monitornya langsung menatap ke arahnya.
"Kenapa harus terburu-buru, Ma ?" timpal Kendra.
"Jika bisa secepatnya kenapa harus berlama-lama, lagipula Mama juga sudah tak sabar punya menantu seperti Alexa." terang nyonya Ranti.
"Lagipula mau wanita seperti apalagi yang kamu inginkan Kendra? umurmu sudah 32 tahun, kamu pernah tidak mendengarkan Mama dan pada akhirnya kamu memilih wanita murahan itu yang bisanya hanya mempermalukan keluarga kita." imbuh wanita itu lagi.
"Lihatlah Alexa kurang apa dia? sudah pintar, cantik, berpendidikan dari keluarga yang sederajat juga. Jadi Mama rasa kalian pasangan yang sangat serasi." ucap wanita itu lagi tanpa memberikan sang putra kesempatan berbicara.
Lagi-lagi Kendra menghela napas panjangnya. "Terserah Mama saja." ucapnya sedikit jengah saat ibunya itu selalu memaksanya untuk segera menikah.
"Jadi kamu setuju akhir bulan ini tunangan dengan Alexa ?" nyonya Ranti memastikan.
"Terserah Mama, bukankah itu yang Mama inginkan ?" tukas Kendra kesal menatap wanita itu.
"Pilihan orang tua itu tak pernah salah Kendra, baiklah Mama akan menyiapkan semuanya." nyonya Ranti nampak sangat senang setelah mendapatkan persetujuan sang putra.
Malam harinya Kirana yang tiba-tiba terbangun merasa sangat haus, kemudian wanita itu segera keluar kamarnya untuk mengambil air karena ia lupa tak membawanya sebelum pergi ke kamarnya tadi.
Jarum jam telah menunjukkan pukul satu malam dan semua orang pasti sudah tidur, kemudian ia segera melangkah ke dapur lalu menuang segelas air.
Setelah membasahi kerongkongannya Kirana segera kembali ke kamarnya namun wanita itu tiba-tiba berjingkat kaget saat tak sengaja melihat seseorang sedang duduk di meja makan di bawa sinar lampu yang temaram.
"Pak Kendra ?" lirihnya.
habiskannnnnnnn.....
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣